Bab 3 Kedatangan Sekretaris Rey

 ‘’A-Ayah?’’ tatap Cordelia tidak nyaman.

‘’Cordelia, apakah sesuatu terjadi? Kenapa kakakmu menepis tanganmu dan langsung pergi begitu saja?’’

‘’Aku ragu ingin mengatakan hal ini, takutnya Ayah akan sangat terluka dan marah besar.’’

Mendengar ucapan Cordelia membuat dahi pak Percy berkerut.

‘’Apa maksudmu? Apakah sesuatu menimpa Eve?’’ tanyanya khawatir.

‘’Ayah begitu khawatir. Ck. Kakak saat di restoran tadi di—‘’

Belum sempat ucapannya selesai, ia melihat ibunya yang mengkodenya dengan kepala menggeleng. Dahinya berkerut tidak mengerti.

Melihat kedua anak dan istrinya saling bertatapan membuat pak Percy menatap mereka.

Bu Christa kembali seperti semula saat suaminya menoleh kepadanya. Suaminya kembali menoleh ke arah putri mereka.

‘’Cordelia, tadi kau ingin mengatakan apa? Apa yang terjadi pada Eve saat di restoran tadi?’’

Cordelia mengerutkan dahi tanda kesal. Ia tidak mengerti mengapa ibunya mencegah untuk memberitahu kejadian yang menimpa kakaknya.

‘’Cordelia! Aku sedang bertanya padamu!’’ kata Pak Percy menegaskan kembali ucapannya.

‘’Ah, itu, kakak tadi memesan makanan untuk kita semua. Saat menuju ke mobil, tiba-tiba makanan itu dicuri. Kami berniat kembali ke restoran tetapi restorannya sudah tutup. Jadi aku takut Ayah akan terluka dan marah besar.’’

Pak Percy menghela nafas. ‘’Haa, kenapa aku harus terluka dan marah besar? Makanan itu dicuri tanpa sengaja. Sudahlah, tidak apa-apa.’’

Bu Christa menghela nafas lega. Namun, ia bingung saat melihat suaminya berdiri.

‘’Suamiku? Kau mau ke mana?’’ tanyanya.

‘’Aku ingin menghibur Eve. Dia tidak perlu merasa seperti itu.’’

Setelah memastikan kepergian pak Percy, Cordelia langsung menghampiri ibunya. ‘’Ibu! Kenapa melarangku mengatakannya kepada ayah?!’’

‘’Ush, pelankan suaramu!’’ kata Bu Christa dengan nada yang pelan.

‘’Seharusnya aku sudah memberitahu ayah tadi sehingga dia marah besar dan mengusir kakak dari rumah, lalu aku akan menggantikannya menikahi Adam.’’

‘’Diamlah! Kau ini sangat bodoh. Gunakan otakmu agar sedikit lebih pintar!’’

Cordelia hanya mendengus kesal karena tidak mengerti dengan maksud ibunya sejak tadi.

‘’Jika kita memberitahu ayahmu sekarang, maka penderitaan Eve hanya terjadi begitu cepat. Jangan khawatir, kita akan memberitahu rahasia ini, tapi di waktu yang tepat.’’

......................

Kamar Eve Laurence

Begitu masuk ke dalam kamarnya, ia merasa seperti tidak punya semangat hidup lagi. Tubuhnya ada tapi tidak dengan jiwanya. Kini semuanya benar-benar hancur, saat dia menatap tubuhnya di cermin yang dipenuhi tanda merah dimana-mana. Melihat hal itu, membuatnya sangat jijik.

Prank!

Eve memecahkan cerminnya dengan sekali lemparan keramik kecil. Pandangannya mengarah ke sebuah foto wanita bersama anak kecil yang tersenyum dalam bingkai. Tangannya terulur meraih bingkai itu, matanya kembali berkaca-kaca dengan bibir gemetar.

‘’Ibu.’’

Ia meringis kesal di sela-sela tangisannya lalu memeluk bingkai foto itu.

‘’Hiks, hiks, ibu hiks, kenapa ibu meninggalkanku begitu cepat? Waktu itu, kenapa ibu tiada saat menyuruh kami keluar? Kepolisian juga tidak menemukan bukti apa pun.’’

Melihat pecahan kaca dimana-mana membuat sesuatu terlintas dipikirannya. Dengan cepat, ia mengambil satu pecahan kaca lalu kembali menatap bingkai foto ibunya.

