Episode 2

Di tengah lamunan,Dinda tersadar karena bunyi bel Sekolah pertanda waktu pulang telah tiba.

Siswa-siswi SMA NUSA INDAH berhamburan untuk segera sampai ke rumah masing-masing.

Dinda dan Sari masih di dalam kelas karena sangat malas bila harus berdesakan.

"Din..Kafe yuk?"Ajak Sari masih betah dengan ponsel nya.

Dinda pun mengangguk lalu beranjak keluar kelas.

"Tunggu woy..Aaelah aku yang ajak malah di tinggal..Woy Dinda cengeng..Tungguin ngapa". kata Sari sambil mengejar Dinda.

Dinda berlari namun pandangan ke arah belakang melihat Sari sedang asik mengomel tidak menyadari jika di depan ada seseorang. Dan..

Bugh..

Dinda dan seseorang itu terjatuh dengan posisi Dinda terlentang di atas tubuh seseorang tersebut.

"Adduuhh..He siapa sih ini? berat woy.."ucap seseorang tersebut dengan sedikit membentak.

Dinda yang tersadar langsung berdiri.

"Aahh maafkan gak sengaja." Dinda menunduk karena tak berani dengan seseorang tersebut.

Dimas tersenyum karena sudah tau siapa yang menabraknya.

Kamu sangat menggemaskan Din. Apa ini yang disebut dengan jatuh cinta pada pandangan pertama?. kalau benar, ku harap kamu menjadi milikku selamanya Din. Gumamnya dalam hati dengan terus menatap wajah Dinda sedang menunduk.

"Oke dimaafkan, tapi dengan syarat." seringai Dimas sambil tersenyum ke arah Dinda.

Dinda yang sedari tadi menunduk langsung mendongakkan pandangan nya ke arah Dimas.

Gilaa.. senyum begitu aja sudah terpesona akunya.. ehh nggak boleh Dinda.. Nggak boleh jatuh cinta.. tapi tunggu, senyum nya seperti ada maksud lain. ucap nya dalam hati.

"Apa syarat nya?". jawab Dinda sambil menatap wajah Dimas.

"Lo harus jalan sama gue". tanya Dimas

"Gue?? jalan sama Lo?" jawab Dinda bingung.

"Astaga..Cantik-cantik lemot..Sama lo lah siapa lagi?". jawab Dimas lagi sambil menggeleng-gelengkan kepala dan tersenyum.

*K*enapa dia begitu manis dan menggemaskan sih?. ucap Dimas dalam hati lagi.

"Lo mimpi? Lo mau jalan sama gue?." kata Dinda.

Dimas mengangguk-anggukkan kepalanya.

Belum sempat Dimas bicara lagi,Sari sedari tadi menonton mereka menghampiri.

"Din udah kelar belum? yuk ahh laper ni."

"Uda yuk,!! oh iya Dimas, duluan ya..Sekali lagi maaf.." kata Dinda diiringi tarikan tangan dari Sari .

Mereka pun berjalan ke parkiran sekolah untuk mengambil motor matic kesayangan Dinda. Dengan menempuh jarak sekitar 15 menit, mereka telah tiba di One Kafe .

Di One Kafe ini memiliki menu yang sangat menggugah selerah, minuman dan berbagai es krim varian rasa.

Es krim di Kafe ini sangat viral di kalangan anak muda.

Desain One Kafe pun tidak mengecewakan , Sangat Instagramable , ada tempat khusus untuk para tamu berfoto.

Di One Kafe juga dilengkapi fasilitas WiFi sebagai penunjang ketertarikan pelanggan. Khususnya kalangan anak muda.

Dinda dan Sari memilih duduk di pojokan Kafe tersebut.

Pelayan kafe mendatangi mereka berdua.

*Mau pesan apa mbak?"

"Aku kentang goreng dan capuccino dingin aja deh."

"Samain aja ya mbak." Sari menutup buku menu dan memberikan ke pelayan Kafe.

Mereka berdua diam dengan pemikiran masing-masing.

"Eh Din..Tau gak?".

"Enggak." potong Dinda .

"Aelah belum kelar juga.. 2 hari lalu aku ketemu Aril."

"Lalu? udah jangan cerita dia deh.. "

"Oke deh."

Mereka pun berhenti bicara saat pelayan datang.

*******

Di sebuah kamar mewah bernuansa abu-abu dengan harum maskulin milik Dimas.Di dalam ruangan tersebut sang pemilik ruangan duduk bersandar di sofa dengan sahabatnya sedang asik berselancar di sosial media.

"Rio, gue suka sama kakak kelas kita." cerita Dimas ke sahabat sekaligus asisten pribadi nya yang memang sudah diutus oleh orang tua Dimas.

