Setiap orang pasti punya masalah tersendiri, dari masalah dengan keluarga, masalah dengan sahabat atau teman, sampai masalah tentang percintaan. Sama halnya dengan Arabela Adisty Mateo, yang biasa di sapa Ara. Gadis cantik, imut, memiliki kulit putih dan tinggi 160 CM. Siapa sangka dengan wajahnya yang imut, Ara berpenampilan bak seorang pria yang tak sesuai dengan wajahnya yang baby face. Meskipun dia memiliki karakter bak seorang pria, masih banyak kaum Adam yang tertarik dengannya, banyak kaum Adam yang mengejar dan mengidolakannya, tapi Ara takut dengan ancaman keluarganya "Kalau kamu sampai ketahuan berhubungan dengan lawan jenis, maka Papa akan kirim kamu ke luar Negeri dan dalam pengawasan ketat" Kalimat itu yang Ara takutkan. Bukan dia takut jauh dari orang tuanya, tapi dia malas kalau harus di ikuti terus. Tapi siapa sangka, hal itu akhirnya Ara langgar juga. Ara berhubungan dengan lawan jenis, bukan karena tertarik, tapi karena dia kasian dengan teman seangkatanya, tapi beda kelas. Temannya sudah memohon-mohon kepada Ara, karena rasa Iba, akhirnya Ara menerimanya.
••••••••••
Pagi hari matahari menyapa Makhluk Bumi dengan sinarnya yang indah, itu menandakan makhluk bumi harus melakukan aktivitas mereka. Ada yang ke Kantor, ke Kebun, ke Sekolah, ke Kampus, atau kemanapun itu. Sama hal dengan Ara yang akan memulai aktivitas nya di pagi hari setelah libur panjang akhir semester kelas 7, dan sekarang dia sudah menjadi siswa kelas 8.
Kediaman Mateo
"Pagi Sayang, bangun yuk! Udah pagi, ntar kamu telat" Ucap Bunda Dewi (Bunda Ara) sambil mengusap lembut kepala Ara
"Iya Bund" Jawab Ara bangun sambil mengucek matanya
"Udah sana mandi! Bunda, Ayah sama Kakak tunggu di bawah" Ucap Bunda keluar kamar Ara, sedangkan Ara sudah masuk dalam kamar mandi.
20 menit Ara telah selesai dengan semua ritualnya, sekarang dia turun kebawah menuju ruang makan.
"Pagi Bund, Yah, Kak" Ucap Ara sambil mencium pipi Ayah Bunda, dan tak lupa Kakaknya. Setelah itu dia duduk di sebelah Kakak kesayangannya
"Pagi Sayang"
"Pagi Honey"
Jawab mereka bertiga hampir bersamaan, tak lupa Kakak Ara mengacak-acak rambut Ara
"Iii, Kakak" Kesal Ara
"Yah, Kakak tuh" Adu Ara dengan manja
"Kak" Tegur Aya dengan nada lembut
"Iya Yah" lirih Kakak
Cerita sedikit, Ara itu memiliki Kakak laki-laki yang Bernama Arkana Dimitri Mateo. Laki-laki yang berperawakan tegas, memiliki tinggi 180. Yang biasa di sapa Arkan atau Arka. Ara dan Kak Arka saling menyayangi satu sama lain, Kak Arka tidak bisa melihat adik kesayangannya menangis. Kalau hal itu sampai terjadi, siap-siap dunianya akan hancur. Ara dan Kak Arkan berbeda 5 tahun, dengan usia mereka yang terbilang lumayan berjarak, menumbuhkan rasa tanggung jawab yang tinggi dari kak Arka, sedangkan untuk Ara sendiri menumbuhkan sifat yang sangat manja. Mereka jika sama-sama akan menunjukkan suasana hangat, berbeda di luaran sana.
"Selesaikan makan kalian, setelah itu berangkat" Ujar Ayah tegas, dan di jawab anggukan kepala
Selesai makan, mereka langsung pergi menuju sekolah dan kampus untuk menuntut ilmu. Padahal belum tentu ilmu yang bersalah...Hehehehe
Mereka ke kampus menggunakan kendaraan masing-masing, Kak Arka menggunakan mobilnya, sedangkan Ara menggunakan Motor kesayangannya.
Sampainya di sekolah, Ara langsung menuju parkiran untuk memarkir motornya, setelah itu langsung menuju ke kelas barunya Kelas 8B. Sebelum ke kelas, ada yang memanggil Ara.
"Ra, tunggu! Aku mau bicara sama Kamu" Ucap Yul sambil menahan tangan Ara.
"Apa?" Tanya Ara datar
"Ada yang mau Aku bicarakan sama Kamu" Jawab Yul
"Ya udah, ngomong aja!" Ucap Ara datar
"Tapi gak disini, nanti orang lain denger" Jawab Yul
"Mau ngomong aja ribet amat sih" ketus Ara, sambil berlalu ke Taman di ikuti Yul
Sesampainya di taman, Yul belum buka suara, karena dia takut dengan tatapan Ara yang dari tadi tak pernah lepas. Sampai Ara yang memulai duluan
"Lo tetap mau diam, gue tinggal" Tegas Ara
"Nan-Nando suka sama kamu" Ucap Yul terbata-bata
"Ya truss?" Tanya Ara sambil menaikan alisnya
"Di-dia mau ka-kamu jadi pacar dia" Jawab Yul masih dengan terbata-bata sambil menunduk, karena dia takut menatap Ara
"Kalau gue gak mau?" Tanya Ara sinis
"Kamu harus mau" Jawab Yul cepat
"Kenapa? Gue gak suka sama dia" Jawab Ara dingin
"Kalau kamu gak mau, aku yang kena" Ucap Yul dengan wajah sedih
"Maksudnya gimana ya?" Tanya Ara butuh penjelasan
"Gi-gini, Aku di suru Nando maksa kamu buat jadi pacarnya, kalau kamu gak mau, nanti aku bakal di rusak sama Nando" Jelas Yul sambil berkaca-kaca
"Terus gue harus peduli gitu? Ya itu urusan Lo sama Nando, bukan urusan gue" Ujar Ara dengan santai
"Aku mohon Ra, aku mohon. Bantu aku, aku gak mau kalau sampai masa depan aku rusak. Cuma kamu yang bisa bantuin aku" Mohon Yul sambil memegang tangan Ara dengan air mata yang tak terbendung lagi, Ara yang melihat itu ada sedikit rasa iba yang menyelimuti hatinya.
"Ok, ok. Bilang sama Nando, ketemu sama gue nanti malam di cafe xx jam 8" Jawab Ara sambil berlalu
"Makasi Ra" teriak Yul dengan semangat, kemudian dia menghapus bekas air mata yang di pipinya dan berlalu meninggalkan taman
Seakan mengerti keadaan Ara dan Yul, bal masuk belum berbunyi dari tadi. Padahal sekarang sudah menunjukkan 07.45 pagi, menandakan sekarang sudah memasuki mapel pertama.
"Pagi Ara cantik" Sapa Vani Vina dengan senyum yang mereka
Sampainya di kelas, Ara di sambut oleh sahabatnya Vina Saraswati dan Vani Saraswati. Dua Kakak beradik yang di lahiran hanya beda 5 menit, mereka lahir dari keluarga yang sederhana, beda dari Ara yang dari keluarga terhormat. Tapi hal itu tak menghalangi persahabatan mereka yang tak membedakan status satu sama lain.
"Pagi" Jawab Ara datar
"Ra, masih lagi lo Ra. Kamu kok kaya gak semangat gitu" Ucap Vina menyadari kalau ada yang beda dari Ara
"Kamu kenapa Ra? Lagi ada masalah?" Tanya Vani memastikan
"Gak ada kok, aku gak papa" Jawab Ara sambil tersenyum yang di paksakan
"Kamu yakin?" Tanya Vani Vina kompak
"Iya Twins" jawab Ara sambil tersenyum manis
Ara kalau sama Sahabat-sahabat sama yang dengan dia bersama keluarganya, Ara akan bersikap lembut. Apalagi dia sudah menganggap Twins sebagai Adik-adiknya walaupun Twins lebih tua 2 thn dari. Tapi Ara yang lebih dewas sifatnya ketimbang Twins. Sekarang Twin 17 tahun, sedangkan Ara baru 15 tahun. Karena Ara menyelesaikan SMP nya hanya 1 tahun, karena tingkat IQ di atas rata-rata.
"Kalau ada masalah, cerita ya! Kita siap jadi pendengar yang setia, tapi jangan lupa ada cemilannya kalau mau curhat" Ucap Vani dengan berbinar
"Yeee, kalau soal makanan nomor satu" Jawab Ara sambil menutup wajah Vani dengan tangannya, dan akhirnya mereka bertiga tertawa. Ara sedikit melupakan permintaan Nando tadi pagi yang di sampaikan Yul.