Tangan Eve gemetar, ia berusaha memberanikan dirinya untuk menyayat pergelangan tangannya. Matanya terpejam disertai butiran air mata.

Tunggu aku, Ibu! Sebentar lagi kita akan bertemu, ucapnya dalam hati.

‘’Eve!’’

Deg!

Eve membuka mata setelah mendengar suara tadi. Masih dalam kondisi menangis, ia melihat pecahan kaca yang baru menempel di pergelangan tangannya, sebelum menyayat tangannya.

Tok! Tok!

‘’Eve? Apakah kau sudah tidur?’’

Suara itu kembali menyadarkannya. Satu-satunya suara yang masih menjadi alasannya bertahan hidup.

‘’Ayah?’’

Pak Percy yang menunggu di luar hanya menghela nafas. ‘’Sepertinya dia sudah tidur.’’

Belum sempat ia meninggalkan tempat itu, pintu kamar putrinya terbuka.

‘’Ev—‘’

Matanya membulat besar melihat kondisi putrinya berantakan. Ia bahkan sempat melihat pecahan kaca di dalam kamar itu.

‘’Eve! Ada apa? Kenapa kau menangis?!’’ cemas Pak Percy.

Eve hanya mengerutkan dahi sambil menggigit bibir bawahnya.

‘’Ayolah sayang. Katakan kepada Ayah, jangan diam! Apakah kau terluka? Kenapa cerminmu bisa pecah?’’

Melihat kecemasan ayahnya berhasil membuat Eve kembali menangis. Kalau sampai ayahnya tahu mengenai keperawanannya telah direbut oleh orang lain sebelum pernikahannya, maka ia sangat yakin, perlakuan itu akan berubah seketika.

Ayahnya akan memandangnya rendah. Belum lagi dirinya pasti akan ditendang keluar dari keluarga ini. Membayangkan semua itu sudah membuat dirinya sangat ketakutan. Cukup ibunya saja yang sudah pergi meninggalkannya, jangan ayahnya lagi.

‘’Ayah, aku ini bukan anak yang baik.’’

‘’Eh? Apa maksudmu sayang?’’

‘’Hiks, hiks, kalau aku bukan anak yang baik, apakah Ayah akan pergi meninggalkanku?’’

Pak Percy benar-benar tidak mengerti dengan ucapan putrinya itu.

‘’Apakah kau bersikap seperti ini karena yang dikatakan Cordelia?’’

Deg!

Mendengar nama Cordelia membuat Eve membulat mata.

Apakah dia sudah memberitahu Ayah? Jadi sekarang Ayah akan meninggalkanku.Tidak, kata Eve dalam hati.

‘’Co-Cordelia?’’ tatap Eve gemetar.

‘’Ya. Cordelia sudah menceritakannya padaku kalau kau memesan makanan untuk kami, tetapi makanan itu tiba-tiba dicuri.’’

‘’Eh? Makanan?’’

Pak Percy menganggukkan kepala, sambil memegang kedua bahu putrinya.

‘’Kalian berdua begitu aneh hari ini, pasti kalian terlalu banyak minum. Lihat dirimu? Sangat berantakan, putriku yang cantik ini jadi rusak.’’

Deg!

Rusak. Ya, kalimat itu telak mengenai batin Eve. Mendengar kalimat itu saja keluar dari mulut ayahnya, membuat tubuhnya seolah-olah remuk seketika.

Pak Percy memeluk Eve sejenak dan mengecup keningnya. ‘’Sana bersihkan dirimu dan istirahat. Jangan sampai kesehatanmu memburuk saat hari pernikahan tiba.’’

Eve memeluk ayahnya begitu erat sambil menangis tersedu-sedu.

Ayah, aku benar-benar minta maaf karena tidak bisa menjaga diri. Seperti yang Ayah katakan tadi. Aku sudah rusak dan kotor. Tubuhku ini tidak sepantasnya Ayah peluk. Maaf karena aku juga membohongi Ayah, sedihnya dalam hati.

‘’Hei? Kenapa kau menangis lagi? Ini belum salam perpisahan.’’

‘’Aku hanya ingin memeluk Ayah.’’

Pak Percy tersenyum dan membingkai wajah putrinya.

......................

Pagi pun tiba...

Utusan dari keluarga Raymond telah tiba. Tampak sosok pria muda berambut cokelat menuruni mobil. Mendengar bel rumah berbunyi berulang kali, membuat Cordelia mendengus kesal menghampiri pintu.

‘’Siapa yang bertamu sepagi i—‘’

Ucapannya terhenti saat melihat sosok pria muda mengenakan pakaian formal berdiri menatapnya dingin. Tatapan itu membuatnya merasa tidak nyaman.

‘’Anda siapa?’’

‘’Saya Sekretaris Rey. Keluarga Raymond mengutusku untuk menjemput Nona Eve,’’ kata Sekretaris Rey.

Mata Cordelia membulat besar. Ia dengan cepat mempersilahkan pria itu masuk.

‘’Siapa yang membunyikan bel begitu bising sepagi ini? Ah, apakah itu kau? Dasar tidak sopan!’’ kesal Bu Christa.

Cordelia menepuk jidatnya karena ibunya sama sekali tidak mengenali utusan dari keluarga Raymond di depannya itu.

Terpopuler

Comments

Ojha Pasha

Ojha Pasha

saudara tak serahim nya sekretaris han nih wkwk

2022-08-04

3

Pisces Aprodithe

Pisces Aprodithe

aku bayangkan sekretaris han ketemu ama sekretaris rey ini

2022-07-30

1

Strobery Shortcake

Strobery Shortcake

wih sekretaris Rey nih

2022-07-26

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 Berita Pernikahan
3 Bab 2 Pria Yang Merenggut Mahkotaku
4 Bab 3 Kedatangan Sekretaris Rey
5 Bab 4 Meninggalkan Rumah
6 Bab 5 Bertemu Tuan Besar
7 Bab 6 Ujian
8 Bab 7 Hari Pernikahan
9 Bab 8 Keluarga Raymond
10 Bab 9 Gelang Akar Bahar Kepala Naga Emas
11 Bab 10 Dipecat
12 Bab 11 Anemia
13 Bab 12 Teringat Kejadian di Hotel
14 Bab 13 Mengunjungi Ayah
15 Bab 14 Senjata Makan Tuan
16 Bab 15 Kedatangan Salah Satu Saudara Kamiya
17 Bab 16 Informasi Mengenai Adik Tuan Kamiya Yuki
18 Bab 17 Kamiya Kaji
19 Bab 18 Favorit Food
20 Bab 19 Memasak Bersama
21 Bab 20 Kesan Mengenai Indonesia
22 Bab 21 Berita Kehamilan
23 Bab 22 Obat Penyubur Kandungan
24 Bab 23 Rencana Pembunuhan
25 Bab 24 Berhasil Kabur
26 Bab 25 Ikut ke Jepang
27 Bab 26 Negeri Sakura
28 Bab 27 Duolingo
29 Bab 28 Jenis-jenis Sushi
30 Bab 29 Marahnya Nyonya Besar
31 Bab 30 Datangnya Para Wartawan
32 Bab 31 Masalah di Bar
33 Bab 32 Kane & Kein
34 Bab 33 Kembali ke Indonesia
35 Bab 34 Kesan di Pertemuan Pertama
36 Bab 35 Reon.R
37 Bab 36 Provokasi
38 Bab 37 Bahan Balas Dendam
39 Bab 38 Datang ke Kediaman Raymond
40 Bab 39 Kein & Nyonya Besar
41 Bab 40 Nama & Suara
42 Bab 41 Meminta Waktu Pertemuan
43 Bab 42 Makan Malam
44 Bab 43 Rencana Si Kembar
45 Bab 44 World's Premier Gastronomy
46 Bab 45 Babak Kedua
47 Bab 46 Babak Ketiga
48 Bab 47 Kecelakaan di Kompetisi
49 Bab 48 16 Besar
50 Bab 49 Kein Kembali
51 Bab 50 Tamparan
52 Bab 51 Menjenguk Eve
53 Bab 52 8 Besar
54 Bab 53 Sindiran Telak
55 Bab 54 Teman di Kompetisi?
56 Bab 55 Peringatan di Koridor
57 Bab 56 Datang ke Akademi
58 Bab 57 Berkenalan
59 Bab 58 3 Bookman
60 Bab 59 Pertanyaan Mark
61 Bab 60 Memantau
62 Bab 61 Masalah Vic
63 Bab 62 Kebenaran Masa Lalu Cordelia
64 Bab 63 Kebenaran Reon Raymond
65 Bab 64 Tantangan Reon
66 Bab 65 Taruhan Kein
67 Bab 66 Aura Intimidasi Kein
68 Bab 67 Basuti VS Nasi Goreng
69 Bab 68 Penjurian Mutlak
70 Bab 69 Menagih Taruhan
71 Bab 70 Hadiah dari Si Kembar
72 Bab 71 Kelicikan Terungkap
73 Bab 72 Alasan Julukan Si Iblis Makanan
74 Bab 73 Akuma
75 Bab 74 Hak
76 Bab 75 Perubahan Eve
77 Bab 76 Surat Perceraian
78 Bab 77 Tingkah Kaji
79 Bab 78 Kamar
80 Bab 79 Merayakan Kemenangan
81 Bab 80 Kesukaan Kein
82 Bab 81 Kesalahan di mata Si Kembar
83 Bab 82 Meminta Persetujuan
84 Bab 83 Ayah dan Anak
85 Bab 84 Bersujudlah!
86 Bab 85 Mengakhiri Pembicaraan
87 Bab 86 Menolak
88 Bab 87 Menghadiri Perayaan
89 Bab 88 Setelah Perayaan
90 Bab 89 Supermarket
91 Bab 90 Kesempatan?
92 Bab 91 Situasi Konyol
93 Bab 92 Kembali ke Kamar 212
94 Bab 93 Rencana Kaji
95 Bab 94 Butiran Bening
96 Bab 95 Berakhir
97 Bab 96 Surat
98 Bab 97 Kapal Pesiar
99 Bab 98 Keluarga Induk Kamiya
100 Bab 99 Hierarki
101 Bab 100 Kasus Pembunuhan di Rumah Komposer
102 Bab 101 Trik Membunuh
103 Bab 102 Bertemu Hakuba
104 Bab 103 Kamar Tunggu
105 Bab 104 Ayunan
106 Bab 105 Both Word of Coach
107 Bab 106 Memantau
108 Bab 107 Cordelia Menghilang
109 Bab 108 Keluar Bersama
110 Bab 109 Retak Pecahan
111 Bab 110 Mengatur Kencan
112 Bab 111 Sosok Wanita
113 Bab 112 Pernyataan
114 Bab 113 Salah Paham Terjawab
115 Bab 114 Afternoon Tea
116 Bab 115 Diracuni
117 Bab 116 Tersangka
118 Bab 117 Ditangkap
119 Bab 118 Sosok Bertudung
120 Bab 119 Menghilang
121 Bab 120 Pesan Berkode
122 Bab 121 Bad News
123 Bab 122 Menyelinap
124 Bab 123 Naskah
125 Bab 124 ½ Puncak
126 Bab 125 Muncul
127 Bab 126 Partner in Crime
128 Bab 127 Alasan Julukan Si Iblis Deduksi
129 Bab 128 Darah Berangka
130 Bab 129 Kein Kembali
131 Bab 130 Ketidaksengajaan
132 Bab 131 Hari Pernikahan
133 Bab 132 Kesepakatan
134 Bab 133 Akhir-Awal
135 Bab 134 Munculnya 2 Penantang Iblis [END]
136 Sankyuu for Author
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 Berita Pernikahan
3
Bab 2 Pria Yang Merenggut Mahkotaku
4
Bab 3 Kedatangan Sekretaris Rey
5
Bab 4 Meninggalkan Rumah
6
Bab 5 Bertemu Tuan Besar
7
Bab 6 Ujian
8
Bab 7 Hari Pernikahan
9
Bab 8 Keluarga Raymond
10
Bab 9 Gelang Akar Bahar Kepala Naga Emas
11
Bab 10 Dipecat
12
Bab 11 Anemia
13
Bab 12 Teringat Kejadian di Hotel
14
Bab 13 Mengunjungi Ayah
15
Bab 14 Senjata Makan Tuan
16
Bab 15 Kedatangan Salah Satu Saudara Kamiya
17
Bab 16 Informasi Mengenai Adik Tuan Kamiya Yuki
18
Bab 17 Kamiya Kaji
19
Bab 18 Favorit Food
20
Bab 19 Memasak Bersama
21
Bab 20 Kesan Mengenai Indonesia
22
Bab 21 Berita Kehamilan
23
Bab 22 Obat Penyubur Kandungan
24
Bab 23 Rencana Pembunuhan
25
Bab 24 Berhasil Kabur
26
Bab 25 Ikut ke Jepang
27
Bab 26 Negeri Sakura
28
Bab 27 Duolingo
29
Bab 28 Jenis-jenis Sushi
30
Bab 29 Marahnya Nyonya Besar
31
Bab 30 Datangnya Para Wartawan
32
Bab 31 Masalah di Bar
33
Bab 32 Kane & Kein
34
Bab 33 Kembali ke Indonesia
35
Bab 34 Kesan di Pertemuan Pertama
36
Bab 35 Reon.R
37
Bab 36 Provokasi
38
Bab 37 Bahan Balas Dendam
39
Bab 38 Datang ke Kediaman Raymond
40
Bab 39 Kein & Nyonya Besar
41
Bab 40 Nama & Suara
42
Bab 41 Meminta Waktu Pertemuan
43
Bab 42 Makan Malam
44
Bab 43 Rencana Si Kembar
45
Bab 44 World's Premier Gastronomy
46
Bab 45 Babak Kedua
47
Bab 46 Babak Ketiga
48
Bab 47 Kecelakaan di Kompetisi
49
Bab 48 16 Besar
50
Bab 49 Kein Kembali
51
Bab 50 Tamparan
52
Bab 51 Menjenguk Eve
53
Bab 52 8 Besar
54
Bab 53 Sindiran Telak
55
Bab 54 Teman di Kompetisi?
56
Bab 55 Peringatan di Koridor
57
Bab 56 Datang ke Akademi
58
Bab 57 Berkenalan
59
Bab 58 3 Bookman
60
Bab 59 Pertanyaan Mark
61
Bab 60 Memantau
62
Bab 61 Masalah Vic
63
Bab 62 Kebenaran Masa Lalu Cordelia
64
Bab 63 Kebenaran Reon Raymond
65
Bab 64 Tantangan Reon
66
Bab 65 Taruhan Kein
67
Bab 66 Aura Intimidasi Kein
68
Bab 67 Basuti VS Nasi Goreng
69
Bab 68 Penjurian Mutlak
70
Bab 69 Menagih Taruhan
71
Bab 70 Hadiah dari Si Kembar
72
Bab 71 Kelicikan Terungkap
73
Bab 72 Alasan Julukan Si Iblis Makanan
74
Bab 73 Akuma
75
Bab 74 Hak
76
Bab 75 Perubahan Eve
77
Bab 76 Surat Perceraian
78
Bab 77 Tingkah Kaji
79
Bab 78 Kamar
80
Bab 79 Merayakan Kemenangan
81
Bab 80 Kesukaan Kein
82
Bab 81 Kesalahan di mata Si Kembar
83
Bab 82 Meminta Persetujuan
84
Bab 83 Ayah dan Anak
85
Bab 84 Bersujudlah!
86
Bab 85 Mengakhiri Pembicaraan
87
Bab 86 Menolak
88
Bab 87 Menghadiri Perayaan
89
Bab 88 Setelah Perayaan
90
Bab 89 Supermarket
91
Bab 90 Kesempatan?
92
Bab 91 Situasi Konyol
93
Bab 92 Kembali ke Kamar 212
94
Bab 93 Rencana Kaji
95
Bab 94 Butiran Bening
96
Bab 95 Berakhir
97
Bab 96 Surat
98
Bab 97 Kapal Pesiar
99
Bab 98 Keluarga Induk Kamiya
100
Bab 99 Hierarki
101
Bab 100 Kasus Pembunuhan di Rumah Komposer
102
Bab 101 Trik Membunuh
103
Bab 102 Bertemu Hakuba
104
Bab 103 Kamar Tunggu
105
Bab 104 Ayunan
106
Bab 105 Both Word of Coach
107
Bab 106 Memantau
108
Bab 107 Cordelia Menghilang
109
Bab 108 Keluar Bersama
110
Bab 109 Retak Pecahan
111
Bab 110 Mengatur Kencan
112
Bab 111 Sosok Wanita
113
Bab 112 Pernyataan
114
Bab 113 Salah Paham Terjawab
115
Bab 114 Afternoon Tea
116
Bab 115 Diracuni
117
Bab 116 Tersangka
118
Bab 117 Ditangkap
119
Bab 118 Sosok Bertudung
120
Bab 119 Menghilang
121
Bab 120 Pesan Berkode
122
Bab 121 Bad News
123
Bab 122 Menyelinap
124
Bab 123 Naskah
125
Bab 124 ½ Puncak
126
Bab 125 Muncul
127
Bab 126 Partner in Crime
128
Bab 127 Alasan Julukan Si Iblis Deduksi
129
Bab 128 Darah Berangka
130
Bab 129 Kein Kembali
131
Bab 130 Ketidaksengajaan
132
Bab 131 Hari Pernikahan
133
Bab 132 Kesepakatan
134
Bab 133 Akhir-Awal
135
Bab 134 Munculnya 2 Penantang Iblis [END]
136
Sankyuu for Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!