Selamat membaca
Kadang saya merasa minder tiap lihat karya teman-teman. Jujur saat saya ingin menulis kembali rasanya kaya gimana ya entahlah, bismillah aja lah😊
................
Malam pun tiba, Biru pun langsung membersihkan diri bersiap memejamkan matanya karena kelelahan setelah berjalan-jalan bersama sahabatnya Rani. Tanpa Biru sadari, kakaknya sudah berdiri di dekat jendela kamarnya.
Varo duduk di pinggiran tempat tidur Biru, air matanya menetes membasahi wajah tampannya itu. Sambil membelai rambut adiknya, Namun tak berselang lama ia pun berdiri dan meninggal kan kamar adiknya. Sebenarnya Biru belum benar-benar tertidur. Biru pun sangat sedih saat ia melihat kakaknya menangis.
Bayang-bayang kakaknya marah saat kedua orang tua mereka meninggal, seperti terlihat sangat jelas di mata Biru. Dengan segera Biru mengambil beberapa botol obat, lalu meminumnya. Padahal dokter pribadinya sudah melarang Biru agar Biru tidak mengkonsumsi obat penenang lagi. Namun mau bagaimana, Jika tidak meminumnya Biru akan benar-benar menjadi tak terkendali. Setelah meminum obatnya, Biru pun mulai memejamkan matanya kembali.
Ke esokan harinya
Hari ini tidak ada jadwal masuk kuliah, jadi ia bisa istirahat setelah semalaman ia tidak bisa tidur. Varo juga sudah pergi sejak pagi-pagi sekali. Katanya ada rapat dan siangnya ia harus ke Jepang untuk menemui kliennya. Begitulah kehidupan Varo, yang hanya di isi dengan kerja dan bekerja. Tak heran bisnisnya merambah kemana-mana. Terhitung, Varo adalah pembisnis yang sukses di usianya yang sangat muda.
Sejak umur 12 tahun Varo sudah di paksa oleh keadaan untuk menggantikan posisi ayahnya. Setelah ayah dan ibunya meninggal, Ia juga harus bertanggung jawab atas kehidupan adiknya dan ribuan para karyawan ayahnya. Karena itulah yang membuat Varo sangat tidak peduli dengan kehidupan lain selain pekerjaan dan adiknya.
Dering ponsel membangunkan Biru dari tidurnya, Meski sedikit malas saat melihat nama sang penelpon, namun ia tetap mengangkatnya juga. Kaifi asisten pribadinya Varo. Mengabari kalau malam ini kemungkinan besar, Kakaknya tidak bisa pulang. Biru sudah terbiasa di tinggal sendiri. Ia pun segera menghubungi Rani agar segera menjemputnya.
''Biru!'' Where are you?'' Teriak Rani setelah dia datang.
''Can you not scream!" Ucap Biru dari lantai atas.
"Why are you mbeb, Did your sister hurt you again?'' Tanya Rani, saat melihat raut wajah Biru yang murung.
''Aku tidak apa-apa, Dan kakak ku sedang tidak di rumah. Katanya Kaifi, Kak Varo sedang di Jepang.'' Ucap Biru.
''Ok lah,'' Jangan berwajah murung seperti itu, Lihatlah wajahmu yang cantik akan hilang jika kau tidak tersenyum.'' Ucap Rani sambil memutar badan sahabatnya dan memperlihatkannya di cermin.
''Jangan sedih lagi!'' Oh iya aku lupa, Lebih baik sekarang kita ganti baju, Aku akan mengajakmu ke pesta ulang tahun teman sekolahku.'' Ucap Rani.
''Teman sekolah,? ''Siapa?'' Tanya Biru.
''Sania latucia,'' Model tetkenal yang sedang naik daun. Apa kau tidak mengenalnya?'' Tanya Rani, Namun Biru hanya menggelengkan kepalanya pertanda dia tidak mengenalnya.
''Haah,'' Kau ini. Sudahlah! lebih baik sekarang kita bersiap-siap.'' Ucap Rani.
...............
Pesta terlihat sangat meriah khas pesta kalangan atas. Banyak tamu undangan dari kalangan selebritis juga. Di meja juga tersedia banyak makanan, kue-kue dan berbagai jenis minuman. Biru sebenarnya enggan untuk datang, Apa lagi dia tidak mengenalnya. Tapi karena di minta Rani untuk menemani, Terpaksa ia harus datang.
Biru lebih memilih untuk duduk di pojokan sendiri sambil memakan beberapa kue yang ia ambil tadi. Sedangkan Rani, ia sedang menyapa teman-teman lainnya dahulu. Lalu menyusul Biru dan duduk bersama.
Tak berselang lama datang sang pemilik hajatan. Eh salah, harusnya yang sedang berulang tahun. Sania tampak anggun menuruni tangga, Di bawah lampu sorot pesta, yang hanya tertuju padanya. Semua orang bertepuk tangan menyambut kedatangan Sania. Pesta pun di mulai setelah acara potong kue. Ada yang menari ada yang sedang mengobrol ada pula yang sedang makan, contohnya Biru dengan Rani.
Tak lama kemudian terdengar tepuk tangan yang sangat riuh. Lampu padam seketika, lalu menyala lagi satu lampu yang menyorot kearah Sania dan seorang pria yang kini tangannya tengah di genggam erat oleh Sania. Semua mata pun tertuju pada pasangan itu.
''Eheem,,,'' excuse me everyone, Maaf menggangu pesta kalian sebentar. Karena saya ingin memberi pengumuman kalau saya ingin menyatakan perasaan saya kepada seseorang yang sudah saya cintai selama 7 tahun ini.'' Ucap Sania tersenyum.
''Sania,'' Jangan melakukan hal yang aneh! Lebih baik nikmatilah pestamu itu!'' Ucap pria itu yang ternyata adalah Rezel.
Semua orang pun mulai berbisik-bisik. '' Bukankah itu Alfarezel, Tampan sekali ooo aku juga mau berkenalan dengannnya. Iya, dia Alfarezel pengusaha muda yang sukses itu.'' Dan masih banyak lainnya.
''Waah,'' Sepertinya ada yang akan menyatakan cinta di pesta ulang tahunnya.'' Ucap Rani.
''Heem,'' Biru tidak terlalu mempedulikannya, ia masih asik memakan kue-kue kecil di tangannya.
''Itu kan pria yang kita lihat waktu di Cafe itu kan Ru?'' Tanya Rani.
''Sepertinya iya.'' Jawab Biru.
''Coba kamu tebak, kira-kira apakah mereka akan jadian?'' Ucap Rani, Rani paling suka saat melihat seseorang menyatakan cintanya. Bukankah itu terlihat manis?''
''Sepertinya tidak.'' Jawab spontan Biru. Rani yang mendengar jawaban Biru pun mengernyitkan dahinya.
''Kenapa tidak? Bukankah mereka terlihat serasi? Satunya seorang model terkenal, yang satunya pria sukses.
''Karena,,,,,,,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Jazz ♋
Eh, yang ke 6 nih
6 x 5 ⭐⭐⭐⭐⭐
6 x ♥️♥️♥️♥️♥️
6 x 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Tentu saja Like it 👍👍⭐⭐♥️♥️💕💕
2021-12-03
0
Qirana
Apa yang terjadi 😱😱
2021-10-13
0
🏁Nyno_Ever🏁
Like This
💗💗💗💗💗💗
2021-10-12
0