Mata itu masih menatap Adel dengan tajam..
"Ya Allah....apa dia juga makhlukmu yang disebut manusia?kok serem banget siihhh" batin Adela.
Tubuh Adela benar benar gemetar.Ini kali pertama ia keruangan CEO.Biasanya yang bertugas mengantar kopi ke ruang CEO adalah Angga,salah satu temannya,tapi hari ini Angga ada tugas lain,alhasil Adela lah yang mengantarkan kopi ini.
"sini kamu...." ucap Johan dingin.Adel mendekati atasannya itu,wajahnya tetap menunduk.Johan menatap Adel yang ketakutan dengan tatapan yang angkuh,seolah olah yang ada di hadapannya hanya seonggok sampah yang tidak berguna.
"iya tuan"
"siapa nama kamu?"
"A....Adela tuan"
"anak baru?"
"i..ii...iya tuan.Sa..saya baru satu bulan bekerja disini "
"kalau bikin kopi aja ga bisa mending kamu keluar dari kantor ini"
"maaf tuan,,saya nggak sengaja....tolong jangan pecat saya" ucap Adela dengan terus menunduk.Matanya mulai berkaca kaca.
"sekarang kamu bersihkan kekacaunan yang sudah kamu buat.Dan jangan pernah sekali lagi kamu membuat kopi untuk saya.Setelah itu kamu menyingkir dari hadapan saya dan jangan pernah lagi kamu menampakkan wajah kamu didepan saya.Saya jijik melihat wajah kamu yang sok polos itu!"ucap Johan penuh penekanan.Amarah jelas terlihat dimatamya.Mungkin karena efek mengingat kisah hidupnya juga sehingga membuat mood nya berantakan pagi ini.
" baik tuan"lirih Adela sambil mengangguk.Air matanya sudah tumpah.
Adela segera mengambil alat bersih bersihnya dan membersihkan tumpahan kopi dilantai ruang kerja CEO angkuh itu.Sementara kopi yang baru sudah diantar oleh Angga.Johan terus memperhatikan wajah Adela yang sudah banjir air mata itu.Meskipun Adela sudah bersusah payah menyembunyikan tangisannya tapi tetap saaja itu tidak luput dari mata tajam seorang Johan Alexander.
"sudah selesai tuan.." ucap Adela.
.
..
...
....
G ada jawaban....
Adela menatap CEO nya itu,tatapan mata mereka bertemu.Johan menatap Adela seolah olah merendahkannya.Adela kembali menunduk.
"saya permisi tuan." ucap Adela kemudian segera pergi meninggalkan ruangan itu.Johan hanya memperhatikan wanita itu hingga menghilang dibalik pintu.
...***...
Di pantry....
Adela duduk mengatur nafas nya.Ia mencoba menetralkan sesenggukannya.Adela memang gadis yang baperan....dia nggak bisa dibentak dikit pasti nangis.Sebenarnya Johan tidak membentaknya kan?hanya omongannya aja yang pedes..hehehehe....
"sabar ya Del..." hibur author😁
"Del...." Angga datang.
"mas Angga...." jawab Adel sambil menyeka air matanya
"lu nangis?" tanya Angga yg sekarang duduk dihadapan Adela.Adela hanya tersenyum
"aku nggak apa apa kok mas"
"sabar yaa....namanya juga kerja sama orang"
"iya,aku nggak apa apa kok"
"udaahh...jangan nangis,ntar cantiknya ilang looh" hibur Angga
"mas bisa aja,aku nggak secantik yang kamu bayangin mas" ucap Adel sambil tersenyum.
"itu lagi jawaban kamu Del...." jawab Angga sedikit kesal.Adela hanya tersenyum.
Angga adalah teman Adela juga.Usianya 28tahun.Sebenarnya sejak awal awal Adel masuk perusahaan ini Adel sudah tau bahwa Angga menaruh hati padanya,karena Angga begitu terang terangan menunjukkan perhatiannya pada Adela.Tapi Adela pura pura tidak tahu.Adela merasa dirinya tidak pantas,bukan hanya untuk Angga,tapi juga untuk pria pria lain diluar sana.
v
visual Adela Belva

visual Johan Putra Alexander
visual Marvel Alexander
visual Angga Fahreza.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Neulis Saja
beautiful visual
2023-04-26
0
Osie
cucok beeut visual cowoknya..arogantnya dpt bgt..
2022-10-05
1
Puspa Rumaisha
sipppp visual tokoh cowoknya passss, lakikkkk bagt. kk utor top markotop
2022-10-03
0