Matahari mulai beranjak dari peraduannya dan mulai menampakkan sinarnya terhadap semesta yg merindukan kehadirannya.
Suara burung berkicauan sambil bersiul, cahaya matahari menelusup dari balik kaca jendela. Membuat netra cantik seseorang yg terkenanya mengerjap ngerjap.
"Huaaaa, sudah pagi rupanya! Hmmmm pagi yg cerah" lirih jesicca sambil merentangkan tangannya ke samping lalu duduk sambil tersenyum menghadap kearah jendela kamarnya
Iapun segera beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi. Seusai mandi dan bersiap ia berlalu turun menemui keluarganya yg sedang berada di ruang makan untuk sarapan pagi.
"Pagi sayang" ucap mama dan dibalas senyuman dengan wajah berseri seri oleh jessica
Ferdy yg melihat adiknya hanya tersenyum ceria pun menyaut
"Ada apa nih tumben banget senyum senyum, biasanya juga teriak gak jelas" ucap ferdy sambil menatap adiknya
"Adiknya senyum kok malam bertanya seperti itu" sahut papa yg telah menghabiskan sarapannya
"Tau tuh, bukannya senang melihat adiknya ceria, eh malah ditanya seperti itu" ucap Jessica manyun bebek
Ferdy yg berjalan disamping papah hanya berbalik dan melambaikan tangan kepada adiknya, Papa dan Ferdy berdua akan segera berangkat ke kantor bersama
Di meja makan, mama yg melihat anak gadisnya terus menatap punggung kakaknya hingga tak terlihat hanya tersenyum dan berkata "sudah sana berangkat, nanti kamu terlambat"
Jessicapun berlalu menuju garasi setelah berpamitan kepada mamanya dan melajukan mobilnya ke kampus
Sesampainya di kampus ia memarkirkan mobilnya kemudian turun dan berlalu menuju ke ruangan Dicky,
Dicky sendiri merupakan pria yg menjalin hubungan tanpa status yg jelas dengannya, karena pria itu enggan terikat dalam suatu hubungan.
Dan disinilah Jessica sekarang, ia berdiri didepan pintu menatap setiap sudut ruangan mencari Keberadaan Dicky, Namun betapa terkejutnya Jessica ketika melihat Dicky duduk dikerumuni beberapa Wanita. Apa boleh buat, bahkan untuk marah saja ia tak punya hak. Jessica hanya bisa menghela nafas dan membuangnya kasar.
Dicky yang menyadari adanya Jessica di depan pintu langsung berjalan menghampiri nya
"Ada apanih gadis cantik samperin aku pagi pagi begini, Rindu yah sama aku!" Ucap Dicky tersenyum sambil mencolek dagu Jessica.
Dicky memang seperti itu, Ia Selalu bisa mengubah suasana hati Jessica berbunga bunga dengan sikapnya. Jessica yang mendapat perlakuan seperti itu hanya tersenyum
"nanti kamu mau kan menemaniku mencari buku untuk referensi. karena tidak lama lagi aku akan sidang skripsi" ucap jessica memegang tangan dicky
"Iya nanti akan aku temani, tapi kalau kelas aku udah selesai yah" ucap dicky
"Ya sudah kalau begitu aku kembali ke ruangan aku dulu" ucap Jessica
"Ohiya nanti jam istirahat makan bareng" ucap dicky sedikit berteriak karena Jesicca yg sudah berjalan menjauh dari ruangan Dicky
Jessica yang mendengar teriakan Dicky hanya berbalik lalu menjawabnya dengan anggukan dan senyum manis.
Banyak mahasiswa yg melihat dicky bersama Jessica dan ada juga yg bekomentar
"Cie yg udah ada status nih" ucap mahasiswa A
"Aaa hati gue sakit" sahut mahasiswi lainnya
"Iyanih yg udah mulai ada kejelasan hubungannya" timpal mahasiswa satunya lagi
Dicky yg mendengarnya hanya tersenyum sambil berkata
"Apaan sih, guekn emang dekat dari dulu sama jessica lagian lo semua udah taukan"
"Ya tapi setidaknya lo kasih kepastian lah ke dia, kn kasian anak orang lo beri harapan tapi lo sendiri gak mau terikat, untung aja si jessica cinta mati sama lo kalau tidak mungkin dia udah ninggalin lo, iya gak man?" ucap firza sambil terkekeh
Dicky hanya terdia sambil nampak berpikir
"Emang sih gue suka sama dia, tapi gue gak mau terikat, gue gak mau terkekang dalam suatu hubungan, gue lebih suka kalo hubungan gue seperti ini" batin dicky
*
*
*
Di Sisi lain, dihalaman sebuah perusahaan besar yg tinggi menjulang nampak seorang pria tampan keluar dari mobilnya dan menginjakkan kaki di perusahaan tersebut, dia adalah Alfin Maherza utama, pewaris tunggal Tigers Group.
Ini merupakan kali pertama Alfin kembali menginjakkan kaki di Perusahaan Ayahnya setelah sekian lama menetap di Luar Negeri.
Mungkin Saja banyak para Karyawan yang tidak mengetahui siapa dirinya,
Banyak mata menatap kagum ke arahnya, Mereka semua adalah para karyawan yang masih Singgel, memang beberapa diantara mereka adalah karyawan baru.
"Aaa cool banget"
"Ya Tuhan tampan sekali"
"Astaga dia begitu tampan seperti pangeran"
"Halalin aku dong"
Ucap beberapa karyawan yg melihat Alfin
Receptionis yg ada disana pun nampak geram mendengar perkataan para karyawan tersebut
"Kalian jangan bertingkah seperti itu, apa kalian tidak mengetahui siapa dia?" Ucap receptionis geram
Beberapa diantara merekapun menjawab "kami tidak tau"
"dan kami hanya mau melihatnya, aa dia sungguh sangat tampan"
"yang benar saja mereka tidak mengetahui bahwa Alfin adalah anak dari pemilik perusahaan ini, Jika saja pak surya melihat tingkah mereka mungkin mereka semua akan kena semprot." Batin Receptionis
"Dia adalah pak Alfin, putra dari pak Surya Utama! Lebih baik kalian segera kembalu ke ruangan kalian masing2, sebelum pak Alfin melihat sikap kalian ini" ketus receptionis tersebut
Setelah mendengar bahwa pria tersebut adalah anak dari pak Surya, para karyawan itupun berhambur menuju ruangannnya masing masing.
Alfin yg mengetahui bahwa dirinya ditatap seperti itupun merasa risih kemudian berjalan menuju ruangannya di lantai atas.
setelah sampai ia kemudian mengirim pesan kepada sahabatnya untuk mengunjunginya.
Room Chat
✉️**Alfin ; Lo keruangan gue sekarang juga, ohiya jangan lupa suruh si Denis mampir kesini!
...✉️Arka : Oke siip Pak bos, tunggu gue langsung Otw🤙...
*
*
Alfin yg baru sampai diruangannya pun langsung duduk di sofa, dia menunggu sahabatnya datang.
Arka yg datang lebih awal karna kebetulan ia bekerja di perusahaan ini. Iapun langsung masuk ke ruangan Alfin
sesampainya di dalam Arka sedikit heran Melihat wajah alfin yg masam, dan kemudian bertanya
"Lo kenapa man? Kok mukanya masam gitu"
Bersamaan dengana Arka yg bertanya, kemudian muncul seorang laki laki dari balik pintu sambil masuk dan tersenyum, Dia adalah Denis sahabat arka dan Alfin. karena sempat mendengar perkataan Arka Denis seenak jidatnya lamgsung nyolot dan berkata
"Iyanih, pagi2 udah bad mood aja lo" ucap denis seraya mendudukkan dirinya di sofa sambil menepuk paha alfin dengan kencang
Alfin hanya terdiam dan menatap kedua sahabatnya
" Huuuuh Lo tau ga gue risih banget setiap kali bertemu wanita yg selalu natap gue gak berkedip,, emangnya gak bisa apa mereka bersikap biasa saja" ucap alfin menghela nafas
" Hahaha Ternyata itu maslahnya!" Ucap Arka terkekeh
"Ya Wajarlah mereka seperti itu, lagian klo gue jadi cewek nih yah gue bakalan ngelakuin hal yg sama seperti mereka" ucap denis sambil tertawa terbahak bahak
Alfin yg mendengar perkataan Denis merasa jijik dan menepis tangan Denis dari bahunya "Mau muntah gue denger lo ngomong, jijik!
"ya elah santai man, lagian siapa juga yang mau sama
lo, masa iya jeruk makan jeruk," timpal Denis
"yang bener aja, kitakan masih normal" sahut Arka
Mereka berdua hanya tertawa sambil menepuk nepuk sofa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Bzaa
karya pertama tpi bagus kok...
5⭐, fav, like sudah terkirim...
kl ceritanya seru, kopay otewe 😆.
kl mao vote nanti, skrg blm dpt kiriman akuh☺😊
2022-05-12
1
Isma Aji
Hai Thor, sdhku fav dan kirim hadiah juga ya👍🏻
2021-11-28
0
solin
semangat
2021-10-22
0