Kampung Halaman

Prosesi makan siang berjalan dengan hening. Sampai semua sudah selesai makan, Najwa memulai obrolanya. ''Mpok Atik, bik Inah seperti yang kalian ketahui sekarang kami sudah tidak punya apa apa. Kami tidak bisa mepekerjakan kalian lagi karna saya juga hanya bisa membawa keluarga kecil saya kembali ke kampung halaman suami saya.

Terimakasih atas jasa mpok Atik dan bik Inah yang sudah menjaga anak-anak dan melayani kami. Ini hak kalian bulan ini dan ada sedikit rejeki semoga bermanfaat(sambil menyodorkan dua amplop). Saya berharap mpok Atik dan bik Inah mau memaafkan kesalahan keluarga saya selama ini. Dan semoga setelah ini kalian bisa dapat majikan yang terbaik, lebih baik dari kelurga kami. Maaf.."

Kdua asisten rumah tangga hanya terisak. Ada rasa berat hati harus berhenti melayani majikanya. Bagaimana tidak, kluarga candra memperlakukan asisten rumah tangga mereka dengan baik. Bila di luar sana banyak majikan yang menindas pembantulah, menjadikan pembantu pelampiasan amarahlah bahkan mereka sering baca novel dimana pekerja mendapat hukuman berat karna kesalahan kecil. Tapi dirumah ini mereka tak dipandang rendah, karna majikan mandiri juga meringankan tugas mereka.

''Nyonya saya merasa senang selama enam belas tahun ini bekerja di keluarga ini. Sungguh sedikitpun keluarga nyonya nggak pernah menyinggung saya meskipun kadang saya lalai menjalankan tugas saya. Saya yang seharusnya minta maaf sama nyonya dan neng Celyn. Maafkan bi Inah. Semoga nyonya sekeluarga diberi jalan terbaik. Terimakasih'' ucap bi Inah sambil sesekali terisak.

''saya juga mohon maaf atas kesalahan saya selama saya bekerja di sini. Saya berharap semoga suatu saat semua kembali seperti sedia kala dan saya bisa bekerja sama nyonya lagi" sambung mpok Atik yang di amini semua orang di meja makan.

Setelah itu seharian mereka disibukan dengan berkemas. Begitu pula Salwa yang baru pulang sekolah meski berat dan sempat syok tapi akhirnya dia juga harus mengiklaskan semuanya.

Keesokan harinya setelah sarapan mpok atik dan bi Inah membantu sang majikan menyiapkan barang barang yang dibawa pindah. Dengan haru mereka berpamitan Najwa yang akan membawa Celyn dan Salwa ke kampung halaman suaminya dan bik Inah maupun mpok Atik yang akan kembali kerumahnya masing masing

👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣

Najwa menepuk lutut kedua anaknya "Celyn ... najwa ... bangun nak kita udah sampai''

Kedua gadis itu mengerjapkan matanya. setelah turun dari mobil pemandangan yang terpampang di depanya adalah sebuah rumah sederhana yang catnya sudah usang, tapi nampak rapi dan bersih. Di teras rumah ada beberapa pot bunga halamanya luas ada dua pohon mangga yang cukup tinggi di kedua sisinya.

sepeninggal orang tua Diky rumah ini sesekali di bersihkan dan ditempati oleh bu sari tetangga sebelah. Beliau jugalah yang dulu merawat orang tua Diky karna baik diki maupun adiknya tinggal diluar kota.

''Asalamu a'laikum... baru sampai bu Najwa?'' sapa bu Sari.

''Waa'laikum salam ... iya bu Sari.'' jawab Najwa bersamaan Celyn dan Salwa juga menjawab salam bu Sari.

''kalau gitu monggo masuk saya bantu bebenah'' tutur bu Sari sambil mengeluarkan kunci rumah dari saku dasternya.

''Maaf jadi merepotkan bu Sari...'' kata Najwa.

''Tidak sama sekali bu Najwa. Kebetulan bu Najwa mau menempati rumah ini. Soalnya menantu saya sudah mau lahiran saya sempat khawatir nggak bisa bagi waktu ngurus rumah ini sama cucu kalau menantu sudah mulai kerja. Kok pak Diky nggak kelihatan bu?'' tanya bu Sari karna memang nggak tahu kejadian yang menimpa keluarganya.

Deg.

''Um ... itu ... anu bu suami saya sudah meninggal satu setengah tahun yang lalu''.

Deg.

Prak ... kunci di tangan bu Sari terjatuh ketika akan membuka pintu.

''Duh Gusti ... inalillahi wa ina ilaihi roji'un. Meninggal? Ya Allah ... pak Diky orang sebaik pak Diky pendek sekali umurnya. Kenapa bisa meninggal bu? sakit apa jatuh?'' cecar bu Sari yang syok. Kakinya gemetar sehingga ia menggapai kursi di damping pintu dan mrndudukan tubuhnya.

Celyn yang tanggap mengambil kunci membuka pintu dan mempersilakan sang supir truk dan temanya memasukan barang barang yang di bawa.

''minum dulu bu Sari (Celyn menyodorkan sebotol minuman mineral yang masih tersegel)"

'' Makasih non '' digapainya botol itu.

Setelah melihat bu Sari lebih tenang Najwa baru menjawab '' suami saya meninggal karna serangan jantung. Sebelumnya ada masalah di proyek. Gedung yang masih dalam proses pembangunan roboh dan menimpa puluhan karyawan. Suami saya syok dan meninggal setelah sempat dilarikan ke rumah sakit. dan semua harta kami disita perusahaan. Untuk itu saya minta maaf mulai bulan depan tidak bisa memberi bu Sari lagi (memberi dalam arti uang imbalan untuk merawat rumah).'' jawab Najwa sambil sesekali mengusap ujung matanya. Karna setegar apapun dia, hatinya masih sedih mengingat apa yang menimpa almarhum suaminya.

Rumah ini memang sengaja tidak dikontrakan karna setiap lebaran Diky masih menyempatkan kembali ke rumah ini. Tapi mengingat tidak baik membiarkan bangunan kosong atau terbengkalai maka ia memercayai bu Sari untuk tetap merawat rumah ini meskipun sang empunya telah meninggal.

Najwa juga memilih tinggal di rumah ini juga selain karna rumah yang di kota S disita juga karna dia yang sejak kecil tinggal di panti asuhan tidak punya tempat tinggal. Dengan begitu dia bisa menghemat uang bulanan yang selalu di transfer ke rekening bu Sari.

Sebenarnya bisa saja mereka pindah ke kota P tinggal bersama keluarga adik iparnya. Adiknya Diky adalah tokoh agama dan sudah menjadi penerus dari mertuanya mengelola pesantren. Tapi baik Najwa, Celyn dan Salwa tidak mau bergantung pada orang lain.

Dengan dibantu bu Sari, semua barang tersimpan rapi sebelum maghrib. Bu Sari pulang kerumahnya. Setelah shalat maghrib Celyn memacu motor maticnya menuju warung yang di rekomendasikan bu Sari.

🏥

Di lain tempat, tepatnya di ruang oprasi ...

Seorang dokter muda termenung memandangi wajah pasien yang akan dioprasi. Suster yang mendampingi memanggilnya beberapa kali, namun ia masih saja bergeming.

puk....

sarung tangan melayang dan mendarat tepat di hidungnya. Barulah dia tersadar. Persis seperti ayam kena timpuk dokter itu menoleh ke sekelilingnya hingga dia menemukan wajah yang sudah merah padam menatapnya.

..."kamu sadar ini dimaa hah .... ? Tugasmu menyelamatkan jantungnya, jangan sampai karna tidak konsentrasi kamu memotong jantungnya. Kalo memang tidak sanggup jadi dokter, keluar dari ruang oprasi sekarang juga. Lepas jas doktermu!'' bentak dokter lainnya...

"Astaghfirullah ... '' dokter Hizkia mengusap kasar wajahnya lalu menoleh kewajah pasienya. "kenapa tadi paras Celyn yang di wajah itu?"batinya. Kemudian diapun bertekad fokus pada tugasnya.

tbc

maaf ya readers author lama g bisa up coz lgi sakit. tolong bantu koreksi karya pertamaku ini yaaaaa🙏🙏🙏