"Seriusan Lo? gila.Kakak kelas coy.."Rio menyimpan ponsel di saku lebih tertarik dengan curahan hati Dimas

"Entahlah..Haruskah gue nyimpan perasaan ini dalam diam?"

"Hoh kok lo udah nyerah aja?"Rio merasa heran.

"Mau gmna lagi? kita tamat langsung balik ke Jerman.Nggak mungkinkita LDR."

"Lo benar Dim, eh gmna minimarket lo? jadi buka cabang lagi?" tanya Rio mengalihkan cerita dari Dimas.

"Iya jadi, biar Dinda gak jauh-jauh minum susu dan es krim kesukaan nya." Dimas berdiri keluar kamar menuju dapur.

"Ha? hubungan nya apa coba dengan Dinda ? susu? es krim? buka cabang? Astagaaa..Gue bege atau gimana ya? tapi kok gue bisa jadi asisten pribadi tu bocah ya?" Tanyanya pada diri sendiri sambil menggelengkan kepala.

********

"Balik yuk Sar sudah sore".Sari mengangguk dan Dinda berdiri menuju kasir dan di ikuti Sari .

Mereka berjalan menuju parkiran sepeda motor milik Dinda.

Setelah mengantarkan Sari ke.Dinda menuju rumah dengan kecepatan sedang .

"Assalamualaikum, Dinda pulang buk." teriak Dinda sambil membuka sepatu dan meletakkan ke rak sepatu di depan pintu masuk rumah.

Ia berjalan menuju dapur karena biasanya sang ibu berada di dapur saat sore hari.

"Ibu masak apa?"

"masak telur sambalado kesukaan adik mu Din." jawab Ibu Dinda tanpa menoleh ke arah Dinda.

"telur bulat Bu?"

"iya lah."

"Dinda jadi makan apa Bu? Dinda kan nggak suka telur rebus bulat itu Bu?" protes Dinda dengan wajah cemberut.

"Ada tempe goreng Din, ada sayur santan Daun singkong juga."

"Ya sudah gak apa-apa Bu." jawab Dinda dengan senyum manisnya.

Dinda langsung mengambil piring, di ambil nasi di atas meja,dua potongtempe goreng dan tak lupa sayur santan daun singkong.

Selesai makan ia pun mencuci piring lalu menuju kamar nya untuk membersihkan diri.

Setelah membersihkan diri, Dinda menuju lemari.Ia memilih kemeja abu-abu muda dan celana pendek di atas lutut berwarna navy .

Dinda keluar kamar membawa kunci motor, dompet, dan ponsel di atas nakas samping tempat tidur.

"Bu.. Dinda ke Minimarket bentaran ya..Ada yang mau Dinda beli ." Dinda berjalan menuju keluar rumah tanpa mendengar jawaban Ibu Dinda .

Lima belas menit kemudian ia sampai di depan minimarket milik Dimas yang tidak ia ketahui.

"Suusstt ..Pujaan hati lo Dim." kata Rio sambil menyikut perut Dimas pelan.

Dimas langsung mengarah pandangan yang di tunjukkan oleh Rio.

"Selamat datang di minimarket kami." Dimas tersenyum kearah Dinda.

Dinda yang tidak memperhatikan pun mengarahkan kan pandangan ke sumber suara yang berada di area kasir minimarket tersebut.

"Eh iya terimakasih" ucap Dinda membalas senyuman Dimas.

"Senyum nya astagaaa..Bisa pingsan gue Dim". kata Rio masih setia berdiri dengan Dimas menatap ke arah Dinda.

"berani lo menatap Dinda, gue pindahin tugas lo mau?". ancam Dimas dan menimpuk kepala Rio.

"Jangan dong bos, aelah becanda mah."

"tapi ya bos, mau sampai kapan lo cinta dalam diam begini bos?" Sambung Rio lagi.

"Entah lah Dim,"

Setelah mengambil susu kedelai dan es krim rasa coklat kesukaan Dinda langsung menuju kasir.

Saat giliran antrian Dinda bertanya "Kerja disini?".

"Iya."

"Nggak".

Dimas dan Rio menjawab secara bersamaan.

"Eh..Kok beda jawaban nya?Aku salah tanya ya?" Dinda mengeluarkan uang dari dompet.

"Nggak kok kak, kami berdua kerja part time disini untuk tambahan uang jajan." Dimas melotot ke arah Rio.

"Oh iya iya.Y sauda makasih ya."

Dinda keluar minimarket dan duduk di depan minimarket.Lebih tepat duduk di lantai teras.

