Cassey berjalan dengan langkah gontainya, bukan karena lelah. Namun karena segala ucapan yang telah di lontarkan Nery padanya saat di bus, selalu berputar di otaknya. Bagaikan kaset rusak, terus terulang-ulang.
Brugh!
"Ah, maaf." Cassey membungkukkan badannya, menyesal gara-gara dia melamun. Dia menjadi menabrak orang lain. Ah, kenapa juga hubungan harus serumit ini.
Cassey menatap ponselnya, dia menghela nafas panjang. Bodohnya dia, hinggan nomornya Zack saja dia tidak tau. Cassey tercenung, jangankan nomor. Dia bahkan tidak tau marganya Zack,
"Cassey!" saat menoleh, Cassey menemukan Joshua yang sedang mengangkat dua kotak cola. Namun dengan wajah kesal,
"Kemana saja kau dua malam kemarin?" seru Joshua marah, Cassey buru-buru berlari mendekati Joshua.
"Maaf, aku lupa mengabari jika aku tidak bisa datang." Joshua menatap tidak suka pada perban yang membalut kepalanya Cassey,
"Pulang dan istirahatlah." ujar Joshua masih dengan nada ketusnya,
"Tidak, jangan pecat aku. Aku akan bekerja hingga dini nanti untuk menggantikan malam kemarin." rengek Cassey yang membuat Joshua berdecih.
"Setidaknya kau mengabariku, aku bisa membantumu. Kau sendirian Cassey, jika terluka bilanglah padaku." seru Joshua kesal, Cassey tersenyum manis.
"Jangan tersenyum seperti itu, menjijikkan." seru Joshua bergedik geli.
"Masuklah keruanganku dahulu." setelah itu Joshua berjalan meninggalkan Cassey, Cassey malah semakin melebarkan senyumnya.
Dari luar Joshua terlihat sangat menyebalkan gaya bicara, raut wajah dan tingkahnya. Namun sebenarnya Joshua itu sangat perhatian dan peduli. Dengan senyum yang masih mengembang, Cassey melangkah masuk kedalam cafe.
===========
"Dari mana kau bisa dapat luka sobek selebar ini? kau bosan hidup?!" teriak Joshua kesal setelah melihat kulit yang di jahit cukup panjang.
"Itu hanya kecelakaan Joshua, aku tidak sengaja terbentur benda tajam."
"Setidaknya yang robek bagian yang tertutup rambut, jika tidak orang-orang tidak mau datang ke cafe melihat wajahmy yang terdapat luka seperti preman." Cassey tidak sakit hati, dia malah terkekeh. Kata-kata pedasnya Joshua, itu merupakan salah satu cara dia menyampaikan kepeduliannya.
"Tak apa, thanks sudah mengganti perbanku. Aku tidak berani menggantinya sendiri." ujar Cassey tulus, Joshua berdeham menghilangkan rasa canggung karena ucapan terima kasihnya Cassey. Cassey terkekeh,
"Aku akan langsung bekerja."
"Pulang saja sana! Aku tidak membutuhkanmu!" Cassey terkekeh,
"Tak apa, aku sedang dalam mood buruk. Jadi, aku lebih suka bekerja dari pada berdiam diri di rumah."
"Terserah,"
============
"Mau pesan apa nona?" Cassey mendekati seorang gadis yang berpakaian terbuka, namun matanya melotot saat mengetahui jika itu adalah Rain.
Primadona di sekolahannya, yang membuat Cassey terkejut bukan kedatangan Rain. Tapi pakaian Rain yang memperlihatkan bentuk tubuh, serta potongan atas dan bawah yang sangat rendah. Bahkan Cassey yakin jika Rain menunduk sedikit saja, dalaman bawahnya bisa terlihat dengan jelas. Cassey semakin bergidik ngeri menatap polesan makeup yang sangat tebal.
"Aku mau ini dua." Rain menunjuk dua cooktail. Cassey mengangguk,
"Baik, akan saya antarkan sebentar lagi." Cassey menggedikkan bahunya, untung saja dia tidak tenar di sekolahannya. Jadi dia tidak perlu menyapa ataupun sok akrab dengan Rain. Lagipula, Rain terlihat tidak mengenalnya.
Setelah mendapatkan pesanannya Rain, Cassey segera melangkah mendekati Rain. Namun langkahnya terhenti ketika Rain menyebut nama yang tidak asing baginya.
"Zack baby, aku bahkan sudah memesan." ujar Rain terlihat kesal, dia berbicara dengan seseorang di telefon.
"Baiklah, iya. Aku langsung ke mobilmu sekarang." Cassey membeku, menatap Rain yang hendak pergi.
"Oh! pesananku sudah datang? kekasihku mengajakku pergi, bayarannya aku tinggal di meja." ujar Rain menunjuk beberapa lembar uang di meja, dia melangkah pergi.
Cassey masih terdiam, namun pandangannya mengikuti kemana Rain pergi. Hingga Rain masuk ke dalam sebuah mobil sport hijau. Cassey baru bernafas lega,
"Bodohnya aku, gara-gara omongan Nery. Aku jadi memikirkan hal yang tidak-tidak." Cassey tersenyum, dia mengambil uang di meja. Berbalik kembali masuk ke dapur.
Tidak menyadari pandangan seseorang dari dalam mobil sport hijau, orang itu terus menatap kearah Cassey dengan pandangan resah dan takut.
"Zack! ayo pergi." Zack menoleh, dia menatap bingung pada wanita yang entah sejak kapan sudah masuk kedalam mobilnya.
"Sejak kapan kau masuk?"
"Kau tidak melihatku? Kau dari tadi melamun melihat apa?" Rain menatap kedalan cafe, mencari orang yang dilihat Zack.
"Tidak ada, langsung aku antar kau pulang." Zack melajukan mobilnya dengan perasaan bersalah, otaknya banyak berfikir.
"Kau bilang malam ini kita akan ke apartemenmu?" rengek Rain kesal, karena tidak bisa menghabiskan malam bersama Zack.
"Aku sedang tidak enak badan," Rain cemberut mendengar ucapan dingin yang terlontar dari bibirnya Zack.
Fikiran Zack terus berkelana kemana-mana, dia cukup bersyukur dia tadi masih tertinggal di mobil. Dia tidak bisa membayangkan jika Cassey sampai menjumpainya bersama Rain di cafe tadi. Zack mengacak rambutnya kesal, dia bingung. Baru kali ini sejarahnya.
Zack seorang playboy, takut ketahuan selingkuh oleh kekasihnya. Bahkan dia merasakan denyut bersalah pada hatinya.
Ketika Rain mencondongkan tubuhnya akan mencium Zack, Zack mundur.
"Kau kenapa?" teriak Rain kesal karena Zack menolak menciumnya.
"Aku sedang tidak enak badan." Dengan kesal, Rain langasung keluar dari mobil Zack. Rain bahkan membanting pintu mobilnya Zack,
Zack mengacak rambutnya kesal,
"Ada apa denganku?" teriak Zack frustasi, padahal rencananya malam ini dia akan menghabiskan malam dengan Rain. Tapi kenapa dia malah membatalkannya,bahkan dia menolak ciuman dari Rain.
Zack akhirnya memutuskan untuk pulang ke mansion pamannya, dia menghela nafas. Padahal jarang pamannya keluar malam, dan ketika pamannya keluar malam. Zack akan menghabiskan malamnya dengan salah satu kekasihnya di apartemennya.
Zack menghempaskan tubugnya pada kasur king sizenya, dia mengusap wajahnya kasar. Dia bingung dengan dirinya,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
atmaranii
pantes td pas antr cassie dy gk turun dr mobil trnyta pny slngkuhan d skolah yg sma toh
2021-03-27
1
orang cakep😊😊
sekeras2ny hti . psi suatu saat akn ada yg bsa mluluhkn... so bgt c w😀😀
2019-08-21
3
🌡️ᵗʰᵉʳᵐᵃˡ🎈
sekeras apapun itu hatimu. akan lunak jga setelah mengenal cinta😍😍😍
2019-08-21
8