Bab 1 Berita Pernikahan

‘’Kakak akan menikah dengan Adam Raymond?’’ tanya seorang wanita dengan nada tidak suka.

Sang ayah membetulkan, membuat Cordelia menatap Eve tidak sudi sebelum akhirnya pergi. Pak Percy dan Eve bingung melihat reaksinya membuat bu Christa segera menghampiri Cordelia.

......................

Kamar Cordelia Laurence

Ceklek!

Pintu terbuka dengan munculnya sang ibu.

‘’Cordelia! Apa yang kau lakukan?!’’ kagetnya melihat putrinya itu melemparkan semua barang-barang sambil mengacaukan isi kamarnya.

‘’Cordelia!’’ serunya sekali lagi.

Cordelia menangis dan memberitahu ibunya kalau ia tidak terima dengan pernikahan kakaknya. Sudah sejak lama, ia mengagumi Adam Raymond, tetapi dalam sekejap kakak tirinya akan menikahi pria itu.

‘’Hiks ... Hiks ... Ibu, aku menyukai Adam sejak dulu, tapi kakak merebutnya dariku!’’

Bu Christa menyuruh Cordelia agar mengecilkan suaranya, tetapi anaknya itu malah memberontak.

‘’Tidak! Biarkan ayah dan kakak mendengarnya agar mereka mengetahui dukaku!’’

‘’Cordelia, aku juga merasakan hal yang sama denganmu. Aku benar-benar tidak menyangka kalau dulu ayahmu memiliki perjanjian dengan direktur ternama itu. Jika saja aku tahu, maka aku akan menyuruh ayahmu untuk menikahkanmu dengan anaknya, bukan Eve.’’

Cordelia menggenggam tangan ibunya. ‘’Kumohon ... Hentikan pernikahan kakak! Bujuk ayah agar aku saja yang menikah dengan Adam dan ambil alasan kalau kakak masih ingin bekerja untuk kita.’’

‘’Sayang, biarkan kali ini saja wanita itu lolos. kawu bisa menikahi kerabat lain dari Adam Raymond.’’

‘’Tidak! Jika Ibu tidak menghentikan pernikahan ini, maka aku akan membunuh diriku saat ini juga!’’ ancam Cordelia mengambil gunting lalu mengarahkan ke lehernya, membuat bu Christa membengkap mulut.

‘’Jangan! Cordelia, tenangkan dirimu! Baiklah, aku akan menghentikan pernikahan ini tapi jangan bunuh dirimu! Hanya kau satu-satunya putri yang kumiliki.’’

‘’Sungguh?’’ tanya Cordelia memastikan.

‘’Aku berjanji! Jadi lepaskan benda berbahaya itu, ya?’’

Pelan-pelan Cordelia meletakkan gunting itu sambil tersedu-sedu.

‘’Bersihkan wajahmu dan kita kembali ke ruang tamu. Ayah dan kakakmu bisa curiga karena kita berdua terlalu lama.’’

‘’Jadi bagaimana Ibu akan menghentikan pernikahan kakak?’’

......................

Ruang Tamu

Kedua orang yang sejak tadi menunggu menoleh ke arah ibu dan anak yang akhirnya datang.

‘’Cordelia, kau habis menangis?’’ tanya Eve menyadarinya.

‘’Apakah itu benar?’’ tanya pak Percy.

‘’Ya, aku menangis. Sebelumya aku minta maaf karena langsung pergi tadi. Aku hanya merasa sedih karena Kakak akan menikah dan meninggalkan rumah ini.’’

Eve terbelalak hingga akhirnya tersenyum. Ia berdiri memeluk adiknya itu.

‘’Kau sampai segitunya. Jangan khawatir, aku akan sering berkunjung kemari.’’

‘’Setelah menikah, Kakak akan meninggalkan rumah ini. Tidak ada yang akan memasak untuk kita semua.’’

‘’Kenapa tidak ada?’’ tanya Pak Percy menyela pembicaraan salah satu putrinya.

‘’Masih ada dirimu, kan? Eve akan menikah, maka tugas dan kewajiban yang sering dia lakukan akan beralih kepadamu.’’

Mendengar hal itu membuat Cordelia melotot. Ia menatap ibunya dengan maksud tidak terima, tapi ibunya mengkodenya untuk tetap menjaga sikap.

‘’Baiklah Ayah. Pernikahan Kakak dilaksanakan lusa nanti. Aku ingin mengajak Kakak untuk merayakan kabar bahagia ini untuk terakhir kalinya, tapi hanya kami berdua.’’

‘’Kenapa ayahmu tidak akan memperbolehkan? Sayang, biarkan mereka berdua menghabiskan waktu untuk terakhir kalinya,’’ pinta Bu Christa.

Pak percy mengangguk mengerti membuat Cordelia merasa senang dan memeluk kakaknya. Terukir senyuman miring di bibir Cordelia tanpa ada yang tahu niatnya.

......................

Malam pun tiba. Eve dan Cordelia bersiap-siap untuk keluar.

‘’Jangan minum terlalu banyak dan pulang terlalu larut. Kakakmu harus menjaga kondisi tubuhnya sebelum pernikahan,’’ kata Pak Percy menemani sampai teras rumah.

Eve dan Cordelia mengangguk mengerti. Saat Eve hendak menuju ke kursi kemudi, ia malah dikalah cepat oleh Cordelia.

‘’Kakak, biarkan aku membawa mobil ini sekali saja sebelum Kakak memakainya nanti.’’

‘’Tapi Cordelia, itu hadiah dari calon suami kakakmu. Dia seharusnya yang menggunakan mobil itu pertama kali.’’

Raut wajah Cordelia menjadi kesal setelah mendengar ucapan ayahnya. Lagi dan lagi, ayahnya memperlihatkan perbedaan perhatian terhadap dirinya dan kakak tirinya. Melihat hal itu membuat Eve tidak tega.

‘’Tidak apa-apa Ayah. Biarkan Cordelia yang mengemudi.’’

Cordelia menjadi girang dan segera masuk ke dalam kursi kemudi.

‘’Terima kasih Kakak, aku menyayangimu!’’

Eve beralih ke sisi samping mobil dan masuk. Ayahnya hanya menggeleng kepala.

‘’Anak itu benar-benar mirip dengan ibunya, sangat baik hati dan peduli perasaan orang lain. Hal itulah yang membuatku tidak pernah melupakannya.’’

Bu Christa spontan memasang raut wajah kusut mendengar ucapan suaminya itu. Satu detik kemudian terukir senyuman miring di bibirnya.

Kalau begitu, tunggu putri kesayanganmu itu memberimu kejutan yang sangat mengejutkan. Mari kita lihat, kau akan masih membanggakannya atau tidak, ucapnya dalam hati.

......................

The Polo Lounge

Sejak dibuka, The Polo Lounge sudah menjadi tempat favorit para petinggi Hollywood untuk menikmati makanan.

Tidak hanya makanan saja yang menjadi daya tarik restoran ini, melainkan juga suasana dari tempat ini. Pengunjung dapat menikmati teras yang dipenuhi dengan bunga bungevil serta ruangan yang didominasi dengan warna merah.

‘’Woho, akhirnya nyonya dari presdir keluarga Raymond datang, hem! Aku jadi iri mengingat bagaimana Adam Raymond akan memasak untukmu setiap hari. Apalagi kalian berdua memiliki bakat yang sama di dunia makanan,’’ ledek Vic datang menyambut Eve.

Cordelia yang mendengarnya mengepalkan tangan.

‘’Sebaiknya kau bersiap-siap menjadi musuh sejuta umat di dunia, karena akan menikahi anak presdir yang ayahnya baru-baru ini menyerahkan jabatan untuknya.’’

Eve hanya tersenyum mendengar candaan sahabatnya itu. Cordelia mengerutkan dahi karena merasa keberadaannya sama sekali tidak disadari.

‘’Aku Cordelia Laurence, adik tirinya.’’

Vic baru monoleh dan melihat Cordelia dari atas sampai bawah. Ia hanya tersenyum tanpa membalas uluran tangan Cordelia.

‘’Ah, Cordelia, pesanlah makanan yang kau sukai,’’ kata Eve mengambil tindakan sebelum keadaan menjadi tidak enak.

Cordelia tersenyum kaku, padahal dalam hatinya, ia sangat ingin menjambak rambut Vic yang begitu angkuh.

‘’Hei? Kenapa kau mengajak dia? Kau tahu sendiri kalau aku tidak menyukai saudari tirimu itu,’’ bisik Vic di telinga Eve, membuat Cordelia semakin jengkel dengan perlakuannya.

‘’Sudahlah, aku akan memesan makanan. Cordelia? Kau juga pesanlah.’’

Vic berdiri tegak sambil memandangi Cordelia.

Cih! Memandangku seperti itu, jika saja aku tidak memiliki urusan, maka aku sudah membalas wanita ini sejak tadi, gerutu Cordelia dalam hati.

‘’Tidak perlu memberitahuku. Aku tahu kau akan memesan Iceberg ‘Wedge Salad, jadi kau yang di sana ingin pesan apa?’’ tanya Vic.

‘’Namaku Cordelia!’’ kata Cordelia menegaskan.

‘’Hoo, Cordelia Laurence, Anda ingin memesan apa?’’ tanya Vic berpura-pura sopan.

‘’Half Dozen Oysters.’’

Setelah menulis pesanan Cordelia, Vic tersenyum ke arah Eve sebelum pergi, berbeda saat dirinya hanya menatap Cordelia datar.

Tidak lama kemudian, pesanan mereka datang. Kedua wanita tadi berbincang dan saling tertawa sambil menikmati hidangan makan malam tersebut.

‘’Sudah pukul 8 malam, sebentar lagi restoran akan tutup, sebaiknya kita pulang,’’ kata Eve lalu memanggil pekerja lain untuk menyerahkan bayaran.

Cordelia mengajak kakaknya ke salah satu kamar hotel di sana, dengan alasan menemui temannya sebentar.

......................

Kamar 212

Sambil menunggu, Cordelia memesan anggur untuk mereka berdua.

‘’Kakak, hanya ini yang bisa aku berikan kepadamu sebelum kita berdua benar-benar berpisah,’’ kata Cordelia tersenyum sendu sambil menggerakkan gelas berisikan anggur sebelum ia meminumnya.

Eve meraih gelas miliknya dan mengajak Cordelia minum. Keduanya mendentingkan gelas dan meminum anggur itu.

Dalam hitungan detik, kesadaran Eve menurun. Cordelia hanya menatapnya datar sampai terukir senyuman di bibirnya.

...Visual Pak Percy Laurence...

...Visual Bu Christa Laurence...

Terpopuler

Comments

Lilis Suryani

Lilis Suryani

aku suka sama visual y siduda ganteng sama yg pake kaos item idol banget deh mucaaahhh

