Kembali Ke Tempat Itu

Pagi itu di meja kerjanya, Nando duduk menatap pada layar komputer yang ada di hadapannya.

Dia mengamati dan mempelajari perkembangan perusahaannya, belakangan ini, perusahaan Nando mengalami kemajuan yang cukup pesat.

Banyak sekali permintaan pasar mengenai produk digitalnya, yang kini sudah merambah sampai ke manca negara.

Di usianya yang masih sangat muda, dia belajar untuk mengembangkan bisnisnya di tambah lagi dengan jadwal kuliahnya yang kini tinggal setengah jalan.

Ceklek!

Seorang wanita berpakaian formal masuk dengan membawa beberapa dokumen di tangannya.

"Selamat pagi pak Nando, nanti di jam sepuluh akan ada meeting dengan dewan direksi mengenai peluncuran produk baru kita!" kata Dea, sekertaris Nando.

"Iya, nanti tolong kau ingatkan lagi ya!" ujar Nando.

"Oya Pak, ini ada beberapa proposal dari para investor, mohon Bapak mempelajarinya terlebih dahulu!" lanjut Dea sambil meletakan dokumennya di atas meja kerja Nando.

"Iya, nanti kalau sempat aku baca!" sahut Nando.

"Lho kok kalau sempat Pak! Hasilnya di tunggu lho!" tukas Dea.

"Kau ini cerewet sekali! Aku juga sudah tau apa yang harus aku lakukan! Sekarang tolong kau panggilan Roy, aku butuh dia saat ini, dasar asisten abal-abal! Bukannya mendampingi malah keluyuran!" sungut Nando.

"Baik Pak, tadi Pak Roy sedang makan di kantin, akan segera saya panggilkan!" Dea kemudian segera keluar dari ruangan Nando.

Tak sampai menunggu lama, Roy sudah masuk ke ruangan itu terburu-buru sambil mengusap mulutnya yang masih belepotan makanan.

"Kau ini kemana saja sih?? Asisten itu seharusnya selalu ada di samping bos nya!" cetus Nando.

"Yah, namanya juga asisten jaman Now Tuan!" sahut Roy sambil menggaruk rambutnya.

"Roy, aku ada beberapa tugas kuliah yang menumpuk, tolong kau bantu aku untuk mengerjakannya, karena aku juga harus mempelajari ini!" ujar Nando sambil mengangkat map yang berisi dokumen penting itu.

"Siap Tuan, tapi bagaimana aku bisa mengerjakan tugas Tuan?" tanya Roy.

"Kau tinggal cari jawabannya di internet, Jaman sekarang apa sih yang tidak bisa!" sahut Nando.

"Jadi, nanti sore Tuan tidak ke kampus?" tanya Roy.

"Tidak! Kepalaku pusing berhadapan dengan Dosen dan para wanita yang kurang kerjaan mengejarku!" jawab Nando.

"Lalu Tuan mau kemana setelah dari kantor?" tanya Roy lagi.

"Antarkan aku ke tempat yang kemarin Roy!" kata Nando.

"Apa? Tempat yang mana tuh Tuan?" tanya Roy bingung.

"Tempat yang kemarin, rumah besar itu, tempat prostitusi!" jelas Nando.

"Whattt?? Tuan sehat??" Roy menempelkan punggung tangannya di dahi Nando.

"Hei!! Kau tidak sopan memegang dahi Tuanmu!" sengit Nando.

"Maaf Tuan, cuma reflek saja, masa Tuan Nando yang terhormat datang ke tempat seperti itu sih, kalau mau cari jodoh jangan di situ Tuan, lebih baik di biro jodoh saja, ada lho sekarang aplikasi untuk cari jodoh!" ujar Roy.

"Sembarangan! Siapa juga yang mau cari jodoh? Aku cuma kasihan sama wanita itu, tidak semua orang yang bekerja di situ melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati, karena kebutuhan hidup dan minimnya lapangan pekerjaan, di tambah pandangan masyarakat yang selalu memandang rendah pada mereka, kasihan!" gumam Nando.

"Jadi, apa yang mau Tuan lakukan di sana?" tanya Roy.

"Aku sedang berpikir, bagaimana caranya aku bisa membeli lahan mereka itu dan mengubah tempat itu menjadi sesuatu yang positif!" sahut Nando.

"Tidak semudah itu Tuan, bisnis mereka itu sudah berjalan lama, Tuan saja yang baru tau!" celetuk Roy.

"Pasti ada caranya!" ujar Nando.

"Kenapa Tuan tidak konsultasi pada Tuan besar saja? Beliau kan pakarnya dunia properti!" sahut Roy.

"Kau benar Roy! Aku harus diskusi dengan Papa mengenai ini! Kadang-kadang otakmu boleh juga Roy, ada kemajuan!" puji Nando. Roy tersenyum senang mendapat pujian dari Tuannya itu.

****

Malam itu, Sandra sudah berganti pakaian, dia udah bersiap menyambut tamu yang sudah membokingnya, dengan polesan wajah yang tebal, juga pakaian yang terlihat seksi, walau dalam hati dia merasa kurang nyaman.

Namun tuntutan pekerjaan memaksanya untuk mengabaikan hati nuraninya.

Beberapa orang wanita juga terlihat sedang mempersiapkan diri.

"Kau dapat tamu siapa malam ini?" tanya Windi, wanita yang terlihat cantik dan seksi, Windi juga adalah bunga di tempat itu setelah Sandra.

Windi selalu merasa kalau Sandra adalah saingannya, karena selalu mendapat tamu Om-Om yang kaya raya dan royal, sementara yang lainnya hanya mendapat tamu pria kelas menengah.

"Kata Mami Vero, Om John!" sahut Sandra.

"Om John? Yang boss tambang itu? Kau pasti akan mendapat banyak tips! Kau pakai dukun yang mana sih San? Selalu deh kebagian yang tajir!" gerutu Windi.

"Kau pikir walaupun konglomerat sekalian, aku bangga kencan dengan mereka?? Kalau boleh memilih, aku tidak mau melayani mereka semua!!" cetus Sandra.

"Huh!! Dasar sombong!! Mentang-mentang primadona, sok suci kau!! Ingat San, kau tuh sudah kotor! Sama seperi aku atau yang lainnya, sadar itu!!" sengit Windi.

Tiba-tiba dari arah lantai atas, muncul Mami Vero dengan dua orang bodyguard nya seperti biasa.

"Hei! Ada apa ini?? Kenapa ribut-ribut di sini??!!" hardik Mami Vero.

"Mami, sekali-kali kek aku di kasih tamu orang golongan atas, kenapa harus Sandra terus? Mami pilih kasih deh!" sungut Windi.

"Sudahlah, Windi, kau temani tamu yang sedang minum di depan sana, dan kau Sandra, bersiaplah, Om John sudah datang tuh!" kata Mami Vero.

Seorang laki-laki paruh baya yang berusia sekitar 50 tahun itu datang mendekati mereka.

Tubuhnya gemuk dan pendek, kepalanya sedikit botak, dengan senyum genitnya dia mencolek dagu Sandra.

"Ayolah sayang, aku sudah tidak sabar di belai olehmu!" kata Pria itu sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Sandra.

Dalam hati Sandra jijik melihatnya, namun terpaksa dia membalas dengan tersenyum.

"Sandra, sekarang kau ikutlah dengan Om John, layani dia dengan baik, awas saja kalau kau kembali mengecewakan tamu kehormatanku!" cetus Mami Vero.

"Iya Mami!" sahut Sandra yang kini sudah di gandeng oleh Om John, pria paruh baya yang lebih pantas menjadi Ayahnya.

Saat mereka baru saja keluar dari gerbang besar rumah itu, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menarik tangan Sandra hingga terlepas dari gandengan Om John.

"Hei pria tua! Kau tak malu bermain dengan wanita yang pantas jadi anakmu? Apa kau tidak merasa berdosa terhadap anak dan istrimu yang ada di rumah??" berang Nando yang tiba-tiba muncul itu.

"Kurang ajar!! Siapa kau anak kemarin sore sudah berani menggurui ku, dia milikku, aku sudah membayar mahal pada Vero!!" sengit Om John, matanya melotot menatap Nando.

"Ssst Sandra, ikutlah denganku, ayo!!"

Nando segera menarik tangan Sandra dan dengan cepat membawanya masuk ke dalam mobilnya yang sudah terparkir tak jauh dari tempat itu.

"Rooyy!! Tancap gas cepaat!!" seru Nando.

