Hari ini Anna mengikuti pelajaran dengan tidak tenang. Bagaimana tidak, siswa yang lain tampak meliriknya sambil berbicara satu sama lain. Anna merasakan ada yang tidak beres. Ia mencoba mengacuhkannya,tapi tidak bisa. Tetap saja ia merasa akan ada sesuatu yang buruk terjadi padanya.
Kriiiinggg!! Bel sekolah berbunyi. Waktunya istirahat. Anna meraih tasnya sambil melirik teman-temannya. Entah kenapa ia merasa perlu waspada.
Setelah semua temannya keluar, barulah Anna keluar kelas menuju lokernya untuk mengambil bekal makan siangnya. Untuk menghemat uang, ia terbiasa membawa bekal dari rumah. Tidak seperti murid-murid lain yang membeli makanan di kantin sekolah.
Aman,pikir Anna saat melihat tidak ada gangguan di lokernya. Ia pun meraih kotak bekal makannya dan pergi ke taman, tempat biasanya murid-murid sekolahnya menyantap makan siang selain di kantin sekolah.
Anna memilih tempat duduk yang terpencil. Dibawah pohon yang rindang. Itu tempat duduk favoritnya. Ia bisa makan dengan tenang tanpa terganggu dengan sikap murid yang lain padanya.
Anna membuka kotak bekalnya. Seperti biasa,ia hanya membuat roti tawar isi selai untuk makan siangnya. Tapi alangkah terkejutnya ia saat melihat isi dalam kotak bekalnya. Roti tawarnya telah berubah merah. Seseorang telah menaruh saos sambal ke dalam kotak bekalnya. Roti tawarnya bahkan terlihat seperti tenggelam dalam lautan saos itu.
"Astaga,makan siangku"
Belum habis rasa terkejutnya. Ia melihat tetesan saos dari atas. Tetesan saos itu mengenai rambutnya,bajunya,tempat duduknya. Seketika Anna menjauh, dan ketika ia melihat pelakunya, ternyata Cheryl,teman sekelasnya. Salah satu pemandu sorak Justin. Gadis itu turun dari pohon sambil terkekeh. Kemudian dari balik semak-semak muncullah dua gadis lain.
" karena ulahmu Justin terpaksa memakai jaket murahan itu " katanya pedas.
"Justin tidak pernah bersalah padamu, kenapa kau mengganggunya? " kata gadis yang satu
"kamu ingin diperhatikan Justin ya? kamu salah, Gadis sepertimu tidak menarik di mata Justin"
"Lihat dulu kamu itu siapa? gadis miskin dengan ayah perampok dan kakak laki-laki narapidana. Dasar pe*******!!"
"ibunya pun tidak jelas pekerjaannya"
"pergi kau dari sekolah ini!! "
Airmata Anna perlahan menetes saat mendengar berbagai umpatan yang ditujukan padanya. Ia tidak masalah ketika di hina, tetapi ucapan yang ditujukan untuk keluarganya,benar-benar menyakitkan hatinya. Meski di salah satu sisi perkataan mereka benar,tapi tetap saja ia merasa sakit mendengarnya.
Anna menghapus air matanya, tidak,ia tidak boleh begini. Ia harus kuat, tinggal 1,5 tahun ia akan lulus dari sekolah ini. Itu artinya,dia tidak boleh menyerah pada perlakuan mereka.
Dengan langkah tegar, Anna mengambil kotak makannya dan meninggalkan gadis-gadis yang masih tidak berhenti mengumpatnya itu.
Ia meninggalkan mereka dan berjalan cepat diiringi tatapan aneh dari murid-murid lain yang melihat kondisinya yang berlumuran saos. Beberapa melihatnya dengan tatapan prihatin, tapi sebagian besar melihatnya dengan tatapan mengejek,meremehkan.
******
Di toilet wanita..
Anna menyalakan kran air dan membasuh beberapa bagian pakaiannya yang terkena saos, begitu pula dengan rambut hitamnya. Anna mengutuk dalam hati. Gara-gara Justin. Entah apa pesona pria itu sampai gadis-gadis merasa perlu melakukan sesuatu jika ada yang salah dengannya. Tuduhan mereka bahwa Anna ingin diperhatikan Justin juga tidak masuk akal. Anna sama sekali tidak tertarik pada Justin. Baginya Justin adalah salah satu penyebab ia harus melalui hari-hari di sekolah dengan tidak menyenangkan. Bagaimana mungkin ia akan menyukainya?
Anna menatap bajunya. Agak basah. Begitu pula dengan rambutnya. Tapi tak masalah, setelah keluar dari toilet wanita ini ia akan langsung menuju lokernya,mengambil kaos cadangan yang dia simpan di dalam tasnya.
Kriiiinggg!! Bel masuk sekolah berbunyi,tanda masa istirahat telah usai.
Anna menarik handle pintu,mencoba membukanya,tapi pintu itu tidak terbuka. Astaga,apalagi ini? Apakah mereka sengaja menguncinya di toilet?
Brak!!Brak!! Anna menggebrak pintu sambil meminta tolong,berharap ada orang diluar sana yang mendengarnya.
Tapi suasana tampak sepi. Sepertinya murid-murid yang lain telah masuk ke dalam kelas mereka masing-masing. Anna tertunduk lemas. Akankah seharian ia berada di toilet ini? menunggu penjaga sekolah menemukannya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Putri Minwa
semangat
2023-03-12
0
mbacahaya
Semangat trus nulisnya ☺
2021-08-12
0