Selamat membaca
Terimakasih Mala ucapkan untuk teman-teman yang sudah mensuport Mala. Dukungan kalian adalah penyemangat bagi Mala. Semoga cerita yang Mala suguhkan tidak membosankan 🙇♀️.
.......................
''Karena saya sudah mempunyai kekasih dan kebetulan, Saya datang ke pesta ini bersama kekasih saya.'' Ucap Rezel spontan. Namun wajahnya menatap lurus kedepan, kearah tempat Biru berdiri.
''Kenapa pria itu menatap ke arah sini?'' Batin Biru.
Semua orang pun mulai berbisik-bisik kembali. Ada yang mengatakan, ''Ternyata wanita sesempurna Sania latucia, Masih kurang sempurna di mata Tuan muda Alfarezel.''
''Ternyata meski hidup Sania sangat lah sempurna tapi sangat tidak beruntung di dalam percintaan.'' Dan masih banyak lagi perkataan-perkataan orang-orang lainnya.
Sania pun hanya bisa mengepalkan kedua tangannya. Wajahnya menahan rasa malu sekaligus rasa sakit hati, Karena cintanya di tolak di hadapan banyak orang. Terlebih lagi ini adalah hari istimewanya, hari ulang tahunnya. Sania mengira, Jika ia menyatakan cinta di hadapan banyak orang Rezel tidak akan berani menolaknya. Terlebih di acara ulang tahunnya. Namun semua itu hanyalah angan-angan Sania saja. Karena kenyataannya, Penolakan yang ia dapatkan.
''Rezel,'' Aku tau kau tidak menyukaiku! Tapi, Bisakah kau jangan berbohong tentang kekasihmu itu. Aku tau, bahkan sampai sekarang kamu masih memikirkan tentang cinta masa kecilmu, yang bahkan kau tidak pernah tau keberadaannya.'' Ucap Sania yang mencoba untuk tetap tenang. Berharap dengan Rezel terpojok, Rezel akan menerima cintanya.
''Siapa yang bilang kalau aku belum menemukannya?'' Rezel pun berjalan dengan santai ke arah Biru.
''Kenapa perasaanku rasanya tidak enak ya? ''Tidak tidak, Di sini banyak wanita cantik. Pasti bukan aku yang dia maksud.'' Batin Biru sambil merapalkan doa-doa agar Rezel tidak melihatnya. Terlebih lagi masih ada Rani juga. Bahkan di antara banyaknya orang yang datang ke pesta itu, Hanya Biru saja yang berpenampilan sederhana.
Namun sepertinya Tuhan sedang bercanda dengan Biru. Buktinya, Saat ini Rezel tengah menarik tangannya dan mengatakan pada semua orang bahwa ia adalah kekasihnya. Sania pun merasa sangat marah, Terlebih saat melihat penampilan Biru, Yang jauh dari kata-kata sempurna.
''Kau bercanda Zel?'' Ucap Sania.
''Tentu saja tidak!'' Rezel pun menekankan kembali kata-katanya. Sania yang mendengarnya pun langsung membanting gelas yang ia genggam sedari tadi. ''Pyaarrr!!'' Pecahan gelas bersentuhan dengan lantai dansa. Kemudian ia pun pergi meninggalkan pestanya sendiri.
''Tuan,'' Jika Tuan sedang ada masalah, Bisakah jangan membawa-bawa orang lain di tengah pertikaian anda?'' Ucap Biru hendak meninggalkan Rezel. Namun Rezel menahannya. Dan malah menariknya ke arah pintu luar.
''Have you gone crazy ?'' Ucap Biru melepaskan genggaman Rezel.
''Yes, you are absolutely right'' Jawab Rezel sambil tersenyum.
''Je deviens fou si je suis toujours là ( Aku bisa gila jika aku masih di sini. )'' Gerutu Biru.
''Il s'avère que vous parlez couramment le français ( Ternyata kau fasih dalam bahasa Prancis.)" Ucap Rezel.
''Sudahlah!'' Biru pergi begitu saja meninggalkan Rezel. Rezel tersenyum melihat kelakuan Biru. Tadinya ia hanya ingin membuat Sania marah dan agar berhenti mengejarnya. Maka dari itu Rezel asal bilang kalau ia sudah memiliki kekasih. Namun saat matanya menatap mata Biru, Seperti ada perasaan tidak asing.
Rani yang melihat Biru pergi, ia pun segera menyusul. Namun malah mendengar ada salah satu wanita mengatakan ''Perempuan itu terlihat biasa saja. Bahkan dari penampilan, masih kalah jauh dari San-san kita. Iya kan teman-teman.'' Ucap Wanita itu kepada teman-temannya.
Rani pun meradang, Marah ''Penampilan biasa? Apa kalian tau baju yang ia kenakan! Bahkan penghasilan kalian dalam 1 tahun pun tidak akan mampu membelinya!'' Ucap Rani sambil menunjuk wanita itu.
''Memangnya siapa kamu! Kamu tidak berhak memaki kami! Lagian apa yang kami katakan memang benar adanya!'' Ucap wanita itu.
''Aku Rani Davidson! Ingat kata-kataku ini. ''San-san kalian hanya bekerja memperagakan busana dan berlenggak-lenggok di Red Carpet, Sedangkan dia yang kalian sebut berpenampilan biasa, yang memakai disainnya sendiri lalu di rancang oleh perancang profesional! Tau apa kalian tentang busana? Kalian itu hanya bisa makan cabai saja! Pedas mulutnya!'' Ucap Rani kemudian pergi meninggalkan kerumunan wanita tadi.
''Apa?'' Rani Davidson? Apa dia dari keluarga besar Davidson?'' Ucap salah satu wanita itu.
''Gawat!'' Jika benar dia dari keluarga Davidson, Kita bisa habis, Karena telah menyinggung putri pemilik Davidson Company.'' Ucapnya lagi.
Di sisi lain Biru terus berjalan ke arah pintu luar gedung. Namun ia terkejut saat Kakaknya sudah ada di hadapannya. ''Bukankah kakak berada di Jepang?'' Batin Biru.
''Sudah jam berapa ini! Seorang gadis tapi masih kelayapan di malam hari!'' Ucap Varo. Rani yang baru keluar menyusul Biru pun merasa sedih saat melihat sahabatnya di marahi kakaknya lagi.
''Bukan salah Biru Aldevaro! Aku yang mengajaknya untuk menemaniku ke pesta ulang tahun teman sekolahku. Lagi pula bukankah kau seharusnya masih di Jepang?'' Ucap Rani saat sudah berdiri di hadapan Varo.
Varo malas berdebat dengan Rani. Di dunia ini, sepertinya hanya Rani yang berani berbicara seperti itu kepada Varo. Rani adalah sahabat Biru sekaligus Tunangan Aldevaro kakak Biru. Hubungan itu terjalin karena Ibu Rani adalah sahabat baik ibu Biru dan Varo. Dulu mereka sepakat untuk menjodohkan Varo dan Rani, Agar hubungan persahabatan mereka tidak putus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Jazz ♋
Agar makin mantab dak sukses 💕💕💕💕🌹🌹🌹💐💐💐
2021-12-03
0
🏁Nyno_Ever🏁
Sania....mungkin sebaiknya kamu instropeksi diri
2021-10-31
0
Qirana
Oh No
💕💕💕💕💕💕
2021-10-13
0