Di tengah lamunan,Dinda tersadar karena bunyi bel Sekolah pertanda waktu pulang telah tiba.
Siswa-siswi SMA NUSA INDAH berhamburan untuk segera sampai ke rumah masing-masing.
Dinda dan Sari masih di dalam kelas karena sangat malas bila harus berdesakan.
"Din..Kafe yuk?"Ajak Sari masih betah dengan ponsel nya.
Dinda pun mengangguk lalu beranjak keluar kelas.
"Tunggu woy..Aaelah aku yang ajak malah di tinggal..Woy Dinda cengeng..Tungguin ngapa". kata Sari sambil mengejar Dinda.
Dinda berlari namun pandangan ke arah belakang melihat Sari sedang asik mengomel tidak menyadari jika di depan ada seseorang. Dan..
Bugh..
Dinda dan seseorang itu terjatuh dengan posisi Dinda terlentang di atas tubuh seseorang tersebut.
"Adduuhh..He siapa sih ini? berat woy.."ucap seseorang tersebut dengan sedikit membentak.
Dinda yang tersadar langsung berdiri.
"Aahh maafkan gak sengaja." Dinda menunduk karena tak berani dengan seseorang tersebut.
Dimas tersenyum karena sudah tau siapa yang menabraknya.
Kamu sangat menggemaskan Din. Apa ini yang disebut dengan jatuh cinta pada pandangan pertama?. kalau benar, ku harap kamu menjadi milikku selamanya Din. Gumamnya dalam hati dengan terus menatap wajah Dinda sedang menunduk.
"Oke dimaafkan, tapi dengan syarat." seringai Dimas sambil tersenyum ke arah Dinda.
Dinda yang sedari tadi menunduk langsung mendongakkan pandangan nya ke arah Dimas.
Gilaa.. senyum begitu aja sudah terpesona akunya.. ehh nggak boleh Dinda.. Nggak boleh jatuh cinta.. tapi tunggu, senyum nya seperti ada maksud lain. ucap nya dalam hati.
"Apa syarat nya?". jawab Dinda sambil menatap wajah Dimas.
"Lo harus jalan sama gue". tanya Dimas
"Gue?? jalan sama Lo?" jawab Dinda bingung.
"Astaga..Cantik-cantik lemot..Sama lo lah siapa lagi?". jawab Dimas lagi sambil menggeleng-gelengkan kepala dan tersenyum.
*K*enapa dia begitu manis dan menggemaskan sih?. ucap Dimas dalam hati lagi.
"Lo mimpi? Lo mau jalan sama gue?." kata Dinda.
Dimas mengangguk-anggukkan kepalanya.
Belum sempat Dimas bicara lagi,Sari sedari tadi menonton mereka menghampiri.
"Din udah kelar belum? yuk ahh laper ni."
"Uda yuk,!! oh iya Dimas, duluan ya..Sekali lagi maaf.." kata Dinda diiringi tarikan tangan dari Sari .
Mereka pun berjalan ke parkiran sekolah untuk mengambil motor matic kesayangan Dinda. Dengan menempuh jarak sekitar 15 menit, mereka telah tiba di One Kafe .
Di One Kafe ini memiliki menu yang sangat menggugah selerah, minuman dan berbagai es krim varian rasa.
Es krim di Kafe ini sangat viral di kalangan anak muda.
Desain One Kafe pun tidak mengecewakan , Sangat Instagramable , ada tempat khusus untuk para tamu berfoto.
Di One Kafe juga dilengkapi fasilitas WiFi sebagai penunjang ketertarikan pelanggan. Khususnya kalangan anak muda.
Dinda dan Sari memilih duduk di pojokan Kafe tersebut.
Pelayan kafe mendatangi mereka berdua.
*Mau pesan apa mbak?"
"Aku kentang goreng dan capuccino dingin aja deh."
"Samain aja ya mbak." Sari menutup buku menu dan memberikan ke pelayan Kafe.
Mereka berdua diam dengan pemikiran masing-masing.
"Eh Din..Tau gak?".
"Enggak." potong Dinda .
"Aelah belum kelar juga.. 2 hari lalu aku ketemu Aril."
"Lalu? udah jangan cerita dia deh.. "
"Oke deh."
Mereka pun berhenti bicara saat pelayan datang.
*******
Di sebuah kamar mewah bernuansa abu-abu dengan harum maskulin milik Dimas.Di dalam ruangan tersebut sang pemilik ruangan duduk bersandar di sofa dengan sahabatnya sedang asik berselancar di sosial media.
"Rio, gue suka sama kakak kelas kita." cerita Dimas ke sahabat sekaligus asisten pribadi nya yang memang sudah diutus oleh orang tua Dimas.
"Seriusan Lo? gila.Kakak kelas coy.."Rio menyimpan ponsel di saku lebih tertarik dengan curahan hati Dimas
"Entahlah..Haruskah gue nyimpan perasaan ini dalam diam?"
"Hoh kok lo udah nyerah aja?"Rio merasa heran.
"Mau gmna lagi? kita tamat langsung balik ke Jerman.Nggak mungkinkita LDR."
"Lo benar Dim, eh gmna minimarket lo? jadi buka cabang lagi?" tanya Rio mengalihkan cerita dari Dimas.
"Iya jadi, biar Dinda gak jauh-jauh minum susu dan es krim kesukaan nya." Dimas berdiri keluar kamar menuju dapur.
"Ha? hubungan nya apa coba dengan Dinda ? susu? es krim? buka cabang? Astagaaa..Gue bege atau gimana ya? tapi kok gue bisa jadi asisten pribadi tu bocah ya?" Tanyanya pada diri sendiri sambil menggelengkan kepala.
********
"Balik yuk Sar sudah sore".Sari mengangguk dan Dinda berdiri menuju kasir dan di ikuti Sari .
Mereka berjalan menuju parkiran sepeda motor milik Dinda.
Setelah mengantarkan Sari ke.Dinda menuju rumah dengan kecepatan sedang .
"Assalamualaikum, Dinda pulang buk." teriak Dinda sambil membuka sepatu dan meletakkan ke rak sepatu di depan pintu masuk rumah.
Ia berjalan menuju dapur karena biasanya sang ibu berada di dapur saat sore hari.
"Ibu masak apa?"
"masak telur sambalado kesukaan adik mu Din." jawab Ibu Dinda tanpa menoleh ke arah Dinda.
"telur bulat Bu?"
"iya lah."
"Dinda jadi makan apa Bu? Dinda kan nggak suka telur rebus bulat itu Bu?" protes Dinda dengan wajah cemberut.
"Ada tempe goreng Din, ada sayur santan Daun singkong juga."
"Ya sudah gak apa-apa Bu." jawab Dinda dengan senyum manisnya.
Dinda langsung mengambil piring, di ambil nasi di atas meja,dua potongtempe goreng dan tak lupa sayur santan daun singkong.
Selesai makan ia pun mencuci piring lalu menuju kamar nya untuk membersihkan diri.
Setelah membersihkan diri, Dinda menuju lemari.Ia memilih kemeja abu-abu muda dan celana pendek di atas lutut berwarna navy .
Dinda keluar kamar membawa kunci motor, dompet, dan ponsel di atas nakas samping tempat tidur.
"Bu.. Dinda ke Minimarket bentaran ya..Ada yang mau Dinda beli ." Dinda berjalan menuju keluar rumah tanpa mendengar jawaban Ibu Dinda .
Lima belas menit kemudian ia sampai di depan minimarket milik Dimas yang tidak ia ketahui.
"Suusstt ..Pujaan hati lo Dim." kata Rio sambil menyikut perut Dimas pelan.
Dimas langsung mengarah pandangan yang di tunjukkan oleh Rio.
"Selamat datang di minimarket kami." Dimas tersenyum kearah Dinda.
Dinda yang tidak memperhatikan pun mengarahkan kan pandangan ke sumber suara yang berada di area kasir minimarket tersebut.
"Eh iya terimakasih" ucap Dinda membalas senyuman Dimas.
"Senyum nya astagaaa..Bisa pingsan gue Dim". kata Rio masih setia berdiri dengan Dimas menatap ke arah Dinda.
"berani lo menatap Dinda, gue pindahin tugas lo mau?". ancam Dimas dan menimpuk kepala Rio.
"Jangan dong bos, aelah becanda mah."
"tapi ya bos, mau sampai kapan lo cinta dalam diam begini bos?" Sambung Rio lagi.
"Entah lah Dim,"
Setelah mengambil susu kedelai dan es krim rasa coklat kesukaan Dinda langsung menuju kasir.
Saat giliran antrian Dinda bertanya "Kerja disini?".
"Iya."
"Nggak".
Dimas dan Rio menjawab secara bersamaan.
"Eh..Kok beda jawaban nya?Aku salah tanya ya?" Dinda mengeluarkan uang dari dompet.
"Nggak kok kak, kami berdua kerja part time disini untuk tambahan uang jajan." Dimas melotot ke arah Rio.
"Oh iya iya.Y sauda makasih ya."
Dinda keluar minimarket dan duduk di depan minimarket.Lebih tepat duduk di lantai teras.
Dimas sedari tadi memperhatikan Dinda jadi sedih karena harus melihat Dinda yang duduk selonjoran di depan minimarket nya.
Dimas keluar menghampiri Dinda.
"Kenapa harus duduk selonjoran kak?" Dimas duduk di samping Dinda.
Dinda menoleh kearah Dimas.
"Oh gak masalah, yang terpenting menikmati aja."
"Oh iya, kayak nya sering beli susu kedelai dan es krim disini lo kak?.
"iya, dua ini kesukaan gue dan gue beli disini karena disini lebih murah. hehehe." Dinda cengengesan dengan ucapan nya sendiri.
"Hebat bos lo Dim.Gue balik ya."Dinda beranjak ke arah motor matic yang terparkir di depan minimarket.
Dimas mengangguk dan tersenyum .
Dinda menaiki motor nya.Lima belas menit kemudian ia sampai.
Dinda masuk ke kamar untuk tidur karena hari ini ia merasa sangat kelelahan.Entah apa sebabnya, yang pasti ia ingin tidur .
mohon dukungan nya ya..
like komen dan vote 🙏🙏
terimakasih..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Bidadarinya Sajum Esbelfik
adekk kelas kok tuwir ya😂😂😂
2022-02-15
0