Irfan kini tengah memulai pekerjaannya, Irfan dengan penuh semangat mengawali harinya dengan selalu bersyukur.. Karena Irfan masih harus memikirkan kebutuhan sang adik yang masih memiliki banyak biaya. Semenjak orang tuanya meninggal Irfan da Ayu hidup berdua dan setelah Irfan lulus SMA Irfan memutuskan untuk mengadu nasib di Jakarta..
Sementara itu sang Adik Ayu tinggal di bandung bersama sang Bude yang rumahnya tak jauh dari rumah mereka...
Tujuan Irfan hanya satu ingin membuat sang Adik Ayu mendapatkan pendidikan yang layak.
Ketika sedang asik berandai tiba tiba Irfan di kagetkan dengan suara seseorang..
"Apa yang sedang kamu lakukan disini? tanya Rianti anak sang pemilik perusahaan..
"Maaf Bu, saya sedang membersihkan ruangan ini.." jawab Irfan dengan sopan..
Rianti menjadi marah karena Irfan berani memanggilnya Ibu..
"Apa kamu pikir muka saya seperti Ibu Ibu? apa kamu enggak tahu siapa saya?" tanya Rianti dengan tatapan sinis.
Irfan menggeleng..
"Apa kamu anak baru disini? Sehingga dengan Bos kamu sendiri seperti ini? Jangan kurang ajar terhadap saya, saya ini Bos besar disini." ucap Rianti dengan ketusnya..
Irfan hanya bisa menelan ludahnya, baru kali ini dia menemui seorang wanita yang cantik tapi seperti serigala..
"Maaf Bu Bos saya tidak tahu." ucap Irfan sembari menunduk..
"Apa bisa ulangi lagi ucapanmu? Jika kamu masih mau bekerja di sini panggil saya dengan sebutan Non Rianti. Paham.." ucap Rianti tanpa senyum..
Irfan hanya mampu mengelus dada dan kemudian mengangguk..
"Maafkan saya Non, saya tidak tahu."ucap Irfan dengan sopan..
Rianti hanya menatap sinis kearah Irfan..
"Keluar kamu dan tinggalkan ruangan saya sekarang." ucap Rianti dengan sedikit keras..
Dengan menunduk sebagai tanda hormat Irfan mengucapkan salam kemudian keluar meninggalkan ruangan sang Bos..
"Cantik cantik galak banget." gerutu Irfan dalam hati..
"Fan..." panggil Irma dengan lantangnya, membuat Irfan kaget..
"Kau ini mengagetkanku saja." ucap Irfan sembari tersenyum..
Irma mengamati Irfan dengan seksama..
"Kamu kenapa?" tanya Irma yang penasaran..
"Aku habis kena marah sama Bos kita, Non Rianti maksudnya." ucap Irfan menjelaskan..
"Dia memang begitu sudah gak usah diambil pusing, ayo kita lanjutkan pekerjaan kita." ucap Irma sembari berlalu karena Irma tahu peraturan di kantor itu sangat killer..
Irfanpun mengikuti Irma dan mereka melanjutkan pekerjaan masing masing.
Sementara sepasang mata mengamati pergerakan mereka lewat layar komputer..
"Kalian berani mengatai aku di belakangku? Tunggu saja." gerutu Rianti dalam hati..
🌿🌿🌿🌿
Jam makan siang pun telah tiba, karena kesal Rianti menyuruh Irfan untuk membelikan dia makanan, atau lebih tepatnya balas dendam..
"Tolong suruh Ob yang bernama Irfan ke ruangan saya sekarang!"perintah Rianti pada Sekretarisnya.
"Baik Non." ucap sekretaris itu tanpa membantah..
Dengan cepat kini Irfan telah berada di hadapan Riantu..
"Iya Nona, kata Mbk Dian Nona memanggil saya." tanya Irfan dengan sopan.
"Tolong beliin saya makanan, ini uangnya." ucap Rianti sembari memainkan ponselnya..
"Baik Non, makanan apa yang Non mau?Biar saya carikan." ucap Irfan lembut..
Otak jahat Rianti mulai bekerja,
"Saya mau kamu membelikan saya Ayam penyet Ibu Mansyur yang ada di Bintaro, ini alamatnya dan tak pakai lama." ucap Rianti sembari menahan tawa..
Irfan hanya bisa pasrah jarak antara pusat Jakarta ke Bintaro itu lumayan jauh, dan mana bisa dia kembali dalam waktu 30 menit..
Dalam hati Irfan dia mengerti bahwa Bos nya hanya ingin mengerjainya.
"Baiklah Non, secepatnya saya akan kembali, permisi." ucap Irfan sembari berlalu pergi.
Dalam hati Rianti menahan tawa, dia sudah tak sanggup lagi menahannya dan akhirnya Rianti tertawa sendiri..
"Syukurin, makannya jangan suka ngomongin bos di belakang emang enak di kerjain." ucap Rianti dalam hatinya..
Kini Irfan tengah berada di parkiran dan akan segera meluncur ke lokasi, namun tiba tiba ban motornya kempes..
"Ah kenapa bisa kayak gini si? Bisa kena omel aku." ucap Irfan sembari mencoba melihat ban motornya.
Dari arah belakang Irma melihat Irfan yabg sedang kebingungan.
"Fan kamu ngapain disini panas panas gini?" ucap Irma dengan penuh perhatian..
"Aku di suruh beli makanan untuk Non Rianti tapi ban motorku kempes." ucap Irfan dengan panik..
Irma merasa ada hal yang aneh karena biasanya Rianti tak pernah mau makan makanan yang berada di pinggir jalan..
"Ya udah kamu pakai motorku aja." ucap Irma sembari memberikan kunci motornya.
"Makasih ya Ir, kamu memang sahabat terbaik ku." ucap Irfan langsung tancap gas meninggalkan area parkiran.
Sementara itu Irma masih mematung melihat Irfan yang tengah jauh dari pandangannya..
"Mas Irfan seandainya kamu tahu jika aku selama ini itu menyukaimu, apa kamu masih sebaik ini." ucap Irma dalam hatinya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Nur Hidayat
nyimak
2021-10-27
0
Ratna Mulyati
Next...
2021-08-22
0
💜Jk-kooki💜 ¥@N@imut🐰
up.lgi kk authorr pleeaasseee...
2021-08-03
0