Aiyra masih memandangi wajahnya di depan cermin lengkap dengan make up minimalis nya, matanya sedikit berkaca kaca masih merasa tidak yakin bahwa hari ini akan tiba.
"Wisuda" ucap nya haru.
" Tuhan setelah berapa lama berjuang ahirnya aku wisuda juga" tambahnya lirih.
"Aduuuhhhhh no no cry cry sekarang cwinnn,,,ntr make up nya belepong belepong kemenong menong"ucap seorang laki laki yang begitu gemulai dan cantik, ya dia yg melukis wajah Aiyra hari ini, Aiyra tersenyum geli. Hotel yang begitu megah di jadikan tempat perguruan tinggi tempat aiyra kuliah untuk merekam aiyra dan teman teman nya di resmikan sebagai dokter.
Acara di mulai dengan sambutan sambutan dan nyanyian nyanyian lagu wajib. Acara demi acara telah di lalui sampai akhirnya acara wisuda pun selesai.
"Syukurlah sekrang kamu sudah wisuda nak,,, Mama tinggal menyiapkan pernikahan ajah kan nantinya" candaan sang Mama di sela sela acara makan malam di sebuah restoran berbintang.
"Iiihhh Mama apaan sih" ucap Aiyra sambil memajukan bibir mungilnya ke depan beberapa senti.
"Tuh Yah liat anakmu,janji mau nikah udah wisuda pas di tagih malah gituh"
"Ya ampun Ma... Rara kan wisuda baru tdi siang" ucap Aiyra sambil menepuk jidatnya.
"Kalian ini bisa tidak sedetik saja tidak berantem" ucap ayah Aiyra. Mama dan Aiyra hanya tersenyum mendengar ucapan pak Pramono. makan malam berlanjut dengan hangat.
"Ra...." ucap Ayah pelan saat dalam perjalanan pulang.
"hemm.."
Sahut Aiyra santai dalam keadaan sedikit ngantuk, Aiyra menyandarkan kepalanya di bahu sang Mama. sambil di elus lembut Mama.
"Kamu mau melamar kerja kemana?" tnya Ayah.
"Belum tau Yah, Rara masih bingung...."
Hening.
"Tapi sebenarnya temen Rara nawarin sih Yah kerja di RS yg di kelola sodaranya,disana masih di butuhkan banyak tenaga medis." jelas Aiyra.
"Dimana?" Mama ikut bertanya. Aiyra hanya menghela nafas panjang saat Mama nya bertanya karena pasti akan menjadi perdebatan yang panjang kalau Aiyra menjelaskan bahwa RS yg dia maksud ada di luar kota.
"Ra,,,," Ayah bertanya karena Aiyra terdiam cukup lama.
"Rara ngantuk,boleh gak kita bahas itu lain hari" ucap Aiyra.
"Iya sayang,,bobo ya" ucap Mama memanjakan Aiyra, mobil pun melaju membelah kota di malam yg begitu tenang. Mata aiyra terpejam meski sebenernya dia tidakk tidur beneran. Pikirannya terus berjalan memikirkan reaksi orang tuanya kalau mendengar bahwa dia akan bekerja di luar kota.
Teman Aiyra berada di kota S, sodaranya mengelola sebuah RS baru yg masih membutuhkan bnyak tenaga medis. Yaa mereka masih sangat butuh karena hanya dokter dan tim medis yg punya keikhlasan luar biasa untuk kerja disana. Gaji tidak terlalu besar dan RS ini pasiennya di gratiskan, RS ini di dirikan untuk menolong mereka yang tidak mampu untuk membayar biaya perawatan, jangkan buat berobat mungkin buat makan saja mereka sangat kesulitan,itulah yang membuat Aiyra sangat ingin beekrja disana.
Aiyra kembali menghela nafas sambil memeluk erat sang Mama. Mama nya bereaksi dengan memeluk erat aiyra juga.
****
5.30 wib
Aiyra membuka balkon rumahnya yg menghadap ke kebun sayuran milik Mama nya. Dia menghirup udara segar dalam dalam.
"semoga semuanya lancar" harap Aiyra dalam hati.
Aiyra melihat mama nya memasuki kebun sayur kesayangan nya,dengan gaun biru muda polos Mama terlihat begitu cantik, menenteng keranjang dan sebuah gunting di dalamnya, rutinitas pagi hari Mama adalah metik dayur untuk kami santap nanti di saat makan siang. Mama menyadari Aiyra sedang memperhatikan nya kemudian dia melambaikan tangan ke arah putri semata wayangnya dengan senyum yang merekah.
Aiyra membalas lambaian mama nya.
"ya ampun Ma....." tiba tiba Aiyra merasa begitu sedih dan tidak terasa menitikanair mata.
"Bagaimana bisa Mama mengizinkan Rara pindah ke luar kota?" gumamnya sedih masih dengan air mata yg menetes.
"Ma tapi disana banyak yang butuh Rara, kita sudah tau konsekuensinya kalau Rara jadi dokter" sesekali Aiyra menghapus air matanya.
"Rara bisa kerja dimana saja dengan bantuan Ayah, tapi Rara tidak menginginkan itu, Rara ingin kerja karena ingin membantu orang, Rara tidak butuh uang"
Kini Rara menangis sesenggukan sambil berjalan ke arah ranjangnya Aiyra takut Mama nya melihat dia sedang menangis. Aiyra kembali merebahkan badannya di atas kasur sambil memejamkan matanya dan berharap tidak ada acara termehek-mehek nantinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments