Tatapan Setajam Mata Elang

HAPPY READING 😘

***

Pagi ini Maura mendapatkan kesialan seumur hidupnya. Bagaimana tidak?

Sudah bangun telat. Terpeleset di kamar mandi. Memakai seragam ketat yang membentuk lekuk tubuhnya. Dan terakhir, menerima kabar yang ingin membuatnya tenggelam saja.

"Kakek mau menikah lagi. Sudah lama kakek jadi duda, lagian kakek nggak mau mempermainkan wanita terus. Untuk apa kaya kalau kesepian. Masa' cuma masuk lubang aja, nikahin enggak. Setelah mencoba menerobos satu lubang yang buat kakek merasa lebih hidup, akhirnya kakek memutuskan untuk menikahi dia."

Maura tercengang. Makanan yang saat ini dikunyahnya, muncrat. Apa kakeknya tidak berpikir mengatakan kalimat sevulgar itu?

"Kakek gak bercanda, kan? Usia kakek udah di atas 50 tahun loh. Gak muda lagi."

Protes Maura.

"Keputusan kakek mutlak. Usia kakek masih 57. Kamu lihat?"

Memperlihatkan tubuhnya yang berbalut jas hitam.

"Fisik kakek masih sehat bugar. Bahkan kakek masih kuat meski disuruh main 10 ronde sekaligus."

Maura meneguk ludahnya. Kakeknya beneran gila! Sudah bau tanah, bukannya tobat malah makin menjadi.

"Sebenarnya apa yang ada dipikiran kakek gila ini? Udah tua, masih mesum aja."

Maura memang tinggal berdua saja dengan kakeknya di rumah mewah ini. Mewah? Kaya? Kebutuhan terpenuhi?

Mungkin iya.

Tapi tidak dengan cinta dan kasih sayang.

Maura hanya anak brokenhome yang takut pada kegelapan. Dari kecil, dia tidak pernah merasakan kasih sayang orangtuanya karena Maura, bukan anak yang diinginkan.

Dia lahir cuma karena kesalahan satu malam, akibat ulah kakeknya. Papa dan Mama Maura dijodohkan. Tidak ada cinta diantara mereka berdua.

Suatu hari, karena sang kakek ingin keturunan dari anaknya khususnya laki-laki agar bisa memimpin perusahaan, kakek Maura tega mencampurkan obat perangsang pada makanan agar orang tuanya melakukan hubungan suami istri.

Lalu, lahirlah Maura. Anak perempuan. Satu-satunya. Karena setelah itu orang tuanya tidak pernah lagi melakukan hubungan itu.

Dia diabaikan begitu saja. Umur 8 tahun, orang tuanya bercerai. Sang ayah ke Amerika, ibunya menikah lagi dengan pria impiannya.

Ya, begitulah kehidupan. Persis sinetron bukan?

Tapi memang itulah kenyataan yang harus dihadapi Maura.

"Pokoknya aku nggak mau kakek nikah lagi."

"Memangnya kamu mau ngurus kakek?"

Maura terdiam. Kalau kakeknya seperti para kakek umumnya mungkin Maura mau. Tapi ini Marcus Jovandra. Pria tua banyak maunya.

"Tapi kakek nikahnya sama perempuan yang umurnya gak beda jauh sama aku. Kakek gak mikir apa?"

Ya, itulah masalahnya. Kakeknya mengincar daun muda.

Kakek Maura, Marcus tersenyum tipis.

"Daun muda lebih menarik. Kalau kamu bukan cucu kakek, sudah kakek bawa kamu ke ranjang. Sudah pergi sana."

Astaga!

Ingatkan Maura untuk membunuh kakek gilanya kalau dia sudah tidak menyayanginya lagi..

Kemudian Maura baru sadar kalau dirinya sudah sangat terlambat ke sekolah.

"Terserah kakek. Pokoknya Maura gak setuju. Perempuan seumur Maura pasti nikahin kakek karena harta, bukan cinta."

"Itulah gunanya jadi pria kaya. Termasuk kamu. Kakek sudah menjodohkan mu dengan anak rekan bisnis kakek."

Ujar Marcus seenaknya.

Maura melotot. Yang benar saja. Dia bahkan baru merasakan menjadi kekasih most wanted sekolahnya.

"Kakek gila!! Maura udah punya pacar kakek. Gini deh, kita atur dan urus hidup masing-masing."

Marcus memasang smirk di wajahnya.

"Mau fasilitas yang kakek berikan dicabut? Kamu bisa urus kehidupanmu sendiri kalau mau jadi gelandangan."

Maura mengacak rambutnya. Dia sangat marah. Terlebih kalau hidupnya diatur. Ancaman kakeknya juga gak main main.

"Kakek egois!!"

Maura menghentakkan kakinya lalu pergi meninggalkan sang kakek begitu saja.

"Dasar tua bangka serakah!!"

Bathin Maura kesal.

"Anak itu. Kenapa memakai seragam ketat begitu? Ah, membuatku gerah saja. Untung dia cucuku."

Marcus menghabiskan makanannya cepat lalu menelfon seseorang untuk memuaskan nafsunya pagi ini.

Pukul 08.15 Maura baru sampai di sekolahnya.

Dia beruntung karena pagar masih terbuka.

"Ahh.. Keberuntunganku."

Maura masuk ke dalam sekolahnya, tapi tidak satu pun siswa yang dia temui.

"Kemana mereka?"

Berpikir sejenak, Maura baru ingat kalau kekasihnya Hans mengatakan mereka kedatangan tamu penting hari ini.

"Oh iya. Aku harus cepat cepat ke aula."

Dengan secepat mungkin Maura berlari ke aula karena dia yakin pasti sudah terlambat.

Sampai di aula, semua mata tertuju padanya. Mata sang kekasih yang berdiri di samping panggung, mata para pria berpakaian serba hitam itu, para siswa, dan terakhir. Tatapan setajam elang yang membuat Maura ketakutan.

"Kenapa semua liatin gue begitu? Kan gue cuma terlambat sebentar. Lagian juga bukan jam sekolah."

Ujar Maura dalam hati.

Tanpa mempedulikan mereka, Maura segera duduk di bangku dan untung di samping sahabatnya.

"Lo kemana aja, hah? Terus kenapa baju sama rok lo ketat banget? Mau sekolah apa mau ketemu om om?"

Bisik Friska.

Maura melirik bajunya. Benar. Seragamnya sangat mencetak tubuh indahnya.

"Sorry tadi gue ketiduran terus berurusan dulu sama pria tua yang lagi mabuk asmara. Kalau masalah seragam, ini seragam lama. Baju gue kotor kemarin."

Friska geleng-geleng kepala.

"Liat tuh. Para cowok ngelirik lo kayak santapan lezat. Dan itu tuh, kak Hans ngeliatin lo tajam banget. Dia pasti marah."

Maura juga melihat Hans yang menatapnya tajam. Aishh..

"Tapi gue ngerinya malah sama pria berjas hitam itu. Tatapannya kayak mau bunuh gue aja. Belum lagi wajah tegasnya.. duh.."

"Oh ya, soal kakek lo dia gak salah sih. Gue aja mau jadi nenek tiri lo. Kakek lo gak tua, umur hanya lah angka. Dia masih sangat hot tau."

Celetuk Friska.

Maura mendesis. Tapi kenapa auranya tiba-tiba dingin? Maura merasa ada yang memperhatikannya.

Dan benar saja.

Mata itu masih mengawasi Maura.

"Ka, dia siapa?"

Friska mengikuti arah pandang Maura.

"Dia tamu penting hari ini. CEO kaya raya dari Amerika. Ganteng banget, kan? Mana masih muda lagi. Kalau gak salah umurnya baru 24 tahun. Gila gak tuh?"

Maura mengangguk. Lalu menghela nafas panjang. Karena pria itu sudah tidak menatapnya lagi. Dia mulai berbicara dan seketika semua siswi di aula ini heboh.

"Suaranya seksi, gilak!!"

Puji Friska.

Maura tidak memungkiri kalau pria yang ada di atas panggung itu sangat tampan dan hot. Tapi pria yang ada di samping panggung, adalah kekasihnya. Dia juga tampan. Dan Maura bangga akan hal itu.

"Hans tetap pemenang di hati gue."

Friska melirik Maura.

"Iyain deh. Bucin."

"Makanya cari pacar sana. Atau deketin tuh CEO ganteng incaran lo."

Friska yang bersemangat tiba-tiba berubah sendu.

"Berat."

"Kenapa? Takut kalah saing?"

Friska menggeleng.

"Terus? Gak pede karena dia CEO sedangkan lo anak SMA?"

Lagi lagi Friska menggeleng.

"Takut gak direstui keluarganya, lo? Gampang, ajak aja dia ke hotel terus buat lo hamil anaknya. Minta pertanggungjawaban, deh."

Oceh Maura gak jelas.

"Omongan lo kejauhan."

"Lah terus?"

Friska mengarahkan pandangan Maura pada cowok yang duduk di bangku belakang panggung.

"Kenapa cowok itu? Ganteng sih, tapi gantengnya cantik gitu. Terlalu imut."

Komentar Maura.

"Bukan masalah imutnya."

"Terus?"

"Dari tadi dia gak hentinya natap Bryan, apalagi matanya tajam banget natap para siswi yang curi pandang ke Bryan."

Maura tak mengerti.

"CEO itu namanya Bryan?"

Friska mengangguk.

"Terus?"

"Lo terus terus mulu entar nabrak, makanya dengerin sampai selesai."

Maura malah cengengesan mendengar kekesalan Friska.

"Sorry. Dilanjut neng."

Friska berbisik, memastikan tidak ada seorang pun yang mendengar suaranya selain Maura.

"Dia, CEO itu.. Seorang gay."

Sumpah demi kolor lorengnya Seojun, ini hal tergila dari semua hal yang Maura dengar pagi ini.

***

Kita lanjut tampilin visualnya.. ingat cuma cast dari tokoh ini, bukan Real mereka ya:)

Sementara ini dulu kalau ada yang mau aku tambahin nanti aku pikirin lagi..

Selamat mengikuti alur cerita:)

Christianne Mikaila Comborgh

Parasnya cantik, dia adalah sekretaris di salah satu Perusahaan Bryan sang Pengusaha terkenal. Mikaila adalah teman Zico karena mereka juga berasal dari Columbia. Diam diam selain menjadi partner gosip Zico, Mikaila adik dari ayah Chiara ini menyukai asisten bosnya itu. Siapa lagi kalau bukan, ayo tebak!

Jessica Amora Kellyana

Wanita kepercayaan Maura yang sudah menemani Maura selama beberapa tahun terakhir. Kelly, yang menjaga dan membantu Maura mengurus toko rotinya. Bagi Kelly, dia sudah menganggap Maura sebagai atasan sekaligus saudaranya.

Cecilia Pricander

Bagi Maura, Cecilia tidak lebih dari seorang wanita murahan. Karena Cecilia, kehidupan Maura sepenuhnya hancur. Cecilia seorang wanita penghibur. Dia juga kakak kelas Maura di sekolah.

Bagi Cecilia, harta adalah segalanya. Cinta? Baginya cuma kata sampah yang harus dijauhkan darinya.

Riana Charles

Model terkenal yang terobsesi pada Bryan. Riana atau dipanggil Ana suka mengoleksi barang barang branded dan membayangkan bisa bercinta dengan Bryan. CEO muda, hot, dan kaya raya.

Kakek Marcus

Papa Mauren

Joshua Adipati Trafis

Alea Monalisa Cambrella

Yuk tinggalkan jejak 🤗🤗

Terpopuler

Comments

Zahira

Zahira

Awalan yang bagus Thor..akhirnya nemu cerita yang sekeren dan sebagus ini, Bryan gak gay kan thor wkwkkw

2021-09-28

0

Zahira

Zahira

Eh eh sojun masuk ikutan nyempil😂

2021-09-28

0

Ade Otonk

Ade Otonk

ky nya keren nih ceritanya.....lanjuttttttttt

2021-08-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!