2022-08-08

1

Ojha Pasha

Ojha Pasha

awal yang bagus

2022-08-04

1

GemiNoSa

GemiNoSa

udah keliatan egoisnya cordelia

2022-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 Berita Pernikahan
3 Bab 2 Pria Yang Merenggut Mahkotaku
4 Bab 3 Kedatangan Sekretaris Rey
5 Bab 4 Meninggalkan Rumah
6 Bab 5 Bertemu Tuan Besar
7 Bab 6 Ujian
8 Bab 7 Hari Pernikahan
9 Bab 8 Keluarga Raymond
10 Bab 9 Gelang Akar Bahar Kepala Naga Emas
11 Bab 10 Dipecat
12 Bab 11 Anemia
13 Bab 12 Teringat Kejadian di Hotel
14 Bab 13 Mengunjungi Ayah
15 Bab 14 Senjata Makan Tuan
16 Bab 15 Kedatangan Salah Satu Saudara Kamiya
17 Bab 16 Informasi Mengenai Adik Tuan Kamiya Yuki
18 Bab 17 Kamiya Kaji
19 Bab 18 Favorit Food
20 Bab 19 Memasak Bersama
21 Bab 20 Kesan Mengenai Indonesia
22 Bab 21 Berita Kehamilan
23 Bab 22 Obat Penyubur Kandungan
24 Bab 23 Rencana Pembunuhan
25 Bab 24 Berhasil Kabur
26 Bab 25 Ikut ke Jepang
27 Bab 26 Negeri Sakura
28 Bab 27 Duolingo
29 Bab 28 Jenis-jenis Sushi
30 Bab 29 Marahnya Nyonya Besar
31 Bab 30 Datangnya Para Wartawan
32 Bab 31 Masalah di Bar
33 Bab 32 Kane & Kein
34 Bab 33 Kembali ke Indonesia
35 Bab 34 Kesan di Pertemuan Pertama
36 Bab 35 Reon.R
37 Bab 36 Provokasi
38 Bab 37 Bahan Balas Dendam
39 Bab 38 Datang ke Kediaman Raymond
40 Bab 39 Kein & Nyonya Besar
41 Bab 40 Nama & Suara
42 Bab 41 Meminta Waktu Pertemuan
43 Bab 42 Makan Malam
44 Bab 43 Rencana Si Kembar
45 Bab 44 World's Premier Gastronomy
46 Bab 45 Babak Kedua
47 Bab 46 Babak Ketiga
48 Bab 47 Kecelakaan di Kompetisi
49 Bab 48 16 Besar
50 Bab 49 Kein Kembali
51 Bab 50 Tamparan
52 Bab 51 Menjenguk Eve
53 Bab 52 8 Besar
54 Bab 53 Sindiran Telak
55 Bab 54 Teman di Kompetisi?
56 Bab 55 Peringatan di Koridor
57 Bab 56 Datang ke Akademi
58 Bab 57 Berkenalan
59 Bab 58 3 Bookman
60 Bab 59 Pertanyaan Mark
61 Bab 60 Memantau
62 Bab 61 Masalah Vic
63 Bab 62 Kebenaran Masa Lalu Cordelia
64 Bab 63 Kebenaran Reon Raymond
65 Bab 64 Tantangan Reon
66 Bab 65 Taruhan Kein
67 Bab 66 Aura Intimidasi Kein
68 Bab 67 Basuti VS Nasi Goreng
69 Bab 68 Penjurian Mutlak
70 Bab 69 Menagih Taruhan
71 Bab 70 Hadiah dari Si Kembar
72 Bab 71 Kelicikan Terungkap
73 Bab 72 Alasan Julukan Si Iblis Makanan
74 Bab 73 Akuma
75 Bab 74 Hak
76 Bab 75 Perubahan Eve
77 Bab 76 Surat Perceraian
78 Bab 77 Tingkah Kaji
79 Bab 78 Kamar
80 Bab 79 Merayakan Kemenangan
81 Bab 80 Kesukaan Kein
82 Bab 81 Kesalahan di mata Si Kembar
83 Bab 82 Meminta Persetujuan
84 Bab 83 Ayah dan Anak
85 Bab 84 Bersujudlah!
86 Bab 85 Mengakhiri Pembicaraan
87 Bab 86 Menolak
88 Bab 87 Menghadiri Perayaan
89 Bab 88 Setelah Perayaan
90 Bab 89 Supermarket
91 Bab 90 Kesempatan?
92 Bab 91 Situasi Konyol
93 Bab 92 Kembali ke Kamar 212
94 Bab 93 Rencana Kaji
95 Bab 94 Butiran Bening
96 Bab 95 Berakhir
97 Bab 96 Surat
98 Bab 97 Kapal Pesiar
99 Bab 98 Keluarga Induk Kamiya
100 Bab 99 Hierarki
101 Bab 100 Kasus Pembunuhan di Rumah Komposer
102 Bab 101 Trik Membunuh
103 Bab 102 Bertemu Hakuba
104 Bab 103 Kamar Tunggu
105 Bab 104 Ayunan
106 Bab 105 Both Word of Coach
107 Bab 106 Memantau
108 Bab 107 Cordelia Menghilang
109 Bab 108 Keluar Bersama
110 Bab 109 Retak Pecahan
111 Bab 110 Mengatur Kencan
112 Bab 111 Sosok Wanita
113 Bab 112 Pernyataan
114 Bab 113 Salah Paham Terjawab
115 Bab 114 Afternoon Tea
116 Bab 115 Diracuni
117 Bab 116 Tersangka
118 Bab 117 Ditangkap
119 Bab 118 Sosok Bertudung
120 Bab 119 Menghilang
121 Bab 120 Pesan Berkode
122 Bab 121 Bad News
123 Bab 122 Menyelinap
124 Bab 123 Naskah
125 Bab 124 ½ Puncak
126 Bab 125 Muncul
127 Bab 126 Partner in Crime
128 Bab 127 Alasan Julukan Si Iblis Deduksi
129 Bab 128 Darah Berangka
130 Bab 129 Kein Kembali
131 Bab 130 Ketidaksengajaan
132 Bab 131 Hari Pernikahan
133 Bab 132 Kesepakatan
134 Bab 133 Akhir-Awal
135 Bab 134 Munculnya 2 Penantang Iblis [END]
136 Sankyuu for Author
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 Berita Pernikahan
3
Bab 2 Pria Yang Merenggut Mahkotaku
4
Bab 3 Kedatangan Sekretaris Rey
5
Bab 4 Meninggalkan Rumah
6
Bab 5 Bertemu Tuan Besar
7
Bab 6 Ujian
8
Bab 7 Hari Pernikahan
9
Bab 8 Keluarga Raymond
10
Bab 9 Gelang Akar Bahar Kepala Naga Emas
11
Bab 10 Dipecat
12
Bab 11 Anemia
13
Bab 12 Teringat Kejadian di Hotel
14
Bab 13 Mengunjungi Ayah
15
Bab 14 Senjata Makan Tuan
16
Bab 15 Kedatangan Salah Satu Saudara Kamiya
17
Bab 16 Informasi Mengenai Adik Tuan Kamiya Yuki
18
Bab 17 Kamiya Kaji
19
Bab 18 Favorit Food
20
Bab 19 Memasak Bersama
21
Bab 20 Kesan Mengenai Indonesia
22
Bab 21 Berita Kehamilan
23
Bab 22 Obat Penyubur Kandungan
24
Bab 23 Rencana Pembunuhan
25
Bab 24 Berhasil Kabur
26
Bab 25 Ikut ke Jepang
27
Bab 26 Negeri Sakura
28
Bab 27 Duolingo
29
Bab 28 Jenis-jenis Sushi
30
Bab 29 Marahnya Nyonya Besar
31
Bab 30 Datangnya Para Wartawan
32
Bab 31 Masalah di Bar
33
Bab 32 Kane & Kein
34
Bab 33 Kembali ke Indonesia
35
Bab 34 Kesan di Pertemuan Pertama
36
Bab 35 Reon.R
37
Bab 36 Provokasi
38
Bab 37 Bahan Balas Dendam
39
Bab 38 Datang ke Kediaman Raymond
40
Bab 39 Kein & Nyonya Besar
41
Bab 40 Nama & Suara
42
Bab 41 Meminta Waktu Pertemuan
43
Bab 42 Makan Malam
44
Bab 43 Rencana Si Kembar
45
Bab 44 World's Premier Gastronomy
46
Bab 45 Babak Kedua
47
Bab 46 Babak Ketiga
48
Bab 47 Kecelakaan di Kompetisi
49
Bab 48 16 Besar
50
Bab 49 Kein Kembali
51
Bab 50 Tamparan
52
Bab 51 Menjenguk Eve
53
Bab 52 8 Besar
54
Bab 53 Sindiran Telak
55
Bab 54 Teman di Kompetisi?
56
Bab 55 Peringatan di Koridor
57
Bab 56 Datang ke Akademi
58
Bab 57 Berkenalan
59
Bab 58 3 Bookman
60
Bab 59 Pertanyaan Mark
61
Bab 60 Memantau
62
Bab 61 Masalah Vic
63
Bab 62 Kebenaran Masa Lalu Cordelia
64
Bab 63 Kebenaran Reon Raymond
65
Bab 64 Tantangan Reon
66
Bab 65 Taruhan Kein
67
Bab 66 Aura Intimidasi Kein
68
Bab 67 Basuti VS Nasi Goreng
69
Bab 68 Penjurian Mutlak
70
Bab 69 Menagih Taruhan
71
Bab 70 Hadiah dari Si Kembar
72
Bab 71 Kelicikan Terungkap
73
Bab 72 Alasan Julukan Si Iblis Makanan
74
Bab 73 Akuma
75
Bab 74 Hak
76
Bab 75 Perubahan Eve
77
Bab 76 Surat Perceraian
78
Bab 77 Tingkah Kaji
79
Bab 78 Kamar
80
Bab 79 Merayakan Kemenangan
81
Bab 80 Kesukaan Kein
82
Bab 81 Kesalahan di mata Si Kembar
83
Bab 82 Meminta Persetujuan
84
Bab 83 Ayah dan Anak
85
Bab 84 Bersujudlah!
86
Bab 85 Mengakhiri Pembicaraan
87
Bab 86 Menolak
88
Bab 87 Menghadiri Perayaan
89
Bab 88 Setelah Perayaan
90
Bab 89 Supermarket
91
Bab 90 Kesempatan?
92
Bab 91 Situasi Konyol
93
Bab 92 Kembali ke Kamar 212
94
Bab 93 Rencana Kaji
95
Bab 94 Butiran Bening
96
Bab 95 Berakhir
97
Bab 96 Surat
98
Bab 97 Kapal Pesiar
99
Bab 98 Keluarga Induk Kamiya
100
Bab 99 Hierarki
101
Bab 100 Kasus Pembunuhan di Rumah Komposer
102
Bab 101 Trik Membunuh
103
Bab 102 Bertemu Hakuba
104
Bab 103 Kamar Tunggu
105
Bab 104 Ayunan
106
Bab 105 Both Word of Coach
107
Bab 106 Memantau
108
Bab 107 Cordelia Menghilang
109
Bab 108 Keluar Bersama
110
Bab 109 Retak Pecahan
111
Bab 110 Mengatur Kencan
112
Bab 111 Sosok Wanita
113
Bab 112 Pernyataan
114
Bab 113 Salah Paham Terjawab
115
Bab 114 Afternoon Tea
116
Bab 115 Diracuni
117
Bab 116 Tersangka
118
Bab 117 Ditangkap
119
Bab 118 Sosok Bertudung
120
Bab 119 Menghilang
121
Bab 120 Pesan Berkode
122
Bab 121 Bad News
123
Bab 122 Menyelinap
124
Bab 123 Naskah
125
Bab 124 ½ Puncak
126
Bab 125 Muncul
127
Bab 126 Partner in Crime
128
Bab 127 Alasan Julukan Si Iblis Deduksi
129
Bab 128 Darah Berangka
130
Bab 129 Kein Kembali
131
Bab 130 Ketidaksengajaan
132
Bab 131 Hari Pernikahan
133
Bab 132 Kesepakatan
134
Bab 133 Akhir-Awal
135
Bab 134 Munculnya 2 Penantang Iblis [END]
136
Sankyuu for Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!