Ujian

Zack mengacak rambutnya frustasi, dari tadi dia duduk membaca buku. Namun tidak satupun masuk ke ingatannya, jarang sekali dirinya seperti ini. Biasanya satu kali baca, dia langsung bisa memahami dan mengingat semua isinya.

Zack menghela nafas, sebenarnya hatinya merasa gusar sejak dia mencoba bersikap tidak peduli pada Cassey. Namun mendengar ucapan Cassey tadi sore, yang mengatakan tidak usah di jemput. Perasaannya Zack semakin tidak enak,

Dengan kesal, Zack menutup bukunya. Menyambar jaket kulitnya. Dia hanya ingin konsentrasi,

Zack terus melajukan motor sportnya dengan kencang, membelah keramaian New York dimalam hari.

\================================

Cassey mengerutkan keningnya, dia menatap jam dinding. Sudah cukup malam? Kenapa ada yang bertamu, Cassey segera meloncat dari kursi belajarnya. Menyambar mantel panjanh untuk menutupi kaus pendek tipis serta celana hotpansnya.

"Iya, sebentar." teriak Cassey karena mendengar gedoran pintu yang semakin kencang. Dalam hati Cassey menggerutu, tamunya itu sungguh tidak sopan. Sudah malam hari berkunjung, serta malah menggedor-gedor rumahnya.

"Ada perlu apa?" Cassey menatap laki-laki di depannya dengan kesal, namun ketika melihat tongkat baseball yang dibawa laki-laki itu. Nafas Cassey tercekat, dia mengangkat wajahnya. Memberanikan diri untuk menatap sosok hitam itu, wajahnya tidak terlihat. Hanya terlihat seringaian yang membuat Cassey merinding.

Cassey ingin berteriak, namun lidahnya kelu. Tiba-tiba saja ucapan Wendy terngiang dalam fikirannya,

"Akhir-akhir ini lingkungan kita diteror oleh orang gila. aku tidak tau apa tujuannya. Namun beberapa korbannya dilarikan di rumah sakit, jadi kau harus hati-hati."

Dengan cepat, Cassey menutup pintunya. Namun gagal, orang gila itu berhasil menahannya. Terjadilah dorong mendorong, Cassey ingin menangis rasanya. Dia belum ingin menyusul kedua orang tuanya, dia masih ingin hidup.

Cassey melepaskan pintu, yang mengakibatkan orang gila itu terjatuh. Cassey hendak lari, namun dia malah terjatuh karena pergelangan kakinya berhasil di tahan orang gila itu.

Hingga kakinya bisa lepas, karena dia menendang wajahnya orang gila itu menggunakan kakinya yang bebas. Orang gila itu mengerang kesakitan, Cassey berusaha lari secepatnya. Dia menuju dapur, mengambil seluruh jenis pisau.

Dia hendak berlari keluar dari dapur, namun orang gila itu sudah menghadangnya. Menatapnya dengan seringaian mengejek, Cassey menodongkan salah satu pisaunya pada orang gila itu.

Namun orang gila itu malah tertawa, dengan keras orang gila itu menampik pisaunya Cassey dengan tongkat baseballnya. Cassey berteriak, bukan hanya pisaunya. Tapi pergelangan tangannya juga ikut terpukul.

Tubuh Cassey gemetar, dia tidak tau harus bagaimana lagi. Dirinya terjebak, Cassey menatap pisau buah yang dia genggam. Tangannya bergetar, dalam hati dia terus menguatkan dirinya. Walaupun air matanya sudah dari tadi terus mengalir,

Dengan pelan, Cassey berjalan mendekati orang gila itu.

"Apa yang kau mau? aku tidak punya apa-apa, aku yatim piatu." teriak Cassey dengan suara bergetarnya, orang gila itu tertawa. Tawa yang membuatnya semakin seram,

Cassey pelan-pelan mendekati orang gila itu. Ketika sudah dekat, Cassey langsung menusukkan pisau buahnya ke perut orang gila itu. Cassey terus menusuk sambil mendorong orang gila itu, Cassey terjatuh karena rambutnya ditarik dan dihempaskan oleh orang gila.

Cassey merasakan nyeri seluruh tubuhnya, karena dia jatuh membentur almari dari besi. Tanpa memedulikan rasa nyeri, Cassey berlari keluar. Dia butuh seseorang.

Baru saja dia hendak keluar, dia jatuh tersungkur kedepan akibat pukulan benda keras dari belakang. Dia mendengar suara tongkat terjatuh, Cassey menatap ke belakang. Ternyata orang gila itu melempar tongkatnya,

Rasanya Cassey ingin mati saja, dia benar-benar takut seperti ini. Dengan sisa tenaganya, dia merangkak keluar dari rumahnya. Dia sangat bersyukur, setidaknya saat ini dia berada di trotoar. Walaupun seluruh tubuhnya terasa remuk,

"Tolong! tolong saya!" teriak Cassey sekuat tenaga, tangisnya pecah. Jalanan sudah cukup sepi, Cassey menghela nafas lega ketika melihat sebuah motor hendak melaju melewatinya.

Cassey melambaikan tangannya,

"Tolong aku, to-" ucapan Cassey terhenti, karena orang gila itu sudah berdiri di depannya. Bersiap mengayunkan tongkat baseballnya pada Cassey. Pandangan Cassey semakin mengabur, dia tidak bisa melihat sekitarnya dengan jelas. Yang Cassey rasakan, tubuhny terjatuh. Tertimpa benda berat. Sesak, setelah itu kesadaran Cassey benar-benar menghilang.

\================================

Aku hiatus dulu, sampai jumpa keknya minggu depan?! 😊😊

Terpopuler

Comments

Indra Listiana

Indra Listiana

seereem

2020-07-31

1

Mea Arnia

Mea Arnia

waduh

2019-08-23

2

🌡️ᵗʰᵉʳᵐᵃˡ🎈

🌡️ᵗʰᵉʳᵐᵃˡ🎈

tlng bantuuuu dia zack

2019-08-22

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!