"pagi mbak Ila!" sapa Gilang lirih tepat di sebelahku saat aku akan berangkat kerja lantaran rumahnya memang terletak di samping rumahku.
jika sudah jam segini tapi ia masih berada di rumah sudah bisa di pastikan kalau ia bolos lagi. dalam seminggu kalau tidak salah empat hari atau tiga hari saja ia berangkat sekolah.
kadang aku merasa kasihan padanya.
pikirku apakah tindakannya ini adalah bentuk dari tuntutannya agar lebih di perhatikan?
"kamu sudah sarapan?" tanyaku pelan saat melihat raut mukanya yang khas sekali orang bangun tidur.
"belum mbak! tapi mbak Ila kok gak tanya sih kenapa aku di rumah?!" ujarnya heran.
aku tersenyum simpul sebelum menyahutinya "karena mbak sudah hafal sama kamu! jadi mbak gak tanya itu. di dapur ada makanan. mbak tadi masak banyak. tanya aja sama Lana atau Lila biar nanti di tunjukkan tempatnya"
"makasih mbak! tapi Gilang beli aja di luar"
"loh kenapa? kamu gak suka sama masakan mbak? iya?"
apa masakanku gak enak ya...
"eh bukan! tapi Gilang malu, masa setiap makan, numpang terus ke rumah mbak Ila"
"kamu ini ngomong apa! udah sana masuk sarapan. apa sungkan-sungkan.
kalau gitu mbak berangkat dulu ya titip Lana sama Lila juga" ujarku sambil berlalu mengendarai motorku ke tempat kerja.
"siap mbak!" teriaknya ceria.
*****
aku berkerja di sebuah kedai kopi yang cukup terkenal di kota ini. setiap harinya tak pernah sekalipun sepi pengunjung.
lantaran letaknya cukup strategis, yakni dekat dengan gedung-gedung perkantoran dan kampus.
aku sudah cukup lama disini, perkiraan kurang lebih hampir seusia anak ku.
sebelumnya aku bekerja di sebuah perusahaan kecil di bidang jasa.
namun aku memutuskan berhenti lantaran jaraknya sangat jauh dari rumah.
untuk gaji, meski tak sebesar di tempat kerjaku yang lama, namun aku lebih nyaman berada disini.
semua karyawan disini begitu hamble. tak ada saling iri dan tuding.
serta mayoritas disini adalah pria. yang wanita hanya aku dan Mayang seorang.
"kau tahu apa yang buat ku betah disini selain kalian?" bisik Mayang seraya meracik kopi.
"pria-pria tampan itu! bayangkan saja, setiap hari disajikan pemandangan pria bersetelan rapi yang tentu saja aromanya begitu wangi. siapa wanita yang tidak gila dibuatnya..." tambahnya yang kali ini terpekik senang.
"aku!" sahutku tegas.
"heh..?! apa kamu tak pernah sekalipun terpesona oleh mereka?" tanya tidak percaya yang langsung ku angguki mantap sebagai jawabannya.
"oh jiss... kau bersungguh-sungguh dengan jawabanmu itu?!"
"tentu"
ia meletakkan kopi yang sedang ia racik sebelum menghampiriku dan menatapku penuh kecurigaan "lalu pria yang bagaimana yang menurutmu tampan? atau yang mampu membuatmu terpesona?"
"binaragawan, dokter, tentara, polisi, guru, pramugara, angkatan laut atau..."
"entahlah! aku juga tak tahu" kekehku di akhir kalimatku sambil meliriknya sekilas.
"sungguh tak bisa di percaya!"
*****
"apa yang masih membuatmu berani menampakkan wajahmu di hadapanku?" tanya pria itu dingin dan datar.
tatapannya sangat mematikan seolah mampu menguliti objek yang sedang ditatapnya.
namun walau begitu, wanita yang berdiri dihadapannya tak gentar sekalipun. malahan wanita itu melangkah mendekatinya.
"aku tunanganmu! aku kesini untuk meluruskan kesalahpahaman di antara kita" sentak wanita tersebut frustasi.
dan masih tak ada respon lebih yang pria itu berikan.
"salah paham? kau yakin?"
"iya!" jawabnya lugas.
sontak saja pria itu tertawa keras hingga menggema di ruangan tersebut. "kau sungguh seorang aktris yang hebat. kau seharusnya mampu mendapatkan sebuah penghargaan.."
"setelah kau bercinta dengan pria lain yang rendahan tepat di depan mataku, mau masih bisa mengatakan bahwa itu sebuah kesalahpahaman? apa kau gila?!" bentaknya yang mampu membuat wanita itu dian tak berkutik.
amarah yang begitu besar tampak sekali dari mata dan kepalan tangan yang kuat.
"apa kau sedang mengejekku? apa kau kira aku mau dengan wanita murahan sepertimu?"
"ARNAN!! jaga ucapanmu! kau dan aku tak ada bedanya. hanya saja kau mampu menutupinya dengan sangat rapat. lihat saja apa yang akan kubuat untuk membuatmu bertekuk lutut padaku"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments