Setelah mendapatkan izin dari Bu Liliana aku akhirnya bisa mengunjungi bengkel akademi, ini sudah seminggu semenjak aku mulai bersekolah di tempat ini.
"Kalian berdua, kenapa mengikutiku datang kemari?"
"Kenapa ? Sudah jelas kita kan team Brother, bukan begitu kan orang kaya?"
"Jangan memanggilku orang kaya, panggil aku tuan putri."
"Hai, hai."
Seperti biasa kedua orang ini tidak pernah membiarkanku sendirian, kami masuk ke dalam bengkel dimana seluruh Guardian berjajar rapih, beberapa dari mereka juga tampak sedang diperbaiki.
Unit yang dipakai di akademi ini berwarna hitam, seorang pria bertelanjang dada berjalan ke arahku, dia memamerkan seluruh ototnya yang penuh keringat, rambutnya bergelombang di ikat ke belakang.
"Apa yang kalian lakukan di bengkelku bocah nakal?" teriaknya.
"Nggak usah muncrat juga kali," potong Isabel menyibak rambutnya.
"Bukannya kau?"
Aku segera memotong.
"Aku sudah mendapatkan izin untuk ini," aku memberikan kertas yang sebelumnya kudapat, pria itu membacanya sekilas lalu menyobeknya begitu saja.
"Jika kau punya kemampuan, lakukan semaumu."
"Terima kasih."
Si pria itu memanggil seorang wanita berambut sebahu yang sedang mengenakan baju bengkel. Hampir seluruh rambutnya dipenuhi debu.
"Ada apa Bos?"
"Anak ini akan bekerja di sini, pastikan dia berkerja sungguh-sungguh atau kalian berdua di pecat."
"Ba-baik."
Setelah kepergian pria berotot itu, si wanita menghela nafas lega.
"Apa-apaan pria itu?" tanya Isabel.
"Namanya Bos Ferdy, dia orang yang bertanggung jawab di sini... ah benar, namaku Nia, aku asistennya."
"Namaku Nakamura, salam kenal."
Nakamura segera mendekat ke arah Nia yang tampak tidak nyaman sampai Isabel menarik kerah seragamnya ke belakang.
"Aku Isabel."
"Aku Rio, kami siswa baru di akademi ini "
"Begitu, mari ikut aku ke ruangan."
Aku mengajukan permohonan untuk bisa membantu di bengkel ini, awalnya kukira aku tidak akan mendapatkan izin tapi pada akhirnya aku diberikan hak seperti ini.
Nia berkata ke arahku.
"Nah Rio, aku boleh tahu kenapa kau ingin membantu di bengkel ini? Setahuku siswa akademi hanya diperbolehkan belajar untuk menaiki Guardian, baru setelah mereka lulus mereka bisa mengambil teknik lanjutan untuk menjadi montir."
"Aku ingin membuat Guardianku sendiri dan pergi ke medan perang."
"Bukannya itu berlebihan, apa kau tahu seperti apa medan perang itu?"
Isabel dan Nakamura hanya diam mendengarkan.
"Karena sudah tahu maka aku harus ikut bertarung."
"Jangan bilang kau tinggal di Jakarta pusat."
"Benar."
Jakarta pusat adalah lokasi yang menjadi sarang para nyamuk alien itu, di dalam kemiliteran kami menyebutnya "Inside" Jakarta pusat yang tadinya kota indah kini berubah menjadi kota mati dimana para Inside berada.
Ibukota negara pun kini telah dipindahkan ke Kalimantan.
Di ruangan itu nona Nia memberikan kami teh lalu memberikan kami formulir.
"Kami juga," ucap Nakamura.
"Kalian sudah datang kemari bukannya sayang jika melewatkan ini, baru sekarang ada murid yang mengajukan diri ke bengkel loh."
"Selama ini pasti siswa-siswa di akademi sangat malas."
Kami membiarkan perkataan Isabel berlalu begitu saja.
"Kalian berdua tidak perlu ikut merakit mesinnya, akan lebih baik jika kalian menjadi penguji saja... hmm, sebenarnya kami kekurangan orang di bagian itu."
Nakamura dan Isabel menggebrak meja hingga aku sedikit terbatuk-batuk.
"Nona Nia yakin, kami masih kelas satu loh, bukannya siswa bisa mengendarai Guardian di tahun kedua."
"Tak masalah, aku yakin Bos juga akan berkata begitu."
"Aku menerimanya."
"Aku juga ingin tahu bagaimana cara mengendalikan benda itu," tambah Isabel sementara Nia tersenyum kecil.
Entah kenapa dia terlihat sedang merencanakan sesuatu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Eka Nurmila
maasyaAllah. ternyata karena itu, ibu kota di pindah kan ke kalimantan tepatnya di wilayah ku sekarang ini. 😅😅😅😅😅
2022-12-09
2
?????
seperti menceritakan pengalaman diri sendiri
2021-08-14
0