Bab 4 Meninggalkan Rumah

‘’Maaf Nyonya, saya datang kemari karena urusan penting,’’ kata Sekretaris Rey.

‘’Kalau ada urusan penting, lihat kondisi dulu! Kami ini sedang sarapan, dan kau baru saja mengganggu sarapan kami.’’

Dahinya berkerut karena melihat putrinya berusaha mengatakan sesuatu.

‘’Oh? Sekretaris Rey.’’

Bu Christa berbalik dengan cepat saat mendengar ucapan suaminya. Ia menatap pria muda tadi dengan wajah kaget. Saat itu juga ia baru mengerti mengenai putrinya yang berusaha memberitahunya.

‘’Silahkan duduk. Kami sedang sarapan jadi tidak terlalu dengar suara bel rumah,’’ kata Pak Percy.

‘’Tidak apa-apa Tuan, saya mengerti.’’

Pandangan dinginnya kemudian ditujukan kepada bu Christa, membuat wanita itu tersenyum kaku.

Pak Percy menyuruh istrinya untuk membuatkan teh.

‘’Jadi ada urusan apa sampai membuat Sekretaris Rey datang kemari?’’

‘’Tuan Besar mengutusku untuk membawa Nona Eve ke kediamannya sekarang,’’ kata Sekretaris Rey.

Tidak lama kemudian, muncul bu Christa sambil menyajikan teh.

‘’Begitu? Pasti karena besok adalah hari pernikahan putranya, jadi Tuan Besar mengutus Anda datang kemari.’’

Sekretaris Rey mengangguk sambil tersenyum.

‘’Kalau begitu, tunggu apa lagi? Kami akan bersiap-siap,’’ kata Bu Christa.

‘’Mohon maaf. Tapi Tuan Besar hanya menyuruhku membawa Nona Eve.’’

Perkataan Sekretaris Rey spontan membuat reaksi bu Christa berubah.

‘’Apa maksudmu? Kami juga keluarganya. Otomatis kami juga harus ikut.’’

Sekretaris Rey menjelaskan kalau mereka tidak perlu khawatir untuk menghadiri pernikahan besok. Akan ada utusan lain yang akan menjemput mereka di sini. Mendengarnya membuat bu Christa mengepalkan tangan meskipun dirinya tersenyum.

‘’Kalau begitu Cordelia, cepat beritahu kakakmu untuk berkemas!’’

Cordelia terdiam. Rasanya tidak sudi melihat kakaknya akan pergi ke kediaman Raymond. Ketiga orang di sana menatapnya yang berdiam diri. Bu Christa langsung berdiri dan menyuruhnya untuk pergi.

‘’Hehe, maaf. Dia sangat sedih karena kakaknya akan pergi, jadi dia terlihat tidak sudi mengabari kakaknya.’’

......................

Kamar Eve Laurence

Tok! Tok! Tok!

Cordelia mengerutkan dahi tanda kesal, membuatnya membuka pintu kamar dan terbelalak melihat isinya begitu berantakan. Ia kembali teringat dengan kejadian menyenangkan kemarin, sehingga terukir senyuman di bibirnya.

Ceklek!

Dilihatnya Eve baru saja keluar dari kamar mandi, membuat kedua wanita itu bertatapan.

Eve hanya mengabaikan dan menuju ke lemari pakaian.

‘’Melihat pemandangan ini, sepertinya ada yang mengamuk kemarin malam.’’

Eve mengenakan pakaian tanpa peduli adiknya yang duduk di kasur.

‘’Utusan keluarga Raymond ada di bawah untuk menjemputmu.’’

Eve berbalik dengan cepat menatap Cordelia. Senyuman yang tadinya terukir di wajah adik tirinya, berubah seketika menjadi masam. Tanpa bertanya pjn, Eve sudah tahu reaksi wajah itu.

‘’Ayah menyuruhku untuk memberitahumu agar segera berkemas. Utusan keluarga Raymond akan membawamu ke kediaman mereka sekarang, tapi bagaimana ini? Kemarin malam Kakak ditiduri pria lain. Kebetulan semuanya ada di ruang tamu saat ini, apakah aku harus mengatakan kebenaran kepada me—‘’

Eve spontan berlutut sambil mengatupkan kedua tangannya. ‘’Tidak! Kumohon, jangan di depan ayah!’’

Melihat kakaknya berlutut dan memohon seperti itu, membuat Cordelia sangat menikmatinya.

‘’Apa pun yang kau mau. Aku akan berusaha memberimu, tapi kumohon, jangan pernah beritahu ayah mengenai hal ini!’’

‘’Hehehe, lalu bagaimana jika aku menolak?’’ pancing Cordelia.

‘’Cordelia, sejak dulu aku selalu memberikan pemberian ayah untukku kepadamu. Semua milikku kuberikan padamu dengan ikhlas. Sekarang aku berlutut di depanmu memohon. Setidaknya untuk kali ini saja, kau membalas budiku.’’

‘’Hoo, apakah aku bisa memegang ucapanmu?’’

Eve mengangguk mantap dan berusaha meyakinkan adiknya.

‘’Kau berkata akan memberikan semua milikmu padaku dengan ikhlas. Kalau begitu pemberian ayah yang satu ini pasti sudah membuatmu mengerti.’’

Dahi Eve berkerut menyadari keinginan adik tirinya. Ia sudah membuang harga dirinya dengan berlutut dan memohon meskipun ia tidak sudi.

‘’Ya Kakak. Aku ingin kau menyerahkan pernikahanmu kepadaku. Kau sudah berjanji tadi.’’

Egois, benar-benar egois. Eve tidak tahu apa yang merasuki adiknya itu sampai seperti ini. Ia sudah dijebak, dan bukannya mencari solusi, malah dirinya justru dirugikan.

‘’Tidak. Untuk yang satu ini aku tidak akan memberikannya padamu. Aku juga memiliki hak untuk hidup bahagia.’’

Cordelia melotot dan langsung menarik kerah leher baju kakaknya.

‘’Kakak!’’

‘’Cordelia, kau ini benar-benar rakus. Kurang apa lagi dirimu sampai menjebak kakakmu sendiri? Kupikir dengan berlutut dan memohon padamu, kau akan berbelas kasih padaku, tapi ternyata tidak! Kau masih sama saja ingin mengambil milik orang lain. Kau tahu orang menyebutnya apa? Wanita ******.’’

Plak!

Tamparan itu berhasil mendarat di pipinya.

Cordelia melepaskan genggamannya dan berjalan keluar. ‘’Jangan membuat ayah menunggu!’’

Langkahnya terhenti. Ia menolehkan kepalanya sedikit ke samping dengan amarahnya. ‘’Kakak akan menerima akibatnya.’’

Eve mengepalkan tangan. Matanya kembali berkaca-kaca setelah mendapat tamparan dari adik tirinya. Ia berbalik dan mengemas pakaiannya. Tidak lupa bingkai foto ibunya juga dibawa.

......................

Ruang Tamu

Setelah Cordelia datang, Eve juga muncul sambil menarik koper.

Pak Percy spontan berdiri, saat melihat plester luka melekat di wajah putrinya. ‘’Eve? Ada apa dengan wajahmu?’’

Bu Christa melirik Cordelia yang tahu itu adalah perbuatan putrinya. Sekretaris Rey mengikuti arah pandang wanita tadi dan menatap Eve.

‘’Tidak apa-apa Ayah. Aku tidak sengaja terjatuh saat masuk ke kamar mandi.’’

‘’Kenapa kau begitu ceroboh?’’

Sekretaris Rey berdiri untuk berpamitan. Pak Percy dan bu Christa beserta Cordelia mengantar kedua orang itu sampai teras rumah.

‘’Kau tidak ingin memelukku?’’

Eve berusaha tersenyum setenang mungkin, agar tidak ada yang menyadari raut wajahnya yang sangat ingin menangis.

Bu Christa dan Cordelia hanya menatap pemandangan membosankan itu dengan datar. Sekretaris Rey kembali memperhatikan gerak-gerik mereka.

Eve beralih ke ibu tirinya. Meskipun tidak sudi, ia tetap memeluknya begitu juga adik tirinya.

‘’Bahkan jika Kakak meninggalkan rumah ini, aku akan tetap memberikan tekanan kepada Kakak. Aku tidak akan membiarkan Kakak hidup dengan tenang sebelum aku mencapai tujuanku,’’ bisik Cordelia ke telinga kakaknya.

Eve memasuki mobil sambil menatap ayahnya dengan sendu. ‘’Ayah?’’

Pak Percy tersenyum. ‘’Tidak apa-apa. Kita akan kembali bertemu besok di pernikahanmu. Putriku akan menikah, dan menjadi orang tercantik.’’

Sekretaris Rey memastikan kalau hal itu pasti akan terjadi, karena keluarga yang akan dinikahi Eve adalah salah satu keluarga yang memiliki pengaruh besar dalam dunia makanan.

‘’Ayah, aku pergi dulu. Tolong jaga kesehatan Ayah.’’

‘’Ya, jaga kesehatanmu juga sayang.’’

Mobil hitam itu pun melaju keluar. Eve hanya bisa memandangi dari kaca belakang mobil. Ia benar-benar tidak tenang meninggalkan ayahnya kepada dua wanita tadi. Setelah mendengar peringatan Cordelia tadi, perasaannya mulai gusar.

Terpopuler

Comments

Issey Miyake

Issey Miyake

sory to say..ngak suka watak eve yg bodoh dn trlalu bodoh .

2023-01-10

1

Ojha Pasha

Ojha Pasha

lanjut

2022-08-04

2

Pisces Aprodithe

Pisces Aprodithe

tenang aku dipihak mu eve

2022-07-30

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 Berita Pernikahan
3 Bab 2 Pria Yang Merenggut Mahkotaku
4 Bab 3 Kedatangan Sekretaris Rey
5 Bab 4 Meninggalkan Rumah
6 Bab 5 Bertemu Tuan Besar
7 Bab 6 Ujian
8 Bab 7 Hari Pernikahan
9 Bab 8 Keluarga Raymond
10 Bab 9 Gelang Akar Bahar Kepala Naga Emas
11 Bab 10 Dipecat
12 Bab 11 Anemia
13 Bab 12 Teringat Kejadian di Hotel
14 Bab 13 Mengunjungi Ayah
15 Bab 14 Senjata Makan Tuan
16 Bab 15 Kedatangan Salah Satu Saudara Kamiya
17 Bab 16 Informasi Mengenai Adik Tuan Kamiya Yuki
18 Bab 17 Kamiya Kaji
19 Bab 18 Favorit Food
20 Bab 19 Memasak Bersama
21 Bab 20 Kesan Mengenai Indonesia
22 Bab 21 Berita Kehamilan
23 Bab 22 Obat Penyubur Kandungan
24 Bab 23 Rencana Pembunuhan
25 Bab 24 Berhasil Kabur
26 Bab 25 Ikut ke Jepang
27 Bab 26 Negeri Sakura
28 Bab 27 Duolingo
29 Bab 28 Jenis-jenis Sushi
30 Bab 29 Marahnya Nyonya Besar
31 Bab 30 Datangnya Para Wartawan
32 Bab 31 Masalah di Bar
33 Bab 32 Kane & Kein
34 Bab 33 Kembali ke Indonesia
35 Bab 34 Kesan di Pertemuan Pertama
36 Bab 35 Reon.R
37 Bab 36 Provokasi
38 Bab 37 Bahan Balas Dendam
39 Bab 38 Datang ke Kediaman Raymond
40 Bab 39 Kein & Nyonya Besar
41 Bab 40 Nama & Suara
42 Bab 41 Meminta Waktu Pertemuan
43 Bab 42 Makan Malam
44 Bab 43 Rencana Si Kembar
45 Bab 44 World's Premier Gastronomy
46 Bab 45 Babak Kedua
47 Bab 46 Babak Ketiga
48 Bab 47 Kecelakaan di Kompetisi
49 Bab 48 16 Besar
50 Bab 49 Kein Kembali
51 Bab 50 Tamparan
52 Bab 51 Menjenguk Eve
53 Bab 52 8 Besar
54 Bab 53 Sindiran Telak
55 Bab 54 Teman di Kompetisi?
56 Bab 55 Peringatan di Koridor
57 Bab 56 Datang ke Akademi
58 Bab 57 Berkenalan
59 Bab 58 3 Bookman
60 Bab 59 Pertanyaan Mark
61 Bab 60 Memantau
62 Bab 61 Masalah Vic
63 Bab 62 Kebenaran Masa Lalu Cordelia
64 Bab 63 Kebenaran Reon Raymond
65 Bab 64 Tantangan Reon
66 Bab 65 Taruhan Kein
67 Bab 66 Aura Intimidasi Kein
68 Bab 67 Basuti VS Nasi Goreng
69 Bab 68 Penjurian Mutlak
70 Bab 69 Menagih Taruhan
71 Bab 70 Hadiah dari Si Kembar
72 Bab 71 Kelicikan Terungkap
73 Bab 72 Alasan Julukan Si Iblis Makanan
74 Bab 73 Akuma
75 Bab 74 Hak
76 Bab 75 Perubahan Eve
77 Bab 76 Surat Perceraian
78 Bab 77 Tingkah Kaji
79 Bab 78 Kamar
80 Bab 79 Merayakan Kemenangan
81 Bab 80 Kesukaan Kein
82 Bab 81 Kesalahan di mata Si Kembar
83 Bab 82 Meminta Persetujuan
84 Bab 83 Ayah dan Anak
85 Bab 84 Bersujudlah!
86 Bab 85 Mengakhiri Pembicaraan
87 Bab 86 Menolak
88 Bab 87 Menghadiri Perayaan
89 Bab 88 Setelah Perayaan
90 Bab 89 Supermarket
91 Bab 90 Kesempatan?
92 Bab 91 Situasi Konyol
93 Bab 92 Kembali ke Kamar 212
94 Bab 93 Rencana Kaji
95 Bab 94 Butiran Bening
96 Bab 95 Berakhir
97 Bab 96 Surat
98 Bab 97 Kapal Pesiar
99 Bab 98 Keluarga Induk Kamiya
100 Bab 99 Hierarki
101 Bab 100 Kasus Pembunuhan di Rumah Komposer
102 Bab 101 Trik Membunuh
103 Bab 102 Bertemu Hakuba
104 Bab 103 Kamar Tunggu
105 Bab 104 Ayunan
106 Bab 105 Both Word of Coach
107 Bab 106 Memantau
108 Bab 107 Cordelia Menghilang
109 Bab 108 Keluar Bersama
110 Bab 109 Retak Pecahan
111 Bab 110 Mengatur Kencan
112 Bab 111 Sosok Wanita
113 Bab 112 Pernyataan
114 Bab 113 Salah Paham Terjawab
115 Bab 114 Afternoon Tea
116 Bab 115 Diracuni
117 Bab 116 Tersangka
118 Bab 117 Ditangkap
119 Bab 118 Sosok Bertudung
120 Bab 119 Menghilang
121 Bab 120 Pesan Berkode
122 Bab 121 Bad News
123 Bab 122 Menyelinap
124 Bab 123 Naskah
125 Bab 124 ½ Puncak
126 Bab 125 Muncul
127 Bab 126 Partner in Crime
128 Bab 127 Alasan Julukan Si Iblis Deduksi
129 Bab 128 Darah Berangka
130 Bab 129 Kein Kembali
131 Bab 130 Ketidaksengajaan
132 Bab 131 Hari Pernikahan
133 Bab 132 Kesepakatan
134 Bab 133 Akhir-Awal
135 Bab 134 Munculnya 2 Penantang Iblis [END]
136 Sankyuu for Author
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 Berita Pernikahan
3
Bab 2 Pria Yang Merenggut Mahkotaku
4
Bab 3 Kedatangan Sekretaris Rey
5
Bab 4 Meninggalkan Rumah
6
Bab 5 Bertemu Tuan Besar
7
Bab 6 Ujian
8
Bab 7 Hari Pernikahan
9
Bab 8 Keluarga Raymond
10
Bab 9 Gelang Akar Bahar Kepala Naga Emas
11
Bab 10 Dipecat
12
Bab 11 Anemia
13
Bab 12 Teringat Kejadian di Hotel
14
Bab 13 Mengunjungi Ayah
15
Bab 14 Senjata Makan Tuan
16
Bab 15 Kedatangan Salah Satu Saudara Kamiya
17
Bab 16 Informasi Mengenai Adik Tuan Kamiya Yuki
18
Bab 17 Kamiya Kaji
19
Bab 18 Favorit Food
20
Bab 19 Memasak Bersama
21
Bab 20 Kesan Mengenai Indonesia
22
Bab 21 Berita Kehamilan
23
Bab 22 Obat Penyubur Kandungan
24
Bab 23 Rencana Pembunuhan
25
Bab 24 Berhasil Kabur
26
Bab 25 Ikut ke Jepang
27
Bab 26 Negeri Sakura
28
Bab 27 Duolingo
29
Bab 28 Jenis-jenis Sushi
30
Bab 29 Marahnya Nyonya Besar
31
Bab 30 Datangnya Para Wartawan
32
Bab 31 Masalah di Bar
33
Bab 32 Kane & Kein
34
Bab 33 Kembali ke Indonesia
35
Bab 34 Kesan di Pertemuan Pertama
36
Bab 35 Reon.R
37
Bab 36 Provokasi
38
Bab 37 Bahan Balas Dendam
39
Bab 38 Datang ke Kediaman Raymond
40
Bab 39 Kein & Nyonya Besar
41
Bab 40 Nama & Suara
42
Bab 41 Meminta Waktu Pertemuan
43
Bab 42 Makan Malam
44
Bab 43 Rencana Si Kembar
45
Bab 44 World's Premier Gastronomy
46
Bab 45 Babak Kedua
47
Bab 46 Babak Ketiga
48
Bab 47 Kecelakaan di Kompetisi
49
Bab 48 16 Besar
50
Bab 49 Kein Kembali
51
Bab 50 Tamparan
52
Bab 51 Menjenguk Eve
53
Bab 52 8 Besar
54
Bab 53 Sindiran Telak
55
Bab 54 Teman di Kompetisi?
56
Bab 55 Peringatan di Koridor
57
Bab 56 Datang ke Akademi
58
Bab 57 Berkenalan
59
Bab 58 3 Bookman
60
Bab 59 Pertanyaan Mark
61
Bab 60 Memantau
62
Bab 61 Masalah Vic
63
Bab 62 Kebenaran Masa Lalu Cordelia
64
Bab 63 Kebenaran Reon Raymond
65
Bab 64 Tantangan Reon
66
Bab 65 Taruhan Kein
67
Bab 66 Aura Intimidasi Kein
68
Bab 67 Basuti VS Nasi Goreng
69
Bab 68 Penjurian Mutlak
70
Bab 69 Menagih Taruhan
71
Bab 70 Hadiah dari Si Kembar
72
Bab 71 Kelicikan Terungkap
73
Bab 72 Alasan Julukan Si Iblis Makanan
74
Bab 73 Akuma
75
Bab 74 Hak
76
Bab 75 Perubahan Eve
77
Bab 76 Surat Perceraian
78
Bab 77 Tingkah Kaji
79
Bab 78 Kamar
80
Bab 79 Merayakan Kemenangan
81
Bab 80 Kesukaan Kein
82
Bab 81 Kesalahan di mata Si Kembar
83
Bab 82 Meminta Persetujuan
84
Bab 83 Ayah dan Anak
85
Bab 84 Bersujudlah!
86
Bab 85 Mengakhiri Pembicaraan
87
Bab 86 Menolak
88
Bab 87 Menghadiri Perayaan
89
Bab 88 Setelah Perayaan
90
Bab 89 Supermarket
91
Bab 90 Kesempatan?
92
Bab 91 Situasi Konyol
93
Bab 92 Kembali ke Kamar 212
94
Bab 93 Rencana Kaji
95
Bab 94 Butiran Bening
96
Bab 95 Berakhir
97
Bab 96 Surat
98
Bab 97 Kapal Pesiar
99
Bab 98 Keluarga Induk Kamiya
100
Bab 99 Hierarki
101
Bab 100 Kasus Pembunuhan di Rumah Komposer
102
Bab 101 Trik Membunuh
103
Bab 102 Bertemu Hakuba
104
Bab 103 Kamar Tunggu
105
Bab 104 Ayunan
106
Bab 105 Both Word of Coach
107
Bab 106 Memantau
108
Bab 107 Cordelia Menghilang
109
Bab 108 Keluar Bersama
110
Bab 109 Retak Pecahan
111
Bab 110 Mengatur Kencan
112
Bab 111 Sosok Wanita
113
Bab 112 Pernyataan
114
Bab 113 Salah Paham Terjawab
115
Bab 114 Afternoon Tea
116
Bab 115 Diracuni
117
Bab 116 Tersangka
118
Bab 117 Ditangkap
119
Bab 118 Sosok Bertudung
120
Bab 119 Menghilang
121
Bab 120 Pesan Berkode
122
Bab 121 Bad News
123
Bab 122 Menyelinap
124
Bab 123 Naskah
125
Bab 124 ½ Puncak
126
Bab 125 Muncul
127
Bab 126 Partner in Crime
128
Bab 127 Alasan Julukan Si Iblis Deduksi
129
Bab 128 Darah Berangka
130
Bab 129 Kein Kembali
131
Bab 130 Ketidaksengajaan
132
Bab 131 Hari Pernikahan
133
Bab 132 Kesepakatan
134
Bab 133 Akhir-Awal
135
Bab 134 Munculnya 2 Penantang Iblis [END]
136
Sankyuu for Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!