Bab 3

Ayu masuk ke kamar Kafka untuk mengecek kondisi Kafka. Tetapi ia di buat menghela nafas dengan kelakuan Kafka yang membuat salah paham semua orang.

Ayu merasa sangat kasihan melihat wajah lelah Adel tetapi ia juga tidak bisa apa-apa , karena kalau mereka terpisah Kafka akan murka dan Adel akan sedih.

Ayu keluar dari kamar Kafka. Setelah sang Mommy keluar Kafka bangun dan membenarkan tidur Adel.

"Selamat istirahat" ucap Kafka.

Lalu ia ikut merebahkan tubuhnya kembali bersama Adel. Kafka memeluk tubuh Adel seperti tak ingin kehilangan.

Adel menggeliat dan mencari posisi yang nyaman. Adel menenggelamkan wajah nya di dada bidang Kafka.

Sedangkan di kamar Ayu , ia duduk termenung menghadap ke jendela luar. Ayu menatap jalanan yang mulai melenggang.

"Kenapa , Mom?" tanya Elga dengan memeluk Ayu dari belakang.

"Aku kasihan dengan Adel, apakah harus kita bantu Kafka agar ia sadar bahwa dia juga sangat mencintai Adel" jawab Ayu dengan lesu.

"Hmmm aku punya ide" ucap Elga dengan tersenyum.

Lalu Elga membisikan sesuatu ke telingan Ayu, lalu Ayu mengangguk seraya tersenyum.

"Ahhhh kau memang the best sayang" ucap Ayu bangga.

Elga tersenyum menyirangi lalu mengangkat tubuh Ayu dengan cepat. Ayu sudah pasrah dan langsung mengalungkan tangannya pada leher Elga.

"Kau harus memberiku imbalan, sayang" bisik Elga dengan sensual.

Lalu Elga langsung menyerang Ayu dengan penuh kelembutan.

Begitulah mereka , walaupun sudah berumur tetapi mereka tetap saja harmonis dan rukun. Bahkan Ayu dan Elga mengajarkan hal yang sama pada Anak-anaknya.

-Pagi Hari.

Adel mengerjapkan mata cantiknya, ia menggeliat dan menatap ke sebelahnya bahwa Kafka sudah tidak ada disana.

"Uhhh Kafka pasti sedang mandi" gumam Adel.

Lalu Adel bangun dan beranjak merapihkan tempat tidur Kafka, setelah itu Adel langsung menyiapkan pakaian santai Kafka.

Adel melangkahkan kaki nya keluar kamar, ia beranjak ke kamarnya dan bersiap-siap untuk kerja.

"Kak , aku berangkat sama Bibi ya" pamit Milsi.

"Tidak sama Non Qilla?'' tanya Adel.

"Tidak Kak, aku harus pagi-pagi sedangkan Non Qilla kan agak siang" jawab Milsi.

"Yaudah hati-hati. Masih ada kan uang bekal nya?" tanya Adel

"Ada Kak, aku pergi ya" pamit Milsi. Lalu ia pergi ke depan dan naik ke motor Bibi Art yang akan belanja.

Ayu mengeryit saat melihat Milsi berangkat lebih pagi.

"Nak, kenapa Milsi berangkat lebih dulu?" tanya Ayu pada Putri nya.

"Dia ada kegiatan Momm" jawab Qilla santai.

Ayu hanya mengangguk dan berjalan ke arah ruang keluarga. Ia melihat Kafka yang sudah rapi dan berjalan ke arah belakang.

Ayu sudah tahu bahwa Kafka akan memanggil Adel untuk sarapan.

"Mas , kapan rencana kita akan di jalankan" ucap Ayu

"1 minggu lagi, anak temanku sudah bersedia" balas Elga tersenyum.

Sedangkan di belakang , Kafka sedang menunggu Adel selesai bersiap. Mereka akan bersama ke kantor.

Adel membuka pintu dan kaget saat melihat sosok Kafka ada di depannya.

"Mau kemana , Ka? Kamu masih sakit" protes Adel dengan wajah garang.

"Aku akan ke kantor , nanti kamu kerja di dalem ruanganku dan aku akan istirahat jika lelah. Bahkan aku membawa obat" ucap Kafka dengan cepat.

Adel menghela nafas dan mengangguk pasrah. Ia pasti akan melihat awan mendung jika melarang keinginan Kafka.

"Ayo sarapan dulu, dan kamu harus bawa bekal untuk makan siang kita nanti" ucap Kafka dengan menggenggam tangan Adel.

"Baiklah Bos" kesal Adel.

Kafka hanya terkekeh dan terus tersenyum senang.

Kafka menyuruh Adel duduk di sampingnya. Elga dan yang lainnya tak heran bahkan itu sudah menjadi kebiasaan Kafka.

"Makan yang banyak Bang, biar tidak menyusahkan oranglain" celetuk Qilla dengan wajah tanpa dosa nya.

Kafka mendelik kesal sedangkan yang lain hanya tersenyum saja.

Mereka sarapan dengan damai dan dengan cepat Adel memakan sarapannya. Setelah selesai ia langsung ke dapur dan mengambil wadah untuk bekal dirinya dan Kafka.

"Kak , aku mau juga dong bekal" ucap Qilla

"Baiklah , sayang" balas Adel.

Elga menatap Kafka yang tak suka kalau Adel memanggil Qilla dengan sayang.

"Ohh iya, Nak Adel, besok akan datang anak teman Om, tolong kamu antar kemanapun dia ya" ucap Elga dengan tersenyum.

"Bai

Belum juga Adel menyelesaikan bicara nya Kafka sudah menatap tajam.

"Tidak akan maupun itu wanita. Adel tidak akan kemana-mana! Ayo cepat kita berangkat" tegas Kafka.

Adel mengangguk dan tersenyum lembut pada Ayu dan Elga.

Elga mengangguk dan tertawa pelan.

"Lihatlah dia cemburu akut" ucap Elga.

"Aku berangkat" pamit Qilla dengan mencium pipi Orangtua nya.

"Ahhh kita harus segera memberi tahu rencana ini pada sahabat Kafka dan pada Adel nya. Aku yakin dia akan kebakaran jenggot" ucap Ayu dengan terkekeh.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Fitriana Nanaz

Fitriana Nanaz

kafka masih blom nyadar sama perasaannya

2021-09-05

0

💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺​﷽🆅🅸🅽🅰❶﷽⍣⃝కꫝ🎸​᭄꧂

💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺​﷽🆅🅸🅽🅰❶﷽⍣⃝కꫝ🎸​᭄꧂

𝖕𝖊𝖓𝖌𝖊𝖓 𝖙𝖆𝖚 𝖐𝖆𝖋𝖐𝖆, 𝖘𝖊𝖕𝖊𝖗𝖙𝖎 𝖆𝖕𝖆 𝖞𝖆, 𝖐𝖆𝖑𝖔 𝖉𝖎𝖆 𝖘𝖊𝖕𝖊𝖗𝖙𝖎 𝖐𝖊𝖇𝖆𝖐𝖆𝖗𝖆𝖓 𝖏𝖊𝖓𝖌𝖌𝖔𝖙 😅😅😅

2021-09-02

0

Sulastriani

Sulastriani

bagus sekali dgn rencana nya pasti dah kafka kebakaran api cemburunya😂😂😂

2021-08-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!