Aldo sedang mengawasi Ricko yang dari tadi berusaha memegang tangan Amel. Namun Amel selalu menolak.
"Apaan sih kamu Ric...jangan begini donk!!"
tolak Amel.
"Kenapa kamu selalu menolak Beb. Kau akan selalu aku jadikan satu-satunya dalam hidupku." ucap Ricko merayu Amel.
"Dasar norak,gak ada beb-beb pan." Amel tertawa dan bercanda ria dengan Ricko.
Disisi lain wajah Aldo merah padam karna menahan amarah.
Lo kenapa sih Al,gak biasanya lo kayak gini. Dari sekian banyak gadis,kenapa lo pilih gadis ceroboh seperti dia. Gumam Aldo.
" Siall..." umpat Aldo sambil meninggalkan mereka berdua.
"Siapa dia Mel..? Kok aku gak pernah liat wajahnya..?" tanya Ricko penasaran.
"Dia murid pindahan dari jakarta." jawab Amel.
"Oo..." Ricko meng-O-kan jawaban dari Amel.
"Cakep juga tuh anak,km gak akan ngeduain aku dengan murid baru itukan Mel.." Imbuhnya.
Amel hanya tersenyum kecut mendengar ucapan Ricko.
"Eh,Mel...gimana kalo' sepulang sekolah nanti kita jalan." ajak Ricko.
"Aku nggak bisa Rick, karna nanti aku harus bantuin mama. Aku harus bantuin cheklist barang mama." tolak Amel. "Maaf banget ya Rick." sambung Amel.
"Ok honey, no problem. Kan masih ada lain kali. Yang jelas aku gak akan pernah menyerah buat menangin hati kamu Beb." Kata Ricko.
Intan hanya tersenyum pada Ricko.
Sedari awal pelajaran kelas satu, Ricko seakan jatuh cinta pada pandangan pertama sama Amel.
Namun sampai kenaikan kelas tiga, Amel masih belum bisa membuka hatinya pada siapa saja termasuk pada Ricko. Amel merasa belum ada yang cocok dengan kriterianya. Tanpa disadari Amel dan Ricko, dibalik jendela kelas, Aldo sedari tadi mengawasi Amel dari kejauhan.
Bel berbunyi...
Jam pelajaran ketigapun dimulai. Murid-murid mulai memasuki kelasnya masing-masing,terutama Ricko. Dia kembali ke kelasnya.
Madam Tresya masuk kekelas sambil berkata
" Saya masih harus menghadiri rapat,tolong pelajari halaman 48,lalu rangkum isinya."
Serentak murid dikelas menjawab bersamaan. " Yes, Madam."
Amel meras bingung. Bagaimana ini...Whooa..haa..haa... rengek Amel.
Amel memang lemah dalam pelajaran bahasa Inggris. Sontak Intan bak Peri penyelamat bagi Amel lalu tersenyum.
"Sudah..sudah...jangan nangis,nanti aku bantuin ngerjakan tugasnya ya...OK!! " ujar Intan menenangkan.
"Oh Intan,terima kasih, kau sungguh baik hati,nanti kamu bakal aku traktir makan ya.." jawab Amel berterima kasih.
"Kamu mau traktir aku dimana..?" tanya Intan.
"Gak usah jauh-jauh ya, dirumahku ajja." Cengir Amel.
"Not bad, asal ada martabak telur bikinan mama kamu ya." pinta Intan.
"Siap Bos." tangan Amel mengisyaratkan seperti gerakan hormat pada Intan.
Aldo yang duduk dibelakang Amel menarik sudut bibirnya hingga seperti senyuman tipis menghiasi wajahnya. Dia tersenyum melihat tingkah lucu Amel dan wajah Amel yang sangat cantik.
Tak heran siapapun yang melihat Amel,pasti langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Seperti yang Aldo rasakan saat ini.
Masa iya aku sudah langsung jatuh cinta padanya, padahal pertemuanku baru dua hari dengannya.
Tapi kenapa dadaku seakan berdetak kencang saat aku berdekatan dengannya. Gumam Aldo dalam hati, tangannya memegang dadanya, merasakan detak jantungnya.
Bagaimana aku harus memulai percakapan awal dengannya. Sedangkan kejadian kemaren, membuatnya langsung pergi menghindariku. Aku harus membuat dia dekat denganku. Agar aku bisa melarangnya dekat dengan si Ricko itu. Ingin kupatahkan tangannya saat dia memegang tangan Amel. Aldo masih bergumam dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Novita
hahaha jadi pengen remaja lagi deh😂😂😂
2021-11-13
0
🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤
Sabar bang Aldo, Amel itu jodohmu kok tenang aja😁😁
2021-03-15
0
Oi Min
Poling in lop pda pandangan pertama y Aldo....???
2020-12-15
1