Dimas sedari tadi memperhatikan Dinda jadi sedih karena harus melihat Dinda yang duduk selonjoran di depan minimarket nya.

Dimas keluar menghampiri Dinda.

"Kenapa harus duduk selonjoran kak?" Dimas duduk di samping Dinda.

Dinda menoleh kearah Dimas.

"Oh gak masalah, yang terpenting menikmati aja."

"Oh iya, kayak nya sering beli susu kedelai dan es krim disini lo kak?.

"iya, dua ini kesukaan gue dan gue beli disini karena disini lebih murah. hehehe." Dinda cengengesan dengan ucapan nya sendiri.

"Hebat bos lo Dim.Gue balik ya."Dinda beranjak ke arah motor matic yang terparkir di depan minimarket.

Dimas mengangguk dan tersenyum .

Dinda menaiki motor nya.Lima belas menit kemudian ia sampai.

Dinda masuk ke kamar untuk tidur karena hari ini ia merasa sangat kelelahan.Entah apa sebabnya, yang pasti ia ingin tidur .

mohon dukungan nya ya..

like komen dan vote 🙏🙏

terimakasih..

Terpopuler

Comments

Bidadarinya Sajum Esbelfik

Bidadarinya Sajum Esbelfik

adekk kelas kok tuwir ya😂😂😂

2022-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 episode 5
7 episode 6
8 episode 7
9 episode 8
10 episode 9
11 episode 10
12 episode 11
13 episode 12
14 episode 13
15 episode 14
16 episode 15 Teringat dan merindu kembali
17 episode 16
18 episode 17
19 episode 18
20 episode 19
21 episode 20
22 episode 21
23 episode 22
24 sepisode 23 Terpuruk
25 episode 24 menjauhkan diri sesaat
26 episode 25 Bertemu Dimas
27 episode 26
28 episode 27 Isi hati Dinda
29 episode 28
30 Episode 29
31 episode 30 Liburan bersamamu
32 episode 31 Selalu jatuh cinta padamu
33 Episode 32 Hasil Maha karya Dimas
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45 Pertengkaran untuk berdamai
47 episode 46
48 episode 47
49 episode 48 Hanya iya dan oke
50 Episode 49 SAH
51 Episode 50 SAH 2
52 Episode 51 SAH dan TALAK
53 Episode 52 Masa Iddah
54 Episode 53 7 bulanan
55 Episode 54 (7 bulanan 2)
56 Episode 55 (7 bulanan perang dingin)
57 Episode 56 Besan
58 Episode 57 Membentengi hati agar tak tersakiti
59 Episode 58 Bimbang
60 Episode 59 Mengapa sesakit ini?
61 Episode 60
62 Episode 61 Jam karet ulah pemeran utama
63 Episode 62 Kelakuan pasutri Gila
64 Episode 63 Bolehkah aku memilikimu seutuhnya?
65 Episode 64 Perjaka Tua jatuh cinta pada orang yg salah
66 Episode 65 Ali dan Rian
67 Episode 66 Ali dan Rian
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70 Penyesalan terdalam Dinda
72 Episode 71 Datang lebih awal.
73 Episode 72 Akting demi sebuah kepastian
74 Episode 73 Akting pembawa siksa
75 Episode 74 Penjara dari Mama dan Ibu mertua
76 Episode 75 Memaafkan masalalu
77 Episode 76 Seperti inikah menjadi seorang ibu?
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79 Hari bahagia untuk ibu melahirkan
81 Episode 80 Bolehkah aku bahagia?
82 Episode 81 Awal permainan pelakor
83 Episode 82 Damai dalam pelukan
84 Episode 83
85 Episode 84 Nyonya Toni Sanjaya
86 Episode 85 Nyonya Toni Sanjaya
87 Episode 86 Kesibukan Mommy muda
88 Episode 87 Hukuman ala Bule
89 Episode 88 Toni Sanjaya
90 Episode 89 Baby El shopping
91 Episode 90
92 Episode 91 Bahagia atau berduka
93 Episode 92 Pengakuan
94 Episode 93 Masa depan dan masa lalu
95 Episode 94 Masa depan dan masa lalu
96 Episode 95
97 Episode 96 Berubah
98 Episode 97 Hubungan semakin dingin
99 Episode 98
100 Episode 99
101 Episode 100
102 Episode 101
103 Episode 102 Dinda Larasati
104 Episode 103
105 Episode 104
106 Episode 105
107 Episode 106
108 Episode 107
109 Episode 108 Tara Sanjaya
110 Episode 109
111 Episode 110
112 Episode 111
113 Episode 112
114 Episode 113
115 Episode 114
116 Episode 115
117 Episode 116
118 Episode 117
119 Episode 118
120 Episode 119
121 Episode 120
122 Episode 121
123 Episode 122
124 Episode 123
125 Episode 124
126 Episode 125
127 Episode 126
128 Episode 127
129 Bukan Update
130 Episode 128
131 Episode 129
132 Episode 130
133 Episode 131
134 Episode 132
135 Episode 133
136 Episode 134
137 Episode 135
138 Episode 136
139 Episode 137
140 Episode 138
141 Episode 139
142 Episode 140
143 episode 141
144 Episode 142
145 Episode 143
146 Episode 144
147 Episode 145
148 Episode 146
149 Episode 147
Episodes

Updated 149 Episodes

1
PROLOG
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
episode 5
7
episode 6
8
episode 7
9
episode 8
10
episode 9
11
episode 10
12
episode 11
13
episode 12
14
episode 13
15
episode 14
16
episode 15 Teringat dan merindu kembali
17
episode 16
18
episode 17
19
episode 18
20
episode 19
21
episode 20
22
episode 21
23
episode 22
24
sepisode 23 Terpuruk
25
episode 24 menjauhkan diri sesaat
26
episode 25 Bertemu Dimas
27
episode 26
28
episode 27 Isi hati Dinda
29
episode 28
30
Episode 29
31
episode 30 Liburan bersamamu
32
episode 31 Selalu jatuh cinta padamu
33
Episode 32 Hasil Maha karya Dimas
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45 Pertengkaran untuk berdamai
47
episode 46
48
episode 47
49
episode 48 Hanya iya dan oke
50
Episode 49 SAH
51
Episode 50 SAH 2
52
Episode 51 SAH dan TALAK
53
Episode 52 Masa Iddah
54
Episode 53 7 bulanan
55
Episode 54 (7 bulanan 2)
56
Episode 55 (7 bulanan perang dingin)
57
Episode 56 Besan
58
Episode 57 Membentengi hati agar tak tersakiti
59
Episode 58 Bimbang
60
Episode 59 Mengapa sesakit ini?
61
Episode 60
62
Episode 61 Jam karet ulah pemeran utama
63
Episode 62 Kelakuan pasutri Gila
64
Episode 63 Bolehkah aku memilikimu seutuhnya?
65
Episode 64 Perjaka Tua jatuh cinta pada orang yg salah
66
Episode 65 Ali dan Rian
67
Episode 66 Ali dan Rian
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70 Penyesalan terdalam Dinda
72
Episode 71 Datang lebih awal.
73
Episode 72 Akting demi sebuah kepastian
74
Episode 73 Akting pembawa siksa
75
Episode 74 Penjara dari Mama dan Ibu mertua
76
Episode 75 Memaafkan masalalu
77
Episode 76 Seperti inikah menjadi seorang ibu?
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79 Hari bahagia untuk ibu melahirkan
81
Episode 80 Bolehkah aku bahagia?
82
Episode 81 Awal permainan pelakor
83
Episode 82 Damai dalam pelukan
84
Episode 83
85
Episode 84 Nyonya Toni Sanjaya
86
Episode 85 Nyonya Toni Sanjaya
87
Episode 86 Kesibukan Mommy muda
88
Episode 87 Hukuman ala Bule
89
Episode 88 Toni Sanjaya
90
Episode 89 Baby El shopping
91
Episode 90
92
Episode 91 Bahagia atau berduka
93
Episode 92 Pengakuan
94
Episode 93 Masa depan dan masa lalu
95
Episode 94 Masa depan dan masa lalu
96
Episode 95
97
Episode 96 Berubah
98
Episode 97 Hubungan semakin dingin
99
Episode 98
100
Episode 99
101
Episode 100
102
Episode 101
103
Episode 102 Dinda Larasati
104
Episode 103
105
Episode 104
106
Episode 105
107
Episode 106
108
Episode 107
109
Episode 108 Tara Sanjaya
110
Episode 109
111
Episode 110
112
Episode 111
113
Episode 112
114
Episode 113
115
Episode 114
116
Episode 115
117
Episode 116
118
Episode 117
119
Episode 118
120
Episode 119
121
Episode 120
122
Episode 121
123
Episode 122
124
Episode 123
125
Episode 124
126
Episode 125
127
Episode 126
128
Episode 127
129
Bukan Update
130
Episode 128
131
Episode 129
132
Episode 130
133
Episode 131
134
Episode 132
135
Episode 133
136
Episode 134
137
Episode 135
138
Episode 136
139
Episode 137
140
Episode 138
141
Episode 139
142
Episode 140
143
episode 141
144
Episode 142
145
Episode 143
146
Episode 144
147
Episode 145
148
Episode 146
149
Episode 147

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!