”Aku tidak menyangka ternyata aku akan bisa bertemu dengan Guru malas seperti Zhang Chen.” batin Xiao Qing Xuan saat ia sedang berada di rumah Yingshi ketika pembelajaran etika telah dimulai.
Saat seluruh murid sedang berkumpul di rumah tersebut dan mereka langsung diajarkan oleh seorang Patriark Sekte bernama Liu Chang Mo, paman dari Guru besar mereka, Liu Zhang Chen.
Xiao Qing Xuan duduk di meja paling depan namun, ia tampaknya tidak serius dalam menanggapi semua hal yang dikatakan oleh Liu Chang Mo dan ia hanya memilih menggambar kura-kura di atas kertas miliknya.
Dalam seri pertama, Liu Zhang Chen digambarkan sebagai seorang pemuda yang berwajah giok dan memiliki tingkat ketampanan sejagat raya. Bahkan saat usianya telah berumur 36 tahun, Liu Zhang Chen tetap menjadi satu-satunya protagonis tertampan dan paling banyak disukai setelah karakter Xiao Ruo dan Jin Lu'an. Sedangkan untuk Xiao Qing Xuan sendiri, ia benar-benar tidak disukai karena ia berakhir sebagai penjahat. Ia bahkan berada di urutan terakhir sebagai tokoh yang paling disukai dan hanya ada 30 orang yang menyukai karakternya.
”Liu Zhang Chen, Jin Lu'an dan Xiao Ruo sepertinya tiga orang yang sangat serakah. Jika saja mereka bertiga hidup di abad 21, mungkin akan ada banyak manusia yang mengerubungi mereka.” gumam Xiao Qing Xuan sambil terus menggores kuasnya.
BRAKKK!
Saat Xiao Qing Xuan sedang melamun, tiba-tiba saja Liu Chang Mo mendatanginya dan langsung memukul mejanya hingga membuatnya sangat terkejut.
Seketika, pandangan semua orang mengarah padanya setelah suara tersebut terjadi. Hawa kekuatan spiritualnya tiba-tiba menjadi sangat besar dan membuat semua murid di sana merasa merinding terkecuali Xiao Qing Xuan yang sama sekali tidak mengerti mengapa Liu Chang Mo menatapnya dengan dingin.
”Qing Xuan, kau sama sekali tidak mendengarkanku?” ucap Liu Chang Mo sambil mengelus janggutnya.
Xiao Qing Xuan menatapnya dengan bingung dan bertanya balik, ”Bukankah yang terpenting selalu datang tepat waktu? Masalah masuk kuping kanan keluar kuping kiri itu adalah urusan kedua.” jawabnya dengan santai dan membuat semua murid merasa syok saat mendengarnya.
Liu Chang Mo geram dan kembali memukul mejanya dengan sebuah tongkat kayu. Para murid pun hanya bisa terdiam dan sesekali mereka melirik ke arah Xiao Qing Xuan dan Liu Chang Mo yang sepertinya akan memulai sebuah pertarungan.
”Qing Xuan! Sebenarnya apa yang sedang merasukimu saat ini?! Keluar dari sini dan temui Guru besar Chen!” ucapnya sekali lagi sambil menatap jengkel ke arahnya.
Xiao Qing Xuan tertegun dan dirinya hanya bisa terdiam selama beberapa saat. Semua orang berpikir kalau ia telah kalah dalam beradu mulut dengan Liu Chang Mo. Akan tetapi, ucapan Xiao Qing Xuan berikutnya benar-benar membuat Liu Chang Mo naik darah.
”Terima kasih karena Patriark Liu telah mengusirku! Aku sangat berhutang budi padamu!” ucap Xiao Qing Xuan dengan tenangnya dan setelah itu ia pergi meninggalkan tempat dan membiarkan Liu Chang Mo yang telah dibuat geram olehnya.
”BOCAH TAHIK!!!” teriak Liu Chang Mo yang langsung melempar meja dan gulungan kertas yang ada di sana sehingga kerusuhan di dalam kelas pun terjadi.
Xiao Qing Xuan yang telah pergi jauh dari rumah tersebut, berjalan dengan santainya sambil memandangi sekitar. Ia beranggapan bahwa apa yang dilakukannya tadi memang sebuah kebenaran. Karena Liu Chang Mo sendiri yang mengusirnya, ia tidak memiliki alasan lain untuk segera keluar. Namun, teriakan Liu Chang Mo yang terdengar sampai ke seluruh tempat, membuat Xiao Qing Xuan heran. Ada apa dengan orang itu?
”Kenapa kakek tua itu malah marah padaku? Padahal aku sudah mengatakan hal yang patut ditiru dan pergi dengan sangat sopan padanya. Aishh,... Sudahlah! Lagipula aku adalah karakter utama di sini jadi, tidak ada yang bisa mengalahkan ku.” gumam Xiao Qing Xuan saat sedang berjalan menuju kediaman Liu Zhang Chen.
Kediaman Liu Zhang Chen cukup berdekatan dengan tempat pelatihan para murid. Ia hanya harus berjalan selama 15 menit dengan melewati sebuah lapangan yang luas sebelum akhirnya ia menemukan sebuah rumah besar yang hanya dihuni satu orang saja.
Xiao Qing Xuan terdiam karena heran setelah melihat kediaman Liu Zhang Chen yang sangat luas dibandingkan kamar-kamar yang ada di kediaman para murid. Tempat ini lebih mirip dengan hunian Kaisar yang ada di Istana. Dan bukan hanya penampakannya saja yang terlihat anggun dan nyata, jalan masuk ke rumahnya sangatlah jauh dan sepertinya ia harus berjalan selama beberapa menit untuk sampai ke sana.
Dengan nafas yang terengah-engah, ia akhirnya sampai di depan pintu kediaman tersebut. Ini adalah pertama kalinya ia melihat rumah yang memiliki halaman seluas bumi.
”Rumah macam apa ini? Mengapa dia senang sekali membuat semua orang repot ketika ingin bertemu dengannya?!” batin Xiao Qing Xuan yang tidur terlentang di depan pintunya.
Tidak lama setelahnya, ia pun berdiri kembali dan mengetuk pintunya selama beberapa kali. ”... Guru besar Chen! Patriark Sekte menyuruhku untuk bertemu denganmu!” seru Xiao Qing Xuan setelah ia mengetuk pintunya tiga kali.
Beberapa saat setelahnya, ia sama sekali tidak mendapatkan jawaban apapun dari dalam. Tidak ada satupun suara yang terdengar sehingga hal itu membuat Xiao Qing Xuan merasa jengkel karena ia merasa telah dikerjai.
Setelah itu, Xiao Qing Xuan malah menggedor-gedor pintu dan menimbulkan suara keras yang membuat seluruh perhatian mengarah padanya.
”Guru besar Chen! Jangan sampai aku mendobrak pintunya! Buka!” teriak Xiao Qing Xuan dari depan pintunya.
Karena tidak kunjung mendapat jawaban, ia pun akhirnya mendobrak pintunya hingga terbuka lebar.
Setelah membukanya, Xiao Qing Xuan cukup terkejut karena ia melihat Liu Zhang Chen yang masih tertidur di atas dipannya.
”Apanya yang disebut Guru besar?! Sudah jam segini masih ngebo!” batin Xiao Qing Xuan yang memperhatikannya.
Xiao Qing Xuan segera berjalan menghampirinya dan memperhatikannya saat ia telah berada di sebelah dipannya. Ia menatapnya dengan heran dan sedikit menggembungkan pipinya karena melihat ketampanan yang dimilikinya.
”Kenapa penulis itu selalu melebih-lebihkan apa yang dimiliki oleh karakter utamanya?” batin Xiao Qing Xuan yang memperhatikan wajah Liu Zhang Chen dari dekat.
Lalu, saat ia sedang memperhatikannya dari dekat. Tiba-tiba saja Liu Zhang Chen terbangun dan kedua bola matanya seketika melebar saat melihat wajah Xiao Qing Xuan berada di depan matanya.
Melihat hal itu terjadi, Xiao Qing Xuan panik dan segera berjalan menjauhinya. ”... J-jangan salah paham dulu! Xuan'er kemari karena perintah patriark Sekte!” celetuk Xiao Qing Xuan yang langsung membungkuk saat ia sedang bergerak menjauhinya.
Liu Zhang Chen langsung terduduk dan memperhatikan Xiao Qing Xuan yang berada tidak jauh di sebelahnya. ”Siapa kau ini? Seenaknya saja memasuki kamarku.” ucap Liu Zhang Chen sambil menunjukkan wajah dingin pada Xiao Qing Xuan.
”Jika aku tidak segera masuk, Guru besar pasti tidak akan bangun dan mengajari murid-muridmu.”
Baru saja ia selesai mengakhiri kalimatnya, tiba-tiba saja sebuah pedang melesat dan berhenti di depan lehernya. Liu Zhang Chen yang masih berada di atas dipannya, rupanya sangat mampu untuk menggerakkan pedangnya sendiri sesuai dengan yang terlintas di pikirannya.
”Kau ini orang macam apa? Beraninya mengaturku!” ucap Liu Zhang Chen yang tidak terlepas dari tatapan dinginnya.
Mendengar hal tersebut, Xiao Qing Xuan tersenyum canggung dan menjawab, ”Aku adalah kenalan Guru besar!” jawabnya yang membuat Liu Zhang Chen terkejut setelah mendengarnya.
Sesaat kemudian, Liu Zhang Chen berteriak, ”Keluar! Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi!” ucapnya dengan tegas dan membuat Xiao Qing Xuan membungkam mulutnya.
Xiao Qing Xuan terdiam dan berkata kembali, ”Baiklah. Setidaknya dalam sehari aku bisa bebas dari pembelajaran.” ucapnya dengan cuek dan kemudian ia pun segera meninggalkan rumah tersebut.
Saat Xiao Qing Xuan telah jauh dari kediamannya, Liu Zhang Chen tampak sangat kesal dan ia pun melemparkan sebuah cangkir yang akhirnya pecah di lantai!
”Jadi, kau mencoba untuk menghantuiku, Luo Xuan Ying!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
senja
Luo yg disebut tadi siapa?
2021-10-28
0
 R I Ø Ñ
bentar, ini ga bl kan?
2021-09-03
1
Mei
apakah disini akan ada plot twist lagi?
2021-08-04
2