Sampai mereka didepan kedai hotpot milih ayahnya citra mengumpulkan keberanian untuk menghadapi Pak Darwis.
"Ayah...!!"
"Oh..Peri kecil putriku tersayang."
"Ayah Citra sudah dewasa bukan anak kecil lagi."
"Dimata ku putriku ini akan tetap kecil seperti peri malaikat kecil bagi ku."
Pak Darwis menghampiri citra dan memeluk putri semata wayangnya, setelah istri tercintanya wafat pak Darwis terus mencoba membuat putri semata wayangnya bahagia. Melihat kegelisahan yang tampak jelas di wajah putri kesayangannya.
"Kenapa sayang ayah ini sepertinya sedang gelisah?"
"ayah...!!" Memeluk ayahnya dan menangis sejadi-jadinya, Pak Darwis melepaskan pelukannya melihat dengan jelas wajah putrinya yang tampak ketakutan itu, bergegas meminta salah satu karyawan nya menutup kedai, salah satu karyawan lain menyajikan teh pak Darwis memberikan semua karyawannya untuk pulang lebih awal dari jadwal biasanya. Namun ada satu yang masih tetap tinggal untuk membantu Pak Darwis menyelesaikan beberapa pekerjaan.
"Putriku sayang kenapa, siapa yang membuat peri kecilku menangis?"
"ayah maaf kan aku, maaf aku tidak bisa membahagiakan mu maaf aku mengecewakan mu ayah." menangis semakin keras
Pak Darwis tidak bisa berkata menatap ke arah arzana bertanya tanpa kata, arzana mengetahui isyarat pak Darwis. Arzana pun mengeluarkan hasil foto USG milik Citra meletakkan nya di atas meja.
"Ini om yang membuat citra menangis."
"Foto ini, hanya foto ini yang membuat dia menangis seperti bayi?"
"Justru itu om karna itu..."
"Foto USG milik ku ayah, maaf kan Citra ayah." langsung bersujud di kaki pak Darwis, ayah nya tampak sangat terkejut, dari arah dapur suara panci yang jatuh menambah keriuhan tangisan citra, bukan hanya pak Darwis yang terkejut salah satu karyawan terpercaya pak Darwis pun ikut terkejut.
"Bajingan mana yang membuat mu begini katakan pada ayah?" mengatakan dengan geram.
Citra dam arzana menjelaskan keseluruhan cerita awal bagaimana hal itu terjadi mengetahui bahwa laki-laki yang bersama anak nya adalah seorang Pemimpin perusahaan besar CEO pak Darwis mengambil keputusan.
"Bawa aku akan kesana sekarang juga." Langkah nya tertahan citra yang terus memeluk menghentikan langkah ayahnya
"Ayah...itu tidak akan menyelesaikan masalah, ini kesalahan citra." Memohon di kaki pak Darwis.
Pak Darwis hanya bisa menghela nafas dalam-dalam, dan bertanya tentang bagaimana keputusan anak nya setelah ini.
"Aku akan mempercepat skripsi ku ayah setelah lulus aku akan pergi ke tempat yang jauh dan melahirkan mereka di sana." jelas citra mengungkapkan keputusan nya.
"Kemana kamu akan pergi meninggalkan ayah dan tempat kelahiran mu?" wajahnya yang penuh dengan kesedihan.
"Ayah kita hanya penjual hotpot pinggir jalan, kita tidak punya kedudukan, citra takut setelah melahirkan mereka dan saat ayah dari anak-anak ini mengetahuinya dia akan merebut mereka dari Citra."
"Baiklah ini telah menjadi keputusan mu nak, ayah akan mengikuti pilihanmu." Membelai putrinya dengan penuh kasih sayang, masih tampak kesedihan di raut wajahnya.
Arzana nampak haru tentang apa yang dia lihat dan saksikan hari ini. Keputusan yang dia buat begitu meyakinkan, kedewasaan yang seharusnya belum citra hadapi saat ini, arzana membulatkan tekat untuk terus menemani Citra kemanapun dia pergi.
...----------------...
Enam bulan telah berlalu perut citra semakin membesar dan sulit untuk di tutupi, Skripsi yang di mulai lebih awal selesai tepat waktu, Citra pun melewatkan hari kelulusannya dan bergegas pergi jauh ke luar kota bersama dengan sahabatnya .
"Ayah citra pamit, aku akan merindukan ayah selalu merindukan ayah." memeluk pa Darwis dengan erat.
"Peri kecilku putri kesayangan ku, beri aku kabar setiap waktu." Tidak ingin melepaskan pelukannya pada citra. Mereka mengucapkan perpisahan dengan sangat dalam hingga semua pengunjung di bandara memperhatikan.
........
Disisi lain perusahaan Hutomo Group, Reza yang telah lama tidak mendengar kabar tentang citra merasa heran, karna banyak wanita yang terus mengejarnya dan ingin menghabiskan waktu walau hanya satu malam dengannya. Namun berbeda dengan citra yang bahkan berhasil membuat Reza tidak bisa melupakan malam itu untuk sebentar saja. Dan sejak malam itu Citra menghilang tanpa jejak.
"Tuan memanggil saya?"
"Bagaimana perkembangan tentang gadis itu, apalah masih saja datang dan mencari keberadaan ku?"
"Maaf tuan, gadis itu sudah tidak datang atau menyelidiki lagi sejak 6bulan terakhir."
"Baiklah, lanjutkan perkejaan mu."
"Baik tuan"
Reza terus berfikir bergumam dalam hati .
"Sangat menarik kamu bahkan tidak mencari ku dalam beberapa bulan, dan aku melihatmu beberapa waktu lalu dengan perutmu yang besar. Apakah kamu terlalu sering bermain di luar hingga melupakan semua laki-laki yang pernah bersamamu, sudahlah kenapa malah jadi aku yang gelisah."
...****************...
Terimakasih untuk like dan komentar nya
Ardia sangat berterimakasih atas kritik dan saran dari teman-teman, tetep stay ya tunggu update selanjutnya
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Christina Hartini
apa dia gk lihat kl citra msh perawan,😘
2024-12-25
0
Ahmad Sodik aziz
nah ini ayah idaman nggak ambil keputusan sebelum mendengarkan penjelasan anaknya bapak Ter the best
2023-03-18
1
Cosmos
anak lo goblok, esmosi saya🔥🔥🔥
2022-07-13
0