8 tahun lalu...
Langit yang cerah bahkan sangat cerah membuat gadis manis itu enggan bangkit dari duduk nya dibawah pohon beringin di halaman Sekolah NUSA INDAH di Medan. Yaa dia adalah Dinda Larasati, seorang siswi kelas XI IPS-4 (kelas biang onar untuk sekolah Nusa Indah).
Di Sekolah tersebut sedang melaksanakan pertandingan Volly antar kelas X dan Kelas XI untuk menyambut Hari Pahlawan sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Melihat sahabat nya duduk dengan wajah di tekuk, Sari menghampiri nya.
"Jangan cemburut gitu, makin nampak wajah cengeng nya." yaa Cengeng adalah panggilan sayang Dinda dari Sari sahabat kecilnya. katanya pas utk karakter Dinda yang sering nangis utk hal sepele.
"Apaan sih sar? panas tau gak." jawab Dinda sewot.
"Uda ayok ah kita nikmati tontonan bola volley nya, katanya ada anak kelas X yang ganteng." sambung Sari semangat.
"Panas loh Sari.. panas!! males ah." jawab Dinda lagi.
"Udah ayookk." kata Sari lagi sembari menarik tangan Dinda untuk mendekat ke Lapangan Volly.
Dan disinilah mereka. Tepat dibelakang area lapangan kelas X untuk melihat adik kelas yang di gosipkan kadar ganteng nya melebihi Kakak Kelas sang Ketua OSIS.
Dinda memang notabene nya tidak terlalu suka dengan olahraga hanya melihat permainan tanpa menikmati. Lain halnya dengan Sari sedari tadi sudah senyum-senyum sendiri.
Dinda hanya geleng-geleng kepala dan menghembuskan nafas panjang.
"Aku balik kelas ya.."seraya berbalik badan dan ..
Bugh
Dinda tersungkur..Untung tidak ada luka hanya malu luar biasa.
"Maaf aku gak sengaja, tadi fokus ke bola gak lihat ke belakang." kata Dimas menyesali kesalahan ia perbuat.
"Ya nggak apa-apa."Tanpa melihat,Dinda terus membersihkan telapak tangan dan siku tangan yang kotor.
"Daeebaakk.. keren banget adik kelas kita Din." ucap Sari histeris.
Dinda tak menjawab dan berjalan cepat meninggalkan area Lapangan.
Gila.. malu ahhh .. apa apaan ini jatuh tersungkur di depan banyak orang lagi. Astagaaa sialan itu adik kelas.Gerutu Dinda dalam hatinya.
Di sisi lain,tepat nya di tengah Lapangan. Dimas tersenyum karena kejadian tadi.
Cantik dan menggemaskan.Ucapnya dalam hati sambil melirik Dinda yang berjalan cepat menuju area sekolah. Mungkin ke kelas nya. pikir Dimas.
Di dalam kelas XI IPS-4 .Dinda bergabung dengan para teman cewek nya.Dan lagi!
Sama seperti Sari sangat heboh menceritakan adik kelas nya .
"Emang siapa sih adik kelas yang di bicarakan mereka? apa memang sekeren itu kah?". gumam Dinda dalam hatinya.
Karena bosan mendengar ocehan mereka akhirnya Dinda kembali duduk di bangku mikiknya.
Dinda termenung.
Merenungi masa depan yang sudah terlihat jelas kesuraman nya.Karena itulah Dinda tak ingin didekati atau mendekati pria lain.
Sari masuk ke kelas seraya menghampiri Dinda.
"Bengong terus Din?"Tanya Sari
"Hehh.. enggak Sari..Kau tau pasti aku kenapa." jawab Dinda sedih.
"Kita sama cantik..Terpenting kita nikmati dunia kita yaa..Itu adalah kesalahan kita..Entah kenapa nasib kita sama yakan beb?"Ucap Sari serius menatap Dinda.
"Yaa memang sama..Tapi kamu lebih beruntung hingga sekarang tetap bersama."ucap Dinda sembari meneteskan air mata.
"hei sudahlah..Tak perlu dipikirkan, suatu hari akan ada menerima mu apa adanya." ucap Sari seraya memeluk Dinda untuk menenangkan.
FLASHBACK ON
1 Tahun lalu, tepat nya ulang tahun Dinda semua kejadian menyakitkan itu terjadi. Untuk kali pertama Bapak dan Ibu Dinda mengijinkan Dinda merayakan Ulang tahunnya yang ke 17 tahun diluar dengan Aril pacar Dinda.Mungkin karena sudah dari SMP kelas VIII/8 mereka sudah pacaran.
Malam itu sudah menunjukkan pukul 21.00Wib artinya sudah jam 9 malam dan waktu nya pulang.
"Rilis, ayo kita pulang."kata Dinda pada Aril.
Aril mengangguk dan beranjak pergi seraya menggenggam tangan mungil Dinda.
Saat di dalam mobil Dinda berkata lagi "Makasih Ril untuk malam ini."Dinda tersenyum menatap wajah Aril.
Aril menoleh dan tersenyum sehingga bertambah tampan menurut Dinda.
Entah bagaimana bisa wajah Aril sudah berada tepat di depan wajah cantik Dinda, hanya berjarak beberapa sentimeter saja.
"Jangan takut..Aku mencintaimu..Apapun yang terjadi kita akan bersama.Apa kamu mencintai ku juga?"tanya Aril lagi.
Dinda hanya tersenyum dan bahagia diperlakukan lembut oleh Aril.
"Apa kau siap?Aku akan lakukan perlahan" kata Aril.
Dan terjadilah hal yang memang seharusnya tak pernah terjadi.Namun kedua nya sudah terbuai akan ***** sesaat dan tidak tau akan ada hal baik atau tidak setelahnya.
"Terima kasih sayang" Aril mengecup kening Dinda.
"Jangan tinggalkan aku Ril".
"Tidak akan sayang".
Setelah malam itu, 3 bulan berturut-turut mereka sering melakukan hubungan terlarang itu,hingga hari terburuk tiba dimana Aril pergi tanpa kabar.
Dinda terpuruk jatuh sejatuh-jatuh nya.
Karena itulah dia enggan untuk membuka hati nya kembali.
Alasan nya takut tersakiti lagi dan Tidak ada yang mau menerima Dinda sudah tidak gadis lagi dan masa lalu sangat kelam itu.
FLASHBACK OFF
Bel istirahat berbunyi dan siswa-siswi berhamburan keluar kelas ada yang menuju perpustakaan,kantin,taman sekolah,mojok dibelakang sekolah,dan ada yang tetap berada di dalam kelas.
"Kantin yuk beb.."ajak Sari ketika merasa lapar.
"Yuk lah,pengen makan yang pedes-pedes."
"No no no.Ingat perut Dinda.."peringat Sari pada sahabatnya itu.
"Hanya sekali ini dah.."pinta Dinda memelas.
"Nggak,ribet kalau udah kambuh asam lambung."
"iisshh iya deh nggak pedes."jawab Dinda pasrah.
"Anak pintar."Sari tersenyum penuh kemenangan.
"Puas sekarang?Kalau sudah ayo."Dinda bangkit berjalan mendahului Sari.
"Yee ngambek anak manja."
Sesampainya di kantin,Dinda dan Sari duduk di bangku meja pojokan dan tampak Dimas dan Rio disana di pojokan sisi berbeda dari meja dinda.Dimas memperhatikan Dinda sedang berpangku tangan di atas meja.
"Yo,Dinda cantik kan?"Tanya Dimas tanpa berpaling arah.
"Biasa aja,Lo itu ya..Cowok populer di sekolah harusnya merhatiin cewek populer juga dong."
"Ogah..Gue lebih suka cewek biasa yang gak banyak di kenal cowok."
"Emang kenapa?Yang populer itu lebih nampak cantik nya."
"Dasar bege... Yang biasa itu juga cantik..Lo mau seandainya cewek lo populer,nah kecantikan cewek lo di puji-puji cowok lain?"
"ya ogah lah."
"Itu maksud gue..Gue gak mau cewek gue di kenal cowok lain.Kalau bisa juga gak di kenal Lo juga."
"Apa-apaan.. posesif bro?"
"Biarin.."
"Kurung aja daahh di kamar."
"Ide bagus tu."Jawab Dimas tersenyum penuh arti membuat Rio bergidik ngeri..
mohon dukungan nya ya🙏🙏 like dan komen, juga jangan lupa vote nya yaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Muawanah
masih lanjut bc...
2021-09-24
0
Hafiz Ghany
awal masih nyimak 💪
2021-09-14
0