Neyna yang gelisah karena cacing diperutnya udah pada berontak, langsung ngubek-ngubek isi ranselnya, mengharap ada yang bisa dimakan.
Tapi setelah di bolak balik isi ranselnya hanya tinggal charge,dompet, tisu, tisu basah, map berkas-berkas kegiatan OSIS dan air mineral, karena semua camilannya udah mereka lahap sewaktu menunggu Yopi tadi.
Masih uring-uringan, Bram yang melihat tingkah Neyna langsung faham dan dia mengeluarkan roti isi coklat dari dalam tasnya.
“makan ini Ney, lumayan untuk 2 jam ke depan” Neyna yang sedari tadi mengharapkan ada seorang pangeran memberikannya makanan, langsung senyum sumringah dan menyambar roti isi itu dan langsung melahapnya.
Bram yang Melihat senyum dan lesung pipinya Neyna merekah langsung saja dadanya berdebar seperti dentuman meriam perang dunia.
“ya Allah Ney,,senyummu mengoyak isi ranselku”
gumam Bram dalam hati.
Akhirnya mereka pun sampai di ibukota, dan langsung menuju SMU Tunas Bangsa. Mereka yang tidak tau jalan menuju kesana maka mereka mengandalkan Google Map untuk mengantarkan mereka.
Malam semakin larut dan waktu sudah menunjukkan pukul 23.30 wib, mereka masih berputar - putar karena kondisi jalan agak gelap mereka berjalan pelan sambil membaca plank nama jalan yang tertera.
Rendy dan yang lain asyik mencari jalan sementara bang Yopi melajukan mobil perlahan sambil menunggu instruksi.
Terlihat dari belakang mobil mereka lampu beberapa sepeda motor yang melaju ke arah mereka, Yopi yang agak curiga dengan rombongan motor itu terus memperhatikan lewat kaca spionnya. Ketika posisi sepeda motor itu tepat dibelakang mobil, Yopi melihat ada 3 motor tril yang berboncengan berambut gondrong, berbadan kekar dan membawa senjata laras panjang.
Yopi terkejut dan langsung melajukan mobil dengan kencang menjauh dari motor-motor itu. Rendy yang belum sadar mereka sedang diikuti motor itu langsung menegur Yopi.
“bang,,jangan ngebut dong!! gimana mau liat jalannya kalau abang ngebut”
“Waduh,,Rendy ada yang ngikuti kita seperti perampok membawa senjata, liat 3 motor yang ada di belakang kita itu” ucap Yopi.
Sontak semua yang ada di mobil itu panik, Neyna yang anaknya panikan tanpa sadar menggenggam tangan Bram.
gimana nih bang Yopi,,ngebut bang, Ney takut..!!” Bram yang sadar Neyna sedang panik langsung menenangkan.
“ssstttt...tenang Ney,,tenang biar bang Yopi konsen”. Mereka pun ngebut melupakan tujuan mereka.
Yopi yang masih menginjak pedal gas terus melaju kencang menjauh, dan 3 motor itu terus mengejar mereka dan posisi mereka sudah mendekati mobil dan tiba-tiba...
bupp..bupp
seketika mobil mereka oleng kekiri masuk ke halaman sebuah kantor dan menabrak pohon.
Mereka tidak ada yang keluar mobil, mobil di sentral lock oleh Yopi dan mereka bertahan didalam.
Lalu salah satu dari 6 orang itu memukul jendela kaca supir
“praaak...”
kaca pun berhamburan dan Yopi dipukul dengan senjata dan ditarik paksa keluar dari mobil, yang lain juga ditarik paksa keluar oleh ke 6 orang itu.
Neyna yang sangat takut terus menarik baju Bram dan berlindung di belakang Bram.
Setelah mereka semua keluar dari mobil, pria berbadan kekar itu menginstruksi kan semua dengan posisi tiarap di aspal.
Bram melakukan perlawan karena salah satu pria itu menarik paksa Neyna, lalu pria itu memukul Bram dengan senjata laras panjang dan ujung bibirnya mengeluarkan darah segar,
Bram langsung berteriak sambil mendorong Neyna menjauh darinya “lariiii....Ney,,lariiii....!!!” Teriak Bram ke Neyna.
Neyna yang sudah meneteskan air mata langsung lari sekencang kencangnya menjauh dari teman -temannya, dengan bertelanjang kaki Neyna berlari di atas aspal hangat tanpa tujuan, sesaat dia tidak bisa berpikir kemana dia akan berlari.
Posisi mereka berada dikawasan gedung perkantoran jadi suasana sekitar sangat sepi sekali tidak ada rumah penduduk.
Neyna pun berlari sambil menangis, dia membayangkan bagaimana nasib teman - temanya tapi dia belum tau mau lari kemana, ditambah lagi dia tidak kenal daerah tersebut.
Satu orang dari 6 pria itu mencoba mengejar Neyna tapi tidak berhasil, karena Neyna yang berpostur tubuh mungil dan sangat lihai berlari.
Neyna masih terus berlari menyusuri aspal dan tiba-tiba ada mobil sport berhenti mendadak didepannya sehingga Neyna menabrak mobil itu.
gubraaakk..
kemudian Pengendara mobil itu langsung membuka pintu sisi kiri mobilnya dan berteriak “cepat masuk...!!” tanpa fikir panjang Neyna yang sudah kehabisan akal pun masuk kedalam mobil itu.
Sementara Yopi, Rendy , arka,Dodi dan Farel sudah dalam posisi tiarap dengan kedua tangan diikat ke belakang tubuh mereka, dan Bram masih saja melakukan perlawan sehingga mendapatkan beberapa pukulan di wajahnya dan akhirnya dia menyerah langsung bergabung dengan posisi tiarap.
Keenam pria tak dikenal itu langsung menginterogasi mereka ditempat sambil menginjak punggung dan wajah mereka, memperlakukan mereka seperti ******* yang tertangkap.
Mereka belum tau maksud dan tujuan 6 pria itu mengejar, menghajar dan menangkap mereka layaknya gembong narkoba yang tertangkap sedang melakukan transaksi.
Salah satu dari 6 pria itu mengacungkan senjata laras panjangnya ke arah Bram karena hanya dia yang melakukan perlawanan lalu bertanya.
“dimana kalian simpan barangnya??” hardik pria itu, sementara pria yang lain menggeledah mobil yang mereka naiki.
Bram yang tidak mengerti arah pertanyaan pria itu langsung menjawab.
“barang apa,,,kami bawa barang apa??” Bram balik bertanya, pria yang mengacungkan senjata itu mulai geram.
“jangan menguji kesabaranku ya,,ini aku masih bertanya secara
baik-baik, darimana kalian peroleh barangnya ?” tanyanya lagi, tapi Bram tetap tidak mengerti.
“Barang apa dan mau dibawa kemana kami tidak mengerti!!” dengan nada suara yang tinggi.
Akhirnya pria yang menginterogasi Bram mendaratkan tapak sepatunya di pipi Bram.
“jangan macam-macam, tembus pipimu dengan timah panas!!” geram pria itu.
Sementara dua orang yang sedang menggeledah mobil sudah selesai menggeledah mobil mereka dan memberi laporan.
“kosong ndan,,yang ada cuma sampah dan sisa makanan”ucap 2 pria itu.
Lalu pria yang menginjak wajah Bram mengangkat kakinya dari pipi Bram. Ternyata pria itu adalah komandan mereka dan dia menginstruksikan anak buahnya untuk membawa mereka ke kantor dengan menghubungi rekannya untuk membawa kendaraan.
“Ok,,bawa mereka ke kantor dan bawa mobilnya!!” ucap pria itu. Rendy dan kawan-kawannya pun dibawa.
Sementara Neyna di dalam mobil sport itu. Setelah merasa aman dari pria yang mengejarnya tadi, Neyna mulai mengatur nafasnya sambil masih menoleh ke belakang.
Menarik nafas panjang dan meletakkan telapak tangannya didada. Pria yang menyetir mobil sesekali melirik ke arah Neyna dan mulai bertanya.
“mereka siapa?” tanyanya ke Neyna.
Neyna baru tersadar ada orang di sebelahnya langsung menoleh ke arah suara itu, pria yang sedang menyetir itu pun sedang menoleh ke Neyna dan tatapan mereka bertemu lalu terdiam sejenak.
''Haaahhh....eluuu!!!” Serentak keduanya kaget dan saling pandang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments