(Menuju Kota Charol)
Matahari mulai muncul, pagi sudah datang. Kamori sudah bersiap-siap dengan baju atasan berwarna merah, bawahan celana panjang wearna hitam dan ditutup oleh jubah panjang berwarna hijau.
Sebelum pergi Kamori sempat mampir ke pasar untuk membeli persediaan makanan sebagai bekal nanti perjalanan, dia membeli dua kali lipat untuk Mika juga mengingat dia adalah anak jalanan.
Ting... Ting...
"Sudah waktunya ya?" Kamori menatap menara yang diisi bel besar tersebut sudah mulai berbunyi tandanya dia harus pergi ke cafe kemarin malam.
Dia sedikit tidak enak saat ingin kembali ke cafe itu, masalahnya kemarin dia telah menghabis stok makanan mereka dan pegawai cafe-nya itu terpaksa mengusir pelanggan lainnya.
"Mungkin aku akan memberikan koin tambahan lagi," gumam Kamori, dia berdiri dari duduknya di teras depan rumah dan pergi ke kota melewati jalan bebatuan.
ʕ•ﻌ•ʔ
"Eh..., tidak perlu nona, anda kemarin sudah membayar kami 5 koin emas, itu bahkan kelebihan, jadi tidak perlu membayar kami lagi," ucap seorang wanita cantik berseragam pelayan.
"Tapi aku tidak tenang, karena kemarin kalian terpaksa mengusir pelanggan lainnya," Kamori menggaruk belakang kepalanya merasa bersalah.
Di samping perdebatan itu, Sosok anak kecil tengah mengawasinya sendari tadi di meja dekat pintu masuk keluar. "Apa kau sudah selesai?" tanya anak itu.
Kamori mengalihkan perhatiannya ke anak kecil yang tadi berteriak. "Mika?"
Kamori berlari ke meja kasir dan menaruh 5 koin emas lagi di meja dan langsung berlari menuju ke Mika, dia menggendong Mika dan berlari sambil berteriak.
"ANGGAP SAJA ITU TIP...!!!" teriaknya membuat seluruh perhatian pelanggan menuju ke sosoknya yang cantik serta tinggi itu.
"Terima kasih nona, kami akan siap melayani anda lagi," pelayan tersebut menundukkan badannya memberi hormat membuat Kamori tersenyum kecil dan pergi dari sana.
"Oi..., apa kau tau jalannya?" Kamori segera berhenti, dia melihat kanan kirinya.
Tidak ada orang hanya ada pohon besar yang menjulang tinggi, "Kita dimana ya?" Mika meronta dan Kamori pun menurunkannya.
"DASAR BEG*!, ini ada di tengah hutan..., kau melihat kemana sih tadi?" omel Mika tanpa henti membuat Kamori menunduk seperti seorang ibu yang memarahi anaknya.
"Huh..., kalau begitu kita harus kembali ke kota sebelum hewan buas kemari," Mika berjalan mendahului Kamori, tapi Kamori menghentikannya dan menatap mata Mika yang kebingungan.
"Mungkin kau tidak akan menyukai ini! tapi...," Kamori menunjukkan sekelilingnya, hewan buas telah mengepung mereka disertai wajah mereka yang haus darah.
Mika menghela nafas berusaha tenang. "KENAPA AKU HARUS DENGAN ORANG INI...!!!" teriak Mika membuat para hewan buas bereak si dan Mika pun hanya bisa bersembunyi di balik punggung Kamori.
"Aka! pasang semua armor dan pedang yang ku punya sekarang!" perintah Kamori sedetik sebelum hewan buas menyerang mereka.
[Baik tuan!]
Tubuh Kamori bersinar membuat hewan buas mundur selangkah darinya, otomatis armor naga biru yang dia miliki terpasang dengan sendirian serta dua pedang sudah ada ditangan.
Armor naga biru warna biru campur emas itu bersinar terkena sedikit sinar matahari dan dua pedang tersebut tampak sangat tajam bagaikan satu tebasan bisa memotong pohon tebal sekalipun.
[Nama : Kamori Lin
Anak dari pedagang keliling yang menyukai harta serta sering menggoda banyak pria, dan menjadi sampah karena tidak kebergunaannya.
Guild. : Tidak ada.
Job. : Sampah masyarakat.
Koin emas: 108.980
Koin perak: 500
Koin perunggu: 205
Level:12
HP : 1500000
STR: 1200000
VIT : 1000000
AGI: 1200000
INT: 200000
Skill:
Pedang dua tangan : level 0
Support : level 1
Item: Kostum kucing ekor enam legenda SSS+, 100 pil MAX HP, 49 obat pemulih luka.]
"Lumayan," semua kekuatan Kamori meningkat derasti setelah memakai item level MAX membuat Kamori ingin mengoleksinya.
"Yosh..., kemarilah kucing-kucing kecil!" tantang Kamori dengan beraninya.
Mendengar tantangan dari manusia semakin membuat lima harimau berbadan besar tersebut semakin marah dan mulai menyerang Kamori.
Sraaakk...
Sekali tebas satu harimau terpotong menjadi empat, meski kawannya terpotong nyali mereka tidak menyusut masih tetap ingin menyerang Kamori dan Mika.
Kamori mengangkat dua pedangnya, berlari menuju empat harimau yang masih hidup.
Kamori mengayunkan kedua pedangnya sambil melompat melewati empat harimau yang masih terkejut akan perbuatan Kamori.
Sekali mendarat empat kepala harimau telah terpenggal dalam kedipan mata, entah ada apa dengan Mika, tapi dia terlihat ketakutan saat Kamori dapat memotong lima harimau besar sendirian dalam waktu singkat.
"Lepas!" armor dan pedang yang tadi Kamori gunakan hilang sendiri hanya dengan satu kata bagaikan sebuah sihir penghilang benda.
Mika segera menenangkan dirinya dan pergi memghampiri Kamori, "A... apa kau baik-baik saja?" Kamori berbalik dan menatap Mika tajam bagaikan seorang pembunuh, itu membuat Mika gemetar.
"Ahhh..., tidak apa-apa kok, masih sehat sempurna, " ancungan jempol diancungkannya ke anak kecil sembilan tahun dengan senyum yang selalu dia tunjukkan.
[Selamat! anda mendapatkan EXP 1.000]
[Selamat! anda mendapatkan 500 koin perunggu dari membunuh lima harimau buas level c.]
[Selamat! anda mendapatkan 2 inti dari membunuh harimau buas, bisa dijual.]
[Anda mendapatkan 5 kulit dan daging harimau buas.]
'Jadi, aku bisa mencari uang dan EXP dari membunuh hewan buas,' senyum penuh kepuasan ditunjukkan oleh Kamori sambil membayangkan dia menjadi terkuat dari yang lainnya.
"Mari kita lanjutkan perjalanan," ajak Kamori ke Mika.
"Tapi sebelum itu kita harus menyewa kuda terlebih dahulu, " perintah Mika, kalau berjalan kaki akan memakan waktu banyak beda dengan menaiki menaiki kendaraan.
"Tenang saja, kita sudah menyewanya kok, " ucap Kamori membuat bingung Mika.
Kamori menyewa satu kuda dari Aka untuk dua hari, hanya dengan jentikan tangan kuda sudah muncul di hadapan mereka, Mika sangat terkejut dengan munculnya kuda didepannya.
'Apa dia seorang penyihir, tapi dia juga pengguna pedang,' bingung Mika, dia sangat ingin bertanya tapi takut salah, bagaimanapun dia hanya ingin membawa Kamori ke suatu tempat.
"Kau naik duluan, biar aku yang dibelakang, " angguk Mika, Kamori membantu naiknya Mika ke kuda hitam tersebut dan dilanjutkan naiknya dia.
"Mohon kerja samanya..."
Mereka berdua sudah mulai meninggalkan hutan rindang, tak selang berapa lama mereka pergi muncul sosok misterius dengan jubah hitam dan mukanya tertutup kain hitam.
"Aku menemukannya! " ucapnya bertelepati dengan seseorang entah siapa dia.
"Ikuti mereka, jangan sampai anak kecil itu lolos lagi, ingat usahakan belum ada orang yang mengetahuinya, kalau ada bunuh mereka tanpa ampun, paham!" balas dari orang yang dia hubungi.
"Saya mengerti, tapi ada satu orang bersamanya kemungkinan orang itu belum mengetahuinya," lapor orang berjubah hitam.
"Bunuh!, siapa saja yang didekat anak kecil itu, mau orang kaya, penjabat, ksatria ataupun pedagang, bunuh saja selama mereka dekat dengan anak kecil itu!"
"Baik tuan!" orang berjubah hitam meloncat ke pohon dan menghilang dengan cepat bagaikan ninja, siapakah dia? kenapa orang itu mengincar Mika? itu akan menjadi misteri.
Sementara Kamori tidak tau akan apa yang dia hadapi nantinya, dia hanya ingin cepat menyelesaikan quets dari Aka dan mendapatkan item berharga dari quest tersebut.
'Mungkin di dunia nyata aku hanyalah sampah yang tau bermain-main tanpa mempedulikan sekitar serta impian, tapi di dunia ini aku akan mewujudkan impianku menjadi yang terkuat!' tekad Kamori semakin melajukan kudanya.
[Selamat! anda telah membuka Skill pengendali hewan level 1]
[Tujuan Selanjutnya, Menghadapi Orang Aneh!!!]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments