Sagara duduk di kursi, menundukkan kepalanya. Membaca dokumen yang berisi biodata seorang wanita yang duduk di kursi berhadapan dengannya.
"Siena.." ucap Sagara seraya mengangkat wajahnya menatap ke arah Siena, yang akan menjadi sekretaris barunya menggantikan Nancy.
"Saya Pak!" sahut Siena, duduk dengan tegap, menatap dalam bos barunya.
Sagara terdiam memperhatikan wajah Siena, ia teringat kejadian semalam di kelab. Saat membawa Dion pulang dalam keadaan mabuk, wajah Siena mirip dengan wanita semalam yang hampir saja ia tabrak. Terlintas dalam benaknya untuk bertanya kepada Siena, apakah dia orang yang sama hanya penampilan saja yang berbeda. Semalam, wanita itu menggunakan pakaian seksi, sementara wanita yang di hadapannya menggunakan pakaian sederhana. Blus berwarna biru muda, dan rok hitam selutut, rambutnya yang panjang di biarkan tergerai indah namun kecantikan wajahnya lebih natural di banding semalam.
"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Sagara ragu ragu.
Siena mengerutkan dahinya coba mengingat, namun ia sama sekali tidak mengingatnya.
"Tidak Pak!" sahut Siena cepat.
Sagara mengangguk anggukkan kepala dengan tatapan penuh selidik ke arah Siena.
"Baiklah Siena, selamat bergabung." Sagara mengulurkan tangannya.
"Terima kasih Pak!" sahut Siena membalas uluran tangan Sagara.
Setelah berbincang sedikit tentang pekerjaan yang harus dia lakukan hari ini. Siena meninggalkan ruangan Sagara kembali ke ruangannya.
Selang beberapa menit sepeninggal Siena. Dion Jareda, sahabat Sagara membuka pintu lebar lebar, lalu ia masuk dan duduk di kursi dengan wajah di tekuk.
"Ada apa lagi?" tanya Sagara.
"Ga, aku memutuskan untuk mencari mantan istri dan putraku." Jawab Dion sesaat kepalanya tertunduk.
"Tunggu, tunggu! mantan istri dan anakmu? apa maksudmu?" tanya Sagara masih belum paham ucapan Dion.
"Ya!" sahut Dion. "Sebelum aku menikahi Tamara, lebih dulu aku menikah dengan wanita lain. Tapi, Ibuku tidak menyukainya dan memaksaku untuk menceraikan istriku. Padahal, waktu itu istriku baru saja melahirkan putraku. Tapi, harus aku akui, kalau saat itu aku tidak tergoda Tamara. Mungkin aku masih bersama istri dan anakku." Jelas Dion.
"Ya Tuhan, aku tidak menyangka ternyata kau sebrengsek itu!" seru Sagara, menggelengkan kepalanya. Selama ini, yang Sagara tahu kalau Dion hanya menikah satu kali.
"Maaf, waktu kejadian itu kau sedang berada di Luar Negeri. Memang, pernikahanku dengan istri pertamaku tidak lama. Hanya satu tahun." Ungkap Dion.
"Apapun alasanmu, aku tidak mengerti jalan pikiranmu." Kata Sagara. "Lalu? kau akan mencari mantan istrimu kemana?"
"Aku tidak tahu, aku sudah mencarinya ke rumah dia tapi sayang. Rumah itu sudah pindah kepemilikan, mantan istriku membawa putraku entah kemana." Dion mendesah kecewa.
"Untuk apa kau mencarinya? bukankah kau sudah memiliki Tamara?" tanya Sagara, seraya menyandarkan tubuhnya di kursi.
"Aku ingin kembali padanya," jawab Dion. "Aku dan Tamara segera bercerai."
Sagara tersenyum sinis, menggelengkan kepala lalu berdiri. "Dari dulu kau tidak pernah berubah!"
"Ayolah, kau sahabat terbaikku. Bantu aku, mencari mereka berdua." Pinta Dion.
"Bagaimana aku membantumu? nama, wajah nya pun aku tidak tahu," jawab Sagara, berdiri dari tempat duduknya melangkahkan kakinya mendekati Dion.
"Nama mantan istriku-?" ucapan Dion terputus, saat suara ketukan pelan di pintu memaksa Dion terdiam.
Seorang pria membuka pintu, lalu berjalan mendekat ke arah Sagara. "Pak, anda sudah di tunggu di ruang rapat."
"Aku segera ke sana."
Pria itu mengangguk, lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan.
"Dion, aku ada rapat. Kita lanjutkan nanti!" Sagara menepuk bahu Dion, lalu beranjak pergi meninggalkan ruangan.
Dion hanya mendesah kecewa, sahabatnya memang super sibuk. Tidak seperti dirinya yang malas malasan.
"Kau dimana? apakah kau baik baik saja?" tanyanya dalam hati.
"Mungkin, putraku sekarang berusia 7 atau 10 tahun? entahlah aku tidak mengingatnya," gumam Dion.
Sementara di ruangan lain. Sagara yang tengah mengikuti rapat penting. Tatapan matanya terus memperhatikan Siena hingga rapat itu selesai.
Sagara penasaran dengan pemilik wajah yang sama di kelab malam. Tidak mungkin ada orang yang memiliki wajah serupa selain anak kembar. Jika wanita di kelab itu adalah orang yang sama dengan Siena, Sagara merasa perlu mencari tahu apa yang di lakukan Siena malam malam di kelab malam itu selain? dan jika dugaan Sagara benar, maka reputasi perusahaannya bisa rusak hanya karena ulah satu karyawan.
"Aku harus mencari tahu, apa yang di kerjakan wanita itu. Apakah orang yang sama atau bukan." Gumam Sagara dalam hati.
"Bapak mau duduk di sini terus?" tanya Siena mengejutkan Sagara yang tengah melamun.
"Maaf.." jawab Sagara lalu beranjak dari kursi. Mereka pun melangkah bersama keluar dari ruangan rapat.
Di sela langkahnya Sagara kembali memberanikan diri untuk bertanya di luar pekerjaan.
"Apakah kau memiliki pekerjaan sampingan?" tanya Sagara penuh selidik.
"Tidak Pak!" sahut Siena.
"Apakah kau sering keluar masuk kelab?" tanya Sagara lagi menoleh ke arah Siena yang berhenti dan menatap aneh.
"Maksud Bapak?" tanya Siena mulai kesal.
"Tidak apa apa, lupakan!" jawab Sagara mempercepat langkahnya meninggalkan Siena yang masih terpaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
novita setya
yg keluar masuk tuh ing*us kan thor😁
2021-09-02
1
Dewi Ariyanti
siena mantan istri dion ataukah jodoh sagara🤔🤔🤔
2021-08-22
1
D'
mantan istri dion
2021-08-16
0