Arabela Adisty Mateo, putri kesayangan keluarga Mateo. Keluarga Mateo sangat menjaga Ara dari berbagai hal, sampai dalam soal hati. Keluarganya melarang Ara untuk berpacaran, apalgi Ara masih belum cukup dewasa mengahadapi bagaimana patah hati nantinya.
Tapi kedua orang tuanya lengah, Ara akhirnya pacaran dengan orang yang sama sekali tak Ara cintai, karena paksaan dari pihak laki-laki dengan sebuah ancaman yang membuat Ara tak bisa menolaknya.
Ara berhubungan dengannya hanya beberapa bulan saja, karena laki-laki itu sendiri menyerah dengan Ara. Setela putus dengan laki-laki itu, Ara kembali berpacaran dengan Sahabatnya sendiri, awalnya Ara hanya menerimanya karena takut dengan menolaknya, persahabatan mereka akan terasa canggung.
Setelah beberapa bulan menjalin hubungan, akhirnya tumbuh benih-benih cinta di hati Ara. Ara mulai menyukai laki-laki itu, dia juga mencintai dan menyayangi nya. Mereka menjalin hubungan dengan hangat dan sangat romantis, sampai-sampai banyak yang iri dengan hubungan mereka. Sampai pada suatu kejadian, terjadilah penghianatan.
"Apa kalian udah pacaran?" Tanya Ara kepada mereka, tapi mereka tetap diam tak ada yang mau menjawab pertanyaan Ara.
"Jawab! Kalian pacaran tidak?" Bentak Ara dengan muka yang sudah merah padam karena menahan emosi
"I-iya, Kami berdua pacaran" Jawab mereka kompak sambil menundukkan kepala
"Oh, ok. Makasih untuk 2 tahun ini Mike! Satu lagi, makasih juga untuk kejutannya. Semoga kalian berdua bisa bahagia" Ujar Ara dengan wajah datar, tak ada sedikitpun air mata yang jatuh dari mata Ara.
"Gue mohon sama loo Ra, jangan benci kita, jangan marah juga sama kita. Gue sangat mencintai Mike, dan Mike juga cinta sama gue. Kita berdua sama-sama saling mencintai, jadi gue harap loo bisa ngertiin kita berdua" Ujar Vina panjang lebar sambil memohon kepada Ara. Sedangkan Mike, dia diam saja tak mengeluarkan satu kata pun. Tapi dia hanya melihat ke arah Ara yang berekspresi datar dan dingin. Melihat Ara berwajah datar dan dingin, dia merasa sakit di hatinya. Dia menyesali perbuatannya. Tapi nasi sudah menjadi bubur, sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
"Gue marah? gak kok, gue gak marah sama kalian. Cuma gue sedikit kecewa. Loo Vin, loo tau gue pacar nya Mike, gue sering curhat sama loo, gue sering bagi apa yang Mike kasih ke gue, tapi loo balas semuanya dengan penghianatan. Ohh, thank you Girl" Ucap Ara sinis sambil menatap Vina
""Dan lo Mike, loo tau gue sama Vina sahabatan, loo tau juga Vina udah gue anggap kaya Ade gue sendiri, terus loo selingkuh dengan dia? wow, perlu di beri tepuk tangan" Ujar Ara sinis sambil bertepuk tangan
Ara di khianati Sahabatnya sendiri, orang yang sangat dia sayangi, orang yang sudah di anggap adiknya sendiri, dia tega melukai hati Ara, merampas kebahagian Ara, merebut pacar yang sangat di sayangi Ara. Disitulah hubungan Ara, pacarnya, dan juga Sahabatnya menjadi rusak.
Ara tak marah ke pada mereka, hanya saja dia sedikit kecawa dan shok atas kejadian itu. Sampai pada suatu kejadian, dia bertemu dengan seorang yang merubah segalanya, dia membangkitkan semangat Ara, dia selalu ada buat Ara, dia selalu menghibur Ara saat Ara sedih.
"Buk" Ara tidak sengaja menabrak orang dan terjatuh
"Eh, maaf ya. Sini aku bantu" Ucap nya tak enak hati sambil membantu Ara bangun
"Gak papa kok, aku juga yang salah. Jalannya gak lihat-lihat." Ujar Ara sambil mendongakkan kepalanya, karena Ara hanya sebatas dada pria itu.
"Cantik" Ucapnya tak sadar
"Kenapa?" Tanya Ara memastikan
"Eh, gak kok. Gak ada apa-apa" Elaknya
"Kamu yakin gak kenapa-kenapa?" Tanya pria tersebut memastikan
"Iya, gak papa" Jawab Ara yakin
"Ya udah, aku duluan" Ucap Ara sambil berlalu, tapi baru dua langkah Ara menjauh, Ara kehilangan keseimbangan. Dengan sigap Pria tersebut menahan Ara agar tak terjatuh.
Mata mereka berdua bertemu sepersekian detik, laki-laki yang bersama Ara itu terpaku melihat wajah yang di miliki wanita yang ada di pelukannya, siapa lagi kalau bukan Ara. Dia juga seakan terhipnotis melihat keindahan mata Ara.
Sampai akhirnya Ara menyadari kalau dia berada di pelukan laki-laki yang belum dia tahu namanya itu, dan dia langsung memutuskan kontak mata.
"Ehh, maaf-y" Ucap Ara sambil bangkit dari pelukan pria tersebut
"Hati-hati" Ucapnya datar, lain di luar lain di dalam. Luarnya data, padahal dalamnya sangat berdebar..Heheheh
"Iya, makasih ya" Jawab Ara canggung
•
•
•
•
•
Happy reading
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments