Sesampainya disekolah, Neyna langsung menuju kantor sekretariat OSIS mengurus semua keperluan rombongan, segala surat menyurat, izin dan draft kegiatan.
Setelah semua dokumen dan berkasnya beres dia langsung bergabung dengan
sahabat-sahabatnya.
“Ca, Mimi mana koq belum keliatan?”
Caca yang lagi sibuk mengisi amunisi cemilan kedalam ranselnya langsung menjawab sekenanya,
”minjem catokan ibu kantin kali” Neyna yang merasa bertanya ke Caca tidak mewakili, maka dia beralih bertanya ke Rosi si tomboy yang level kewarasannya masih diatas Caca.
“Ci..Mimi mana?” tanya Neyna ke Rosi,
tadi dia udah nyampe,,tapi gak tau kemana lagi”.
Setelah semua berkumpul, Rendy sebagai ketua OSIS langsung mengatur siapa saja yang ada di bus 1 dan bus 2.
Setelah semua nama yang dipanggil masuk kedalam bus, Neyna yang masih diluar bus menanyakan kepada Rendy dia naik di bus nomor berapa.
“kak Rendy, jadi Neyna naik bus nomor berapa nih,,Ney di bus 1 aja ya, biar bareng sama Mimi, Caca dan Rosi?” Pinta Neyna.
Karena teman-temannya sudah menyiapkan posisinya didalam bus itu.
“untuk pengurus inti dan panitia naik di mobil pribadi yang ada di belakang itu, sambil menunjukkan mobil Fortu*** hitam yang terparkir di belakang bus” jawab Rendy.
Neyna langsung cemberut
“yaah,,,kak Rendy gak asik ah,,,aku mau di bus 1 aja ya kak,,udah janjian soalnya sama the gank,,pliss kak?” Neyna memohon sambil mengatupkan kedua tangan didada.
Rendy tidak mentoleransi “gak bisa Ney,,kamu kan pengurus inti,, surat jalan, surat izin semua ada di kamu,, terus nanti kakak kalau ada perlu apa-apa susah Kordinasinya Ney “ terang Rendy.
Rendy udah sekongkol dengan Bram agar Neyna naik mobil pribadi milik Bram supaya Bram bisa lebih dekat dengan Neyna.
Setelah proses negosiasi dengan Rendy, akhirnya Neyna tidak berhasil masuk ke bus 1. Teman-temannya yang udah harap-harap cemas memandang dari jendela kaca bus, Neyna hanya memberi isyarat dengan mengangkat bahunnya dan melambaikan tangan ke teman -temannya itu.
Serentak ketiga sahabatnya kecewa “yaaaahhhh.. Neyna gak asyik ah !harusnya dia tuh pake jurus jitu buat ngerayu kak Rendy,,ahhh gak asik ah!!”.
”yaelaah,,,,aku udah isi amunisi banyak nih,,udah kaya grosiran,,maksudnya tuh biar kita ngemil bareng-bareng disini”.
Caca pun bergumam.
Akhirnya bus 1 pun beranjak dari halaman sekolah, disusul bus 2 dan mobil milik Bram paling belakang.
Sementara yang ada di dalam mobil Bram, ada supir keluarga Bram bang Yopi, Rendy duduk didedapan, dan diposisi jok tengah ada Neyna, Bram dan Raka, di jok paling belakang diisi Dodi dan Farel, semua pengurus inti, hanya Sarah si bendahara Osis tidak ikut karena sedang sakit.
Satu mobil pribadi lagi mengangkut 3 guru pendamping dan kepala sekolah. Mereka berjalan konvoi.
Jarak antara kota XX ke ibukota 288 km dengan estimasi 6-7 jam perjalanan, membayangkan 6-7 perjalanan bersama orang-orang yang gak asik Neyna merasa tersiksa.
Didalam mobil Neyna sedang melamun membayangkan betapa seru dan asyiknya Caca, Mimi dan Rosi serta teman-teman lainnya di dalam bus itu.
Neyna membayangkan Caca yang iseng godain Mimi yang heboh dan lemot, membayangkan Rosi yang gampang emosi sampai pernah di panggil ke ruang bimbingan konseling gara-gara memukul anak cowok.
Membayangkan itu semua Neyna senyum-senyum sendiri. Bram sedari tadi memperhatikan Neyna yang senyum - senyum sendiri langsung membuyarkan lamunan Neyna.
“Cieee,,,Neyna senyum - senyum sendiri,, lagi mikirin siapa tuuhh?” goda Bram yang duduk di sebelah Neyna, langsung Neyna tersentak dari lamunannya.
“ehh..gak kok kak,,lagi ngebayangin liliput - liliput itu bikin onar di dalam bus” kata Neyna.
Bram yang sedang melancarkan aksi pedekate nya ngoceh mulu salah tingkah, dia merasa cuma dia dan Neyna yang ada di dalam mobil itu, yang lain cuma dianggap ban serap, dongkrak, kunci roda, kotak Tissue, parfum mobil dan yang parahnya lagi dianggap boneka mainan yang nangkring di dasboard mobil, yang kalau mobilnya jalan bonekanya joget-joget sendiri.
Sementara didalam bus 1, Caca, Mimi dan Rosi berisik banget ngoceh,,main tebakan sambil ngemil, mulut yang penuh sampe muncrat kemana -mana.
Caca ngasi tebakan
“Woii..Woii ada tebakan nih,,siapa perempuan yang paling kuat didunia?” semua mikir,
“ah paling nanti lo bilang mpok limeh kantin,,, karena dia sering bawa galon mineral 3 biji kan?” celetuk Reza dari bangku paling belakang,
“salah,,itu belum seberapa Ferguso!!” jawab Caca,,hayo siapa yang tau,,hadiahnya aku kasi 1/2 dari isi ranselku ini” sambil menunjuk ransel Caca yang full dengan cemilan sampai gak bisa dikancing .
Semua sibuk mencari jawabannya lalu Wulan ikutan nyambar “Margaret Tatcher” jawabnya.
“salah dong Lan,,itu kejauhan,,masih di wilayah Indonesia raya koq,,gini nih jawaban anak yang kebanyakan makan bangku perpustakaan” kata Caca.
Akhirnya semua pusing belum menemukan jawabannya “gimana,,nyerah-nyerah?” tanya Caca.
“baik lah karena IQ anda semua pada tiarap,,aku kasi tau jawabannya adalah,,,, Nyonya Meneer, berdiri sejak 1918” jawab Caca, sementara yang lain pada gemes,,sampe mau gigitin daun telinganya.
Tiba-tiba Hp Neyna berbunyi, panggilan vidio call.”Neynaaaaaa,,,,,,,masih idup kah???” terdengar suara riuh diseberang sana, terlihat Mimi, Caca, Rosi dan juga Reza.”
Gimana rasanya di sarang penyamun,,asyik kali ya,,berasa paling cakeuupp” ucap Mimi yang super heboh dan ke ganjenan. Neyna yang melihat mereka merasa iri,, harusnya dia berada disana bersama sahabat- sahabatnya.
Bram melihat ekspresi Neyna manyun langsung nimbrung ke hp Neyna memunculkan wajahnya dilayar ponsel diikuti Dodi dan Farel dari belakang. “Kita juga seru kok disini” celetuk Dodi dari belakang, sementara Farel juga asyik ngemil keripik kentang.
Mimi ikut nimbrung “Heiii kak Bram ganteng,, temanku jangan digodain yah, dia itu masih ting ting, belum pernah pacaran sama sekali, apalagi ci***n, jangan ampe lecet sejengkal pun dan satu lagi, jangan sampe ilang yah, soalnya teman yang model gitu tinggal satu-satunya didunia, limited edition dan dilestarikan, juga jangan sampe buat dia marah ya, soalnya dia kalau marah sukak mengundang hujan,,bay mmmmuaahhh”
tit..tit..tit langsung terputus, mungkin operatornya juga sebel dengar Mimi ngoceh melulu.
Bram yang mendengar pesan dari Mimi cuma senyum sambil geleng -geleng kepala. Degggg...tiba-tiba detakan jantung Neyna sedikit kencang, melihat senyum Bram barusan.
“Ya ampun apa ini,,kok jadi deg deg kan liat senyumnya”
batin Neyna.
Memang siapa pun yang melihat Bram pasti sepakat kalau dia itu memang ganteng, dengan postur tubuh yang proporsional, hidung mancung, rambutnya lebat dan jatuh bak bintang iklan shampo, dengan kulit bersih terawat, dia benar-benar memiliki ketampanan yang hakiki, karena dia keturunan Sunda, Pakistan.
Sepanjang perjalanan, Bram selalu saja mengajak Neyna ngobrol, padahal dia udah sangat mengantuk dan ingin sekali memejamkan matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Winda Siregar
Semangaaaat 💪💪💪💪
2021-08-29
3