Jerat Cinta Tuan Muda #3
Oleh Sept
Rate 18+
"Apakah Tuan mau menipuku?" Tika balik berbisik. Ia memang tidak pernah makan bangku kuliah, tapi ia juga nggak bodoh-bodoh amat. Mana ada sekali cium 20 juta, 10 kali cium ia bisa beli mobil second. Gadis itu tiba-tiba tersenyum miris. Heran dengan jalan pikirannya sendiri. Bisa-bisanya habis mikir beli motor sekarang lari ke mobil. Tika merasa benar-benar dilahirkan sebagai cewek matre.
Dewa mengerutkan dahi, "Aku serius, cium aku sekarang. Lebih panas dari pasangan itu. Aku tambah 50 juta!" ucap Dewa pelan, takut yang lain dengar. Semua mengira dua orang itu lagi bisik-bisik masalah cinta, padahal lagi nego harga sebuah ciuman.
Tika lantas menatap arah yang dituju oleh Dewa, sepasang anak manusia yang berdansa. Bukan berdansa sih, mereka terlihat sedang pamer kemesraan.
"50 jt? Cash kan?" tanya Tika dengan mata yang berbinar-binar. Gebokan uang merah muda sudah menari-nari di pelupuk mata.
Dewa mengangguk pelan.
Lima puluh juta sudah di depan mata, Tika tidak mau kehilangan kesempatan emas. Rejeki nomplok, kapan lagi dapat duit segitu banyaknya?
"Ciuman yang panas itu seperti apa?" batin Tika yang akan menempelkan bibirnya. "Ayo Tika, kerahkan kemampuanmu. Cuma sekali aja, lima puluh juta!" suara hati Tika menyemangati.
CUP
Pertama, Tika langsung saja nekad menempelkan bibirnya, entah apa yang ia pikirkan. Pokoknya cium dulu, sebelum lima puluh juta melayang. Dan detik berikutnya, Tika dan Dewa malah sama-sama memejamkan mata. Duo soang dadakan itu pun memulai aksi mereka.
Dengan lembut Tika mengigit lidah Dewa, pria itu hampir tersentak kaget. Ciuman panas yang ia maksud, bukan gigitan liar yang membuat ia meringis sakit.
Ingin menunjukkan pada Tika dan semuanya, ciuman panas yang sebenarnya seperti apa. Kini Dewa yang menjadi nahkoda. Pria itu menyesap habis sampai membuat Tika merasa kering dan tersengal.
Tika yang merasa sesak seolah kehabisan oksigen, tangannya pun meremas pinggang Dewa. Seakan jadi tanda, agar Dewa mengurangi kekuatan vacuum cleanernya. Dewa terlalu bersemangat.
Pria itu malah terlihat larut, menikmati ciuman senilai 50 jeti tersebut.
"Kopi! Aku suka ... aroma kopi!" ucap Dewa yang sudah melepaskan bibir Tika. Jarinya mengusap bibir Tika yang sudah belepotan. Sia-sia Nyonya Mira memoles wajahnya, kini muka Tika terlihat berantakan. Merah merona dengan lipstick yang coreng moreng.
Tika tidak terlalu konsentrasi dengan apa yang dikatakan Dewa, gadis itu sedang berusaha mengatur napasnya. Gila! Baru kali ini ia dicium sama penyedot debu. Aje gile, membuat ia engap dan sesek napas mendadak.
"Good job!" bisik Dewa kemudian, disertai seruan tepuk tangan dari tamu undangan yang ikut panas melihat aksi 2 pasangan tersebut.
Tika yang semula menunduk karena malu. Ia melirik Dewa sekalis, ada kepuasan di wajah pria tampan itu. Sepertinya akting mereka sukses.
Tidak jauh dari sana, sepasang mata menatap penuh iri dan dengki. Luna cemburu, tapi tidak mau mengakui.
Sedangkan Nyonya Mira, ia tersenyum dengan puas. Gosip keponakannya yang katanya nggak laki kini sudah terbantahkan.
***
"Kapan kalian menyusul?" tanya mempelai wanita yang tiba-tiba muncul di belakang Dewa dan Tika.
"Segera!" jawab Dewa mantap tanpa keraguan.
"Kamu diem-diem menghanyutkan, ya!" ucap mempelai wanita dengan nada bercanda.
Tika yang tidak tahu apa-apa hanya bisa ikut tersenyum seperti orang bodoh.
Setelah mempelai pergi, giliran Luna dan Roy yang mendekati keduanya.
"Apa kabar, Wa?" sapa Luna dengan wajah rubahnya. Wanita tersebut terlihat tersenyum manis, tapi hatinya mengutuk pada pasangan Dewa dan Tika.
Dewa menatap sinis, lantaran ia kesal. Gosip yang menyatakan ia tidak jantan itu pasti dari Luna. Wanita itu mungkin kecewa lantaran Dewa selalu gagal ia bujuk untuk melakukan anu.
"Baik!" jawab Dewa dingin.
"Pacar baru?" Luna menatap remeh pada Tika.
Mereka seperti musuh bila sudah bertemu, ingin memberi pembalasan. Dewa kembali melontarkan kebohongan.
"Bukan pacar ... calon istri!"
Bola mata Luna terlihat mau keluar. Sementara Tika, ia malah asik berpikir. Pulang dari sini ia mau beli apa saja, bahkan otak Tika sudah membuat daftar list. Benda-benda apa saja yang ingin ia beli.
"Aku tunggu undangannya!" sindir Luna dengan hati yang dongkol.
"Segera!" Dewa mengumbar senyum kemenangan. Setelah Luna pergi, senyum itu langsung hilang bak ditelan angin.
***
"Ikut denganku!" ucap Dewa yang berjalan mendahului Tika.
Dua orang itu terlihat keluar dari acara pernikahan yang barusan mereka hadiri. Kini keduanya sedang menuju mobil di area parkir.
"Ke mana?" tanya Tika yang tertinggal di belakang pria tersebut.
"Kamu tidak mau uangmu?"
Seketika bibir Tika langsung mengembang, yes! Mau pakai banget.
Di area parkir, Dewa berhenti tepat di sebuah mobil warna kuning.
"Masuk!" titah Dewa.
Tika terlihat ragu, lama-lama ia jadi curiga. "Tidak, saya tunggu saja di sini."
Dewa berdecak, "Kamu pikir saya ke mana-mana bawa uang cash?" sentaknya.
Tika beringsut, ia rasa sedang ditipu mentah-mentah. Pasti pria itu bohong, orang kaya kok nggak punya duit cash di dalam mobilnya? pikir Tika dengan polos.
"Kamu penipu, kan?"
Mata Dewa langsung terbelalak, harga dirinya terlukai. Gara-gara uang tidak seberapa ia dikatakan penipu.
Dengan gusar Dewa langsung masuk ke dalam mobil, "Tunggu di sini!"
"Yakkk ... dia kabur!" batin Tika menatap mobil yang terus melaju meninggalkan dirinya.
Keluar dari area hotel, Dewa memacu mobilnya menuju ATM terdekat. Ketika akan berbelok, mendadak sebuah mobil melaju sangat kencang menuju ke arahnya.
***
"Dasar penipu!" maki Tika, sudah dua jam lebih ia menunggu bagai orang bodoh. Bersambung.
Motor melayang .....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Julia Juliawati
pake cabe bibirnya biar panas 🤣🤣
2025-02-06
0
oncom
😭😭😭😭😩🤙🏻🤙🏻
2024-05-19
0
oncom
ahahahaha lucu
2024-05-19
0