"Gurunya gak masuk ya hari ini?" Tanya Ara selesai mereka tertawa
"Kata Aska kita belum mulai pelajaran sampai hari Rabu, nanti hari Kamis baru mulai" Jelas Vina dan di jawab anggukan mengerti oleh Ara
"Kalian gak mau makan atau minum?" Tanya Ara kepada Twins
"Cus" di Jawab antusias oleh mereka
"Seneng amat neng" sindir Ara sambil tersenyum
"Oh iya dong" jawab Twins kompak
Kenapa mereka senang? Karena kalau Ara udah ngajak mereka duluan, berarti Ara yang bakal traktir mereka berdua. Maka dari itu Twins senang, karena mengurangi jajan mereka. Kita semua tau kan, kalau Twins gak seperti Ara yang dari keluarga berada.
Sampainya di kantin mereka memilih tempat yang paling pojok, di pojok juga bagian yang paling nyaman gak berdesakan.
"Pesan aja apa yang kalian mau!" Ucap Ara
"Siap bos" Jawab Twins kompak
"Kamu apa Ra?" Tanya Vina
"Aku es teh aja" Jawab Ara
"Makannya?" Tanya Vina lagi
"Gak usah" Jawab Ara
"Tunggu bentar ya, kami pesan dulu" Pamit Twins dan di jawab anggukan oleh Ara. Setelah Twins pergi, ada laki yang mendekati meja Ara.
"Ra, gue boleh duduk?" Tanya laki-laki tersebut
"Ngapain nanya kalo Lo nya udah duduk?" Ujar Ara dingin dan di balas senyuman kikuk olehnya
"Ra, Yul udah ngomong sama kamu?" Tanya
Yaps, laki-laki itu adalah Nando. Laki-laki yang menyatakan perasaannya melalui Yul, dengan sedikit ancaman. Entah itu benar atau tidak, hanya mereka yang tau.
"Udah" jawab Ara dingin
"Yul juga udah bilang ke Aku" Jawab Nando
"Kalo dia udah bilang, terus Lo ngapain nanya ke gue lagi?" Tanya Ara dengan aura yang menyeramkan
"Ma-mau mastiin aja" jawab Nando takut, karena dia merasakan aurah dingin di sekitarnya
"Kan Lo udah mastiin, terus Lo mau apa lagi di sini?" Jawab Ara masih dingin
Belum sempat Nando menjawab pertanyaan Ara, Twins keburu datang membawa pesanan mereka.
"Woy, Lo ngapain di meja kita?" Tanya Vina ketus
"Aku tinggal ya Ra" Nando tak menjawab pertanyaan Vina, dia malah pamit ke pada Ara sedangkan Ara hanya diam saja.
"Udah, sana Lo" Usir Vani
"Dia ngapain Ra?" Tanya Vani dan di angguki Vina
"Gak tau, gak usah di pikirin. Gak penting juga" jawab Ara datar
"Ya udah, nih minum kamu" Ucap Vina sambil menaruh minum Ara di depannya
"Makasih Twins. The best deh" Ucap Ara sambil tersenyum manis
"Kembali Kasih Ara sayang" Jawab Twins kompak, setelah itu mereka makan di iringi becanda dan tertawa ringan.
"Oh iya Ra, hari ini kita jalan-jalan ke mal yuk" Ajak Vani antusias dan di sertai anggukan kepala oleh Vina
"Gak mood" jawab Ara datar
"Ayo dong Ra, plisss" Mohon Vani sambil mengatubkan tangan di dada
"Iya Ra, jalan-jalan aja. Aku udah lama gak ke mall, gak punya duit soalnya. Hehehe" Timpal Vina di sertai kekehan
"Ya udah deh. Nanti kalau ada yang kalian mau, ambil aja! Aku yang bayar" Putus Ara
"Beneran Ra?" Tanya Twins antusias
"Iya Twins sayang" Jawab Ara
"Yey" seru Twins senang
•
•
•
•
•
To Be Continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Tinta Rachel
Halo kak, jangan lupa mampir buat baca ceritaku juga ya yang berjudul "Dear Me, Jessselyn Anastasya" Makasih kak.
2021-08-24
1