Derai air mata masih senantiasa mengalir di pipi gadis cantik itu,serta pakaian yang kotor dan lusuh menyentuh merahnya tanah pemakaman yang masih baru.
Ibu dan adik-adiknya pun tak mampu menahan air mata mereka untuk tidak jatuh.
semua terasa seperti mimpi,
kepergian pak Surya Adinata meninggalkan luka mendalam bagi istri dan ke 3 orang anaknya.
Risa Amelia Adinata
Jhonas Andrean Adinata
Arvina Ghusla Adinata
mereka juga turut menelan kenyataan pahit kehilangan sosok ayah yang sangat mereka sayangi.
hingga proses pemakaman sang ayah berlangsung kesedihan dan air mata kembali tumpah membasahi wajah polos mereka.
Risa Amelia menangis terisak sambil memeluk batu nisan yang bertuliskan nama sang ayah.
ibu bahkan tak mampu berbicara sepatah pun,hanya air mata yang terus mengalir membasahi wajahnya. semua yang hadir di pemakaman pun ikut merasakan duka yang mereka alami.
" kenapa ayah pergi secepat ini,kenapa ayah??"Risa berkata lirih disela tangisnya.
"apakah ayah tidak menyayangiku,tidak kah menyayangi ibu dan adik-adik,kenapa ayah pergi secepat ini tanpa memberi pesan sedikitpun padaku,
"aku harus apa ?
dunia ku hancur ayah",
menangis kencang dengan posisi masih memeluk batu nisan ayahnya.
Ibu yang tak mampu lagi menahan kesedihan ini seketika ambruk jatuh ketanah.
"Brughh,,
"IBu.."Teriak Risa melihat ibu nya yang sudah tidak sadarkan diri.
"Ibuu.."
" Bu Mirna,,"pekik warga.
seketika tangisnya terhenti melihat ibu pingsan dengan wajah yang tampak pucat.
Risa menyeka air matanya memangku kepala sang ibu.
"Ibu bangun bu,,ibu jangan tinggalkan Risa,ibu bangunlah bu"
Berkata dengan nada cemas.
kehilangan sosok ayah membuatnya kembali takut kehilangan sang ibu.
"Tolong !!
bantu ibu saya,,tolong bawa ibu saya pulang pak"seraya memohon,raut khawatir tampak jelas diwajah nya.
para warga pun segera membawa bu mirna kembali pulang ke kediamannya,Risa dan ke 2 adiknya nya pun ikut menyusul.
semua warga mengucapkan bela sungkawa kepada Risa dan ke 2 adiknya.
" yang tabah ya nak,ikhlaskan kepergian ayahmu,semua ini ujian dari Allah, yakinlah dengan kebahagian yang akan Allah janjikan suatu saat nanti"
bu jeni merangkul bahu gadis cantik sahabat anaknya itu.
"yang sabar Risa,doakan semoga ayahmu tenang di alam sana"Melly sang sahabat ikut menenangkannya.
"Terimakasih banyak Melly, tante,,insyaallah Risa kuat,Risa akan coba jalani semua ujian ini dengan ikhlas"
mengatupkan kedua tangannya,ucapnya meyakinkan.
diperjalanan pulang,,,,,
" kak' apakah ibu akan baik-baik saja?,apa ibu juga akan meninggalkan kita seperti ayah?"
Andre adik pertama Risa membuka suara,berkata sambil terisak dengan air mata yang kembali mengalir deras membasahi wajahnya.
"Ibu akan baik-baik saja,ibu hanya belum bisa menerima kepergian ayah,sama seperti kita,saat ibu bangun nanti semua akan kembali seperti biasa"
Risa menjawab kegundahan hati adik pertamanya meyakinkan bocah tampan itu dengan sesekali menyeka air mata yang sudah menggenang agar tidak jatuh.
"kamu harus kuat demi ibu,ibu akan segera sadar dan semua akan berjalan seperti biasa,kita harus belajar menerimanya"
langkah Risa terhenti menatap dalam wajah adik-adiknya mengelus lembut pucuk kepala ke 2 nya dengan sendu.
"saat ibu bangun nanti cobalah untuk tidak menangis didepan ibu,jangan menambah luka dihatinya,kita harus bangkit dan buat ibu kembali semangat seperti dulu,walau tanpa ayah disisi kita"
Risa meyakinkan ke 2 adiknya.
Entah bagaimana kata tersebut bisa keluar dari mulutnya, bahkan iapun tak sanggup menerima kenyataan pahit ini,tapi semua telah terjadi, ia tidak boleh berlarut dalam kesedihan ini,
"aku harus bangkit,aku harus kuat,aku tidak boleh lemah,masih ada ibu dan ke 2 adikku yang membutuhkanku" monolognya pada diri sendiri.
"ayah,,Risa akan bangkit,risa akan membahagiakan Ibu,Andre dan Vina"
Risa akan kuat demi mereka"janji Risa
"semoga ayah bahagia di alam sana,bantu Risa ayah"
sekali lagi Risa bermonolog pada diri sendiri sambil melangkahkan kaki menggandeng kedua adiknya pulang kerumah.
...----------------...
Dikediaman Risa,beberapa jam kemudian ibu sudah sadar,Risa dan adik-adiknya tak lagi menampakkan wajah sedih mereka, ia menyembunyikan kesedihannya agar sang ibu tidak lagi merasa terpukul dengan kepergian sang ayah beberapa jam yang lalu.
"Ibu,,apa ibu membutuhkan sesuatu" Risa melangkah mendekati ranjang tempat ibu terbaring sambil tersenyum seperti biasanya.
"tidak nak,,apakah kau baik-baik saja?,dan dimana adik-adikmu?"
ibu bertanya sambil mengelus surai panjang milik Risa. Ibu mengerti kenapa anak gadisnya bersikap demikian menyembunyikan kesedihannya dihadapannya hanya untuk menjaga perasaanya..
"Risa baik-baik saja bu,mereka sudah tidur dari tadi,ibu juga harus istirahat,tidurlah bu"
Risa berkata sambil menarik selimut menutupi setengah badan ibunya.lalu melangkah keluar kamar hingga bayangan nya ikut hilang di balik pintu.
"Maafkan ibu nak,tak seharusnya ibu lemah seperti ini ,harusnya ibu kuat sekarang ibu tempat kalian bersandar,,"
"mas kenapa harus secepat ini,anak-anak masih terlalu kecil untuk kehilangan sosok ayahnya"
mirna berkata sendu menangis dalam diam.
Risa yang juga sudah lelah dengan kenyataan hidupnya kembali ke kamarnya membaringkan tubuh lelahnya diatas kasur lusuh miliknya. seketika air matanya kembali tumpah,ia kembali menangis
menutup mulut agar tiada satupun yang mendengar tangisannya,
berjam-jam menangis meluapkan semua kesedihannya hingga ia tertidur dengan sisa air mata yang masih melekat di ke 2 pipinya.
...****************...
hay,,!!
mampir yuk di karya pertama author..
mohon bantuan dan bimbingannya..
jangan lupa kasi like dan komentarnya ya☺️🙏
happy reading😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Putri Minwa
💪💪💪
2023-04-25
0
Wulan Wulan
thoor kok upx lama
2022-11-17
0
Nur Hayati
smg sungguhan ini meyenangkn TDK mengcewakn Krn bnyk ny diulur tetap semangat 💪
2021-09-01
1