Episode 3

"Aku yang menyuruhnya datang menemuiku Sarah.?" Jawab Bima lalu menarik tangan Andini pergi dari hadapan sarah. Sarah yang merasa kesal menghentakan kakinya dan memandang semua orang yang melihatnya.

"Apa lihat-lihat..? Kalian mau aku pecat..?" Teriak Sarah kepada karyawan lain. Sarah kembali masuk kedalam ruangannya dan menjatuhkan tubuhnya diatas tempat duduknya.

"Wanita sialan.! aku tidak percaya dia berada dipelukan pak Bima dan terlihat dia sangat menikmatinya. Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi." Ucap sarah kesal dan melempar sepatunya begitu saja.

Di dalam ruangan Bima, Andini duduk disofa. Bima masih sibuk dengan komputernya dan menatap Andini sesekali dari meja kerjanya.

"Aku datang mencari kerja bukannya datang melihatmu seharian." Gumam Andini dalam hatinya karena sejak kedatangannya Bima duduk dimeja kerjanya tanpa berbicara atau menyuruhnya sekalipun.

"Kamu bosan?" Tanya Bima dari meja kerjanya.

"Eh tidak pak." Jawab Andini berbohong.

Bima berdiri dari tempat duduknya dan mendekati Andini yang sedang duduk di sofa.

"Pendidikan terakhirmu apa?" Tanya Bima yang sudah duduk menyandarkan badannya.

"Sarjana Akuntansi." Jawab Andini masih menundukkan kepalanya.

"Kamu mau kerja dibagian apa disini?" Tanya Bima kembali.

"Jadi Cleaning Service juga nggak apa-apa pak." Ucap Andini.

Bima langsung memalingkan wajahnya dan sedikit tertawa mendengar ucapan Andini.

"Kamu unik. Siapa namamu?"

"Andini, biasa dipanggil Dini."

"Nama yang cantik, sama seperti orangnya." Ucap Bima tapi dia tidak melihat Andini lagi. Andini menjadi salah tingkah, dan sejak tadi sebenarnya dia sudah salah tingkah didepan Bima.

"Mulai besok datanglah bekerja, gunakan pakaian yang rapi dan memakai make up sederhana bila perlu." Ucap Bima kemudian dia kembali berdiri dan melangkah ke meja kerjanya.

"Maaf pak, bolehkan aku meminta gajiku setengahnya lebih awal?"

Bima Terlihat mengerutkan dahinya melihat Andini.

"Sumpah ini hal yang paling memalukan dalam hidupku." Gumam Andini dalam hatinya.

"Kamu butuh berapa?" Ucap Bima.

"Maaf pak aku sudah lancang, uangku tidak cukup untuk mencari tempat tinggal baru. dan aku-"

"Segini cukup.?" Bima memberikan lembaran uang pecahan seratus ribu ditangannya.

"Pak ini kebanyakan." Andini terlihat kaget.

"Kalau masih kurang jangan sungkan untuk memintanya kepadaku." Ucap Bima.

"Terima kasih, ini lebih dari cukup pak. Aku pamit pulang pak Bima."

"Jangan lupa besok datang lebih awal."

"Baik pak." Jawab Andini sambil menundukkan kepalanya dan pergi meninggalkan Bima.

Diluar ruangan Sarah berpapasan dengan Andini dan melihat tajam ke arahnya. Andini terus berjalan dan tak menghiraukan Sarah yang melihat sinis ke arahnya.

Di dalam taksi Andini terus memikirkan Bima. Dia kembali mengingat pertemuannya yang kedua bersama Bima rasanya saat itu jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Tunggu..! Pekerjaanku apa.? Astaga mengapa aku bisa lupa bertanya aku bekerja sebagai apa.? Semoga dia tidak macam-macam." ucap Andini kembali takut.

Sampai didepan penginapan Andini check out dari penginapan tersebut dan mencari tempat tinggal baru yang tidak terlalu jauh dari tempatnya bekerja agar nantinya mengirit ongkos perjalanan. Andini mengatur keuangannya sebisa mungkin untuk bisa tercukupi minimal satu bulan kedepan dan menyisihkan untuk tabungan pulang kampung.

Kemarin orang tuanya sempat menelponnya dan menanyakan kabarnya. Andini berbohong dan mengatakan dia sedang baik-baik saja dan mendapatkan pekerjaan yang bagus. Sebenarnya dia takut membohongi orang tuanya tetapi satu sisi dia tidak ingin orang tuanya merasa gelisah dengan keadaannya disini.

Pagi hari Andini sudah bangun lebih cepat dari biasanya. Sebenarnya dia ingin tidur kembali karena badannya terlalu lelah setelah mencari tempat tinggal baru dan mengisi perabotan dengan seadanya, yang penting sudah ada alat masak dan tempat tidur kecil dalam kontrakannya.

Andini langsung masuk kedalam kamar mandi. Setelah bersiap Andini memoles wajahnya dengan sedikit hiasan sederhana.

"Ini terlihat natural." Ucap Andini memuji wajahnya sendiri didepan cermin.

Terpopuler

Comments

Shellia Vya

Shellia Vya

Apa Bima ada maksud ya? padahal kan baru bertemu

2023-03-01

0

Alanna Th

Alanna Th

curiga nie, adakh udang blik batu tuh pk bima?

2020-11-05

0

Sarti Patimuan

Sarti Patimuan

Penasaran kenapa Bima begitu baik kepada Andini

2020-09-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!