‘’Kakak akan menikah dengan Adam Raymond?’’ tanya seorang wanita dengan nada tidak suka.
Sang ayah membetulkan, membuat Cordelia menatap Eve tidak sudi sebelum akhirnya pergi. Pak Percy dan Eve bingung melihat reaksinya membuat bu Christa segera menghampiri Cordelia.
......................
Kamar Cordelia Laurence
Ceklek!
Pintu terbuka dengan munculnya sang ibu.
‘’Cordelia! Apa yang kau lakukan?!’’ kagetnya melihat putrinya itu melemparkan semua barang-barang sambil mengacaukan isi kamarnya.
‘’Cordelia!’’ serunya sekali lagi.
Cordelia menangis dan memberitahu ibunya kalau ia tidak terima dengan pernikahan kakaknya. Sudah sejak lama, ia mengagumi Adam Raymond, tetapi dalam sekejap kakak tirinya akan menikahi pria itu.
‘’Hiks ... Hiks ... Ibu, aku menyukai Adam sejak dulu, tapi kakak merebutnya dariku!’’
Bu Christa menyuruh Cordelia agar mengecilkan suaranya, tetapi anaknya itu malah memberontak.
‘’Tidak! Biarkan ayah dan kakak mendengarnya agar mereka mengetahui dukaku!’’
‘’Cordelia, aku juga merasakan hal yang sama denganmu. Aku benar-benar tidak menyangka kalau dulu ayahmu memiliki perjanjian dengan direktur ternama itu. Jika saja aku tahu, maka aku akan menyuruh ayahmu untuk menikahkanmu dengan anaknya, bukan Eve.’’
Cordelia menggenggam tangan ibunya. ‘’Kumohon ... Hentikan pernikahan kakak! Bujuk ayah agar aku saja yang menikah dengan Adam dan ambil alasan kalau kakak masih ingin bekerja untuk kita.’’
‘’Sayang, biarkan kali ini saja wanita itu lolos. kawu bisa menikahi kerabat lain dari Adam Raymond.’’
‘’Tidak! Jika Ibu tidak menghentikan pernikahan ini, maka aku akan membunuh diriku saat ini juga!’’ ancam Cordelia mengambil gunting lalu mengarahkan ke lehernya, membuat bu Christa membengkap mulut.
‘’Jangan! Cordelia, tenangkan dirimu! Baiklah, aku akan menghentikan pernikahan ini tapi jangan bunuh dirimu! Hanya kau satu-satunya putri yang kumiliki.’’
‘’Sungguh?’’ tanya Cordelia memastikan.
‘’Aku berjanji! Jadi lepaskan benda berbahaya itu, ya?’’
Pelan-pelan Cordelia meletakkan gunting itu sambil tersedu-sedu.
‘’Bersihkan wajahmu dan kita kembali ke ruang tamu. Ayah dan kakakmu bisa curiga karena kita berdua terlalu lama.’’
‘’Jadi bagaimana Ibu akan menghentikan pernikahan kakak?’’
......................
Ruang Tamu
Kedua orang yang sejak tadi menunggu menoleh ke arah ibu dan anak yang akhirnya datang.
‘’Cordelia, kau habis menangis?’’ tanya Eve menyadarinya.
‘’Apakah itu benar?’’ tanya pak Percy.
‘’Ya, aku menangis. Sebelumya aku minta maaf karena langsung pergi tadi. Aku hanya merasa sedih karena Kakak akan menikah dan meninggalkan rumah ini.’’
Eve terbelalak hingga akhirnya tersenyum. Ia berdiri memeluk adiknya itu.
‘’Kau sampai segitunya. Jangan khawatir, aku akan sering berkunjung kemari.’’
‘’Setelah menikah, Kakak akan meninggalkan rumah ini. Tidak ada yang akan memasak untuk kita semua.’’
‘’Kenapa tidak ada?’’ tanya Pak Percy menyela pembicaraan salah satu putrinya.
‘’Masih ada dirimu, kan? Eve akan menikah, maka tugas dan kewajiban yang sering dia lakukan akan beralih kepadamu.’’
Mendengar hal itu membuat Cordelia melotot. Ia menatap ibunya dengan maksud tidak terima, tapi ibunya mengkodenya untuk tetap menjaga sikap.
‘’Baiklah Ayah. Pernikahan Kakak dilaksanakan lusa nanti. Aku ingin mengajak Kakak untuk merayakan kabar bahagia ini untuk terakhir kalinya, tapi hanya kami berdua.’’
‘’Kenapa ayahmu tidak akan memperbolehkan? Sayang, biarkan mereka berdua menghabiskan waktu untuk terakhir kalinya,’’ pinta Bu Christa.
Pak percy mengangguk mengerti membuat Cordelia merasa senang dan memeluk kakaknya. Terukir senyuman miring di bibir Cordelia tanpa ada yang tahu niatnya.
......................
Malam pun tiba. Eve dan Cordelia bersiap-siap untuk keluar.
‘’Jangan minum terlalu banyak dan pulang terlalu larut. Kakakmu harus menjaga kondisi tubuhnya sebelum pernikahan,’’ kata Pak Percy menemani sampai teras rumah.
Eve dan Cordelia mengangguk mengerti. Saat Eve hendak menuju ke kursi kemudi, ia malah dikalah cepat oleh Cordelia.
‘’Kakak, biarkan aku membawa mobil ini sekali saja sebelum Kakak memakainya nanti.’’
‘’Tapi Cordelia, itu hadiah dari calon suami kakakmu. Dia seharusnya yang menggunakan mobil itu pertama kali.’’
Raut wajah Cordelia menjadi kesal setelah mendengar ucapan ayahnya. Lagi dan lagi, ayahnya memperlihatkan perbedaan perhatian terhadap dirinya dan kakak tirinya. Melihat hal itu membuat Eve tidak tega.
‘’Tidak apa-apa Ayah. Biarkan Cordelia yang mengemudi.’’
Cordelia menjadi girang dan segera masuk ke dalam kursi kemudi.
‘’Terima kasih Kakak, aku menyayangimu!’’
Eve beralih ke sisi samping mobil dan masuk. Ayahnya hanya menggeleng kepala.
‘’Anak itu benar-benar mirip dengan ibunya, sangat baik hati dan peduli perasaan orang lain. Hal itulah yang membuatku tidak pernah melupakannya.’’
Bu Christa spontan memasang raut wajah kusut mendengar ucapan suaminya itu. Satu detik kemudian terukir senyuman miring di bibirnya.
Kalau begitu, tunggu putri kesayanganmu itu memberimu kejutan yang sangat mengejutkan. Mari kita lihat, kau akan masih membanggakannya atau tidak, ucapnya dalam hati.
......................
The Polo Lounge
Sejak dibuka, The Polo Lounge sudah menjadi tempat favorit para petinggi Hollywood untuk menikmati makanan.
Tidak hanya makanan saja yang menjadi daya tarik restoran ini, melainkan juga suasana dari tempat ini. Pengunjung dapat menikmati teras yang dipenuhi dengan bunga bungevil serta ruangan yang didominasi dengan warna merah.
‘’Woho, akhirnya nyonya dari presdir keluarga Raymond datang, hem! Aku jadi iri mengingat bagaimana Adam Raymond akan memasak untukmu setiap hari. Apalagi kalian berdua memiliki bakat yang sama di dunia makanan,’’ ledek Vic datang menyambut Eve.
Cordelia yang mendengarnya mengepalkan tangan.
‘’Sebaiknya kau bersiap-siap menjadi musuh sejuta umat di dunia, karena akan menikahi anak presdir yang ayahnya baru-baru ini menyerahkan jabatan untuknya.’’
Eve hanya tersenyum mendengar candaan sahabatnya itu. Cordelia mengerutkan dahi karena merasa keberadaannya sama sekali tidak disadari.
‘’Aku Cordelia Laurence, adik tirinya.’’
Vic baru monoleh dan melihat Cordelia dari atas sampai bawah. Ia hanya tersenyum tanpa membalas uluran tangan Cordelia.
‘’Ah, Cordelia, pesanlah makanan yang kau sukai,’’ kata Eve mengambil tindakan sebelum keadaan menjadi tidak enak.
Cordelia tersenyum kaku, padahal dalam hatinya, ia sangat ingin menjambak rambut Vic yang begitu angkuh.
‘’Hei? Kenapa kau mengajak dia? Kau tahu sendiri kalau aku tidak menyukai saudari tirimu itu,’’ bisik Vic di telinga Eve, membuat Cordelia semakin jengkel dengan perlakuannya.
‘’Sudahlah, aku akan memesan makanan. Cordelia? Kau juga pesanlah.’’
Vic berdiri tegak sambil memandangi Cordelia.
Cih! Memandangku seperti itu, jika saja aku tidak memiliki urusan, maka aku sudah membalas wanita ini sejak tadi, gerutu Cordelia dalam hati.
‘’Tidak perlu memberitahuku. Aku tahu kau akan memesan Iceberg ‘Wedge Salad, jadi kau yang di sana ingin pesan apa?’’ tanya Vic.
‘’Namaku Cordelia!’’ kata Cordelia menegaskan.
‘’Hoo, Cordelia Laurence, Anda ingin memesan apa?’’ tanya Vic berpura-pura sopan.
‘’Half Dozen Oysters.’’
Setelah menulis pesanan Cordelia, Vic tersenyum ke arah Eve sebelum pergi, berbeda saat dirinya hanya menatap Cordelia datar.
Tidak lama kemudian, pesanan mereka datang. Kedua wanita tadi berbincang dan saling tertawa sambil menikmati hidangan makan malam tersebut.
‘’Sudah pukul 8 malam, sebentar lagi restoran akan tutup, sebaiknya kita pulang,’’ kata Eve lalu memanggil pekerja lain untuk menyerahkan bayaran.
Cordelia mengajak kakaknya ke salah satu kamar hotel di sana, dengan alasan menemui temannya sebentar.
......................
Kamar 212
Sambil menunggu, Cordelia memesan anggur untuk mereka berdua.
‘’Kakak, hanya ini yang bisa aku berikan kepadamu sebelum kita berdua benar-benar berpisah,’’ kata Cordelia tersenyum sendu sambil menggerakkan gelas berisikan anggur sebelum ia meminumnya.
Eve meraih gelas miliknya dan mengajak Cordelia minum. Keduanya mendentingkan gelas dan meminum anggur itu.
Dalam hitungan detik, kesadaran Eve menurun. Cordelia hanya menatapnya datar sampai terukir senyuman di bibirnya.
...Visual Pak Percy Laurence...
...Visual Bu Christa Laurence...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Lilis Suryani
aku suka sama visual y siduda ganteng sama yg pake kaos item idol banget deh mucaaahhh
2022-08-08
1
Ojha Pasha
awal yang bagus
2022-08-04
1
GemiNoSa
udah keliatan egoisnya cordelia
2022-08-03
1