Mobil Nando langsung melesat cepat meninggalkan tempat itu.

****

Terpopuler

Comments

Sri Astuti

Sri Astuti

nando nekad🤣🤣

2023-08-21

0

Santi Triyana

Santi Triyana

bawa Sandra ketempat yg jauh Nando jgn balik lagi *kesono 👍😍

2021-09-17

1

Intan segaf Annisa

Intan segaf Annisa

ahh.. author mh. kok sepertinya nando mau di jodohkan sm kupu2 mlm sih thor..
emg ga kasihan apa yaa sm nando.
dy kan anak yg baik

hehehe.

2021-08-07

0

lihat semua
Episodes
1 Kejadian Malam Itu
2 Kepahitan Di Balik Senyum
3 Bertanya Pada Ibu
4 Kembali Ke Tempat Itu
5 Bersembunyi
6 Tertangkap
7 Marah Besar
8 Terpaksa Berbohong
9 Mulai Curiga
10 Teman Kampus
11 Ancaman Pak Wiryo
12 Hampir Ketahuan
13 Melindungi
14 Negosiasi
15 Curahan Hati
16 Pertemuan Dua Keluarga
17 Harga Seorang Wanita
18 Dilema
19 Setulus Hati, Sedalam Cinta
20 Bertemu Ayah Tiri Lagi
21 Bertemu Windi
22 Permintaan Ibu
23 Kegalauan Hati
24 Malam Penuh Cinta dan Air Mata
25 Kedatangan Mami Vero
26 Acara Pertunangan
27 Pengakuan Sandra
28 Kebakaran
29 Berita Viral
30 Persiapan Pernikahan
31 Sebuah Kenyataan
32 Melihatmu Dari Jauh
33 Saling Melupakan
34 Bubur Ayam
35 Pulang Ke Rumah Baru
36 Merindukan Cucu
37 Berita Tak Terduga
38 Serba Salah
39 Pertanyaan Nando
40 Sakit Vania
41 Permohonan Vania
42 Ucapan Tante Rina
43 Belajar Mandiri
44 Operasi Vania
45 Periksa Kandungan
46 Ikatan Batin
47 Ikatan Batin
48 Susu Hamil
49 Meninggalkan Dirimu
50 Kehilangan Yang Terkasih
51 Belajar Melupakan
52 Pengakuan Nando
53 Ucapan Seorang Papa
54 Selamat Datang Ke Dunia
55 Mulai Mencari
56 Jangan Pergi
57 Sebuah Kerinduan
58 Pulanglah Bersamaku
59 Tidak Ingin Berpisah
60 Kebimbangan Hati
61 Pulang Ke Jakarta
62 Belajar Menerima
63 Di Rumah Ini
64 Sebuah Kejujuran
65 Rapat Keluarga
66 Sikap Tante Rina
67 Keputusan Nando
68 Peringatan Kezia
69 Kia Demam
70 Periksa Ke Dokter
71 Harus Menikah
72 Restu Vania
73 Pernikahan Yang Ke Dua
74 Malam Pertama
75 Rencana Tante Rina
76 Vania Hilang
77 Kembali Ke Rumah
78 Sikap Vania
79 Kecemasan Nando
80 Terus Mencari
81 Vania Bertemu Sandra
82 Menginap
83 Tidur Bersama
84 Mulai Ada Titik Terang
85 Kia Kembali
86 Kemarahan Keluarga
87 Menjenguk Kia
88 Hampir Terciduk
89 Luapan Hati Vania
90 Semakin Tertekan
91 Sesuatu Yang Mengejutkan
92 Kabar Tante Rina
93 Vania Shock
94 Kecelakaan
95 Kondisi Sandra
96 Dukungan Keluarga
97 Sandra Mulai Sadar
98 Mencari Vania
99 Pertemuan Nando dan Adi
100 Surat Cerai
101 Vania Mengunjungi ibunya
102 Rencana Selanjutnya
103 Resmi Bercerai
104 Pengakuan Adi
105 Pindah Rumah
106 Ayam Bakar
107 Vania Sakit
108 Menghubungi Adi
109 Sakit Keras
110 Sebuah Permintaan
111 Kegelisahan Sandra
112 Takut Kehilangan
113 Keinginan Adi
114 Selamat Tinggal Tante Rina
115 Rencana Pernikahan Darurat
116 Pernikahan Adi dan Vania
117 Malam Pertama Di Rumah Sakit
118 Permintaan Maaf
119 Hadiah Untuk Sandra
120 Rencana Perjalanan
121 Perjaka Tampan Dan Wanita Malam (END)
122 Pulang Sekolah
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Kejadian Malam Itu
2
Kepahitan Di Balik Senyum
3
Bertanya Pada Ibu
4
Kembali Ke Tempat Itu
5
Bersembunyi
6
Tertangkap
7
Marah Besar
8
Terpaksa Berbohong
9
Mulai Curiga
10
Teman Kampus
11
Ancaman Pak Wiryo
12
Hampir Ketahuan
13
Melindungi
14
Negosiasi
15
Curahan Hati
16
Pertemuan Dua Keluarga
17
Harga Seorang Wanita
18
Dilema
19
Setulus Hati, Sedalam Cinta
20
Bertemu Ayah Tiri Lagi
21
Bertemu Windi
22
Permintaan Ibu
23
Kegalauan Hati
24
Malam Penuh Cinta dan Air Mata
25
Kedatangan Mami Vero
26
Acara Pertunangan
27
Pengakuan Sandra
28
Kebakaran
29
Berita Viral
30
Persiapan Pernikahan
31
Sebuah Kenyataan
32
Melihatmu Dari Jauh
33
Saling Melupakan
34
Bubur Ayam
35
Pulang Ke Rumah Baru
36
Merindukan Cucu
37
Berita Tak Terduga
38
Serba Salah
39
Pertanyaan Nando
40
Sakit Vania
41
Permohonan Vania
42
Ucapan Tante Rina
43
Belajar Mandiri
44
Operasi Vania
45
Periksa Kandungan
46
Ikatan Batin
47
Ikatan Batin
48
Susu Hamil
49
Meninggalkan Dirimu
50
Kehilangan Yang Terkasih
51
Belajar Melupakan
52
Pengakuan Nando
53
Ucapan Seorang Papa
54
Selamat Datang Ke Dunia
55
Mulai Mencari
56
Jangan Pergi
57
Sebuah Kerinduan
58
Pulanglah Bersamaku
59
Tidak Ingin Berpisah
60
Kebimbangan Hati
61
Pulang Ke Jakarta
62
Belajar Menerima
63
Di Rumah Ini
64
Sebuah Kejujuran
65
Rapat Keluarga
66
Sikap Tante Rina
67
Keputusan Nando
68
Peringatan Kezia
69
Kia Demam
70
Periksa Ke Dokter
71
Harus Menikah
72
Restu Vania
73
Pernikahan Yang Ke Dua
74
Malam Pertama
75
Rencana Tante Rina
76
Vania Hilang
77
Kembali Ke Rumah
78
Sikap Vania
79
Kecemasan Nando
80
Terus Mencari
81
Vania Bertemu Sandra
82
Menginap
83
Tidur Bersama
84
Mulai Ada Titik Terang
85
Kia Kembali
86
Kemarahan Keluarga
87
Menjenguk Kia
88
Hampir Terciduk
89
Luapan Hati Vania
90
Semakin Tertekan
91
Sesuatu Yang Mengejutkan
92
Kabar Tante Rina
93
Vania Shock
94
Kecelakaan
95
Kondisi Sandra
96
Dukungan Keluarga
97
Sandra Mulai Sadar
98
Mencari Vania
99
Pertemuan Nando dan Adi
100
Surat Cerai
101
Vania Mengunjungi ibunya
102
Rencana Selanjutnya
103
Resmi Bercerai
104
Pengakuan Adi
105
Pindah Rumah
106
Ayam Bakar
107
Vania Sakit
108
Menghubungi Adi
109
Sakit Keras
110
Sebuah Permintaan
111
Kegelisahan Sandra
112
Takut Kehilangan
113
Keinginan Adi
114
Selamat Tinggal Tante Rina
115
Rencana Pernikahan Darurat
116
Pernikahan Adi dan Vania
117
Malam Pertama Di Rumah Sakit
118
Permintaan Maaf
119
Hadiah Untuk Sandra
120
Rencana Perjalanan
121
Perjaka Tampan Dan Wanita Malam (END)
122
Pulang Sekolah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!