Suasana malam di kediaman para murid yang begitu tenang, Xiao Qing Xuan tetap terjaga dan ia mengaku tidak bisa tidur sama sekali mengingat bahwa di akhir cerita ia akan menjadi seorang antagonis yang kejam dan tidak manusiawi.
”Penulis itu,... Apakah dia melakukan sihir aneh sehingga mengakibatkan seseorang masuk ke dalam dunia imajinasinya?! Aku yang sudah berumur 20 tahun, sekarang malah mundur di umur 10 tahun. Benar-benar ironi! Bagaimana caranya agar aku bisa keluar dari dunia fantasi ini? Jika diingat lagi, apakah aku sudah mati jika diseruduk banteng hingga terbang seperti itu?”
Sepanjang malam, Xiao Qing Xuan terus bergumam dan bergumam sehingga mengganggu murid-murid lain yang sedang beristirahat. Wajahnya tampak lesu dan datar seolah-olah ia bingung bagaimana cara menjalani kehidupan si karakter utama dari novel yang sama sekali belum terbaca olehnya.
Aku ingat dalam ”Came As A Villain series 1” jika, di Sekte ini memiliki seorang Guru besar yang sangat tidak mempedulikan muridnya sendiri. Dia begitu dingin dan sangat jarang berbicara dengan orang lain. Ia juga terkenal sangat malas untuk menilai peningkatan para muridnya. Patriark Sekte yang merupakan paman dari Guru besar itu sendiri juga tidak tahu harus melakukan apa terhadapnya agar ia mau membantunya untuk mengurusi Sekte.
”Patriark Sekte saat ini berasal dari keluarga Liu. Dalam seri pertama, Patriark itu bernama Liu Chang Mo dan keponakannya, pasti tidak jauh berbeda dari namanya. Itu artinya orang ini bernama Liu Zhang Chen!”
Xiao Qing Xuan terdiam dengan wajah datar tidak percaya. Ia juga merasa penasaran bagaimana orang yang tidak peduli terhadap muridnya sendiri akan bisa membunuhnya saat ia sudah menjadi hitam?
Haruskah aku merubah seluruh naskah dalam novel?
Oh, tidak! Bisa-bisa aku akan terkena denda dan mendapatkan hukuman penjara karena telah berani mengacaukan karya orang lain! Tapi, aku secara tidak sengaja memasuki jalan ceritanya dan aku juga tidak tahu bagaimana kelanjutan ceritanya! Jadi, jangan salahkan aku yang telah merubah seluruh isi novel dalam sekejap.
Sesaat kemudian, Xiao Qing Xuan kembali terdiam sambil memandangi sekitar yang tampak sepi. Sesekali ia melihat keluar jendela dan melihat lagi ke dalam kamarnya yang tidak memiliki apapun selain dipan dan karpet kasar.
”Aku harus segera keluar dari zona nyaman.” gumam Xiao Qing Xuan yang kembali memakai pakaiannya dan berjalan-jalan keluar meskipun hal tersebut sudah melanggar jam malam di sektenya. Ia bahkan tidak peduli dengan orang-orang sekte yang memarahinya ataupun menasehati dirinya dari kejauhan. Karena ia telah terlatih untuk begadang semalaman dan ngebo di siang hari.
Saat ia terus berjalan melihat-lihat Sekte, tanpa sadar ia sudah berada di dalam sebuah hutan yang cukup lebat dan tidak memiliki suara di dalamnya. Xiao Qing Xuan sedikit heran setelah ia melihat banyak pohon-pohon besar yang tumbuh di sekitarnya.
”Oh tidak. Sepertinya aku tersesat. Tadi, aku masuk lewat arah mana ya?” Xiao Qing Xuan bingung dan menatap sekitar yang tampak hanya ada pepohonan besar dan beberapa jalan setapak.
Ketika ia terdiam sambil memikirkan jalan keluar, suara besi berdentang datang dari arah depan dan tidak jauh di sana, sepertinya ia merasa kalau ada sebuah pertarungan besar yang terjadi di sana.
”Kabur tidak ya?”
Xiao Qing Xuan bingung dan ia hanya bisa menikmati suara dentingan pedang yang semakin memekakkan telinganya.
Meskipun sebenarnya ia merasa gemetar karena ia telah diperlihatkan kembali sebuah adu pedang yang sebrutal ini, Xiao Qing Xuan mulai sedikit terbiasa karena ia selalu menghayatinya saat sedang membaca sebuah novel dengan genre yang sama.
