Saling menguatkan

Seminggu berlalu,Tim SAR dan semua anggota TNI yang masih mencari keberadaan puing pesawat yang jatuh itu mulai mendapatkan titik terang.Sayap pesawat yang ditemukan mengapung serta pelampung dan beberapa barang penumpang yang ikut mengapung menjadi cahaya dalam pencarian ini.

Mami yang saat itu tersadar,ia mulai pasrah dengan semua yang terjadi.Ia hanya dapat berharap mukjizat dari Tuhan untuk keselamatan sang suami.Tak hentinya mami bersujud meminta ampun dan terus memohon agar suaminya bisa selamat meski harapan itu sangat kecil. 

Sedangkan si kembar,terutama Ara.Gadis itu berulang kali pingsan,gadis periang dengan hati lembut itu sangat terpuruk jika mengingat tentang kehilangan sang papi yang begitu ia cintai. 

💜

💜

💜

Angin yang begitu kencang dengan awan yang mulai menghitam tidak menyurutkan niat gadis cantik dengan baju rumah sakit itu untuk berdiri dibiding rooftop Rumah sakit.Sekali lagi,ia dilarikan ke rumah sakit setelah didapati pingsan didalam kamar. 

"Kenapa Tuhan mengambil papi dari hidup Ara? Tak taukah Tuhan jika papi itu lelaki yang paling Ara cinta..Tuhan bisakah Ara meminta satu hal,pertemukan Ara dengan papi Tuhan"racaunya dengan air mata yang terus mengalir.

Selama ini papi Ray sangat mencintainya melebihi apapun,bahkan saat dirinya di bully saat masih duduk di bangku SD karna profesi sang papi yang tak lazim bagi seorang lelaki.Papi Ray selalu pasang badan paling depan untuk melindunginya.

"Ara rindu papi"ucapnya lirih.

Tes 

Tes 

Air matanya pun kembali menetes dengan deras.Ara melepaskan ikatan di rambut panjang bergelombangnya.Kakinya berjinjit berjalan perlahan di biding rooftop dengan mata terpejam.Masih teringat diingatannya,papinya sangat menginginkan dirinya menjadi balerina terkenal. 

Sedangkan tak jauh darinya,ada sepasang mata yang terus melihat tingkah Ara tanpa Ara sadari. 

💜

💜

💜

"Sangat mengagumkan,tapi kenapa begitu menyedihkan"gumam lelaki berumur 40 tahunan meamati tarian seorang gadis dengan pakaian pasien rumah sakit itu. 

Kembali ia menghisap rokoknya lalu membumbungkan asapnya ke udara.

Matanya terus menatap gadis yang dengan lihai meliuk-liukkan badannya di lantai rooftop yang mulai basah karna air hujan yang tengah mengguyur.Sangat indah dipandang.

Bruk 

Tiba-tiba saja gadis itu terkulai lemah dilantai yang semakin basah karna hujan yang semakin deras.

"Ah sial.. ini akan merepotkan,apa sebaiknya ku tinggalkan"gumamnya tanpa ada niat bergerak dari tempatnya berteduh di depan pintu rooftop. 

Niatnya yang ingin merokok dengan tenang mengurangi masalah yang tengah ia rasakan,malah disuguhi tarian yang sangat menyedihkan bahkan berujung bencana seperti ini. 

"Double sialan"batinnya mengumpat lalu menginjak rokok yang ia jatuhkan.

💜

💜

💜

Dilain tempat Rafa tengah melajukan mobilnya ke tempat tim SAR,setelah pihak maskapai menelfon dan memberitahukan bahwa tim SAR mendapatkan beberapa lagi barang penumpang yang baru ditemukan.

Ddrrtt dddrrttt 

Ia melirik ponselnya yang bergetar,nama pembantu yang diutus menjaga Ara tengah menelfon. 

"Halo" 

"Halo mas Rafa,maaf mengganggu" 

"Katakan bi ada apa"tanya Rafa mendesak karna tak mungkin bibi menelfon seperti orang ketakutan seperti ini jika tidak ada yang terjadi pada Ara.

"Non Ara,pingsan.. Sekarang ditangani oleh dokter,tapi dokter menyarankan mas Rafa untuk datang" 

Rafa membuang nafas kasar "Apalagi sekarang"batinnya mengerang.Hatinya mendadak sakit,ia akan selalu begitu.Merasa apa yang saudara kembarnya itu rasa dan sebaliknya Ara pun akan merasakan hal yang sama seperti Rafa rasakan.

"Baik,saya kesana sekarang bi" 

"Iya mas hati-hati"sahut bibi dan mematikan panggilan.

Rafa banting stir putar balik ke arah rumah sakit meurungkan niatnya untuk ke tempat timSAR karn sekarang yang lebih penting keadaan Ara.

"Semoga tak terjadi hal buruk padanya,hanya Ara dan mami yang sekarang Rafa punya"batinnya melajukan mobil dengan kecepatan penuh. 

Sesampainya di rumah sakit,Rafa langsung berlari menyusuri lorong rumah sakit dengan hati gelisah,ia terus merapal doa berharap Tuhan mendengar semua doanya.Ia tak ingin kembali kehilangan. 

Sreekk 

Ia terengah-engah masuk ke dalam ruangan Ara,terlihat saudara kembarnya terbaring lemah dengan mata terpejam diatas bankar.Ia melirik infus yang kembali berpindah dengan sebelumnya,sudah dapat dipastikan Ara kabur dari kamar dan mencabut paksa selang infus.

"Mas Rafa"bibi langsung berdiri menghampiri Rafa.

"Iya bi,dimana dokternya?"tanya Rafa dengan berjalan menghampiri Ara.Ia mengelus rambut panjang yang terlihat sedikit basah itu. 

"Beliau sudah di ruangan,mas disuruh dokter langsung menemui diruangannya" 

"Baik,saya kesana dulu.Titip Ara ya bi"sahut Rafa lalu mencium kening sang adik dan pergi meninggalkan ruangan.

💜

💜

💜

Kembalinya Rafa dari ruangan dokter Mutia,ia memilih duduk sejenak untuk mengatur nafasnya.Entah ini terlalu berat untuk ia tanggung sendiri.Adiknya yang terus terpuruk seperti ini dan pencarian papi yang belum menemukan titik temu membuat lelaki tampan itu menjenggut rambutnya sendiri.

"Dehidrasi parah yang membuat dia seperti itu.Untung saja tadi langsung dilarikan ke UGD karna jika terlambat bisa berakibat fatal untuk Ara."ucap dokter yang juga dekat dengan keluarganya itu terus terngiang diotaknya.

"Aku gak bisa gini,ada Ara dan mami yang lebih penting.. Papi bantu Rafa jaga mami dan Ara"monolognya memberi semangat pada dirinya sendiri.

Ia beranjak lalu menghembuskan nafas berat. 

Srreekk 

Terlihat Ara sudah duduk menyandarkan dirinya pada ranjang.

"Rafa"panggil Ara lirih. 

Rafa tersenyum melihat adik kembarnya,lalu berjalan menghampirinya.

"Rafa aku ingin pulang"rengek Ara seperti biasa.

"Iya kita pulang,setelah ini kita pulang"sahut lembut Rafa.Seumur-umur baru ini keduanya terlihat seperti saudara,karna jika bertemu Ara akan mengeluarkan bisanya untuk menghujat kembarannya meski Rafa diam bak patung.

"Rafa,papi?"tanya Ara dengan mata berkaca-kaca,sudah kesekian kalinya Ara selalu bertanya tentang papi dan berujung pingsan.

Rafa memeluk tubuh sang adik. "Papi sudah tenang disana,kita hanya perlu mengikhlaskan semua" 

"Hiks..kenapa Tuhan tak adil padaku Raf,kenapa Tuhan meambil semua bersamaan?"tanya Ara dengan tangis yang semakin terdengar pilu.

"Ara dengarkan aku.. Kematian itu pasti akan datang dan itu akan terjadi dengan cara bermacam-macam,mungkin ini memang takdir kita saat ini harus kehilangan papi dengan cara seperti ini.Kita sebagai orang yang kehilangan sangat wajar jika bersedih.Tapi ingat,kita harus terus menjalani hidup.Papi takkan senang melihatmu terus menangis dan terpuruk seperti ini.Bukan hanya kamu yang sedih dan kehilangan tapi aku dan mami merasakan hal yang sama.Kita harus saling menguatkan,Aku mohon kembalilah ceria seperti dulu.Aku rindu kamu yang dulu"tutur Rafa dengan lembut menangkup pipi Ara dan menghapus air matanya yang terus mengalir. 

Ara menatap kakak satu-satunya yang ia miliki,mata kembarannya itu terlihat berkaca-kaca dan terlihat sangat sedih. "Maafkan aku Rafa,aku tak memikirkan kamu dan mami..maaf"ucapnya merasa bersalah karna merasa yang paling kehilangan padahal ada Rafa dan mami yang tentu sama sangat kehilangan seperti dirinya.Ia kembali memeluk tubuh sang kakak."Rafa,aku ingin bertemu mami"pinta Ara. 

Rafa mengurai pelukannya. 

"Setelah habis infus ini kita pulang"sahutnya lembut.

"Tapi aku ingin sekarang"rengek Ara kembali.

"Aku ada urusan sebentar,setelah selesai aku akan menjemputmu dan kita pulang hhmmm."sahut Rafa lagi.

Ara hanya bisa mengangguk patuh,untuk sekarang ia tak ada tenaga untuk berdebat dan mengeluarkan sifat keras kepalanya. 

"Aku pergi,jangan terlalu banyak fikiran dan aku mohon makanlah"ucap Rafa sebelum pergi.Sudah seminggu tak ada makanan yang masuk kedalam tubuh kembarannya itu,karna setiap makan ia selalu muntah.Organ tubuhnya seakan menolak untuk diisi.

"Bi,Rafa pergi..Tolong belikan Ara makanan"pamit Rafa pada bibi dan diangguki oleh bibi. 

"Siap mas"sahut bibi. 

💜

💜

💜

Rafa memarkirkan mobilnya setelah sampai pada tempat yang ia tuju.Beberapa kali ia membuang nafas kasar.

"Apapun yang terjadi Rafa ikhlas Tuhan"monolognya sebelum turun dari mobilnya. 

Ia pun masuk pada tempat yang ditunjukkan oleh satpam.Ia melihat beberapa benda yang tertata diatas meja.Bahkan disana ada sebelah sepatu bayi,tak bisa dibayangkan betapa terpukulnya keluarga korban yang kehilangan keluarganya.

Mata Rafa tertuju pada satu benda yang tak asing baginya,seketika air matanya menetes.

"Ya Tuhan"erangnya dalam hati.

Ia sangat ingat,benda itu pemberian sang mami untuk papinya saat ulang tahun beberapa tahun yang lalu.

...Flashback ...

Rafa dan Ara yang duduk dibangku SMP tengah bersiap melakukan kejutan bersama sang mami untuk papi Ray yang hari ini ulang tahun. 

Mami dengan senyum yang terus mengembang membungkus kado yang akan mami Rain berikan pada papi. 

"Mam,kenapa harus itu sih.. Kan bisa ngasih yang lain,itu terlalu sederhana tauk"ucap Ara dengan tangan yang tengah menulis kartu ucapan untuk papinya.

"Papi itu terlihat tampan kalau pakai ini dan ini special karna mami sendiri yang desain"sahut mami Rain dengan senyum mengembang membayangkan wajah tampan sang suami membuat dirinya merona.

"Cie.. mami lope lope sama papi cie"goda Ara yang melihat rona dipipi sang mami. 

"Apaan sih,anak kecil udah tau lope lope segala" 

"Taulah.. Ara kan punya lope juga"sahutnya keceplosan "ups"ia langsung menutup mulutnya rapat dan berlari ke kamar atas karna mami akan segera mengeluarkan suara emejingnya saat tau dirinya memiliki kekasih. 

Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore,artinya sudah jam papinya pulang.Ketiga manusia itu pun siap duduk di ruang tamu dengan memakai topi ulang tahun seperti anak kecil. 

Cklek 

"Selamat ulang tahun kami ucapkan"nyanyi mami Rain saat pintu dibuka oleh papi Rayyan.Ketiganya bernaynyi bersama dengan riang gembira menyanyikan lagu untuk sang papi.

Papi Ray yang gampang sekali terharu itu sangat tersentuh dengan kejutan sederhana yang dilakukan oleh sang istri dan kedua putra putrinya.

"Terimakasih sayang-sayangnya papi"ucap papi Ray setelah meniup lilin ulang tahun.

Cup 

"Makasih sayang,kamu selalu ngasih kejutan yang indah.Aku mencintaimu"ucap papi setelah mencium kening sang istri.

"Aduh papi,disini ada anak-anak yang mulai remaja nih..Kan Ara jadi baper"cletuk Ara centil "Selamat ulang tahun papi"lanjutnya memeluk tubuh atletis sang papi yang tengah merengkuh tubuh maminya.

Papi Ray melepas pelukannya pada sang istri lalu beralih pada putrinya. 

"Makasih princessnya papi"sahut papi Ray. 

"Ini hadiah dariku dan Rafa,semoga papi suka"ucapnya lagi menyerahkan goddy bag dengan sesuatu yang dibungkus didalamnya.

"Wah,ini apa ya"sahut penasaran papi Ray lalu mereka duduk di ruang tamu. "Papi buka ya" ucap papi Ray lagi.

"Eh..eh.. kan belum potong kue pi"ucap Ara.

"Gapapa,nanti aja.. Papi udah yakin kue ini sangat lezat,iya kan mi" 

"Jelas dong"sahut mami Rain dengan tersenyum.

"Yaudah papi buka ya" 

Ketiganya mengangguk dan papi Ray langsung membuka kado pertama dari kedua anak kembarnya. 

