kegiatan positif di pagi hari yang sudah menjadi kebiasaan kita adalah dengan bersepedah keliling komplek. selain untuk menjaga kesehatan tubuh, dengan bersepedah kita juga bisa bertegur sapa dengan para tetangga.
menurutku itu awal yang bagus guna mengajarkan mereka untuk bersosialisasi.
aku betul-betul mempersiapkan diri mereka supaya lebih berani dan percaya diri saat masuk sekolah nanti. lantaran mereka akan bertemu banyak sekali orang baru.
sudah biasa jika saat pertama kali bersekolah anak-anak akan ada yang menangis, tak mau masuk kelas karena takut, dan juga minder.
namun sebagai ibu aku ingin kedua anakku benar-benar siap secara fisik maupun mental. aku tak ingin saat sekolah nanti mereka akan merasa ketakutan dengan suasana yang baru tersebut.
lantaran aku bukan termasuk dari sebagian ibu yang bisa mendampingi anaknya dengan menunggu mereka di luar kelas ataupun mengintip kegiatan anaknya dari balik jendela.
alasannya sudah jelas karena aku harus bekerja.
"selamat pagi, nek!!" sapa Lana dan Lila bersamaan saat bertemu dengan nyonya Gina.
"selamat pagi juga cucu nenek yang cantik dan ganteng"
sedangkan aku, aku menundukkan kepalaku begitu bertatap muka dengan nyonya Gina sembari tersenyum lebar untuk menunjukkan rasa hormatku.
"selamat pagi, bu RT!"
"Selamat pagi, sayang!"
"selamat pagi, Tante Santi"
"Selamat pagi, cinta"
*****
"bunda! kapan Lila akan berangkat ke sekolah?" tanya Lila pelan seusai gadis kecil itu menghabiskan sarapannya.
"Lila pengen cepat-cepat ke sekolah ya, nak?!" sahutku ringan sembari membereskan piring kotor kami dan mencucinya.
"iya bunda! Lila suka banget kalau lihat kak Gilang berangkat sekolah. soalnya kelihatan keren..."
"keren dari mana?! orang kak Gilang aja suka bolos sekolah" timpal Lana tak menyetujui perkataan Lila yang seolah mengagumi pria berusia tujuh belas tahun itu.
ya sudah tak kaget lagi dengan tingkah anak satu itu. tinggal sendirian dan jarang mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya membuat Gilang bertindak demikian.
meskipun ia tak pernah berbuat macam-macam.
"suka-suka Lila! meskipun kak Gilang tukang bolos, tapi kan kak Gilang ganteng!"
"meskipun kak Gilang ganteng, tentu masih ganteng kak Lana pastinya.."
"kalau sudah masuk sekolah, Lila sama Lana harus sekolah yang rajin. jangan suka bolosan, soalnya nanti bakal di marahi sama bu guru. terus nurut apa kata bu guru, gak boleh nakal, harus baik sama temannya, mengerti?" tuturku lembut menasehati mereka.
aku tak pernah membentak mereka selama ini ataupun meninggikan suaraku. karena aku tahu betapa sakitnya di bentak apalagi hingga sampai memukulnya. aku tak sampai hati melakukannya. serta jika aku mengatakannya dengan cara yang salah, alih-alih mendengarkan, mereka pasti akan menolak secara terang-terangan dengan cara memberontak.
"iya bunda..! bunda tenang aja, Lana bakalan jadi anak yang baik kok. Lana gak mau bikin bunda sedih kalau Lana nakal"
"Lila juga!! Lila juga bakalan jadi anak yang pintar supaya bunda senang.." sahut Lila tak mau kalah dengan kakaknya.
walapun itu kalimat yang sederhana, namun aku begitu terharu mendengarnya.
mungkin untuk beberapa hari kedepan mereka bisa saja melupakan apa yang mereka katakan barusan. tapi itu saja sudah cukup bagiku saat merasakan luapan kasih sayang yang mereka tunjukkan untuk ku.
bukan kah itu juga termasuk rezeki yang tuhan berikan pada ku?
"besok kalau bunda libur, kita pergi beli peralatan sekolah ya? Kan Lila sama Lana belum punya"
"kita pergi ke mall?" tanya Lila yang sudah sangat gembira mendengarnya.
"ya pergi ke toko peralatan sekolah lah.." timpal Lana tajam.
"sudah-sudah, nanti setelah beli peralatannya kita pergi di mall" tengahku supaya tak terjadi perang dunia ke tiga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Sri Astuti
jd ortu hrs tangguh dan penuh kesabaran..aplg single parent..
semsngat mom
2024-11-12
0