Tanpa pikir panjang, ia pun segera bergerak mundur secara perlahan dan menjauhi suara dentingan tersebut. Namun, ketika ia hendak akan pergi. Sebuah tubuh seorang pemuda berumur 36 tahun, tiba-tiba saja menghantam tubuhnya dan hal itu membuatnya langsung terbanting ke depan dengan keadaan tertindih oleh tubuh yang lebih besar darinya.
”Bisa-bisa aku akan mati lemas.” batin Xiao Qing Xuan yang tidak bisa bernafas saat ia sedang tertindih dan memperhatikan wajah yang terpampang jelas di depannya.
Kemudian, pemuda ini pun akhirnya bangkit dan merangkak di atas Xiao Qing Xuan yang masih berada di bawahnya. Ekspresi pemuda ini seketika terkejut saat melihat ke arah bocah yang ada di bawahnya ini. Sebilah pedang yang ada di tangan kanannya juga digenggamnya dengan sangat erat seolah-olah ia sedang melihat musuh terbesarnya saat ini.
Setelah keduanya saling menatap, sebilah pisau belati melayang di belakang mereka dan langsung menancap pada sebuah pohon yang tepat berada di atas kepala mereka berdua.
”Zhang Chen! Sedang apa kau di sana? Kemarilah dan lawan aku sekali lagi.” seorang wanita yang bersembunyi dalam gelap itu berbicara dan ia adalah lawan dari seorang pemuda yang sedang merangkak di atasnya.
Tidak lama setelah serangan tersebut terjadi, pemuda ini segera berdiri kembali dan meninggalkan Xiao Qing Xuan tanpa mengatakan sepatah kata apapun untuknya.
”Apakah tidak ada kata maaf untukku? Dia sudah seenaknya saja menabrakku dan pergi begitu saja! Haah,... Apakah di sini aku hanya dianggap sebagai angin lewat?” gumam Xiao Qing Xuan sambil meraba-raba punggungnya yang terasa pegal setelah ditabrak oleh pemuda tadi.
Lalu, baru saja selama beberapa menit ia beristirahat. Pemuda itu muncul kembali dari balik kegelapan dan menunjukkan pakaian putihnya yang telah berlumuran darah begitupun dengan wajahnya yang tampak kotor dan berdebu.
Lagi-lagi, pemuda ini memberikannya tatapan tidak berekspresi saat sedang memperhatikannya. Xiao Qing Xuan bingung untuk memulai sebuah pembicaraan karena ia merasa tidak mengenali siapa orang yang sedang berdiri di hadapannya saat ini.
”Bukankah tadi, ada suara wanita yang memanggil pemuda ini, Zhang Chen? Apakah dia adalah Guru besar di Sekte Pedang Beracun?” batin Xiao Qing Xuan yang memikirkannya.
Tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan sebuah ujung pedang yang sedang berdiri di pundak kanannya. Pedang logam tersebut begitu bercahaya apalagi tertutupi dengan darah yang berasal dari puluhan lawan yang baru saja dikalahkan olehnya.
”Kau ini siapa? Mengapa bisa ada di wilayah Sekte Pedang Beracun?” ucap pemuda tersebut dengan dingin sehingga membuat Xiao Qing Xuan menjadi takut untuk menjawabnya.
Karena tidak juga menjawab, pemuda tersebut menekan pedangnya sehingga hal itu menyebabkan pundak kanan Xiao Qing Xuan terluka cukup dalam dan mengotori pakaian dengan darahnya.
”Katakan padaku, kau ini siapa?” tanya pemuda tersebut dengan dingin dan tatapan waspada.
”Dia memang seorang Guru yang tidak pernah memperhatikan muridnya sendiri.” batin Xiao Qing Xuan sambil memegang logam pedang milik pemuda tersebut.
”Guru besar Chen. Bisa kau lepaskan pedangmu? Ini sangat sakit.” ucap Xiao Qing Xuan sambil menatap ke arah pemuda tersebut hingga membuat ekspresinya berubah sangat terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
hmmm
2023-04-20
0
Hentai Yarou
okej
2022-11-26
0
senja
jadi pasti gurunya baik ya, karna smpe mau membunuh dia yg dulu jahat
2021-10-28
0