Situasi di Mobil Bram senyap, karena semua pada pules tertidur, untuk mempersiapkan tenaga sesampainya ditujuan nanti.
Terlihat kepala Neyna yang udah jatuh kebahu Arka. Bram melihatnya langsung menggeser posisi kepala Neyna ke arah bahunya dan akhirnya Neyna bersandar tertidur dibahu Bram, betapa bahagianya Bram dan dia mengabadikannya berselfi dengan posisi Neyna seperti itu.
Sedang asyik-asyiknya Bram mengambil foto dengan Neyna, terdengar suara letupan.
Tuuppp....
Sontak semua yang ada dimobilpun terbangun, kecuali Bram karena dia sedang sibuk berswafoto dengan Neyna yang tertidur.
“Ada apa bang yopi??” tanya Bram.
“Sepertinya ban kita bocor nih”
Ucap Yopi, Yopi keluar untuk memeriksanya, diikuti Bram dan Randy.
Ban kiri belakang bocor, akhirnya semua turun dari mobil, Bram dan Randy ikut membantu Yopi mengganti ban.
Waduh..!! gawat Bram !” teriak Yopi.
“Kenapa bang Yopi ?” tanya Bram penasaran. Yopi yang merasa bersalah langsung
garuk-garuk kepala.
“Anu Bram,,abang lupa, Kemaren ban serapnya juga kempes, tapi Bapak minta buru-buru diantar, abis itu abang lupa bawa ke bengkel” “Yaelaaa,,,siabang!!” Teriak Bram, “jadi gimana bang, mobil yang lain udah Didepan semua?” timpal Randy.
“Udah biar abang cari tumpangan aja, cari bengkel ban terdekat, kalian tunggu disini aja” ujar Bang Yopi.
Akhirnya Yopi dapat tumpangan mobil pick up untuk membawa ban mobil ke bengkel.
Sementara menunggu Yopi,, Rendy pun mengabari para guru bahwa mereka mungkin terlambat sampai tujuan, karena hari sudah mulai gelap, Rendy pun meminta untuk tidak menunggu mereka karena gak enak dengan tuan rumah.
Bram yang melihat teman-temannya sudah mulai gelisah Lalu berinisiatif mengambil gitar dari dalam mobil.
“Dari pada kita bengong, mending kita nyanyi yok Ney” ajak Bram ke Neyna.
“Boleh kak, bosan nih!,,mending tadi Ney di bus aja, daripada gini Neyna jadi paling ganteng diantara kalian, mana diliatin orang lagi, dikira Ney cewek apaan!” keluh Neyna sambil manyun.
Rendy yang lagi asyik memainkan handphonenya, merasa omongan Neyna ditujukan padanya, dia pun langsung menjawab
“Neyna protes aja deh,,kita ini satu tim jadi gak boleh misah”ucap Rendy, padahal sebenarnya dia menyuruh Neyna ikut mereka atas permintaan Bram, tapi Neyna masih manyun.
“iya tapi kan kalau kita telat nyampenya terus siapa yang handle acara pembukaan disana kak? kalau Neyna di bus kan bisa Neyna yang handle, ini semua panitia disini, terus kita telat, siapa yang mau ambil alih coba?” protes Neyna sambil manyun karena dia udah mulai diliati orang -orang dikira perempuan gak baik, karena sendirian diantara para cowok.
“nanti kalau kita nyampe gak sesuai jadwal kan bisa kita minta handle bapak ibu guru yang disana, udah no debat !!” Neyna yang mendengar ucapan Rendy langsung menjauh, sambil bergumam.
“Huuuhh,,untung cakep!!” Rendy yang berperawakan tinggi, putih dengan postur atletis, pinter, tegas dan dingin membuat Neyna menghindar.
Dia langsung mendekat Bram yang lagi asyik menyetel kunci gitarnya.
Bram yang melihat paras gadis manis gebetannya itu manyun langsung
menepuk -nepuk batu di sebelahnya mengisyaratkan untuk duduk di sebelahnya dan Neyna pun mengikutinya.
“Udah,,debat sama dia kita gak bakal menang, jangankan menang, seri juga susah, mending kita nyanyi yok” ajak Bram ke Neyna.
Arka, Farel dan Dodi asyik dengan camilannya, sambil bermain game, Randy jug asyik dengan Gadget nya, cuma Bram yang asyik dengan gitarnya dan mengajak Neyna untuk mengusir rasa bosan.
Neyna melamun membayangkan para sahabatnya pasti sudah sampai dan bersenang-senang,, Mimi yang pastinya sudah mulai memasang radar mencari gebetan, secara sekolah yang mereka datangi sekolah favorit yang muridnya terkenal cakep-cakep dan pintar.
Alunan gitar Bram yang menyanyikan lagu “Masih sahabatku kekasihku” membuyarkan lamunan Neyna karena dia juga suka dengan lagu itu akhirnya Neyna pun ikut bernyanyi.
Rasa cinta
Yang dulu telah hilang
Kini berseri kembali
T'lah kau coba
Lupakan dirinya
Hapus cerita lalu
Dan lihatlah
Dirimu bagai bunga
Di musim semi
Yang tersenyum
Menatap indahnya dunia
Yang seiring menyambut
Jawaban segala gundahmu
Walau badai menghadang
Ingatlah ku 'kan selalu
Setia menjagamu
Berdua kita lewati
Jalan yang berliku tajam
Setiap waktu
Wajahmu yang lugu
Selalu bayangi langkahku
Telah lama
Kunanti dirimu
Tempat ku kan berlabuh
Cahya hatiku
Yakinlah kekal abadi
Selamanya
Seperti bintang
Yang sinarnya
Terangi s'luruh
Ruang dijiwa
Membawa kedamaian
Walau badai menghadang
Ingatlah ku 'kan selalu
Setia menjagamu
Berdua kita lewati jalan
Yang berliku tajam
Resah yang kau rasakan
'Kan jadi bagian hidupku
Bersamamu
Letakanlah segala lara
Di pundakku ini
Walau badai menghadang
Ingatlah ku 'kan s'lalu
Setia menjagamu
Berdua kita lewati jalan
Yang berliku tajam
Resah yang kau rasakan
'Kan jadi bagian hidupku
Bersamamu
Letakanlah segala lara
Di pundakku ini
Mereka pun sangat menikmati duetnya, Bram yang bermain gitar sambil mencuri-curi pandang ke arah Neyna.
“ya Tuhan Neyna, lesung pipimu terlihat jelas, hidungmu mancung, bola matamu lebar dan menyala, alis dan bulu matamu yang serasi beriiringan, bibirmu mungil berdampingan dengan gigi yang tak kalah mungilnya,,rambutmu yang lurus terurai panjang,,ya tuhaann...indahnya makhluk ciptaan mu”
tak hentinya Bram mengagumi Neyna dalam hatinya sehingga senyumnya pun terpancar keseluruh penjuru yang mengabarkan kalau dia sedang berbunga-bunga.
“untuk bang Yopi,,thanks banget bro,,udah lupa bawa ban mobil ke bengkel sehingga terciptalah duet kami malam ini”.
Rendy yang sudah mulai gelisah melihat jam yang ada ditangannya. Sudah 1 jam lebih Yopi pergi tapi belum ada tanda-tanda kembali.
“Bram,,gimana nih,,kok bang Yopi belum balik juga ? coba telepon Bram” ucap Rendy.
Bram yang masih asyik main gitar bareng Neyna tidak merasa gelisah walaupun bang Yopi belum balik.
“ sampe besok juga gak apa-apa bang Yop, emang bang Yopi ini mengerti sebelum dimengerti,,” batin Bram.
Lalu Bram membuka ponselnya dan ternyata dari tadi Yopi sudah mengirim pesan di Hp Bram kalau dia agak lama karena hari sudah malam bengkelnya udah banyak yang tutup.
Bram menyampaikan pesan Yopi ke Rendy, Rendy yang udah mulai gelisah langsung mondar mandir gak jelas, mirip setrikaan.
Neyna yang dari tadi memperhatikan Rendy langsung nyeletuk “haah,,,kan benerkan,,,fix kita telat, kalau Ney di bus kan Ney bisa handle acaranya sebagai perwakilan dari kita, kalau gini kan jadi gak enak sama tuan rumah, kesan pertamanya udah gak menggoda” Bram yang melihat tingkah Neyna cuma mengacungkan jari telunjuk di bibirnya, sebagai isyarat agar Neyna diam.
Tapi dasar Neyna anaknya bawel, nyerocos aja ga bisa diam, sementara Arka, Dodi dan farel sukses tertidur karena Hp nya udah pada lowbet.
Akhirnya yang ditunggu datang juga, bang Yopi nyampe dengan membawa ban mobil yang sudah di benerin dan Rendy melihat jam ditangannya sudah menunjukkan pukul 21.00 wib.
Dengan sigap Yopi yang dibantu Bram dan Rendy mengganti ban mobil, kemudian mereka melanjutkan perjalanan.
Masih 2 jam lagi mereka sampai ke tujuan, cacing diperut Neyna sudah mulai memberontak minta diisi tapi Neyna gak bisa ngomong apa-apa karena Rendy sudah menyuruh bang Yopi ngebut agar segera sampai ditujuan.
Sementara Mimi, Caca, Rosi dan teman-teman yang lain udah selesai acara pembukaan dan perkenalan dengan SMU tuan rumah, sekarang mereka lagi acara bebas.
Mimi yang sedang asyik ngecengin sang ketua OSIS yang bernama Agung Perdana. Mimi minta No Hp lah, alamat rumah lah, No KTP lah, No sepatu lah.
Sedang Caca yang langsung akrab dengan Lidya Oktavia alias Loyik seru-seruan uji nyali di lingkungan sekolah itu, yang konon kata Loyik sekolah itu super angker.
Setiap mereka ada kegiatan malam hari disekolah, pasti ada aja kejadian aneh, kadang tengah malam loudspeaker radio sekolah
tiba-tiba nyala sendiri, kadang ada suara ketawa yang berasal dari pohon besar yang ada tepat di depan kelas paling ujung, yang sekarang sudah berubah fungsi jadi laboratorium kimia, dikarenakan keangkerannya, karena kalau fungsinya berubah menjadi laboratorium pastinya tidak setiap hari murid-murid masuk ke ruangan itu.
Dan malam itu Loyik dengan semangat 45 mengajak Caca, Rosi dan Reza melintasi lorong laboratorium itu.
Sontak saja Caca si penakut menolak keras ikut tantangan dari Loyik, dan akhirnya yang bernyali ikut tantangan itu cuma Reza dan Rosi sementara Mimi asyik nempelin Agung si ketua OSIS dan mereka melupakan Neyna yang sampai saat ini belum tiba.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments