Bab 2 Pria Yang Merenggut Mahkotaku

Dari arah lain, tampak sosok pria muda berjalan menyusuri koridor. Namun, sebelum ia mencapai elevator, langkahnya terhenti tepat di depan salah satu kamar hotel bernomor 212. Samar-samar, ia mendengar suara aneh dari dalam, membuatnya membuka pintu tersebut.

Bugh!

Terlihat sosok wanita langsung terjatuh ke arahnya. Dilihatnya kondisi wanita itu tidak sehat, nafasnya menjadi berat, dan sekujur tubuhnya berkeringat. Melihat hal itu, ia berniat menghubungi seseorang, tapi wanita tersebut menariknya masuk ke dalam dan mendorongnya ke kasur.

Wanita yang tidak lain adalah Eve itu menaiki tubuh pria muda tadi tanpa melepaskan pakaiannya. Pria muda mencoba menyadarkannya tetapi Eve begitu agresif menciumnya.

Sekali gerak, pria muda itu membalikkan posisi. Sekarang ia yang berada di atas tubuh Eve.

‘’Kau yang memaksaku melakukan hal ini.’’

......................

Lobby

Cordelia berdiri saat melihat pria tua menghampirinya. Ia membungkuk dan membawanya kepada kakaknya yang saat ini tidak sadarkan diri.

......................

Kamar 212

‘’Tuan, wanita yang saya katakan tadi sudah ada di dalam.’’

Pria tua itu tersenyum dan menyerahkan amplop berisikan uang kepadanya.

‘’Ini bayaranmu.’’

Begitu pintu terbuka, keduanya terpaku melihat pemandangan itu. Meskipun lampu dimatikan, tetapi mereka masih bisa melihat adegan yang tidak senonoh di dalam, membuat pria tua tadi langsung memalingkan wajahnya.

‘’Sungguh tidak tahu malu! Apa-apaan ini? Kau berencana menipuku?!’’

Cordelia juga sama kagetnya. Tidak tahu ia akan berkata apa sampai pria tua itu menariknya pergi.

‘’Tuan! Tunggu!’’

Mereka memasuki elevator.

‘’Aku akan membawamu ke kantor polisi karena telah menipuku! Serahkan kembali uang itu kepadaku!’’

‘’Tidak! Anda sudah memberikannya kepadaku jadi Anda tidak bisa mengambilnya kembali,’’ kata Cordelia.

Pria tua itu semakin marah dan mengeluarkan ponsel untuk menghubungi polisi.

‘’Kalau Tuan mau, kita berdua bisa masuk penjara bersama-sama. Aku akan memberitahu polisi kalau Anda membayarku untuk mencarikan wanita untuk ditiduri. Publik akan tahu kalau kelakukan walikota mereka serendah ini, dan dampaknya Anda sendiri sudah tahu.’’

Mendengar ancaman Cordelia membuat pria tua itu menggertak gigi dan mematikan ponselnya.

Ting!

Bersamaan pintu elevator terbuka, pria tua itu menatap Cordelia tajam.

‘’Pastikan aku tidak melihatmu lagi!’’

Cordelia hanya tersenyum melambaikan tangan menatap kepergiannya.

‘’Stt, meskipun bukan dia yang menyentuh kakak, tapi saat ini kakak sudah disentuh oleh orang lain, tidak masalah. Sekarang waktunya memberi hadiah.’’

......................

Kamar 212

Dahi Eve berkerut karena merasakan sesuatu. Pelan-pelan ia membuka matanya dan melihat ke sekeliling ruangan itu gelap.

Deg!

Eve spontan bangkit menyadari ruangan itu adalah salah satu kamar hotel. Matanya membulat besar melihat tubuhnya tidak mengenakan satu helai pakaian. Ia menyalakan lampu dan langsung melihat noda darah di kasur. Pandangannya teralihkan oleh secarik kertas yang tergeletak di sampingnya.

Ini sebuah kecelakaan, kau hanya perlu menutup mulut dan aku juga akan menutup mulut, dengan begitu semuanya akan baik-baik saja. Cek sebagai tebusan untuk membiayai hidupmu juga sudah aku berikan.

Tangannya meremas secarik kertas itu disertai gertakan gigi.

‘’Kecelakaan? Setelah kau merebut mahkotaku? Dasar laki-laki brengsek!’’

Saat itu juga, muncul seorang wanita berambut panjang ungu tersenyum ke arahnya.

‘’Hoo, bagaimana? Apakah kau menikmatinya, saudariku?’’

Deg!

Rasanya seperti ada sesuatu yang menembus jantungnya. Eve tidak menyangka, saudari tiri yang dianggapnya sebagai saudara kandung malah menjebaknya agar tidur bersama pria lain. Ia seharusnya sudah memperhitungkan hal ini, saat dirinya selalu menerima perlakuan buruk dari Cordelia.

Cordelia berjalan ke arahnya sambil menyerahkan sebuket bunga.

‘’Selamat atas pernikahanmu Kakak. Padahal aku berniat ingin bertemu dengan pria yang bermain bersama Kakak tadi. Tapi secepat ini dia menghilang. Ayo kita pulang! Hotel sebentar lagi akan tutup, tidak kusangka pria itu melakukannya secepat ini.’’

Dengan tubuh gemetar, tangan yang mengepal sambil menggertak gigi, Eve menangis dalam diam sambil membanting buket bunga itu.

......................

Perjalanan pulang...

Cordelia sesekali melirik kakaknya yang hanya menunduk sejak tadi dengan tatapan hampa.

‘’Jadi bagaimana pengalaman pertama Kakak tadi? Apakah pria itu melayani Kakak dengan baik atau sangat agresif?’’

Eve hanya diam tanpa peduli pertanyaan Cordelia.

‘’Haa, bagaimana ini? Apakah kita berdua harus mengatakannya kepada ayah? Ah~ kurasa tidak, kalau ayah sampai mengetahuinya maka dia akan sangat ke—‘’

‘’Kenapa kau melakukannya?’’ tanya Eve memotong kalimat Cordelia.

‘’Melakukan apa?’’ tanya Cordelia pura-pura tidak tahu.

Eve mengepalkan tangan dan menggertak gigi. Ia langsung mencengkeram bahu Cordelia.

‘’Kenapa kau melakukannya?!’’

Karena hal itu membuat mobil yang dibawa Cordelia sedikit keluar jalur. Ia berusaha memberontak dari cengkeraman kakaknya.

‘’Apa yang kau lakukan?!’’

Sret!

Cordelia menginjak rem membuat keduanya terdorong ke depan.

‘’Jika kau ingin mati, jangan mengajakku!’’ bentak Cordelia.

Eve mencengkeram bahu adiknya begitu kuat sehingga Cordelia meringis. Ia menatap adiknya dengan mata mengkilat disertai butiran air mata.

‘’Apakah kau serendah ini sampai menjebak kakakmu? Apa maumu Cordelia? Apakah kau segitu bencinya padaku?’’

‘’Iya! Aku membencimu! Sangat membencimu! Bahkan aku tidak sudi menganggapmu sebagai saudariku, kenapa? Itu karena ayah lebih menyayangimu dibandingkan diriku!’’

‘’Ayah menyayangi kita berdua, Cordelia.’’

Cordelia tersenyum remeh.

‘’Bahkan anak kecil pun bisa tahu kalau dia dibedakan. Sejak memasuki keluarga ini, ayah memberikan perhatian lebih kepadamu, bahkan sudah merencanakan masa depanmu yang begitu sempurna dengan menikahi anak presdir akademi kuliner ternama. Aku yang seharusnya menikahi Adam bukan Kakak! Tapi, ayah bersih keras menikahkanmu karena perjanjiannya dan ingin melemparkan semua tanggung jawab rumah kepadaku! Kau akan hidup mewah, dikelilingi barang-barang mewah, bagaimana dengan diriku? Tinggal di rumah kecil itu saja membuatku tidak tahan!’’

Eve terbelalak, cengkeramannya yang kuat tadi tiba-tiba menjadi lemah. ‘’Kau melakukan hal ini hanya karena semua itu?’’

Cordelia menepis tangan kakaknya dengan kasar.

‘’Kalau iya memangnya kenapa? Aku memesan anggur untuk membiusmu dan menghubungi walikota agar dia menidurimu, tapi semua itu gagal saat pria lain sudah menidurimu lebih dulu. Tapi, entah itu walikota atau pria lain yang menidurimu, yang penting rencanaku sudah berhasil.’’

Tangan Eve hendak ingin menamparnya.

‘’Kenapa berhenti? Ayo tampar aku! Dengan begitu aku akan mengadu kepada ayah kalau anak kesayangannya sebenarnya tidak seperti pikirannya.’’

Eve mengepalkan tangan dengan perasaan tertahan lalu membuang wajah.

......................

Kediaman Laurence

Kedua wanita tadi masuk sambil ditatap oleh pasangan yang tengah menonton tv di ruang tamu.

‘’Kalian sudah pulang, bagaimana acaranya?’’ tanya Bu Christa.

Cordelia melirik ke arah kakaknya yang diam menunduk. Ia pun langsung tersenyum sambil menggandeng tangan kakaknya.

‘’Sangat menyenangkan. Kakak membawaku ke restoran mewah tempatnya bekerja. Ibu tahu? Makanan di sana sangat enak, pokoknya aku sangat suka! Iya, kan? Saudariku tercinta yang sudah ternodai,’’ ucapnya berbisik di ujung kalimat.

Tanpa menjawab apa pun, Eve menepis tangan Cordelia dan langsung menuju kamarnya. Melihat hal itu, pak Percy menatap Cordelia dengan wajah kusut membuat Cordelia tertegun.

Terpopuler

Comments

Siti Munawaroh

Siti Munawaroh

dasar krokodei GK tau diri gedek deh q ma dia

2023-02-03

1

Ojha Pasha

Ojha Pasha

crocodila hah

2022-08-04

2

Pisces Aprodithe

Pisces Aprodithe

persetanlah

2022-07-30

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 Berita Pernikahan
3 Bab 2 Pria Yang Merenggut Mahkotaku
4 Bab 3 Kedatangan Sekretaris Rey
5 Bab 4 Meninggalkan Rumah
6 Bab 5 Bertemu Tuan Besar
7 Bab 6 Ujian
8 Bab 7 Hari Pernikahan
9 Bab 8 Keluarga Raymond
10 Bab 9 Gelang Akar Bahar Kepala Naga Emas
11 Bab 10 Dipecat
12 Bab 11 Anemia
13 Bab 12 Teringat Kejadian di Hotel
14 Bab 13 Mengunjungi Ayah
15 Bab 14 Senjata Makan Tuan
16 Bab 15 Kedatangan Salah Satu Saudara Kamiya
17 Bab 16 Informasi Mengenai Adik Tuan Kamiya Yuki
18 Bab 17 Kamiya Kaji
19 Bab 18 Favorit Food
20 Bab 19 Memasak Bersama
21 Bab 20 Kesan Mengenai Indonesia
22 Bab 21 Berita Kehamilan
23 Bab 22 Obat Penyubur Kandungan
24 Bab 23 Rencana Pembunuhan
25 Bab 24 Berhasil Kabur
26 Bab 25 Ikut ke Jepang
27 Bab 26 Negeri Sakura
28 Bab 27 Duolingo
29 Bab 28 Jenis-jenis Sushi
30 Bab 29 Marahnya Nyonya Besar
31 Bab 30 Datangnya Para Wartawan
32 Bab 31 Masalah di Bar
33 Bab 32 Kane & Kein
34 Bab 33 Kembali ke Indonesia
35 Bab 34 Kesan di Pertemuan Pertama
36 Bab 35 Reon.R
37 Bab 36 Provokasi
38 Bab 37 Bahan Balas Dendam
39 Bab 38 Datang ke Kediaman Raymond
40 Bab 39 Kein & Nyonya Besar
41 Bab 40 Nama & Suara
42 Bab 41 Meminta Waktu Pertemuan
43 Bab 42 Makan Malam
44 Bab 43 Rencana Si Kembar
45 Bab 44 World's Premier Gastronomy
46 Bab 45 Babak Kedua
47 Bab 46 Babak Ketiga
48 Bab 47 Kecelakaan di Kompetisi
49 Bab 48 16 Besar
50 Bab 49 Kein Kembali
51 Bab 50 Tamparan
52 Bab 51 Menjenguk Eve
53 Bab 52 8 Besar
54 Bab 53 Sindiran Telak
55 Bab 54 Teman di Kompetisi?
56 Bab 55 Peringatan di Koridor
57 Bab 56 Datang ke Akademi
58 Bab 57 Berkenalan
59 Bab 58 3 Bookman
60 Bab 59 Pertanyaan Mark
61 Bab 60 Memantau
62 Bab 61 Masalah Vic
63 Bab 62 Kebenaran Masa Lalu Cordelia
64 Bab 63 Kebenaran Reon Raymond
65 Bab 64 Tantangan Reon
66 Bab 65 Taruhan Kein
67 Bab 66 Aura Intimidasi Kein
68 Bab 67 Basuti VS Nasi Goreng
69 Bab 68 Penjurian Mutlak
70 Bab 69 Menagih Taruhan
71 Bab 70 Hadiah dari Si Kembar
72 Bab 71 Kelicikan Terungkap
73 Bab 72 Alasan Julukan Si Iblis Makanan
74 Bab 73 Akuma
75 Bab 74 Hak
76 Bab 75 Perubahan Eve
77 Bab 76 Surat Perceraian
78 Bab 77 Tingkah Kaji
79 Bab 78 Kamar
80 Bab 79 Merayakan Kemenangan
81 Bab 80 Kesukaan Kein
82 Bab 81 Kesalahan di mata Si Kembar
83 Bab 82 Meminta Persetujuan
84 Bab 83 Ayah dan Anak
85 Bab 84 Bersujudlah!
86 Bab 85 Mengakhiri Pembicaraan
87 Bab 86 Menolak
88 Bab 87 Menghadiri Perayaan
89 Bab 88 Setelah Perayaan
90 Bab 89 Supermarket
91 Bab 90 Kesempatan?
92 Bab 91 Situasi Konyol
93 Bab 92 Kembali ke Kamar 212
94 Bab 93 Rencana Kaji
95 Bab 94 Butiran Bening
96 Bab 95 Berakhir
97 Bab 96 Surat
98 Bab 97 Kapal Pesiar
99 Bab 98 Keluarga Induk Kamiya
100 Bab 99 Hierarki
101 Bab 100 Kasus Pembunuhan di Rumah Komposer
102 Bab 101 Trik Membunuh
103 Bab 102 Bertemu Hakuba
104 Bab 103 Kamar Tunggu
105 Bab 104 Ayunan
106 Bab 105 Both Word of Coach
107 Bab 106 Memantau
108 Bab 107 Cordelia Menghilang
109 Bab 108 Keluar Bersama
110 Bab 109 Retak Pecahan
111 Bab 110 Mengatur Kencan
112 Bab 111 Sosok Wanita
113 Bab 112 Pernyataan
114 Bab 113 Salah Paham Terjawab
115 Bab 114 Afternoon Tea
116 Bab 115 Diracuni
117 Bab 116 Tersangka
118 Bab 117 Ditangkap
119 Bab 118 Sosok Bertudung
120 Bab 119 Menghilang
121 Bab 120 Pesan Berkode
122 Bab 121 Bad News
123 Bab 122 Menyelinap
124 Bab 123 Naskah
125 Bab 124 ½ Puncak
126 Bab 125 Muncul
127 Bab 126 Partner in Crime
128 Bab 127 Alasan Julukan Si Iblis Deduksi
129 Bab 128 Darah Berangka
130 Bab 129 Kein Kembali
131 Bab 130 Ketidaksengajaan
132 Bab 131 Hari Pernikahan
133 Bab 132 Kesepakatan
134 Bab 133 Akhir-Awal
135 Bab 134 Munculnya 2 Penantang Iblis [END]
136 Sankyuu for Author
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 Berita Pernikahan
3
Bab 2 Pria Yang Merenggut Mahkotaku
4
Bab 3 Kedatangan Sekretaris Rey
5
Bab 4 Meninggalkan Rumah
6
Bab 5 Bertemu Tuan Besar
7
Bab 6 Ujian
8
Bab 7 Hari Pernikahan
9
Bab 8 Keluarga Raymond
10
Bab 9 Gelang Akar Bahar Kepala Naga Emas
11
Bab 10 Dipecat
12
Bab 11 Anemia
13
Bab 12 Teringat Kejadian di Hotel
14
Bab 13 Mengunjungi Ayah
15
Bab 14 Senjata Makan Tuan
16
Bab 15 Kedatangan Salah Satu Saudara Kamiya
17
Bab 16 Informasi Mengenai Adik Tuan Kamiya Yuki
18
Bab 17 Kamiya Kaji
19
Bab 18 Favorit Food
20
Bab 19 Memasak Bersama
21
Bab 20 Kesan Mengenai Indonesia
22
Bab 21 Berita Kehamilan
23
Bab 22 Obat Penyubur Kandungan
24
Bab 23 Rencana Pembunuhan
25
Bab 24 Berhasil Kabur
26
Bab 25 Ikut ke Jepang
27
Bab 26 Negeri Sakura
28
Bab 27 Duolingo
29
Bab 28 Jenis-jenis Sushi
30
Bab 29 Marahnya Nyonya Besar
31
Bab 30 Datangnya Para Wartawan
32
Bab 31 Masalah di Bar
33
Bab 32 Kane & Kein
34
Bab 33 Kembali ke Indonesia
35
Bab 34 Kesan di Pertemuan Pertama
36
Bab 35 Reon.R
37
Bab 36 Provokasi
38
Bab 37 Bahan Balas Dendam
39
Bab 38 Datang ke Kediaman Raymond
40
Bab 39 Kein & Nyonya Besar
41
Bab 40 Nama & Suara
42
Bab 41 Meminta Waktu Pertemuan
43
Bab 42 Makan Malam
44
Bab 43 Rencana Si Kembar
45
Bab 44 World's Premier Gastronomy
46
Bab 45 Babak Kedua
47
Bab 46 Babak Ketiga
48
Bab 47 Kecelakaan di Kompetisi
49
Bab 48 16 Besar
50
Bab 49 Kein Kembali
51
Bab 50 Tamparan
52
Bab 51 Menjenguk Eve
53
Bab 52 8 Besar
54
Bab 53 Sindiran Telak
55
Bab 54 Teman di Kompetisi?
56
Bab 55 Peringatan di Koridor
57
Bab 56 Datang ke Akademi
58
Bab 57 Berkenalan
59
Bab 58 3 Bookman
60
Bab 59 Pertanyaan Mark
61
Bab 60 Memantau
62
Bab 61 Masalah Vic
63
Bab 62 Kebenaran Masa Lalu Cordelia
64
Bab 63 Kebenaran Reon Raymond
65
Bab 64 Tantangan Reon
66
Bab 65 Taruhan Kein
67
Bab 66 Aura Intimidasi Kein
68
Bab 67 Basuti VS Nasi Goreng
69
Bab 68 Penjurian Mutlak
70
Bab 69 Menagih Taruhan
71
Bab 70 Hadiah dari Si Kembar
72
Bab 71 Kelicikan Terungkap
73
Bab 72 Alasan Julukan Si Iblis Makanan
74
Bab 73 Akuma
75
Bab 74 Hak
76
Bab 75 Perubahan Eve
77
Bab 76 Surat Perceraian
78
Bab 77 Tingkah Kaji
79
Bab 78 Kamar
80
Bab 79 Merayakan Kemenangan
81
Bab 80 Kesukaan Kein
82
Bab 81 Kesalahan di mata Si Kembar
83
Bab 82 Meminta Persetujuan
84
Bab 83 Ayah dan Anak
85
Bab 84 Bersujudlah!
86
Bab 85 Mengakhiri Pembicaraan
87
Bab 86 Menolak
88
Bab 87 Menghadiri Perayaan
89
Bab 88 Setelah Perayaan
90
Bab 89 Supermarket
91
Bab 90 Kesempatan?
92
Bab 91 Situasi Konyol
93
Bab 92 Kembali ke Kamar 212
94
Bab 93 Rencana Kaji
95
Bab 94 Butiran Bening
96
Bab 95 Berakhir
97
Bab 96 Surat
98
Bab 97 Kapal Pesiar
99
Bab 98 Keluarga Induk Kamiya
100
Bab 99 Hierarki
101
Bab 100 Kasus Pembunuhan di Rumah Komposer
102
Bab 101 Trik Membunuh
103
Bab 102 Bertemu Hakuba
104
Bab 103 Kamar Tunggu
105
Bab 104 Ayunan
106
Bab 105 Both Word of Coach
107
Bab 106 Memantau
108
Bab 107 Cordelia Menghilang
109
Bab 108 Keluar Bersama
110
Bab 109 Retak Pecahan
111
Bab 110 Mengatur Kencan
112
Bab 111 Sosok Wanita
113
Bab 112 Pernyataan
114
Bab 113 Salah Paham Terjawab
115
Bab 114 Afternoon Tea
116
Bab 115 Diracuni
117
Bab 116 Tersangka
118
Bab 117 Ditangkap
119
Bab 118 Sosok Bertudung
120
Bab 119 Menghilang
121
Bab 120 Pesan Berkode
122
Bab 121 Bad News
123
Bab 122 Menyelinap
124
Bab 123 Naskah
125
Bab 124 ½ Puncak
126
Bab 125 Muncul
127
Bab 126 Partner in Crime
128
Bab 127 Alasan Julukan Si Iblis Deduksi
129
Bab 128 Darah Berangka
130
Bab 129 Kein Kembali
131
Bab 130 Ketidaksengajaan
132
Bab 131 Hari Pernikahan
133
Bab 132 Kesepakatan
134
Bab 133 Akhir-Awal
135
Bab 134 Munculnya 2 Penantang Iblis [END]
136
Sankyuu for Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!