Pagi hari di sebuah rumah mewah kediaman keluarga Alexander......
"pagi pa..ma...." sapa Marvel yang baru tiba di meja makan.
Disana sudah ada Jonathan dan Mira yang menunggunya.Marvel mendekati ibunya dan mengecup keningnya lembut
"pagi juga sayang....." ucap Mira.
Marvel duduk di kursinya dan hendak memulai sarapan.
Tunggu.....!!!
dimana Johan???Apa dia tidak ikut sarapan?atau dia tipe manusia yang tanpa makan sudah kenyang??🤔🤔
Anda salah wahai para readers.....Johan tidak tinggal dirumah itu.Dia lebih memilih untuk tinggal di apartmen miliknya.Dia tidak sudi tinggal satu atap dengan keluarga baru papanya.
"Marvel.." Jonathan memulai pembicaraan
"iya pa...."
"kau sudah sampaikan pada Johan bahwa papa ingin bertemu?"
"sudah pa"
"lalu?"
Marvel tersenyum pada papanya
"papa tenang saja..Johan pasti akan segera kemari menemui papa...dia hanya sedikit sibuk belakangan ini"ucap Marvel menenangkan papanya.Meskipun sebenarnya ia juga tidak tau,apa Johan sudi menginjakkan kaki dirumah itu lagi.
" hmmhh....dasar anak tidak tau diri,sesibuk itukah dia sampai tidak ada waktu untuk sekedar menemui papanya."ucap Mira dengan nada kesal.
"ma...sudah...jangan diteruskan" ucap Marvel
"ini semua salahku dari awal.Aku tidak bisa memberikan dia kasih sayang yang cukup...."ucap Jonathan
" pa....papa jangan ngomong begitu...Marvel janji besok atau lusa Johan pasti akan kemari menemui papa"ucap Marvel sambil menggenggam tangan papanya
"terima kasih nak...kamu memang bisa diandalkan.Papa tidak salah menitipkan Johan padamu" ucap Jonathan lagi.Marvel hanya tersenyum.Merekapun melanjutkan sarapan.
Sejak memutuskan tinggal sendiri,Johan memang putus kontak dengan papa nya serta mama tirinya itu.Dia sangat jarang menemui papanya,jangan kan menemui,nomor telepon papanya pun dia tidak simpan.Ribuan pesan dan panggilan dari papanya pun dia abaikan.
"emang anak kurang asem" author said"😁😁😁
lanjoottt....
...***...
Matahari sudah berada di atas kepala,panas yang menyengat membuat orang orang yang tidak ada kepentingan akan malas untuk keluar rumah.
Di perusahaan Alexander Group para karyawan mulai istirahat makan siang.Tak terkecuali sang CEO dan asistennya.Mereka memilih makan siang di luar.Marvel duduk dibelakang kemudi,sedang Johan berada di bangku belakang.Mereka berangkat satu mobil menuju salah satu restoran di kota itu.Sebagai satu keluarga mereka memang tidak terlalu harmonis,tapi sebagai partner kerja mereka sangat profesional.Mereka adalah partner yang solid.
Setelah selesai makan Marvel melajukan mobilnya untuk kembali ke kantor.
Dalam perjalanan....
"Jhon...kapan lo ada waktu main ke rumah?" tanya Marvel memecah keheningan
"nggak tau..." jawab Johan singkat
"papa pengen ketemu lo Jhon....sebentar aja,luangin waktu lo buat papa..dia kangen sama lo"
"luangin waktu..." Johan tertawa sumbang
"dia aja nggak pernah ada waktu buat gue.Kemana aja dia selama ini."
"papa udah tua Jhon...udah cukup amarah lo ke papa.Temui dia,dia itu sayang sama lo,dia pengen ketemu lo..."
"buat apa?bukankah udah ada lo dan nyokap lo?kalian kan keluarga bahagia....emang masih penting kehadiran gue di tengah tengah kkalian??"
"gue..............." Johan tidak melanjutkan ucapannya saat tiba tiba Marvel menghentikan mobilnya mendadak
ciiiiiiiiittttttttt.....................
kepala Johan terbentur kursi kemudi yang ditempati Marvel
"bangs*t...!lu gila ya?lu mau bunuh gue...?!!!" umpat Johan.
Marvel tidak memperdulikan umpatan adik tirinya itu.Dia melepas sitbelt nya dan segera keluar dari mobil itu
"wooyyy.....mau kemana lu an**ng...!!" Johan masih marah marah...tapi Marvel tidak peduli.Ia melihat ke arah Marvel pergi.Dia tau Marvel mau kemana,tapi dia tidak peduli,dia memilih untuk menunggu di dalam mobil sambil memainkan ponselnya.
Marvel terus berlari kesebarang jalan.Saat ini mobil mereka sedang berada disebuah jalan yang cukup sepi,karena tadi jalan besar macet,Marvel berinisiatif untuk lewat jalan ini agar cepat sampai kantor.Tiba tiba ditengah perjalanan Marvel melihat beberapa orang bertubuh besar dan seorang gadis berhijab.Sepertinya gadis ini sedang tidak baik baik saja,itu terlihat dari ekspresinya yang terlihat ketakutan.Saat ini Dua orang pria bertubuh besar sedang memegang kedua tangan gadis berhijab itu disisi kanan dan kiri.Sedang dua pria lainnya berada di depan gadis tersebut sambil tertawa terbahak bahak melihat sang gadis sudah menangis ketakutan
"jangan menangis sayang....kami bukan orang jahat....." ucap salah satu pria itu disusul tawa dari teman temannya.
"tolong lepaskan saya...hikss....." ucap Adela disela sela tangisnya.Dia sudah mulai kehabisan tenaga.Sedari tadi dia sudah meronta ronta minta dilepaskan,namun tidak ada hasil.Ya gadis malang itu adalah Adela.Tadinya saat jam makan siang Adela berniat untuk ke bank guna mentransfer sejumlah uang.Setelah itu ia mampir ke masjid dekat situ untuk sholat dzuhur.
ketika waktu sudah menunjukkan pukul 12.40 Adela segera bergegas kembali ke kantor.Memang jarak antara bank dan kantornya tidak terlalu jauh,sehingga ia memilih untuk berjalan kaki melewati jalan kecil yang cukup sepi.Tapi sial bagi Adela,ditengah jalan dia di hadang beberapa preman daerah situ.Mau melawan?mana bisa...empat laki laki bertubuh besar dan satu wanita?apa mungkin bisa menang.Mau kabur juga nggak bisa,karena preman itu sudah mengepung tubuh Adela dari semua sisi.
"tenang manis...kami tidak akan menyakitimu" ucap salah satunya lagi.
Adela terus meronta dengan sisa sisa tenaga yang dimilikinya.Tapi tak sebanding dengan tenaga dua pria yang memegangi tangannya itu.Hingga tiba tiba....
"ada apa ini?" suara bariton dari seorang pria berpostur tinggi besar yang berdiri tepat dibelakang dua preman yang berada depan Adela.Para preman itu sontak menoleh ke sumber suara tersebut.Nampak seorang pria dengan wajah tampan,kumis dan jenggot tipis berdiri dihadapan mereka.
"siapa kau" ucap salah satu pria itu menantang
"bukan siapa siapa...hanya manusia biasa yang kebetulan lewat sini" ucapnya santai.Lalu ia memiringkan kepalanya,melihat wajah Adela yang sudah ketakutan setengah mati
"butuh bantuan ukhti?" ucapnya sambil memberikan senyum menggoda.Adela yang benar benar sudah tidak bisa berfikir jernih hanya menunduk takut lalu mengangguk ragu.
Sebenarnya orang ini ada dipihaknya atau dipihak si preman??itu yang Adel pikirkan.
"ok...sini kau bapak bapak...lepaskan wanita ini dan hadapi aku" ucapnya dengan nada mengejek.
"kur*ng aj*r..!!beraninya kauuu....."
adegan selanjutnya adalah adegan saling serang antara satu orang Marvel dan empat ekor preman.Eh...empat orang maksudnya.Hehehe.....canda ekor...✌
Empat orang preman itupun kualahan dan akhirnya menyerah...mereka segera lari meninggalkan tempat itu.Marvel mendekati Adela yang masih berdiri gemetar
"are you okay?" ucapnya sambil menyentuh pundak Adela.
Adela kaget,dia terlonjak mendapat sentuhan dari Marvel
"jangan takut....saya bukan orang jahat.Kita satu kantor kok" ucapnya.Dia hafal betul dengan seragam yang digunakan Adela.Adel kemudian mendongak,menatap wajah penolongnya tersebut,kemudian menunduk lagi
"terima kasih banyak tuan" ucapnya lirih.
"sama sama.Kamu mau balik kantor"
"iya" ucap Adel sambil mengangguk pelan
"yaudah bareng aja,itu mobil saya"kata Marvel sambil menunjuk mobil yang ia tumpangi tadi
"tidak usah tuan,saya jalan kaki aja,nanti malah merepotkan"
"yakin?preman preman itu belum mati lo.Mereka masih bisa gangguin kamu lagi nanti"
Adela berfikir sejenak,benar juga...bisa saja nanti preman preman itu mengejarnya lagi.
"gimana?kalau nggak mau saya tinggal nih"
"i..iya tuan...saya mau" ucap Adela sungkan
"gitu donk...yukkk"
Marvelpun mengajak Adela menuju mobilnya.Marvel segera duduk di kursi kemudi,sedang Adela disampingnya.
Adela menoleh ke kursi belakang.Dia kaget dan seketika berbalik menatap lurus kedepan.Johan sedang menatapnya tajam,bahkan sebelem Adela masuk kedalam mobil.Tatapan tajam itu seolah olah sang pemilik mata hendak mencekiknya saat itu juga.Dia tidak berani menoleh,itu CEO nya...yang kemarin membuatnya nangis bombai karena ucapan pedasnya.Adela hanya menunduk,,
"siapa dia?" tanya Johan dingin,matanya tidak beralih dari wajah Adela.
"karyawan lu" ucap Marvel santai sembari mulai melajukan kendaraan roda empat tersebut..Adela hanya menunduk,ia tidak berani menatap baik Johan ataupun Marvel
"bagus yaa....ke enakan makan lu ampe jam segini baru mau balik kantor.Nggak usah balik aja sekalian,pulang sono..nggak becus banget lu kerja..!!!" ucapnya angkuh.Adela semakin menundukkan kepalanya...ini kali kedua ia dikatai oleh atasannya itu.Padahal dari tadi dia belum makan ataupun minum.Saat ini memang sudah jm satu lebih.Harusnya Adel sudah ada dikantor,tapi karena ulah preman preman itu dia jadi telat masuk kantor
"masih jadi keset aja ngelunjak lu...gimana kalau udah di atas..?!" ucapnya lagi.
Deg......
Sumpah.....rasanya sakit sekali.Adela seperti mendadak merasakan sesak di dadanya.Iya....dia memang kaum bawah,tapi tidak perlu mengatainya begitu kan?Bukan kemauan dia juga untuk dihadang preman preman itu.Adela yang cengeng...air matanya luruh lagi....ingin dia menjawab,tapi kata kata itu tidak bisa keluar dari mulutnya.
"kayaknya lu nggak perlu deh ngatain dia sampai sebegitunya.Lu lihat sendiri kan dia tadi di gangguin preman preman itu.Nggak perlu ngatain dia keset juga kalik..." ucap Marvel membela gadis yang terus menunduk itu.
"siapa lu berani beraninya nasehatin gue?lu cuma asisten,nggak usah ceramah didepan gue" Johan masih tidak mau kalah.
Marvel hanya menghela nafas panjang,ia tidak mau melanjutkan perdebatan ini.Dia sudah hafal,berdebat dengan Johan tidak akan pernah menang..
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Neulis Saja
look up to hope
look down to be gratefull
look around you to share
now it' above but one day it may be below
2023-04-26
1
tralala 😽😽😽😽
udah betul itu... empat ekor... ya kan.. klo orng mah g gitu 😅😅
2023-01-24
1
Puspa Rumaisha
ga kurang asem ato kurang bumbu lainya sii menurutku, itu tindakan wajar dan masuk akal. Itu berarti ortunya yg bad attittude duluan, bad rule model.
2022-10-04
1