Waktu cepat berlalu terhitung sudah 2 bulan pasca kepergian
"Surya Adinata"
kehidupan demi kehidupan mereka lalui seperti biasanya,dulu Risa hanya fokus pada pendidikannya, kini harus ikut membantu ibu bekerja mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Risa yang baru saja lulus SMA impiannya melanjutkan kuliah meraih mimpi dan masa depannya seketika harus ia lepas jauh,demi kelanjutan hidup dan pendidikan adiknya.
Saat ini Andre adik laki-laki Risa sudah memasuki Sekolah Menengah Pertama dan Vina adik perempuan nya sudah menaiki kelas 3 Sekolah Dasar.
Bagi Risa pendidikan kedua adiknya lebih penting,
Apakah ia menyesal dengan keputusannya tersebut ?
Tentu tidak,, Risa mengerti keadaan hidupnya,dia tidak ingin menambah beban sang ibu yang sudah memasuki usia yang tak lagi muda.
Bagi Risa tujuan hidupnya sekarang hanya ingin melihat Ibu dan Adik-adiknya bahagia tanpa merasa terbebani oleh dirinya.
Risa tak lagi memikirkan cita-cita masa kecilnya dulu,,keinginan meraih mimpi yang dulu ingin digapai bersama para sahabat semua sudah tidak lagi terlintas dalam benak nya.
...----------------...
Menjalani kehidupan hari-hari dirumah membuat Risa merasa bosan,,hingga akhirnya ia memilih bekerja sebagai buruh cuci dirumah- rumah tetangga untuk membantu perekonomian keluarga.
Apalagi setiap melihat ibu yang pulang dengan wajah lelah,membuat hati nya terasa sakit melihat kenyataan ibu yang harus berjuang sendiri mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Risa tidak sanggup jika hanya berdiam diri dirumah.
pagi-pagi sekali,biasanya ia sudah berangkat memulai kerjanya memunguti pakaian kotor dirumah tetangga untuk dibawa pulang dan dicuci dirumah.
begitulah hari-hari yang ia lalui semenjak ayah telah tiada,baginya apapun pekerjaan tidak masalah asal halal untuknya.
selesai dari pekerjaannya risa melanjutkan pekerjaan rumah,mulai dari memasak,bersih-bersih dan sebagainya.
...****************...
"Tokk,,tokk..
"Assalamuallaikum"terdengar ketukan pintu dari luar rumah.
"waalaikumsalam"
sahut Risa yang mulai meraih gagang membuka pintu.
"Ibu sudah pulang,,?mari Risa bantu" ucapnya sambil meraih keranjang sayur jualan ibunya.
"Apa ibu ingin langsung makan,Risa sudah memasak sayur asam kesukaan ibu dan juga telur dadar kesukaan adik"
"Ibu akan membersihkan diri terlebih dahulu,setelah itu kita makan bersama ya"
jawab ibu melangkah menuju kamarnya.
"Baiklah bu Risa akan menyiapkan semuanya"
Kini Ibu dan Risa sudah berada di meja makan,siap untuk memulai makan siang dengan menu sederhana, tetapi tak mengurangi rasa syukurnya pada sang pencipta.
" Nak,,
ibu memulai percakapan setelah sekian menit keheningan diantara keduanya,menikmati makanan masing-masing,yang hanya terdengar dentingan piring dan sendok yang saling beradu..
" Iya bu,,
Risa menjawab di sela kegiatan makannya..
"Bolehkah ibu bertanya satu hal?"
"Apapun itu bu,,aku akan menjawabnya dengan senang hati,,"
berkata sambil tersenyum manis
"Apa yang ingin ibu tanyakan..??
Risa tampak menunggu apa sebenarnya yang ingin ibunya Katakan.
"Apa kau yakin dengan keputusanmu nak,apa kau tidak ingin kuliah seperti teman-temanmu yang lain"bertanya dengan nada sangat lembut.
"Ibu,,Risa sudah memutuskannya,tamatan SMA juga tidak buruk,Risa masih bisa mencari pekerjaan yang layak bu,,
"ibu tidak usah khawatir Risa tidak apa-apa, jangan terlalu memikirkan itu bu"
menjawab tenang dengan senyum manis yang selalu menghiasi wajahnya.
gadis ini sangat pandai menyembunyikan kesedihannya.
"Tapi nak,,jika kau ingin melanjutkan mimpimu ibu bisa meminjam uang tetangga untuk mendaftarkan mu kuliah sayang.
"kau tidak perlu bekerja seperti ini,,fikirkan masa depanmu nak"air muka ibu telah berubah menjadi sendu.
"Tidak ibu,,Risa tidak ingin kuliah,biaya kuliah sangat besar,Risa tidak ingin membebani ibu,Risa tidak sanggup melihat ibu kerja keras memenuhi kebutuhan kita.
hati Risa sakit bu melihat ibu pulang dengan keadaan lelah,maafkan Risa yang belum bisa membahagiakan ibu.tolong jangan seperti ini bu,jangan terlalu memikirkan Risa, pikirkan kesehatan Ibu."
"Risa baik-baik saja bu,,percayalah"
berusaha meyakinkan ibu.
" Tapi nakk ..
"Sudah bu lebih baik ibu istirahat dulu ,ibu pasti capek seharian berjalan menempuh perjalanan jauh"
sengaja mengalihkan pembicaraan,
"Baiklah,, ibu akan istirahat, kau juga jangan lupa istirahat nak,dan 1 hal lagi jika kau benar ingin kembali kuliah jangan sungkan memberitahu ibu,ibu akan usahakan yang terbaik untukmu nak"
ucap ibu yang telah selesai dari makannya mulai melangkahkan kaki menuju kamar.
"Baik bu,,Risa akan memikirkan masa depan tapi tidak untuk saat ini,ibu istirahatlah"
jawab Risa sambil membersihkan sisa makanan yang tersisa di meja makan.
"huhhh..maafkan aku ibu"
ia membuang nafas pelan,kemvali melanjutkan pekerjaannya.
...----------------...
setelah selesai membersihkan sisa makanan di meja makan, Risa mulai melangkahkan kakinya menuju kamarnya menyusul ibu yang sudah beristirahat lebih dulu.
Tiba -tiba!!!
Suara ketukan di pintu menghentikan nya,
ia memutar langkahnya menuju pintu ruang tamu.
pintu terbuka,,,
" permisi "
tampak pria paruh baya menyapa.
"ya ada apa ya,,ada yg bisa saya bantu" jawab risa yang masih berdiri di depan pintu rumahnya dengan perasaan bingung,karna tak mengenal orang itu sebelumya.
"perkenalkan saya pak hassan apakah pak surya ada"
" Maaf sebelumnya apa bapak teman ayah saya,,karna saya tidak pernah melihat bapak sebelumnya" berfikir keras sambil mengamati wajah lelaki paruh baya itu.
"Siapa bapak ini,aku tidak pernah melihat nya sebelumnya,apa salah satu teman ayah"berkata dalam hati.
"apa kau putri dari pak Surya,bisakah saya bertemu ayah atau Ibumu"
"ohh ya mari silahkan masuk"
silahkan duduk dulu pak membungkukkan setengah badan sopan.
" Baiklah terimakasih nak"
menjawab dengan ramah.
"Apa bapak datang mencari ayah saya,,maaf pak, ayah saya sudah meninggal 2 bulan yang lalu karena serangan jantung "air matanya lolos begitu saja,jujur ia tidak dapat menahan kesedihannya jika mengingat kepergian ayah.
pak hasan sangat terkejut dengan perkataan gadis tersebut,bagaimana mungkin ia tidak mengetahui kepergian sahabatnya.
"Nak saya turut berbelasungkawa atas kepergian ayahmu,saya ikut sedih"
ucap lelaki paruh baya itu menatap Risa dengan sendu.
"Bagaimana mungkin kau pergi secepat ini"batinnya berkata lirih.
"Terimakasih pak,maaf sebelumnya"
menghapus air mata di pipinya secepat mungkin.
" Bolehkah saya bertemu ibu mu " tanya pak hassan ragu.
ia merasa canggung,apa lagi setelah mendengar kbar kepergian sahabatnya.
"Baiklah pak sebentar saya akan panggilkan ibu saya"
Risa bergegas menemui ibunya,meninggalkan pak Hassan.
" Ibu bolehkah Risa masuk sebentar"
tanya Risa diiringi ketukan di pintu kamar.
" Masuklah nak " menjawab dari dalam kamar.
"Ibu ada teman ayah yang datang mencari ayah diluar,bisakah ibu menemuinya sebentar" tanya Risa setelah sampai disisi ranjang milik sang ibu.
"Siapa dia nak,apa dia teman ayahmu,,apa kau mengenalinya"
"entahlah bu aku juga tidak mengenalinya sebelumnya
sepertinya baru pertamakali melihatnya"
jawab Risa mengiringi langkah kaki ibu.
" selamat siang buk Mirna"Hassan berdiri menyapa dengan ramah mengulurkan tangan kanan nya.
"Selamat siang pak" membalas uluran tangan pria tersebut.
"Apa anda datang mencari suami saya, seperti yang anak saya katakan"
"ahh iya,,maaf saya tidak mengetahui nya sebelumnya,putri anda telah menceritakan semuanya,saya turut berduka cita atas kepergian pak Surya suami anda,dan maaf telah menganggu waktu istirahat anda"pria itu tampak sungkan.
"tidak apa pak,jangan sungkan
suami saya memang sudah meninggal 2 bulan yang lalu"berusaha tersenyum, namun wajahnya tampak sendu.
"sebenarnya ada perlu apa bapak mencari suami saya"kembali bertanya setelah hening beberapa saat.
" Saya mohon maaf sebelumnya,,sebenarnya saya datang kemari untuk menagih uang yang pernah dipinjam almarhum,
tapi mendengar kabar beliau yang sudah tiada saya jadi merasa tidak enak saya benar-benar minta maaf telah datang disaat yang tidak tepat"pria paruh baya itu tampak tertunduk menatap lekat kedua kakinya.
Risa dan ibu dibuat terkejut dengan kabar tersebut tapi setelah mendengarkan penjelasan panjang lebar dari pak hassan akhirnya mereka mengerti.
" jadi suami saya pernah meminjam uang perusahaan tempat anda bekerja untuk menebus kalung itu " tanya Mirna dalam tangisnya.
" Iya bu,,saya benar benar minta maaf, jika bukan menyangkut perusahaan saya bisa mengikhlaskan nya, tapi ini menyangkut perusahaan tempat saya bekerja.saya menjual nama saya pribadi sebagai karyawan teladan di kantor untuk meminjam uang tersebut,dan berjanji untuk mengembalikannya dalam kurun waktu 2 bulan ke depan"
" Berapa uang yang suami saya pinjam untuk menebus kalung itu"
bu mirna kembali membuka suara,pandangannya menatap lurus kedepan.
" 10 juta " jawab pak hassan ragu.
seketika Risa merasa sangat terkejut dengan nominal angka yang disebut pak hassan,hatinya mulai tidak karuan, bayangan ibu nya yang kesusahan mencari uang menebus semua hutang ayahnya.apa lagi dengan kondisi keuangan mereka sekarang.
tidak ada sepatah kata yg keluar lagi dari ketiganya
hening,,,
hening,,,
hening,,,
"saya mengerti pak,hutang adalah hutang,saya akan membayar semua hutang-hutang suami saya tapi tolong beri saya waktu pak"
kembali membuka suara setelah keheningan itu.
"Baiklah bu saya akan menunggu sampai ibu mampu,sementara waktu saya akan menyicilnya dulu dengan setengah gaji saya,sebelumnya maafkan saya bu mirna,atas ketidak nyamanan ini"berulang kali mengucap kata maaf.
"Sudah lah pak,tidak perlu merasa sungkan"tersenyum tulus.
"pak surya sosok yang sangat baik,beliau orang yang sangat dermawan,saya juga pernah berhutang budi pada beliau,saya akan membantu bu mirna melewati semua ini saya akan coba bernegosiasi dengan Bos saya"
"Ini kartu nama saya,jika ada sesuatu jangan sungkan untuk menghubungi saya"menyodorkan kartu namanya,setelah bicara panjang lebar.
"Terimakasih sebelumnya pak hassan,jujur saya masih tidak percaya kenapa suami saya begitu menginginkan kalung itu kembali,sementara saya sudah tidak menginginkan kalung petaka itu"
berysaha menahan tangisnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca,bayangan kelam tentang kalung itu kembali memenuhi ingatannya.
sementara Risa hanya terdiam mematung mencoba mencerna semua yang ia dengar saat ini.
"sebenarnya apa yang terjadi kenapa sampai ayah berhutang sebanyak itu,dan tadi mereka membahas soal kalung,sebenarnya kalung apa yg mereka maksud.apa hubungan ayah dan ibu dengan kalung itu..
Risa bermonolog sendiri,mencerna kata demi kata yang ia dengar.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
segini dulu ya up nya,,
semoga kalian suka maaf jika agak terlalu berbelit-belit,,heheehe
selamat siang semuanya..
jangan lupa vote dan kasi like ya,,
author juga minta sarannya..
komen donk..kasih masukan maklum author baru pertama nulis novel😁🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Jenk Ros
up
2022-09-06
0
Dewii
lanjuttt
2021-09-02
1
Noorhayanii
lagi baca ok banget
2021-08-27
1