Ara tak menyangka pertemuan kekasihnya dengan sang mami berjalan lancar,bahkan sang mami sangat menyukai kekasihnya yang sangat sopan dan terlihat jelas mencintainya.
"Saya akan terus berusaha agar pantas bersanding dengan Aurora mi"ucapan sang kekasih waktu itu terus terngiang diotak kecilnya membuat beberapa hari ini Ara dilanda kebaperan maksimal.
"Dek,udah cepet makannya.. Ntar kesiangan berangkat sekolah"omel mami Rain melihat putrinya mesem-mesem tak jelas dan hanya memainkan makanannya.
"Papi liat kamu seneng banget semingguan ini ada apa sih dek?"tanya papi Ray yang belum tau tentang kedatangan kekasih Ara.
"Pacar Ara kesini,mami belum cerita?"tanya Rafa tumben sekali nyaut.
Rayyan menoleh pada sang putra lalu berpindah pada sang istri. "Bener yank?"
Raina sambil menyendokkan nasi serta lauk untuk menyuapi sang suami mengangguk "Iya pi.. Mami lupa cerita ke papi waktu itu hehe"sahut mami Rain cengengesan. "Tapi tenang aja pi,dia calon mantu idaman banget.Meski ya.. kegantengannya gak melebihi papi sih"lanjut mami Rain mengingat laki-laki berumur 22 tahun yang datang bersama sang putri sangat sopan dan baik.
Blusshh
Pipinya pun merona.Papi Ray tetap salah tingkah jika mendapat gombalan dari sang istri.
"Benarkah? Kapan-kapan ajak kesini lagi dek,biar papi kenal juga"ucap papi Ray pada sang putri yang langsung diangguki semangat oleh Ara.
Setelah melakukan sarapan papi,Ara serta Rafa ketiganya pun berpamitan pada mami.
"Aku berangkat ya sayang"pamit papi Ray pada sang istri.
"Iya sayang,hati-hati.Kalau sudah sampai lokasi kasih kabar ke aku"sahut mami Rain yang terlihat gelisah setiap suaminya mendapat Job di luar kota.
"Iya.."ucap papi Ray "sayang,cium deh.. baju aku bau ya"lanjut papi meendus kemejanya sendiri.
Mami Rain pun reflek mendekatkan wajahnya untuk meendusi kemeja sang suami.
Cup
Ciuman mesra pun mendarat di kening sang istri.
"Love you"ucapnya mesra menatap manik coklat sang istri yang masih membuatnya terus berdebar.
"Aaaaaaaa...baper"teriak Ara yang masih berada disana dengan Rafa.Bahkan tangannya sudah meremat lengan Rafa saking bapernya karna ulah kedua orang tuanya.Rafa hanya bisa pasrah menjadi samsak sang adik kembarnya itu.
"Mami sama papi bikin aku baper terus ih.. gemes deeehh"ucap Ara gemas sendiri.
"Kamu sih.. bikin malu didepan anak-anak"sahut mami Rain sudah merona malu.
"Gapapa.. Aku suka liat pipi kamu kayak pake blush on alami karna ucapanku"ucap papi Ray mengelus pipi sang istri.
"Udah yank.. cepet berangkat,ntar ketinggalan pesawat"sahut mami Rain meingatkan.Mealihkan kegugupannya.
"Iya.. aku berangkat,jangan lupa rindukan aku"ucap papi lagi "Jaga anak-anak"lanjutnya pada sang istri.
Mami Rain mengangguk "Itu udah pasti sayang.. Kamu hati-hati"sahut mami Rain meraih punggung tangan sang suami lalu menciumnya.
"Eh,sampaikan maafku pada abang dan Amel gak bisa dateng diacara pertunangan Airin."ucap papi Ray.Mami Rain mengangguk.
"Rafa,jaga adikmu..dan Ara jaga kakak dan mami buat papi ya"ucap papi Ray lagi berpindah pada kedua anak kembarnya lalu memeluknya bergantian.
"Selalu pi.Papi hati-hati"sahut keduanya.Ara memeluk lama tubuh sang papi yang masih terlihat hot dan modis meski sudah memasuki umur 50 tahun.
