Terkasih Tak Termiliki

Terkasih Tak Termiliki

kebangkrutan

Teeeeet

Semua siswa antusias mendengar bel pulang yang merdu tak terkecuali Celyn gadis mungil berhijab anak sulung keluarga candra. Dari kecil gadis yg bernama lengkap Celyn Nadya Candra ini memang tak suka belajar otaknya yang lumayan cerdas mampu menerima dan mengingat materi yang bahkan hanya sekali baca ataupun sekali dengar. Jenuh menunggu mobil jemputan yang tak kunjung datang dengan hati yang gelisah dia menelphon uminya.

tut

tut

tut

tak kunjung dapat jawaban, Celyn mencoba lagi dan lagi tapi tetap sama tak ada jawaban "kenapa umi nggak angkat telphonya ya" batin Celyn. Awalnya Celyn berniat menelphon tuan Candra tapi takut sang abi sibuk dia putuskan untuk langsung menelphon pak slamet.

tut

"asalamu alaikum non, maaf ini saya lagi mengantar tuan, bisa tolong non pulang naik taxi dulu?"

"waalaikum sallam ok kalau gitu"

"maaf ya non asalamu alaikum"

"waalaikum sallam"

Celyn menyimpan hpnya sambil menggerutu " pak slamet pak slamet ngapain coba nggak wa dari tadi. Tapi kenapa ya dari tadi perasaan tuh nggak enak banget. Astaghfirullah semoga nggak ada apa-apa."

Setelah sekian menit menunggu ada taxi kosong yang lewat. "alhamdulillah" batin Celyn. Sepuluh menit kemudian taxi yang ditumpanginya sampai di depan rumah, setelah membayar ongkos dan mengucapkan terimasihnya pada sang supir Celyn turun dari taxi tersebut dan memencet bel rumahnya. bik Inah mebukakan pintu untuk Celyn. Celyn yang peka menangkap kecemasan di wajah bi Inah.

"asalamu alaikum.... bik, bibik kenapa? kok agak pucat bibik sakit ya?" tanya Celyn khawatir dengan orang yang sudah merawatnya dari bayi.

"ahk enggak neng bibi baik aja . ayo masuk neng" bi inah menarik tangan Celyn lembut. "ayo ganti baju trus makan tadi mpok atik udah masak sayur asem kesukaan neng Celyn. sini tasnya biar bibik yang bawa." cicit bi Inah, dalam hati merasa kasihan dengan nonanya.

"Makasih bik..." Celyn tidak pernah memandang rendah orang lain. bahkan bicara pada pengemis pun akan sesopan mungkin. "bik kok sepi pada kemana sih?" tambahnya.

"Nyonya lagi pergi neng menemui tuan, neng Salwa jugga ikut."jawab bi Inah sambil memalingkan muka takut air matanya menetes. " maaf neng bibik baru akan mengatakan yang sebenarnya kalau neng sudah maakan. bibik takut kalau neng dengar yang menimpa tuan jangankan makan pasti neng se**dih"batin bi Inah.

Celyn hanya ber "oh" ria sambil mengangguk tanda mengerti dan menuju kamarny utk membersihkan diri dan ganti baju. Setelah itu dia turun ke ruang makan di lantai satu untuk mengisi perutnya yang sudah meronta-ronta dari tadi. Entah kenapa hatinya masih saja resah, sampai makanan yang paling Celyn sukai pun terasa hambar. Setelah menyantap makananya Celyn menuju dapur untuk cuci tangan dan mencuci piring kotornya, udah jadi kebiasaan meski dirumah ada dua ART sehabis makan piring kotornya dicuci sendiri dan saat mandi maka underwearnya dia cuci sendiri kata umi kurang sopan kalo nyuruh orang lebih tua membersihkan underwear kita. Disaat mencuci piring bi Inah menghampiri untuk mengambil alih piring kotor itu. Namun karna saat itu Celyn tengah melamun

praaang

gelas yang ada ditangan kirinya terjatuh.

"maafkan bibik neng"bi Inah menyesal sudah mengagetkan Celyn.

"ngak papa bik, Celyn yang salah pake ngelamun."

dari balik dinding mpok Atik muncul, dia yang baru saja menyelesaikan menyetrika baju kaget dengar suara pecahan lamgsung lari kemari melihat nonanya yang mematung dia mengira kalo Celyn sudah dengar semuanya. Dia pun berinisiatif untuk menenangkan "sabar ya neng mpok yakin dah tuan kagak mungkin ngelakuin yang dituduhkan, tuan juga semoga nggak kenapa-napa dan cepet pulang"

cetaaarrrrrr

seperti disambar petir kegelisahan hati Celyn membuncah "apa maksud mpok Atik?" jantungny semakin berpacu. "abi.... kenapa dengan abi mpok?"

"sini neng bibik jelasin, kita duduk di sini..." bik Inah membimbing Celyn duduk di kursi sementara pok Atik yang kecewa dengan mulutnya sendiri tengah membersihkan pecahan gelas."Neng bibik mau nyampein kabar kurang baik, non siapkan hati non ya... tadi kami yang dirumah dapat kabar dari pak slamet katanya, tuan kena serangan jantung dan sekarang di rumah sakit. Pak slamet bilang yang memicu keadaan tuan , karna tuan dituduh korupsi bahan kontruksi. kalau neng mau kerumah sakit bibik temenin ya neng" ucap bi Inah.

"korupsi?" Celyn meragukan kalau abinya korupsi karna selama ini sang abi, Diki Candra selalu mengajarkan anak-anaknya supaya jadi pribadi yang mandiri, amanah dan taat. " aku harus ke rumah sakit bik"

"baik neng kita sìap-siap". lima menit kemudian taksi yang di pesan sampai. Di dalam taxi Celyn sesekali mengusap air mata yang tak bisa di tahan."abi benarkah abi korupsi Celyn tidak bisa mempercayainya, abi... abi harus kuat kita akan berjuang bersama menghadapi cobaan ini. Celyn yakin tuduhan mereka tidak benar" batin Celyn. Disampingnya bi Inah selalu menggenggam tangan Celyn sambil sesekali menenangkan. jarak rumah dan rumah sakit lumayan jauh jika perjalanan lancar memakan waktu 30 menit. Berhubung jam pulang kerja jadi jalanan agak macet dan setelah hampir memakan waktu satu jam akhirnya mereka sampai di sebuah rumah sakit swasta di kota J.

Mereka segera menuju bangsal yang sebelumnya sudah Najwa kasih tau Celyn lewat aplikasi hijau. Celyn lari sampai tidak memperhatikan lingkungan sekitar dan

brugh

tanpa sengaja Celyn menabrak seorang dokter dan keduanya jatuh ke belakang. Sambil mengusap air mata di pipinya Celyn minta maaf pada dokter tersebut. Awalnya sang dokter yang juga terburu-buru marah dan ingin mengumpat sang penabrak tapi begitu melihat wajah Celyn ia hanya bisa menganga. Hinga tanpa sadar ia sudah memperhatikan Celyn yang berlalu. Setelah punggung Celyn menghilang di ujung tembok ia bergumam "sempurna". " astaghfirullah pasienku kritis" ucapnya sambil menepuk dahi.

di lorong lain dalam rumah sakit yang sama setelah melihat sosok sang supir Celyn segera lari mendekatinya.

"Asalamu alaikum pak Slamet gimana abi?"

"waalaikum salam, alhamdulillah sudah sadar tapi belom stabil. Silahkan masuk nona!" ujar pak Slamet sambil membuka pintu. Melihat banyak peralatan medis yang terhubung dengan tubuh ayahnya hati Celyn seperti disayat sembilu. "abi....." hanya kata itu yang keluar sedangkan cairan bening semakin deras keluar tak terkendali. Najwa dan Salwa yang menyadari kedatangan Celyn langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Celyn.

"kakak abi...." keluh salwa dan memeluk Celyn.

Melihat kedua anaknya Najwa semakin sedih tapi ia sadar harus membimbing dan memberi contoh untuk kedua anaknya, dia tak boleh larut dalam perasaanya.

tbc

Terpopuler

Comments

Q e e n

Q e e n

hallo

2022-01-04

1

Sarni Slamet

Sarni Slamet

lanjuuuutttt

2021-12-22

1

Sarni Slamet

Sarni Slamet

baru baca bab pertama sepertinya menarik

2021-12-22

2

lihat semua
Episodes
1 kebangkrutan
2 tuan candra meninggal
3 memulai dari nol
4 Kampung Halaman
5 Apa Ini CP3
6 Ijinkan Celyn
7 Surgaku
8 Maaf
9 Hijabku Terlepas
10 Penampakan
11 Si Jangkung
12 Lagu Untuk Bidadari
13 Hantu Kamar Mandi
14 Kedatangan Tamu Penting
15 Kesempatan Kedua
16 Anak Instan
17 Cemburu
18 Kenapa
19 Mengembalikan Nama Baik
20 Rencana Kejutan
21 Membujuk
22 Pulang
23 Makan Bersama
24 Terkuak
25 Dalam Kata Andai
26 Lidi Berjalan
27 Banyak Perbedaan
28 Memilikimu Sebagai Seorang Pria
29 Teasing
30 Danau Kanas
31 Tanda Tanya Besar
32 Gathering
33 Firts Kiss
34 Terkasih
35 Mengupas Telur Ge Ge
36 Penghianatan
37 Orang Asing
38 Fondasi Hubungan
39 Romantis vs Mesra
40 Sudah Tidak Mungkin
41 Sabuk Hitam Beraksi
42 Peralihan Kontrak
43 Salah Paham
44 Klarifikasi
45 Mengungkap Kebenaran
46 Visa
47 Kembalilah
48 Pengingat
49 Mempersiapkan Hadiah
50 Sikap Yang Berbeda
51 Pertemuan Kedua Di Pelaminan
52 Bermotor
53 Pelecehan di ladang
54 Imam
55 Salah Paham Lagi
56 Bertasbih
57 Siapa Bidadari
58 Sehari Tak Beraktivitas
59 Kaulah Masadepanku
60 Middlemist Red
61 If You leave me
62 Kau Lebih Menarik
63 Jamuan Makan Malam Untuk Celyn
64 Ke Kota S
65 Kontrak Berakhir
66 Majikan Ganteng
67 Kembali
68 Sampai
69 Terkuak
70 Naik Kereta Kencana Dengannya
71 Musibah Keluarga bu Sari
72 Kakak Tidak Berakhlak
73 Bertukar Hadiah
74 Putus
75 Undangan Makan Malam
76 Nana
77 Pengakuan
78 Ikuti Alurnya
79 Memilih Berkuda
80 Romantis dan Helikopter
81 Kedatangan Prayoga
82 Taaruf Kilat
83 Di Mana Celyn
84 Menyewa Pesawat
85 Menjelang Khitbah
86 Acara Khitbah
87 Membuat Vidio
88 Celyn pov
89 Tatap Muka
90 Chung Chuan pov
91 Hizkia pov.
92 Perkelahian
93 Membereskan Chung Chuan
94 Pengakuan Celyn
95 Ar Rahman
96 Sungkeman
97 Bosan menungguku
98 Tragedi memalukan
99 Siraman
100 ijab qobul
101 Resepsi 1
102 Resepsi 2
103 Resepsi 3
104 Lingirie
105 Ngunduh Mantu
106 Karena Aku Sangat Mencintaimu
107 Candlelight Dinner
108 MP
109 Akhir yang bahagia
110 pengumuman
Episodes

Updated 110 Episodes

1
kebangkrutan
2
tuan candra meninggal
3
memulai dari nol
4
Kampung Halaman
5
Apa Ini CP3
6
Ijinkan Celyn
7
Surgaku
8
Maaf
9
Hijabku Terlepas
10
Penampakan
11
Si Jangkung
12
Lagu Untuk Bidadari
13
Hantu Kamar Mandi
14
Kedatangan Tamu Penting
15
Kesempatan Kedua
16
Anak Instan
17
Cemburu
18
Kenapa
19
Mengembalikan Nama Baik
20
Rencana Kejutan
21
Membujuk
22
Pulang
23
Makan Bersama
24
Terkuak
25
Dalam Kata Andai
26
Lidi Berjalan
27
Banyak Perbedaan
28
Memilikimu Sebagai Seorang Pria
29
Teasing
30
Danau Kanas
31
Tanda Tanya Besar
32
Gathering
33
Firts Kiss
34
Terkasih
35
Mengupas Telur Ge Ge
36
Penghianatan
37
Orang Asing
38
Fondasi Hubungan
39
Romantis vs Mesra
40
Sudah Tidak Mungkin
41
Sabuk Hitam Beraksi
42
Peralihan Kontrak
43
Salah Paham
44
Klarifikasi
45
Mengungkap Kebenaran
46
Visa
47
Kembalilah
48
Pengingat
49
Mempersiapkan Hadiah
50
Sikap Yang Berbeda
51
Pertemuan Kedua Di Pelaminan
52
Bermotor
53
Pelecehan di ladang
54
Imam
55
Salah Paham Lagi
56
Bertasbih
57
Siapa Bidadari
58
Sehari Tak Beraktivitas
59
Kaulah Masadepanku
60
Middlemist Red
61
If You leave me
62
Kau Lebih Menarik
63
Jamuan Makan Malam Untuk Celyn
64
Ke Kota S
65
Kontrak Berakhir
66
Majikan Ganteng
67
Kembali
68
Sampai
69
Terkuak
70
Naik Kereta Kencana Dengannya
71
Musibah Keluarga bu Sari
72
Kakak Tidak Berakhlak
73
Bertukar Hadiah
74
Putus
75
Undangan Makan Malam
76
Nana
77
Pengakuan
78
Ikuti Alurnya
79
Memilih Berkuda
80
Romantis dan Helikopter
81
Kedatangan Prayoga
82
Taaruf Kilat
83
Di Mana Celyn
84
Menyewa Pesawat
85
Menjelang Khitbah
86
Acara Khitbah
87
Membuat Vidio
88
Celyn pov
89
Tatap Muka
90
Chung Chuan pov
91
Hizkia pov.
92
Perkelahian
93
Membereskan Chung Chuan
94
Pengakuan Celyn
95
Ar Rahman
96
Sungkeman
97
Bosan menungguku
98
Tragedi memalukan
99
Siraman
100
ijab qobul
101
Resepsi 1
102
Resepsi 2
103
Resepsi 3
104
Lingirie
105
Ngunduh Mantu
106
Karena Aku Sangat Mencintaimu
107
Candlelight Dinner
108
MP
109
Akhir yang bahagia
110
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!