"Aku pulang" Anna memberi salam saat masuk rumahnya. Hal yang mungkin seharusnya tidak perlu ia lakukan, rumahnya selalu sepi di jam malam seperti ini.. Selalu tidak ada orang dirumahnya saat ia pulang. Ibu Anna,Kattie, belum pulang kerja. Sebenarnya Anna juga tidak begitu tahu,ibunya bekerja dimana,karena Kattie memang sering berganti pekerjaan. Hari ini bekerja di binatu, esok hari jadi pramuniaga toko,dan berganti lagi di hari berikutnya. Tapi Anna memilih untuk tidak mempermasalahkan hal itu, ia tahu,ibunya bekerja keras agar mereka dapat terus bertahan hidup sepeninggal Ayahnya. Lagipula,ibunya wanita baik-baik,tidak mungkin akan melakukan pekerjaan yang tidak benar.
Selain dengan ibunya,Anna juga tinggal dengan Adam,kakak laki-lakinya. Adam jarang pulang kerumah. Ia lebih sering berada dijalanan. Maklumlah, Ia bekerja sebagai sopir truk. Meski jarang berada dirumah, Adam sangat menyayangi Anna. Ia sering menelpon Anna untuk mengetahui kabar adik tersayangnya. Terakhir kali menghubunginya, Adam bilang ia sedang berada di luar kota. Untuk urusan pekerjaan tentunya.
Sebenarnya Anna masih punya seorang kakak perempuan, Marissa namanya. Marissa berusia tiga tahun diatas Adam, dan lima tahun diatas Anna. Marissa sangat cantik. Tubuhnya tinggi dan ramping. Selain itu,ia juga pintar. Tapi saudarinya ini meninggalkan rumah lima tahun lalu karena tidak tahan dengan kemiskinan mereka.
Anna masih ingat malam itu, ia terbangun saat Marissa dengan tergesa- gesa mengemasi barang-barangnya. Ia berusaha mencegah kepergian Marissa. Tapi kakaknya itu tidak mengindahkannya, ia berkata kalau ia muak dengan keadaan keluarganya. Saat itu keluarga mereka memang tengah terpuruk. Ayah mereka,Russel, meninggal saat berusaha melawan petugas yang memergokinya merampok bersama teman-teman berandalannya. Tak berapa lama, Adampun ditangkap polisi karena terlibat sebuah perkelahian. Dan Marissa tampaknya tidak tahan dengan cibiran tetangga pada keluarga mereka. Atau mungkin ia mengalami pembullyan,seperti yang Anna rasakan saat ini. Karena itu,ia memutuskan untuk pergi dari rumah kecil mereka. Sampai sekarangpun, Anna tidak mengetahui keberadaannya.
Anna meraih pigura kecil di meja kamarnya. Dalam pigura itu terdapat foto keluarga mereka dengan pose tersenyum ceria di halaman belakang rumahnya. Foto itu diambil saat masih lengkap,masih bahagia dan masih bisa hidup dengan nyaman dan berkecukupan. Tanpa sadar, Anna menitikkan air mata. Ia benar-benar merasa rindu dengan kehadiran keluarganya, Ayah,Ibu,Adam dan juga Marissa.
Drrt.. handphone usang miliknya bergetar. Anna mengambil nya. Ternyata pesan dari Drew.
[ Maaf,Ann. Aku terpaksa. Mereka memintaku ikut ]
[it's okay, Drew. Tidak masalah kamu ingin berteman dengan siapapun, termasuk para pemandu sorak itu 😊]
[tapi aku merasa bersalah melihat kelakuan Justin dan teman-temannya terhadapmu. aku bahkan tidak punya keberanian untuk membelamu]
Ya,bahkan Drew menghindari tatapan mata Anna. Pasti Drew merasa canggung,pikir Anna.
[aku baik-baik saja Drew. Para pengganggu itu bukan masalah untukku. ]
[baiklah. senang mendengar hal itu]
[terimakasih sudah menanyakan keadaanku,Drew]
[you're welcome,Anna]
Anna meletakkan gawainya di meja. Drew sahabatnya. Ralat,satu-satunya sahabat yang ia miliki. Tubuhnya kecil dengan rambut hitam berponi. Drew berasal dari keluarga yang berkecukupan. Ia berteman dengannya sejak SMP . Saat teman-teman yang lain menjauhinya karena keadaan keluarganya, Drew tetap disampingnya, mendukungnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Putri Minwa
lanjut
2023-03-10
0
Miftahul Ilmiyah
Hai kak aku mampir nih jangan lupa ya mampir lagi ke kisah SEMANIS CINTA ALEANDRA SEPANJANG PENANTIAN ARGANANTA
2021-08-30
0
Chi_hyura
Hai thor, ak mampir bawa boom like.
Semangat thor lanjutin ceritanya🤗🤗
salam dari "Menggenggammu yang hanya sementara"
2021-08-12
1