Anna mengelap meja di restoran kecil tempat ia bekerja sampingan sebagai pelayan. Sesekali ia menyemprotkan cairan pembersih.
" selamat datang " Anna berseru ramah tatkala lonceng pintu berbunyi,tanda ada pengunjung yang mampir ke restoran kecilnya. Tapi keramahan Anna seakan menghilang setelah ia melihat siapa yang datang. Ternyata Justin dan teman-temannya.
Justin melewatinya, sekilas Anna bisa melihat senyuman sinis Justin padanya. Benar-benar memuakkan. Anna mengingat-ingat teman justin yang melewatinya,tak satupun yang ia kenali. Dibelakang Justin,tentu saja ada tim pemandu soraknya. Ya,Anna menjuluki gadis-gadis di sekitar Justin seperti itu. Sejujurnya,ia merasa heran, kenapa gadis-gadis itu selalu menempel padanya. Padahal menurutnya Justin itu tipe pria yang sombong. Harusnya mereka mencari panutan yang lebih baik.
Anna mengamati para pemandu sorak yang melewatinya. Ada Claire dan Novela dari kelas yang sama dengannya. Mereka berdua adalah perpaduan yang sempurna dengan segala kecantikan dan kekayaan yang mereka miliki. Hanya saja,keduanya tak pernah berhenti membully-nya. Karena itu Anna tidak menyukai keduanya.
Dibelakang Claire dan Novela, ada tiga gadis lain yang tidak ia kenali,kemungkinan mereka dari kelas sebelah.
Anna tercekat melihat gadis terakhir yang masuk di restoran kecilnya. Drew!! Sejak kapan sahabatnya itu bergaul dengan para pemandu sorak itu? Drew tampak menunduk. Sepertinya ia enggan menyapa Anna. Anna memakluminya, sahabatnya itu pasti punya alasan tersendiri.
" hai kamu" seseorang memanggilnya. Anna bergegas pergi kearah suara. Ternyata teman Justin yang memanggilnya.
" mau pesan apa Kak? "
" siapa yang mau pesan? lihat nih,mejanya,masih kotor, kamu kerjanya nggak bener" kata orang itu sambil menunjuk mejanya yang jelas-jelas sudah bersih dari kotoran. Anna menghela nafas.
" maaf,Kak, saya bersihkan lagi mejanya "
Dengan cekatan, Anna mengelap ulang meja Justin dan gengnya.
" padahal di sekolah,kamu setiap hari membersihkan loker. Harusnya kamu terbiasa dengan hal semacam ini "
Anna melirik kesal pada Justin yang mengejeknya. Justin tersenyum sinis.
" ada lagi yang bisa saya bantu,Kak ?" Anna berusaha tetap melayani mereka dengan ramah.
" tunggu sebentar,aku pastikan dulu meja ini benar benar bersih,kata dokter aku tidak boleh bersentuhan dengan sesuatu yang kotor" seorang teman Justin dengan gaya rambut mohawk mengeluarkan sebuah kaca pembesar dan pura-pura meneliti setiap sisi meja itu. Justin dan temannya yang lain tampak menahan tawa. Anna mendengus kesal. Ia sadar kalau sedang dikerjai tapi tak bisa berbuat banyak.
Sekitar sepuluh menit Anna berdiri di situ.
" oke,good job" kata si mohawk
" ada yang ingin dipesan,Kak? "
" nanti, kami akan menikmati suasana tempat ini dulu. setelah selesai,baru akan pesan makanan " lagi- lagi si mohawk yang menjawabnya. Anna membalikkan badannya bermaksud meninggalkan meja mereka. Baru lima langkah, si mohawk itu memanggilnya lagi.
"pelayan!!"
Rasanya Anna ingin menyemprotkan cairan pembersih yang masih ditangannya pada si mohawk. Tapi begitu balik badan, sebuah senyuman manis yang ia perlihatkan.
" ya Kak, ada yang bisa saya bantu? " tanyanya ramah ketika sampai di meja Justin cs.
" aku berubah pikiran, sepertinya kami pesan saja sekarang. Apa menu andalan ditempat ini? "
Anna menjawab dengan menyebutkan menu andalan ditempatnya bekerja. Dan lagi-lagi si mohawk menyahut dengan menanyakan cara memasaknya, bumbu-bumbunya,dan lain sebagainya. Anna menjawabnya dengan ramah,meski dihatinya,ia benar-benar kesal pada kelakuan si mohawk.
"oke,kalau begitu,kami pesan yang ini saja" si mohawk menunjuk gambar menu lain yang jauh berbeda dari menu yang sedari tadi ia tanyakan.
" baik Kak " Anna mencatat pesanan mereka dan segera berlalu. Sepeninggal Anna, Justin cs tertawa ngakak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Putri Minwa
mantap
2023-03-10
0
Afdhal
baca ch selanjutnya ya
2021-08-11
1