Anak Genius Ayahku Sangat Tampan Dan Kaya
Rabu siang kampus swasta di Yogyakarta, dalam toilet wanita dua mahasiswi bernama Citra dan Arzana, mengalami awal dari keadaan tidak terduga Citra yang terus merasa mual dan merasa sensitif akhir-akhir ini.
"Citra kamu gak apa apa kan?"
"aku oke za." berjalan merambat di tembok dengan tubuh lemas nya yang terus memuntahkan apapun yang dia makan.
"kamu yakin, ini pucat banget loh muka kamu, kita ke ruang kesehatan ya." sambil memapah tubuh Citra yang semakin lemas.
"Oke kita pergi agar kamu tidak cerewet lagi." memeluk erat tubuh sahabatnya yang lebih tinggi 25cm darinya.
Arzana dan citra pergi ke ruang kesehatan kampus, dengan tubuh yang lemas Citra hanya bisa mengikuti permintaan sahabat terbaiknya itu.
"Permisi dok." ucap arzana sambil membuka pintu dengan kakinya.
"Citra !!! cepat baringkan dia disana." cepat-cepat mengambil stetoskop dan melakukan pemeriksaan.
Arzana membaringkan citra di tempat tidur dokter memeriksa dengan seksama. Arzana yang melihat dokter terus memeriksa perutnya melihat raut wajah dokter Eti yang berubah.
"Citra! kapan terakhir kalinya kamu datang bulan?" kata dokter Eti.
"Bulan ini aku memang belum datang bulan dok." Masih menjawab dengan santai tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi.
"Oke, agar lebih akurat coba lakukan tes urine di kamar mandi."
Citra kebingungan dan hanya bisa menuruti kata-kata dokter Eti. Arzana yang melihat wajah dokter Eti begitu serius diapun penasaran dan ingin bertanya.
"Ada apa dok dengan teman saya?" Dokter Eti lantas tersenyum dan menepuk pundaknya, semakin tidak karuan hati Arzana dibuatnya.
Citra keluar dari kamar mandi semakin pucat wajahnya badan nya gemetar. Memberikan tes urine miliknya kepada dokter Eti dengan tangan yang sangat gemetar.
"Benar dugaan ku." Kata dokter singkat, arzana dengan cepat merebut hasil tes urine citra di tangannya.
"Apa!!" Arzana dengan matanya yang melotot menatap hasil tes itu, ikut gemetar tangan arzana berpaling melihat sahabatnya yang sudah terduduk lemas di depan pintu.
"Dok bisakah rahasiakan kehamilan sahabat saya sementara ini." Arzana memohon oada dokter Eti sambil menangis.
"Baiklah demi memandang pertemanan ku dengan almarhum ibu mu, aku akan me rasahasiakan ini, lalu apa yang akan kamu lakukan setelah ini citra."
Citra menggelengkan kepalanya, arzana yang melihat sahabatnya tidak berdaya langsung memapahnya berdiri.
"Oke citra tenang ada aku disini, semua akan baik-baik saja besok kita akan kerumah sakit."
Citra dan azrana pergi keringat dingin bercucuran membanjiri tubuh Citra. Pikirannya kalut rasanya dia menemui jalan buntu.
"Za apa yang akan aku katakan pada ayah, bagaimana ini?" menangis tersedu-sedu
"Kita ke RS dulu besok kita pastikan apakah ini benar-benar kehamilan atau alat tesnya yang rusak." Mencoba menenangkan Citra yang semakin panik.
Citra tidak berani pulang kerumahnya setelah kejadian ini, apa yang akan dia katakan pada ayah tentang kabar ini betapa kecewa pak Darwis. akhirnya citra pergi ke asrama arzana untuk bermalam menenangkan dirinya sendiri.
"Bagaimana za?"
"Oke aman, besok kita ke RS pagi-pagi sekali, lakukanlah USG agar lebih akurat."
"Emm oke za, terimakasih entahlah apa yang akan aku lakukan tanpa mu."
Arzana yang memberi kabar pada pak Darwis bahwa citra akan bermalam di asramanya. Agar laki-laki parubaya itu tidak lagi menghawatirkan putri semata wayangnya.
----------------
Keesokan hari nya di RSU Swasta Yogya diruang dokter spesialis kandungan pemeriksaan berlanjut, dokter melakukan pemeriksaan USG pada citra, tampak di layar monitor yang kecil itu.
"Kehamilannya sudah berjalan sekitar empat Minggu, janin kira-kira sebesar kacang merah dan mereka kembar "
"Kembar!! dokter yakin Teman saya hamil sudah empat Minggu?" Tanya arzana ngegas.
Dokter mengerutkan alis dan menghela nafas panjang. "Sudah sangat pasti bahwa temanmu ini hamil 4 minggu dan berjalan 5minggu ini." Jelas Dokter **Arya**.
Arzana yang bingung harus bagaimana, meminta saran dokter mereka harus bagaimana.
"Berapa usiamu, apa masih sekolah?"
"20thn dok, seharusnya tahun depan saya akan lulus kuliah."
"Ambillah cuti sementara waktu untuk melahirkan bayi ini, tahun depan kamu bisa masuk kembali ke universitas ku." saran dokter Arya
"Terimakasih dok atas saran nya, kami pamit dulu." Arzana mengemasi obat dan vitamin yang di berikan dokter Arya, mereka meninggalkan RS dengan perasaan cemas.
Tiba di asrama kampus, citra terus melihat foto USG milik nya, *twins little Bean * sangat kecil seperti kacang.
...****************...
Terimakasih untuk like dan komentar nya
Ardia sangat berterimakasih atas kritik dan saran dari teman-teman, tetep stay ya tunggu update selanjutnya
🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Ida Lailamajenun
baru mampir nyimak dulu
2022-06-23
1
Henny Piri Tjiang
lanjuttt..
2022-05-03
1
Beci Luna
aoa citra diperkosah ya...kisah yg mengyedihkan
2022-04-18
1