"Papi hati-hati disana,ntar malem pulang ya.Ara sayang papi" bisiknya ditelinga sang papi.
"Iya,papi usahakan pulang sayang.Papi juga sayang Ara"sahutnya penuh kasih sayang.
Mami Rain kembali memeluk tubuh sang suami,seakan berat melepas kepergian suaminya setiap pergi jauh seperti ini.
"Assalamualaikum"ucap papi yang sudah berada didalam mobil.
"Waalaikumsalam"sahut ketiganya dengan melambaikan tangan pada sang papi.
💜
💜
💜
Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang,gadis yang akan berjanjian dengan sang kekasih untuk datang ke acara pertunangan sepupunya ini tengah gelisah hanya karna desainer gaunnya belum memberi kabar tentang gaun yang ia pesan.
"Kenapa sih Ra,gelisah banget?"tanya Miya yang baru datang dari toilet.
"Tante Anggi belum kasih kabar nih,gaunnya kan mau gue pake sore ini"sahutnya lemah karna seharusnya pagi ini gaun itu sudah berada di rumahnya.
"Sabar deh,pasti bentar lagi juga ada kabar.. Lagian masih 6 jam lagi acaranya"ucap Miya meingatkan.
"Iya gue tau,tapi kan gue dateng sama my prince Mit.Perdana ini tampil didepan publik"
"Dih.. artis kali ah"
"Lah emang bener,lu lupa kecantikan gue… "belum selesai ia berbicara Mita langsung menimpali.
"Melebihi para artis"ucapnya mereka bebarengan lalu tertawa bersama.Seakan lucu dengan ucapan yang mereka lontarkan.
Ddrrtt...Ddrrtt..
Getaran di ponsel membuat Ara yang tengah menyimak pelajaran terakhir hari ini terpecah menunduk lalu mengeluarkan ponselnya.Notifikasi pesan dari sang kekasih terpampang disana,ia pun membuka pin ponsel lalu membuka pesan itu.
My Prince💜
📩 "I'm so sorry princess..Hari ini aku gak bisa nemenin kamu ke acara sepupumu,papa ngajak aku ke rumah keluarga di Bandung" chat yang masuk itu membuat Ara yang sebelumnya tersenyum hanya menghela nafas panjang dan kasar lalu menelungkupkan kepalanya pada meja.
Sekali lagi,ia kecewa dengan keadaan.
"Ara.. bangun kamu"teriak guru wanita killer yang tengah menjelaskan di depan.
Mita yang terus menyenggol lengan sahabatnya sama sekali tak digubris oleh Ara.
"Ara"teriak guru itu lagi membuat ia mendongak.Ia meedarkan pandangannya ternyata semua tengah menatap dirinya.Bahkan Rafa menatapnya tajam.
"Keluar kamu"usir guru killer itu tanpa tendeng aling-aling.
Mood Ara yang kacau langsung membersihkan semua alat tulis serta bukunya lalu beranjak dari duduknya.
"Minta maaf Ara,kenapa malah pergi"ucap Rafa pelan tapi masih bisa Ara dengar.Ini benar-benar bukan sifat Ara,bahkan Rafa terkejut karna Ara sampai dikeluarkan dari kelas.
Ara menghempaskan tangan Rafa lalu berjalan mengloyor untuk keluar kelas tanpa peduli sang guru yang mengomelinya sepanjang ia jalan.
"Ada apa sama kamu Ra"gumam Rafa menatap punggung kembarannya yang semakin menjauh keluar kelas.
💜
💜
💜
Waktu pun berlalu,Ara sudah cantik dengan gaun putih tanpa lengan miliknya yang ia pesan dari desainer ternama teman sang papi.Meskipun keinginannya pergi bersama sang kekasih gagal,ia masih ingin terlihat bahagia setidaknya gaun ini sudah mewakilkan kekasih nya karna gaun ini adalah pilihan dari kekasihnya.Al.
"Ara,turun sayang..Kita berangkat"ucap mami dari toa membuat Ara yang tengah melamun itu tersadar.
Ia melihat cermin kembali lalu tersenyum.
"Oke cantik,kamu sangat mempesona.Mari buat semua tamu menatap takjub ke arahmu"monolognya lalu mengoleskan lip tint warna peach kembali ke bibir yang sedikit bervolume itu.
"Astagfirlloh Ara.. Gaun apa yang kamu pakai"lengkingan terdengar dari mami Rain melihat gaun Ara yang meekspose kaki jenjangnya serta separuh punggung mulusnya.
"Ck.. mami emang gak tau fashion,kalau aja ada papi pasti sekarang papi udah muji aku"ia mencebik kesal pada sang mami yang selalu tak suka dengan gaya pakaiannya. "Jadi rindu papi"lanjutnya merindukan sang papi yang baru tadi pagi pergi untuk job di luar kota.
"Gimana Rafa,aku cantikkan?"tanyanya pada Rafa yang sibuk dengan ponselnya.
Rafa mendongak lalu kembali memainkan ponsel.
"Ck.. mami sama Rafa sama aja,gak ada yang tau fashion"ucapnya lagi kesal karna Rafa pun tak merespon apa-apa.
"Cantik"tiba-tiba Rafa menyaut membuat bibir yang tengah manyun itu kembali tersenyum.
"Sungguh?"tanyanya lagi pada Rafa.
"Ya.Cantik"sahut Rafa yang langsung mendapat ciuman dipipinya oleh Ara.
"Kamu emang kakak aku yang paling tampan"ucap Ara memeluk lengan Rafa.
"Kalau ada maunya manggil kakak.. Dari orok disuruh manggil kakak susah banget" gerutu mami Rain sambil meraih cluth warna gold miliknya.
"Ayo Ara,Rafa kita berangkat"teriak Mami Rain yang entah kapan ia sudah berada di ambang pintu utama.
"Mami udah kayak gosh aja"gumam Ara melihat maminya yang berpindah tempat dengan cepat.
💜
💜
💜
Memasuki area kediaman megah Leonardo Putra Syahreza yang tak lain bang Edo,halaman rumahnya mulai penuh dengan para tamu yang berdatangan.
"Widih.. beda ya tamu para pengusaha"ucap mami melihat para tamu yang datang.Meskipun ia saudara kandung dari orang yang mempunyai hajat,tapi mami Rain tetap bodo amat ia memilih sibuk dengan bisnis restorannya.
"Mami sih aneh,kakak mami kan yang punya acara kenapa gak dari pagi sih kesini.Kan bisa bantu-bantu" celoteh Ara mendengar ucapan sang mami.
"Udah banyak pembantunya,buat apa mami bantuin.Yang ada mami leyeh-leyeh disini"sahut mami Rain merapikan kebayanya lalu turun dari mobil.Ara hanya memutar matanya jengah lalu merapikan juga gaunnya.
Mami jalan lebih dulu dan diikuti oleh kedua anak kembarnya yang tengah bergandengan bak sepasang kekasih.Jika orang tak kenal memang akan menyangka Ara dan Rafa sepasang kekasih.Apalagi tatapan para tamu tengah menatap kagum pada sepasang anak kembar yang tampak gagah dan cantik berjalan bagaikan raja dan ratu.
Ketiga manusia itu pun mulai memasuki pintu utama keluarga Syahreza.
"Selamat datang adik ipar durjanah"sapa mama Amel pada mami Raina.Kedua wanita paruh baya itu cipika cipiki lalu beralih pada papa Edo yang tampak gagah mendampingi mama Amel yang cantik.
"Oh,suamiku meminta maaf karna tak bisa datang.Dia ada job diluar kota"ucap mami Rain pada kaka dan kakak iparnya.
"Ya aku tau,adik iparku itu memang sangat sibuk"sahut mama Amel yang memang tau make up suami dari adik iparnya sudah terkenal di kelas Atas.Bahkan artis papan atas banyak yang memakai jasanya untuk make up.
"Selamat datang,anak-anak mama… "ucap mama Amel kembali memeluk tubuh kedua anak kembar adik iparnya."Rafa tambah ganteng aja sih.. Ara juga tambah cantik banget,pangling mama liat kamu hari ini sangat cantik.Masuk sana,Airin pasti seneng kalian datang.Dia udah nunggu dari tadi lho"lanjutnya memuji kedua anak kembar mami Rain yang sangat mempesona.
"Makasih mama pujiannya.. Ara memang selalu cantik dan mempesona"sahutnya percaya diri.
Keduanya pun masuk untuk menemui sepasang manusia yang tengah dijodohkan itu.Kakek dan nenek dari kedua kembar itu berada di Rusia jadi keduanya tak ada yang hadir dalam acara.Sedangkan mami Rain sudah ngumpul dengan para keluarga yang seumuran dengan maminya.
"Raf,kok gue deg degan gini ya"bisiknya pada Rafa yang menggandengnya menghampiri sepupu mereka.
"Tau"sahut singkat lelaki dingin itu seperti biasa.Padahal apa yang Ara rasakan Rafa pun merasakan hal yang sama.Tapi ia terus menepis,mencoba positif thinking.
"Ara"panggil seseorang dari arah belakang membuat keduanya menoleh.
Keduanya mendapati Mita yang tak lain sahabat Ara baru datang dan menghampiri keduanya.
"Baru datang juga?"tanya Mita.
"Iya nih,kita kasih selamat sama Airin yuk"ajaknya riang pada Mita dan ketiganya pun berjalan menghampiri podium kecil yang memang disediakan untuk acara tukar cincin.
Degh!
Dada Ara berdesir hebat,pasokan oksigen seakan menguar dan menguap begitu saja dari tubuhnya.Badannya mulai melemah,terlihat jelas siluet lelaki yang tengah berdiri dihadapannya sangat ia kenal.
"Al"gumamnya tapi masih dapat Rafa dengar.Ia yang menyadari keanehan pada adiknya lalu mata Rafa dan Mita mengikuti arah mata Ara tuju.
Degh!
Mata keduanya pun terbelalak,terkejut dengan apa yang mereka lihat saat ini.
"Sayang"panggil mami Rain yang juga terkejut dengan apa yang ia lihat. "Dengerin mami,sekarang kita lihat acara yang akan diresmikan papa kalian dan Ara harus kuat ya sayang.Mami gak tau akan terjadi hal kayak gini."ucap lagi pelan mami Rain sambil menangkup pipi sang putri yang mulai basah dipenuhi air mata.Mami sendiri syok saat melihat foto di ponsel sepupunya yang katanya calon menantu sang kakak.Dia lelaki yang putrinya cinta.
"Mita,tolong ajak Ara ke toilet.Betulin make up dia,ini bukan Auroranya mami "ucap mami Rain algi menyuruh Mita sahabat sang putri.Ia tau perasaan sang putrinya sekarang,tapi ini lebih penting lagi ia takkan sanggup membuat kacau acara pertunangan keponakannya.
Ia melihat kedua calon yang tengah asik bercengkrama tanpa melihat ada orang yang tersakiti disekitar mereka.Tangan mami Rain mengepal kuat,ia tak menyangka putrinya mengalami hal sengenes ini.
Mita dan Ara sudah kembali dengan make up yang kembali rapi,meski matanya sedikit memerah Ara pasti bisa mengendalikan semua karna sekali lagi ia gadis dengan akting yang tak diragukan lagi.
Suara papa Edo tengah membuka acara dan meresmikan pertunangan putri semata wayangnya terdengar begitu bahagia dari telinga Ara.Gadis itu memilih minggir dari kerumunan bersama mami,Rafa serta Mita.
Dipodium itu memang terlihat kebahagiaan Airin yang tampak mencintai tunangannya Alan yang tak lain kekasih dari Ara.
Jika ditanya bagaimana hati Ara saat ini,mungkin gadis itu akan guling-guling serta menangis kejer dihadapan pasangan yang tengah berbahagia.Tapi sekali lagi,ia masih harus jaga image sebagai gadis dengan keanggunan diatas rata-rata.
Ara terus menyesap jus jeruk yang berada ditangannya serta meremat gelas panjang itu tanpa ampun.
"Awas pecah ncess"bisik Mita yang masih bisa ngelawak.Teman gak ada akhlak.
💜
💜
💜
Setengah jam berlalu,susah payah Ara mengatur nafasnya yang semakin sesak.Air matanya semakin tak kuat untuk ia bendung,ia sangat mencintai lelaki itu.Cinta pertamanya.
"Kita kasih selamat buat Airin terus pulang ya sayang"ucap mami Rain tak ingin ada yang tau tentang apa yang terjadi pada sang putri.
Sepasang tunangan itu telah turun dan menghampiri para tamu,tapi tiba-tiba Airin memanggil mami Rain.
"Mami"panggil Airin riang seperti biasa.
Degh!
Lelaki disebelah Airin terdiam,matanya bersirobok dengan mata Ara yang juga tengah memandangnya.
Mami Rain tersenyum kecut melihat begitu hancurnya putri bontotnya ini.Airin menggandeng sang tunangan untuk dikenalkan mereka.
"Mami kenalin ini Alan,tunangan Airin"ucap gadis riang itu.
Dengan takut-takut Alan mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan mami Rain dan langsung mami balas uluran tangannya dengan meremat kuat tangan lelaki yang menyakiti hati sang putri.Alan bahkan sampai meringis tanpa ketahuan oleh Airin.
"Selamat sayang,semoga perjodohan ini membawa berkah untuk kalian"ucap mami Rain.Tapi tatapan tajamnya seakan menusuk mata lawannya membuat Alan meneguk liur susah payah.
"Kak Ara"panggil Airin lagi langsung memeluk tubuh sepupu kesayangannya itu.
"Hhmm… se-sela-mat dek"ucap Ara tergagap menahan tangis.
"Makasih kakak,mana pangeran kakak kok gak sama kakak.Katanya janji mau ngenalin?"tanya gadis itu karna memang Ara berjanji akan datang bersama sang kekasih.
"Dia berada disampingmu"inginnya Ara berteriak.Tapi ia hanya bisa berteriak dalam hatinya.
Pandangan mereka berdua saling beradu,seakan ada perasaan yang tengah tercurahkan dari tatapan keduanya.Hingga suara Rafa memecah pandangan Ara.
"Kita pulang"ajak Rafa pada Ara dan sang mami.
"Bentar Raf"tolak Ara lalu berjalan menghampiri lelaki yang sudah menjalin cinta dengannya selama 4 tahun terakhir.Ia mengatur nafasnya lalu mencoba tersenyum.
"Selamat Al,selamat berbahagia"ucapnya bergetar menahan tangisnya dengan tangan yang terulur.Ingin sekali merengkuh tubuh sang kekasih.
Lelaki itu diam tanpa membalas jabatan tangan Ara,Alan hanya terus menatap manik coklat yang tengah mengkilap dengan air mata yang berada dipelupuk mata.
"Kakak kenal sama Alan?"tanya Airin yang bingung karna Ara memanggil Alan dengan panggilan kecil nama Alan.
Ara menoleh lalu mengangguk "Maaf sayang,kakak harus pulang..Bahagia selalu sayang kakak"sekali lagi Ara memeluk tubuh Airin lalu berlalu pergi.Tak menghiraukan lagi namanya yang tengah dipanggil oleh sang sepupu dan para keluarga lainnya.
Bruukk
Tiba-tiba di ambang pintu utama mami Rain sudah tak sadarkan diri membuat acara yang tengah riuh semakin riuh karna mami Rain pingsan.
"Mami"teriak Rafa dan Ara saat menoleh mendapati ibunya tergeletak langsung dibantu Edo mengangkat tubuh sang adik untuk masuk kedalam mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
RAN
amma..ini knp udah naruh bawang si...boleh ga aku buang....😭😭
2021-08-09
4
Dhina ♑
Astaghfirullah.....dari awal mencoba nahan sesak dan kesal, kejadian demi kejadian. Hingga saat acara pertunangan dibuka, dan dimulai sendiri oleh Edo, sang Paman.
Dan semua juga menahan emosi, Ara, Rain, Rafa....tapi ternyata justru Rain lah yang paling merasa hancur hatinya. Hingga tak kuasa menahan beban jiwanya. Rain pingsan 😭😭
2021-08-07
5
ᚐᚗɠ૨εεɳᚐᚐ 💚²⁷
Alan tukang PHP.
2021-07-30
1