Seorang pemuda biasa saja, tapi pekerja keras. Karena ketekunan dan kerja kerasnya itulah, dia bisa berhasil seperti sekarang ini. Dia yang telah terbiasa bekerja sambil membiayai kuliahnya sendiri. Kehilangan sosok ayah sedari kecil, menempahnya jadi anak muda yang kuat dan mandiri. Karena dia tidak ingin menyusahkan sang ibu, satu-satunya sosok orang tuanya saat ini. Apalagi harus merepotkan kakak-kakaknya yang sudah punya kehidupannya sendiri bersama keluarga mereka masing-masing.
"Andai kau tau Nay, kaulah satu-satunya tujuanku untuk sukses. Penolakanmu dulu membulatkan tekatku agar bisa berhasil" gumam Rey dalam hatinya.
"Aku ingin liat bisakah kau menolakku lagi nanti Nay" kembali berbicara sendiri.
Siapa yang tidak mengenalnya kini, Seorang direktur utama dari perusahaan milik negara di kotanya. Rasanya dia tidak bisa berhenti bersyukur, bahwa semuanya berjalan sangat mulus. Sejak menyelesaikan kuliahnya dengan predikat cumload, jalan selalu mulus dan terbuka untuknya. Tuhan seperti mengabulkan semua harapam dan permohonannya. Bahkan perusahan kecil yang dirintisnyapun sudah mulai berkembang.
Yah, dia tidak pernah kekurangan lagi dari sisi materi. Tapi hatinya benar-benar kosong. Dia terpaksa melepaskan wanita yang di cintainya mati-matian. Dia terpaksa memberi ruang pada cinta pertamanya itu untuk bahagia. Walaupun berarti itu bukanlah dengan bersamanya. Gadis itu memilih laki-laki lain yang dicintainya.
Krinnnggg....suara ponselnya membuyarkan lamunannya. Nama Karin tertera di sana. Rey terpaksa tersenyum. Bukannya tidak suka, Karin gadis yang baik, yang menyukainya sejak zaman kuliah. Bahkan gadis itu rela menunggu Rey bisa membuka hatinya kembali. Sampai cinta menyapanya, Karin bersedia menunggu.
"Apakah sudah saatnya aku membuka hatiku. Menerima perasaan tulus yang dia berikan untukku selama ini" gumam Rey dalam hatinya
"Asalmkm..."sapa lembut suara di seberang sana begiru Rey memencet tanda terima di handponenya
"Walaikusalam... iya Rin, ada apa?"
"Heii, apakah kau sibuk nanti siang. Ayo makan siang bareng. Kebetulan kantorku lagi santai"
"Maaf banget Rin, siang ini sepertinya tidak bisa, aku ada meeting penting dengan beberapa pejabat daerah"
Terdengar hembusan nafàs berat di seberang sana. Sepertinya Karin kecewa, batin Rey
"Baiklah, jika kau sibuk, next jika ada waktu. Good Luck ya" Karin dengan cepat mengakhiri telpnya
Maafkan aku Karin. Aku tidak ingin membuatmu terus berharap. Aku masih bingung harus memutuskan. Memulai lembaran baru kisahku bersamamu, Atau kembali mengejar cinta sejatiku. Aku tidak pernah bisa melupakannya. Bagaimanapun gadis itu menyakitiku, hanya dia yang memunuhi ruang hatiku.
Seberapapun rasa sakit yang telah dia gores, tidak sedikitpun merubah perasaanku kepadanya. Semakin aku berusaha melupakannya, semakin sulit aku melepaskannya.
Cinta benar-benar gila. Bagaimana bisa aku lebih memilih wanita yang menyakitiku daripada gadis yang tulus mencintaiku. Aku telah berusaha, benar-benar berusaha. Tapi saat bersama Reka, ingatanku tetap padanya. Aku benar-benar sudah gila. Cinta itu telah membutakanku, dia juga sudah menutup hatiku. Aku sendiri seperti tidak mempercayainya.
Aggghhh.....kepalaku pusing. Semakin memikirkannya, semakin membuatku sadar. Gadis itu sudah benar-benar mengikatku. Pesonanya sudah melekat di dasar hatiku. Dia seperti sebuah alarm di hatiku. Saat aku mencoba memikirkan wanita lain selain dirinya, alarm itu pasti berbunyi. Ada saja celah yang akhirnya memutuskan bahwa Naynaku jauh lebih baik. Bahwa Naynaku tidak ada tandingannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 232 Episodes
Comments
Evi Nurfaizah
bc diawal kyknya bgs.smga tdk mengecewakan ya thor.sukses slalu
2020-07-04
1