"Brush"ucap papi Ray lalu tersenyum.

"Karna papi kerjanya main-main sama brush terus,jadi Ara dan Rafa belikan puluhan brush ini buat papi.Biar papi kerjanya makin semangat"tutur Ara menjelaskan. "Ini pilihan Ara lho pi"lanjutnya karna memang Rafa hanya memberikan uang dan Ara yang memilih.

"Terimakasih sayang papi,sini papi peluk"ucap papi Ray merentangkan tangannya lebar-lebar.Ara langsung berpindah dan memeluk tubuh lelaki yang ia sayangi itu. 

Tapi tidak dengan Rafa,ia hanya diam dan mendelik melihat kelakuan adiknya yang masih seperti bocah.

"Rafa gak mau peluk papi?" 

"Rafa udah gede pi" sahutnya membuat papi menggelengkan kepalanya. 

"Sekarang punya mami"ucap papi Ray mengambil kado dari sang istri. "Topi?"tanyanya setelah membuka kado itu.

"R2?"tanyanya lagi melihat ukiran nama di belakang topi.

"Iya inisial nama kita"sahut mami Rain malu-malu membuat papi Ray melengkungkan bibirnya.

"Makasih sayang"ucap papi mencium kening sang istri.

"Ah mami romantis"cletuk Ara baper melihat mami dan papinya yang selalu romantis itu.Lalu ia memakai topi berwarna cream dengan motif absrak dan berukiran inisial dibelakangnya.

"Bagaimana?"tanyanya pada sang istri dan kedua anaknya.

"Wah benar kata mami,papi sangat tampan kalau makai topi ini" 

"Sungguh?"tanya papi dengan wajah terus tersenyum.

"Iya pi,kadar ketampanan papi meningkat drastis saat memakai topi.Ah.. Ara jadi jatuh cinta sama papi"ucap Ara dengan mata berbinar.

"Maaf cinta papi cuma buat mami"sela mami memeluk lengan sang suami.

"Ck..apaan,berbagi dong mi"decak Ara mengerucutkan bibirnya.

"Enak aja"sahut mami Rain tak mau kalah.

"Sama anak sendiri gak mau ngalah"ucap Ara bersedekap.

"Jelas" 

"Ih"cibir Ara membuat ketiganya tertawa karna perdebatan tak berfaedah dari ibu dan anak itu.Hanya Rafa yang tersenyum,dia lelaki paling pendiam.Entah menurun dari siapa sifatnya itu.

Keluarga kecil itupun melanjutkan acara dengan makan bersama. 

...Flashback end...

Masih teringat dibenak Rafa betapa bahagianya papi mendapat topi pemberian mami yang sangat ia sukai,bahkan hampir setiap job diluar kota papi selalu memakai topi itu.

"Mas...mas"tegur seorang petugas yang melihat Rafa melamun dengan air mata yang mengalir di pipi.

"Ah.. maafkan saya"sahut Rafa terkejut langsung membersihkan air matanya. "Ini milik papi saya"ucapnya lagi pada sang petugas.Membuat petugas itu menatap kasihan pada Rafa.

Rafa berjalan ke arah parkiran sambil membawa topi berwarna cream lusuh itu.Ia memohon pada semua petugas agar mengijinkannya membawa satu-satunya meninggalan sang papi.

"Kita pulang papi"monolognya dengan nada bergetar berjalan menuju mobil warna hitam miliknya. 

Ia mengstater mobil dengan tangan yang sudah tak bertenaga.Akhirnya pertahanan diri Rafa runtuh,ia menangis sesegukan didalam mobil.Ternyata tak semudah yang ia pikirkan sebelumnya,ia pun masih belum siap kehilangan sosok ayah yang begitu ia kagumi dan ia banggakan.

"Hiks….hiks…..hiks……"Lelaki tampan itu menangis menelungkupkan wajahnya pada setir mobil dengan memeluk topi milik sang papi.

...Selamat jalan papi,semua kenangan indah akan selalu kami kenang.Beristirahatlah dengan tenang disana kami mencintaimu🌹....

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

kereeeeen😍😍😍😍😍😍🥰🥰🥰

2021-11-07

0

Dhina ♑

Dhina ♑

Tidak
Tidak
Tidak
Pokoknya Tidak!!! Rayyan tidak ada dalam pesawat itu. Dia tidak naik pokoknya
Rayyan tak boleh pergi

OMTE 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭 Bahaya kalau aku kecewa. Karena, bisa-bisa aku tak balik lag 😭😭😭😭😭

2021-08-14

3

RAN

RAN

ditinggal orang yg disayangi....hancur bgt pasti mami rain...

2021-08-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!