Episodes
1 kebangkrutan
2 tuan candra meninggal
3 memulai dari nol
4 Kampung Halaman
5 Apa Ini CP3
6 Ijinkan Celyn
7 Surgaku
8 Maaf
9 Hijabku Terlepas
10 Penampakan
11 Si Jangkung
12 Lagu Untuk Bidadari
13 Hantu Kamar Mandi
14 Kedatangan Tamu Penting
15 Kesempatan Kedua
16 Anak Instan
17 Cemburu
18 Kenapa
19 Mengembalikan Nama Baik
20 Rencana Kejutan
21 Membujuk
22 Pulang
23 Makan Bersama
24 Terkuak
25 Dalam Kata Andai
26 Lidi Berjalan
27 Banyak Perbedaan
28 Memilikimu Sebagai Seorang Pria
29 Teasing
30 Danau Kanas
31 Tanda Tanya Besar
32 Gathering
33 Firts Kiss
34 Terkasih
35 Mengupas Telur Ge Ge
36 Penghianatan
37 Orang Asing
38 Fondasi Hubungan
39 Romantis vs Mesra
40 Sudah Tidak Mungkin
41 Sabuk Hitam Beraksi
42 Peralihan Kontrak
43 Salah Paham
44 Klarifikasi
45 Mengungkap Kebenaran
46 Visa
47 Kembalilah
48 Pengingat
49 Mempersiapkan Hadiah
50 Sikap Yang Berbeda
51 Pertemuan Kedua Di Pelaminan
52 Bermotor
53 Pelecehan di ladang
54 Imam
55 Salah Paham Lagi
56 Bertasbih
57 Siapa Bidadari
58 Sehari Tak Beraktivitas
59 Kaulah Masadepanku
60 Middlemist Red
61 If You leave me
62 Kau Lebih Menarik
63 Jamuan Makan Malam Untuk Celyn
64 Ke Kota S
65 Kontrak Berakhir
66 Majikan Ganteng
67 Kembali
68 Sampai
69 Terkuak
70 Naik Kereta Kencana Dengannya
71 Musibah Keluarga bu Sari
72 Kakak Tidak Berakhlak
73 Bertukar Hadiah
74 Putus
75 Undangan Makan Malam
76 Nana
77 Pengakuan
78 Ikuti Alurnya
79 Memilih Berkuda
80 Romantis dan Helikopter
81 Kedatangan Prayoga
82 Taaruf Kilat
83 Di Mana Celyn
84 Menyewa Pesawat
85 Menjelang Khitbah
86 Acara Khitbah
87 Membuat Vidio
88 Celyn pov
89 Tatap Muka
90 Chung Chuan pov
91 Hizkia pov.
92 Perkelahian
93 Membereskan Chung Chuan
94 Pengakuan Celyn
95 Ar Rahman
96 Sungkeman
97 Bosan menungguku
98 Tragedi memalukan
99 Siraman
100 ijab qobul
101 Resepsi 1
102 Resepsi 2
103 Resepsi 3
104 Lingirie
105 Ngunduh Mantu
106 Karena Aku Sangat Mencintaimu
107 Candlelight Dinner
108 MP
109 Akhir yang bahagia
110 pengumuman
Episodes

Updated 110 Episodes

1
kebangkrutan
2
tuan candra meninggal
3
memulai dari nol
4
Kampung Halaman
5
Apa Ini CP3
6
Ijinkan Celyn
7
Surgaku
8
Maaf
9
Hijabku Terlepas
10
Penampakan
11
Si Jangkung
12
Lagu Untuk Bidadari
13
Hantu Kamar Mandi
14
Kedatangan Tamu Penting
15
Kesempatan Kedua
16
Anak Instan
17
Cemburu
18
Kenapa
19
Mengembalikan Nama Baik
20
Rencana Kejutan
21
Membujuk
22
Pulang
23
Makan Bersama
24
Terkuak
25
Dalam Kata Andai
26
Lidi Berjalan
27
Banyak Perbedaan
28
Memilikimu Sebagai Seorang Pria
29
Teasing
30
Danau Kanas
31
Tanda Tanya Besar
32
Gathering
33
Firts Kiss
34
Terkasih
35
Mengupas Telur Ge Ge
36
Penghianatan
37
Orang Asing
38
Fondasi Hubungan
39
Romantis vs Mesra
40
Sudah Tidak Mungkin
41
Sabuk Hitam Beraksi
42
Peralihan Kontrak
43
Salah Paham
44
Klarifikasi
45
Mengungkap Kebenaran
46
Visa
47
Kembalilah
48
Pengingat
49
Mempersiapkan Hadiah
50
Sikap Yang Berbeda
51
Pertemuan Kedua Di Pelaminan
52
Bermotor
53
Pelecehan di ladang
54
Imam
55
Salah Paham Lagi
56
Bertasbih
57
Siapa Bidadari
58
Sehari Tak Beraktivitas
59
Kaulah Masadepanku
60
Middlemist Red
61
If You leave me
62
Kau Lebih Menarik
63
Jamuan Makan Malam Untuk Celyn
64
Ke Kota S
65
Kontrak Berakhir
66
Majikan Ganteng
67
Kembali
68
Sampai
69
Terkuak
70
Naik Kereta Kencana Dengannya
71
Musibah Keluarga bu Sari
72
Kakak Tidak Berakhlak
73
Bertukar Hadiah
74
Putus
75
Undangan Makan Malam
76
Nana
77
Pengakuan
78
Ikuti Alurnya
79
Memilih Berkuda
80
Romantis dan Helikopter
81
Kedatangan Prayoga
82
Taaruf Kilat
83
Di Mana Celyn
84
Menyewa Pesawat
85
Menjelang Khitbah
86
Acara Khitbah
87
Membuat Vidio
88
Celyn pov
89
Tatap Muka
90
Chung Chuan pov
91
Hizkia pov.
92
Perkelahian
93
Membereskan Chung Chuan
94
Pengakuan Celyn
95
Ar Rahman
96
Sungkeman
97
Bosan menungguku
98
Tragedi memalukan
99
Siraman
100
ijab qobul
101
Resepsi 1
102
Resepsi 2
103
Resepsi 3
104
Lingirie
105
Ngunduh Mantu
106
Karena Aku Sangat Mencintaimu
107
Candlelight Dinner
108
MP
109
Akhir yang bahagia
110
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!