Bab 2

Setelah selesai membersihkan badan , Adel langsung berjalan ke arah dapur.

Disana Mbak Lala dan Milsi sudah ada , bahkan Milsi sedang membantu memotong sayuran.

"Dek , kamu gak ada tugas?" tanya Adel

"Tidak Mbak, jadi Mbak ke atas saja karena pasti Tuan Kafka mencari, Mbak" jawab Milsi tersenyum.

"Iya , Del. Atau nanti Nona Qilla akan berteriak memanggilmu" olok Mbak Lala tertawa.

"Kakkk Adelllll yuhuuuu" teriak Qilla dengan lantang.

"Nah kan" ucap Mbak Lala terkekeh.

Adel tertawa kecil dan berlalu menghampiri Qilla yang berada di tangga.

"Ayo , Abang sangat rewel" ajak Qilla dengan menggandeng tangan Adel.

Adel menganggukan kepala saja dan berjalan bersama Qilla.

Adel melihat Kafka yang tengah menahan kesal saat sang Mommy nya menyuruh untuk makan kembali.

"Nah pawangnya sudah ada" celetuk Qilla.

Ayu dan Elga tersenyum tipis dan memberikan Adel ruang. Kafka langsung memasang wajah masam saat Adel tersenyum.

"Aku mandi dulu , maaf" ucap Adel lembut.

"CK! Alasan saja, kenapa tidak mandi disini saja" gerutu Kafka dengan kesal.

"Iya-iya maaf, sekarang makan dulu ya" bujuk Adel.

"Tidak mau , aku mau makan buah saja" tolak Kafka.

"Baiklah , tapi nanti makan ya. Aku buatkan Sop iga, mau?" ucap Adel

"Oke" balas Kafka.

Ayu mendengus dan mengajak Putri serta suaminya keluar dari sana. Kafka tersenyum tipus dan kembali merhatikan Adel yang sedang mengupas buah.

"Gak boleh gitu sama Nyonya, itu Mommy kamu loh" tegur Adel lembut.

"Iya maaf, aku hanya senang saja melihat Mommy yang cemberut" balas Kafka terkekeh.

"Nih makan sendiri ya, aku buagkan Sop Iga sama ayam goreng tepung dulu" ucap Adel memberikan mangkuk yang berisi buah-buahan.

"Jangan lama-lama" ucap Kafka dengan tegas.

"Siap Bos" balas Adel dengan hormat.

Kafka mendelik kesal lalu tersenyum lucu. Setelah Adel pergi Kafka memakan buah tersebut.

"Maafkan aku, Del. Aku belum tahu entah rasa sayang atau rasa sebagai sahabat saja. Jika aku sudah mengetahui nya aku janji aku akan langsung menikahimu" gumam Kafka dengan lirih.

Kafka merasa nyaman bahkan ia merasa sangat tidak senang jika Adel ada yang mendekati tetapi ia tidak sadar entah kenapa ia bisa begitu.

Setelah cukup lama menunggu akhirnya Adel masuk dengan membawa nampan yang berisi makanan.

Kafka langsung beringsut bangun dan duduk bersandar. Ia melihat bagaimana Adel yang sedang menyiapkan makanan untuknya.

"Kamu juga makan, Del" ucap Kafka.

Adel mendekat dan duduk di samping Kafka.

"Aku nanti setelah kamu selesai" balas Adel dengan tersenyum.

"Aku tidak akan makan jika kamu tidak makan sekarang. Tambah lagi nasi nya dan kita akan makan bersama dengan piring dan sendok yang sama" tegas Kafka.

Adel hanya bisa pasrah dan menganggukan kepala.

'Bagaimana aku tidak makin cinta dan sayang coba, kalau kelakuan kamu saja seperti ini' batin Adel dengan menggerutu.

Adel menyuapi Kafka dan juga dirinya. Ia sudah terbiasa sejak hampir 2 tahun ini. Sudah 1 tahun lalu ia bekerja dengan Kafka dan tahun ini ia sudah akan 2 tahun bersama dengan Kafka.

Banyak sekali rintangan , cemohoon bahkan hinaan yang terlontar dari para wanita yang selalu memuja Kafka. Tetapi ia hanya cuek dan mengabaikan saja.

Berbeda dengan karyawan Ardmaja, mereka sangat sopan dan ramah. Bahkan Adel memiliki banyak teman karena dirinya juga gampang akrab dan baik.

"Mau lagi?" tanya Adel

"Iyaa , tapi kamu juga makan lagi" jawab Kafka.

"Hahhh baiklah" pasrah Adel.

Kemudian Adel mengambil makanan kembali dan menyuapi Kafka dengan sangat telaten.

Sedangkan di meja makan. Mereka makan dengan sangat lahap bahkan Qilla sampai nambah.

"Ahhh memang sop buatan Kak Adel markotop" ucap Qilla dengan mulut penuh makanan.

Elga hanya menggeleng tetapi ia juga sangat senang sekali dengan pasakan Ayu dan Adel. Apalagi kalau mereka sudah berkolaborasi.

Milsi makan dengan para Art lainnya di belakang. Mereka juga sama memakan makanan yang sama dengan keluarga Elga hanya saja berbeda tempat makannya.

"Enak ya punya majikan baik gini, makan saja sama dengannya apalagi kalau akhir pekan pasti kita akan bergilir di bawa berlibur" ucap Mbak Lala dengan bersyukur.

"Benar Mbak. Aku saja sampai tidak mau keluar , nanti saja aku pensiun kayak Bi sumi dan Bi sari" balas Art lainnya.

"Iyaa Bu , Mbak kita harus banyak-banyak bersyukur dan berdoa agar keluarga mereka tetap bahagia dan kebaikan selalu bersama mereka" timpal Milsi dengan tersenyum.

"Itu sudah pasti, ehh kamu sana masuk besok sekolah" tegur Mbak Lala

"Hehe iyaa Mbak" balas Milsi cengengesan.

Mbak Lala dan yang lainnya hanya terkekeh. Dan Milsi pun pamit , memang mereka selalu melarang Milsi agar tidak membantu mereka tetapi dia sangat keras kepala dan selalu membantu mereka.

Sedangkan Kafka ia tidak membiarkan Adel pergi dari kamarnya. Bahkan Kafka menyuruh Adel duduk di sampingnya dan Kafka merebahkan kepalanya di pangkuan Adel.

Dengan sayang , Adel mengusap kepala Kafka sampai Kafka merasa ngantuk.

Tak lama kemudian mereka berdua tertidur dengan Adel yang duduk serta bersandar pada ranjang. Sedangkan Kafka ia tertidur dengan memeluk pinggang Adel dengan kepala yang di pangkuan Adel.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Nita Anjani

Nita Anjani

ahh kafka bikin hati Adel,cenat cenut aj

2022-01-25

0

Marthina Tina

Marthina Tina

THOR ANDAIKAN AQ DIPOSISI ADEL MAKA KUPU KUPU DIHATIQ MAKIN BETERBANGAN MENGHIASI KEPALAQ🥰🥰🥰

2021-10-19

0

Bawell😍😘

Bawell😍😘

hnya dinovel yg ad kyak in dunia nyataaa nihil😁😁🤭🙏🙏

2021-09-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!