Memalukan

"Tidak apa kita pulang duluan?" Cassey menatap kebelakang dengan ragu, entah sudah berapa kali dia menoleh kebelakang. William menghela nafas,

"Tidak apa, mereka masih lama." William memasukkan semua belanjaannya kedalam mobil.

"Nanti aku bisa jemput mereka lagi, ayo aku antarkan pulang." Cassey mengangguk, masuk kedalam mobil.

"Tante tadi siapamu?"

"Oh, dia ibunya Zack."

"Zack? Siapa?"

"Uhm, kekasihku." lirih Cassey ragu, William menatap Cassey bingung.

"Kenapa kau takut mengakui pacarmu? Apa pacarmu galak?" Cassey terdiam, William juga diam tidak bertanya kembali. Dia hanya fokus menyetir,

"Uhm, Will. Menurutmu aneh tidak jika ada sepasang kekasih yang tidak memiliki kontaknya masing-masing?" William menatap Cassey bingung,

"Tentu saja aneh, bahkan temanmu saja memiliki kontakmu. Tapi kenapa malah yang sepasang kekasih tidak punya kontak masing-masing?" Cassey membelalak,

"Ini bukan tentang aku, ini tentang temanku, Iya temanku," Cassey menjawab dengan gelagapan, William tersenyum.

"Aku memang tidak biasa memberi masukan pada orang lain, tapi jika kau ada masalah. Kau bisa menceritakan padaku, aku bukan termasuk cowok yang suka bergosip kok." William mengangkat jarinya membentuk tanda peace, Cassey terkekeh mendengar ucapan William yang terakhir.

"Perempatan itu, belok kanan." William mengangguk,

"Itu, turunkan aku di depan toko bunga."

"Itu toko bunga mu?" Cassey mengangguk,

"Jika kau mau mampir kesana, datanglah pada hari libur. Saat itu aku yang jaga, jadi kau bisa mendapatkan diskon."

"Sebentar, aku bukakan pintunya." William bergegas keluar membukakan pintu untuk Cassey,

"Terimakasih sudah mengantar," Cassey hendak pergi namun ditahan William.

"Tunggu sebentar," William membuka mobilnya, mengambil sebuah paperbag.

"Ini, thanks juga mau bantuin belanja." Cassey menerima paperbag tersebut,

"Thanks juga ini, aku suka coklat" Cassey tersenyum mengangkat paperbag yang berisi coklat. Cassey melangkah pergi

Ketika Cassey berbalik untuk mengatakan sesuatu pada William, Cassey malah menemukan Zack dengan wajah merah mendekati William. William hanya diam,

Entah kenapa Cassey merasakan firasat buruk, apalagi melihat tangan Zack yang sudah mengepal hingga memperlihatkan bentuk ototnya.

"Zack!" teriak Cassey, tanpa berfikir panjang. Cassey segera berlari, hendak menengahi mereka berdua.

Bugh!

Tubuh Cassey langsung terlempar cukup jauh, dia terjatuh.

"CASSEY!!" teriak William dan Zack terkejut karena malah Cassey yang terkena pukulan Zack hingga terpental cukup jauh.

Cassey meringis memegangi pelipisnya yang terkena pukulan, rasanya sakit sekali. Karena yang terkena pukulan, tepat pada lukanya yang di jahit.

Cassey melirik lengannya ketika merasakan ada yang mengalir pada tangannya yang memegang kepala,

"D-darah?" Seketika itu juga Cassey langsung kehilangan kesadarannya, sebelum Cassey terjatuh ke trotoar lagi. William sudah lebih dahulu menangkapnya.

"Lepaskan dia brengsek!" geram Zack marah melihat William yang menyentuh Cassey,

"Bukan saatnya bertengkar brengsek, kau tidak melihat kepalanya berdarah?" teriak William tak kalah keras, Zack bergeming. Dengan cepat dia mengangkat Cassey, membawanya pergi dengan mobilnya. Meninggalkan William yang terus mengumpat padanya,

==============================

Zack menghela nafas, dia mengulangi kesalahannya kembali. Sudah hampir dua jam Cassey di tangani. Hari bahkan sudah malam,

"Bocah brengsek! Apa yang kau lakukan pada Cassey?!" Zack berteriak mengaduh kesakitan karena telinga kanannya ditarik tanpa perasaan.

"Sakit mom," rengek Zack, bukannya melepaskan. Mommynya malah semakin menguatkan jeweran pada telinganya Zack,

"Keluarganya nona Heaton?" suara dokter itu yang membuat mommynya Zack langsung menghentikan kegiatannya untuk menyiksa Zack, berjalan tergesa mendekati dokter itu.

"Saya mommynya." setelah itu mommy dan dokter itu pergi, Zack masuk kedalam ruang pasien.

"Kau apakan dia Zack?" Zack menatap jengkel, daddynya kenapa ikut menyalahkannya. Sebenarnya siapa anak mereka, dirinya atau Cassey?!

"Kau pukul dia Zack?!" suara mommynya meninggi mendengar penjelasan Zack, Zack mengacak rambutnya frustasi.

"Tidak mom, aku mau memukul si brengsek itu. Tapi karena Cassey tiba-tiba menghadang, jadi Cassey yang terkena pukulanku." rasanya Zack lelah, berbicara pada mommynya yang terus berprasangka buruk padanya.

"Rasanya aneh," gumam daddynya, Zack dan mommynya otomatis menatap daddynya Zack yang mengelus dagunya. Seolah berfikir keras,

"Apanya yang aneh dad, aku berkata jujur."

"Bukan itu, aneh saja. Bajingan yang berteriak bajingan." ceplos daddynya Zack yang membuat mommynya tertawa, Zack melongo. Menatap kesal pada orang tuanya, Zack mendengus mendengar tawa kedua orang tuanya.

"Tapi Zack, kenapa Cassey bisa mendapatkan luka itu. Kata Cassey, dia mendapatkan luka itu bersamamu saat pulang dari LA?" Zack langsung gelagapan,

"Anu, itu," Zack gagap, dia semakin bingung mendapatkan tatapan tajam dari mommynya.

"Itu, karena Cassey mengecup keningku. Aku saat itu menyetir, aku terkejut. Cassey jatuh menabrak dashboard mobilku." cicit Zack, sejenak hening setelah penjelasan itu. Hingga akhirnya tawa kedua orang tuanya kembali pecah, terutama daddynya.

Zack hanya menunduk, tidak berani untuk mengangkat wajahnya yang sudah memerah layaknya kepiting rebus.

Terpopuler

Comments

lisa yulisman

lisa yulisman

happy

2020-04-13

1

ERna Khitiengkhan

ERna Khitiengkhan

Hahahaha 😂

2019-08-25

2

Ayahbundanya Kiran

Ayahbundanya Kiran

semangat thot

2019-08-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!