Kesenangan Sebelum Penderitaan

"Gin, lo gak tidur?" Tanya Vana kepada Gina yang masih fokus duduk di meja belajarnya.

"Bentar lagi, kalau lo ngantuk tidur saja diluan" jawab Gina.

"Ok," balas Vana.

Untuk yang satu ini Vana tidak bisa membantu Gina. Dia tidak mengerti apa apa tentang perusahaan. Walau dulu Daddy mereka pernah memperkenalkan mereka dengan yang namanya perusahaan, tidak ada satupun yang masuk kedalam otaknya Vana.

Setelah beberapa saat Gina melirik Vana yang sudah terlelap diatas kasur.

Jika Vana merasa sedih karena tidak bisa membantu Gina, Gina malah terlihat bahagia saat ini. Senyuman mengembang di bibirnya. Dia tidak stres seperti sebelumnya karena dia meminta bantu Zack.

Gina tertawa kecil memikirkan kelakuannya. Dia bahagia karena untuk pertama kalinya dia bisa menyelesaikan tugas dari Ayahnya hanya dalam dua jam. Biasanya dia sampai harus begadang untuk mengerjakan tugas itu. Sejujurnya Gina tidak mengerti karena selama ini dia tidak terlalu fokus dengan mata kuliahnya.

Gina mematikan laptop dan ponselnya lalu meletakkannya ditempat yang seharusnya. Tidak lupa berkas dari Daddynya juga ia simpan.

"Good night world," ucap Gina yang sudah merebahkan tubuhnya di kasur miliknya.

Di kamar mereka ada dua kasur, dua meja belajar, dua lemari, semuanya serba dua kecuali kamar mandi yang hanya ada satu.

***

"My Dad,"

"My Mom,"

Gina dan Vana berlari dan memeluk kedua orang tua mereka yang sudah duduk di meja makan.

"Kapan My Dad datang?" Tanya Gina yang berada dipelukan Daddynya.

"Iya, kenapa My Mom tidak mengabari kami kalau sudah sampai?" Tanya Vana menatap Mommynya yang sedang berpelukan dengannya.

"Kami sampai jam lima tadi. Dan My Mom tidak mau mengganggu tidur kalian," jawab Mommy Valeri.

Setelah berbincang sedikit mereka sarapan bersama.

Setelah sarapan mereka pergi jalan jalan ke green park London.

Ya Aunty Sepia dan Uncle Byan tinggal di London.

Senyuman terukir di wajah mereka ketika sudah sampai di green park. Dari mereka semua hanya Gina yang tersenyum paksa.

Kebahagian sebelum penderitaan itulah yang dia pikirkan. Seperti sebelum sebelumnya. Mereka selalu berlibur saat kedua orang tuanya datang. Dan setelah liburan itu Daddynya akan mulai membahas bisnis dengannya.

"Halo Greo sayang, lihat ini" Gina sedang bermain dengan Greo saat ini

Tidak bisa dipungkiri bahwa dia benar benar bahagia saat ini. Berkas yang diberikan Daddynya tidak lagi mengusik pikirannya saat ini.

Vana sedang bermain dengan Leo dan Ziwel. Vana bermain layaknya anak kecil. Terkadang Gina tertawa melihat kearah mereka.

Daddy Gilang dan Uncle Byan sedang mengobrol seputar bisnis. Sedangkan Mommy Valeri dan adik iparnya, Aunty Sepia sedang mengobrol tentang kehidupan masing masing. Bagaimana keseharian mereka dan kabar keluarga.

"Hello everybody," sapa Zack dan Frad yang tiba tiba datang dan menghampiri keluarga bahagia itu.

"Kak Zack," Vana melambai lambaikan tangannya kearah Zack menyuruh Zack menghampirinya.

Zack pergi kepada Vana sedangkan Frad pergi kepada Gina yang tampak asik bermain dengan bocah kecil yang tak lain adalah sepupunya.

"Eh... Kak Frad. Kakak kok ada disini?" Tanya Gina melirik Frad terkejut.

Mungkin Gina tidak melihat kedatangan Frad tadi.

"Diajak Zack. Tadi Zack nelpon Kakak. Dia bilang Vana menyuruhnya untuk datang kemari," jawab Frad.

Gina tertawa kecil.

"Kak Zack selalu tidak bisa menolak Vana. Benar benar," Gina kembali tertawa ringan.

"Gina kamu yakin kamu baik baik saja?" Tanya Frad.

"Yes, i'm really alright. Why?" Tanya Gina jujur.

"Kamu menyukai Zack" tebak Frad.

Gina mengangguk.

"Dia Kakak dan sahabat yang baik. Aku menyukainya," jawab Gina masih asik bermain dengan Greo.

"Apa kamu tidak pernah menganggapnya sebagai seorang pria?" Tanya Frad juga ikut menyibukkan diri dengan bermain bersama Greo.

"Pria? Kak Zack kan memang pria. Gina selalu mengganggap Kak Zack pria kok. Gina tidak pernah mengganggap Kak Zack wanita atau sejenisnya, sungguh" jawab Gina bersungguh sungguh dengan berpura pura tidak peka maksud Frad.

Frad mengangguk.

Mungkin semua orang berpikir Gina adalah pribadi terbuka namun sejujurnya Gina memiliki banyak perasaan yang dia tutupi dari dunia, itulah pemikiran Frad mengenai Gina.

Aku bingung kenapa kamu bisa sepandai ini menyembunyikan perasaanmu? Sifat siapa yang kamu tiru?

Batin Frad.

Di sisi lain.

"Ada apa Kak?" Tanya Aunty Sepia kepada Mommy Valeri ketika melihat Mommy Valeri menutup sebelah telinga seperti merasa terganggu akan sebuah suara deningan

"Sepertinya ada yang membicarakan ku," jawab Mommy Valeri.

Mereka kembali lanjut berbicara karena Mommy Valeri tidak mau memperpanjang masalah telinganya.

"Kak Zack jangan kabur. Kakak harus main karena Kakak yang jadi," ucap Vana.

"Itu permainan anak anak Van, malu tahu kalau dilihatin orang," ucap Zack.

"Ayolah Kak demi Vana," bujuk Vana.

"Baiklah," balas Zack nurut.

Zack mulai mengikuti instruksi dari Vana. Ia membiarkan punggungnya menjadi tempat bermain bagi ketiga anak manusia itu. Dia menyembunyikan wajahnya agar tidak ada yang mengenalinya. Saat ini sungguh dia sangat malu karena melakukan permainan anak anak diusianya yang udah menginjak dua puluhan.

Tawa bahagia Vana, Ziwel, dan Leo pecah karena keseruan yang mereka ciptakan sendiri.

"Kak Zack ayo dong kejar Vana. Masa Kak Zack kalah sama Vana," ucap Vana yang kini sudah berlari untuk dikejar oleh Zack.

Leo juga sedang berlari dengan Ziwel yang mengejarnya.

Gina masih tetap bersama dengan Greo dan Frad. Mereka bergabung main lari larian. Namun mereka berlari dengan pelan agar tidak menyakiti Greo berbeda dengan keempat manusia tadi yang memang berlari serius.

"Haha..." Greo tertawa ketika Gina tiba tiba berhenti lari mendadak dengan disengaja kan oleh Gina.

Gina dan Frad juga tertawa mendengar tawa lucu bayi kecil itu.

"Vana kamu gak capek apa?" Tanya Zack kepada Vana yang masih asik berlari.

"Gak Zack gimana sih? Lihat tuh Ziwel aja bisa nangkap Leo. Masa Kakak gak bisa nangkap Vana. Kak Zack payah," ucap Vana yang berhenti berlari dan menatap kearah Zack sambil memberikan jempol terbalik dan mengulurkan lidahnya mengejek Zack.

"Kamu ya..." Zack berlari kearah Vana membuat Vana tertawa dan segera berlari agar tidak tertangkap oleh Zack.

Ziwel dan Leo menatap Vana dan Zack yang sudah asik bermain berdua tanpa memikirkan mereka. Dua anak itu pergi menghampiri Mommy mereka untuk mengadu.

"Mommy Kak Vana sama Kak Zack mainnya berdua gak ngajak kami lagi," lapor Leo.

Dua wanita yang sedang berbincang itu melihat Leo sekilas lalu beralih melihat Zack dan Vana yang masih asik dengan aktivitas mereka seakan dunia ini milik mereka berdua.

Terpopuler

Comments

Yohanani Yuhananing

Yohanani Yuhananing

lanjutanyaaku thor seeruuuuu... 👍👍💪💪

2023-02-09

0

@Nci_Ngl🥀

@Nci_Ngl🥀

sepertinya Gina menurun dari mommy Valeri
semangat lanjut kak🤗

2021-08-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!