Bab 2 - Wanita Cantik!

“ASTAGA!” pekik Ana.

Ana berlari menyebrangi jalan yang terlihat cukup sepi, namun ada satu truk yang melaju sangat kencang. Ana mempercepat larinya dan berhasil sampai di tempat nenek yang di perhatikannya sejak tadi. Tanpa berbikir panjang, Ana menggendong nenek tersebut dan membawanya ke pinggir jalan.

“Nenek tidak apa-apa? Apa perlu saya bawa ke rumah sakit?” tanya Ana setelah nenek tersebut selamat dan duduk di trotoar.

“Nenek tidak apa-apa, hanya kaget saja tadi,” jawabnya, membuat Ana menghela nafas lega. Dia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi tadi, kalau dia tidak tepat waktu.

“Kenapa nenek berjalan sendirian? Apa nenek sedang tersesat?” tanya Ana setelah cukup lama keheningan melanda mereka.

“Nenek tidak tersesat, tapi nenek ingin membeli kue di toko kue Mentari,” jawabnya membuat Ana mengembangkan senyumnya yang terlihat begitu manis.

“Oh, kebetulan tokonya tutup lebih awal. Jadi, nenek belum beruntung hari ini,” nenek tersebut tertawa mendengar penuturan tersebut.

“Duh, kamu ini ada-ada aja. Padahal nenek pengin banget beli brownis yang low-sugar, tapi tokonya udah tutup duluan,” suara sang nenek terdengar sedih, membuat Ana tidak tega dan menggenggam tangan beliau dengan sangat hati-hati.

“Kebetulan sekali, saya pemilik toko kue itu dan mau kasih hadiah ke nenek yang sudah jadi pelanggan di toko kue saya. Jadi, kalau tidak keberatan. Apa nenek mau ikut saya ke apartemen itu, saya tinggal di sana dan akan membuatkan nenek kue brownis low-sugar?” tanya Ana yang membuat binar mata sang nenek terlihat sangat cerah.

“Nenek sangat tidak keberatan!”

---***---

“Nama wanita cantik ini siapa, kalau nenek boleh tahu?” Ana terkekeh mendengar pertanyaan tersebut di saat dirinya sedang sibuk mengaduk adonan.

“Aku sampai lupa tadi, namaku Liana Putri. Nenek imut bisa memanggilku Ana,” jawab Ana dengan tersenyum lebar. Percakapan mereka tidak formal seperti tadi, karena semua itu permintaan sang nenek yang menyuruh Ana untuk berbicara biasa saja kepadanya, dan Ana menyetujui sampai mereka pun terlihat begitu akrab.

“Wah, ternyata nama kita hampir sama. Nama nenek Diana Putri Bagaskara, kamu bisa panggil nenek Putri!” ujar nenek Putri, yang membuat gerakan tangan Ana terhenti.

“Lho, jadi nenek ini ibu dari Tuan Aldo Bagaskara?” tanya Ana setelah menyadari seseorang di hadapannya itu bukanlah orang biasa, melainkan salah satu anggota keluarga kolongmerat di Indonesia.

Nenek Putri menaikkan sebelah alisnya, lalu tersenyum miring. Entah kenapa rasanya Ana dalam masalah besar, wanita cantik itu menelan ludahnya dengan susah payah. Sebelum mendengar ketukan di pintu apartemennya.

“Biar nenek saja yang buka,” Ana yang hendak keluar dari pantry dapurnya terhenti. Saat nenek putri sudah beranjak dari tempat duduknya dan melangkah ke arah pintu yang kini di ketuk tak sabaran.

Ana hanya melihat dari dapur, karena apartemennya memang kecil. Sehingga, dia bisa  langsung melihat siapa tamu yang hampir menghancurkan pintu apartemennya itu, sampai mata Ana melotot. Dia menganga melihat banyak sekali orang berpakaian hitam dan satu lelaki berpakaian formal, yang tampan menurut Ana.

“Nenek kemana aja? Dean hampir saja di tebas sama Papa saat mendengar nenek keluar dari rumah sendirian?” samar-samar Ana mendengar percakapan itu, dan berspekulasi bahwa lelaki tampan itu cucu nenek Putri.

“Tidak usah berlebihan, kamu sudah menemukan nenek kan? sekarang suruh orang-orang kamu tunggu di luar. Nenek masih menunggu brownis buatan calon cucu menantu,” jelas nenek Putri dengan nada santai. Lalu, beliau melangkahkan kakinya kembali ke arah dapur, di mana Ana yang baru selesai menaruh loyang kue ke dalam oven listrik.

“Siapa yang datang nek?” tanya Ana basa-basi.

“Calon suami kamu,” jawab nenek.

“Nenek suka bercanda ya?” tanya Ana yang memang tidak tahu kata-kata itu sungguh-sungguh atau hanya bercanda.

“Nenek serius! Nenek mau jodohin kamu sama cucu nenek satu-satunya. Kamu tenang saja. Dia cukup tampan untuk menjadi suamimu, nenek jamin kamu akan suka sama Dean,” seperti yang banyak orang katakan. Kalau hantu itu tidak boleh di bicarakan sembarangan, nanti mereka akan datang sendiri. Terbukti kini Dean juga berada di dapur dan menatap Ana dari bawah sampai atas dengan pandangan mata yang tidak bisa di artikan oleh Ana.

“Wanita cantik!” suara berat milik Dean, membuat telinga Ana berdengung dan  detak jantungnya seakan berhenti berdetak.

Terpopuler

Comments

v

v

bagus ceritanya

2021-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1 - Kapan Kawin?
3 Bab 2 - Wanita Cantik!
4 Bab 3 - Langsung Kawin!
5 Bab 4 - Rahasia Dean
6 Bab 5 - Keluarga Ana
7 Bab 6 - Pesiapan Pernikahan
8 Bab 7 - Pernikahan Dean dan Ana
9 Bab 8 - Bulan Madu?
10 Bab 9 - Bulan Madu I
11 Bab 10 - Bulan Madu II
12 Bab 11 - Bulan Madu III
13 Bab 12 - Bulan Madu IV
14 Bab 13 - Sudah ada Cicit?
15 Bab 14 - Satu Kamar
16 Bab 15 - Malam Pertama? (18+)
17 Bab 16 - Keesokan Hari
18 Bab 17 - Rian Mahendra
19 Bab 18 - Mansion Deana
20 Bab 19 - Dean Selingkuh
21 Bab 20 - Istri Dean
22 Bab 21 - Dean sakit
23 Bab 22 - Ana Cantik
24 Bab 23 - Tuan Muda Wijaya
25 Bab 24 - Teman lama?
26 Bab 25 - Cerita Ana
27 Bab 26 - Kecelakaan
28 Bab 27 - Rumah Sakit
29 Bab 28 - Amarah Dean
30 Bab 29 - Merelakan
31 Bab 30 - Pesta Ulang Tahun Nenek
32 Bab 31 - Musuh Ana
33 Bab 32 - Dean Cuek
34 Bab 33 - Dean Nyebelin
35 Bab 34 - Senggol dikit, bacok!
36 Bab 35 - Pengen Rujak
37 Bab 36 - Satria Wijaya
38 Bab 37 - Tamu tak di undang
39 Bab 38 - Belanja
40 Bab 39 - Bocil Nyasar
41 Bab 40 - Dean Aneh
42 Bab 41 - Di Labrak Clara
43 Bab 42 - Putus?
44 Bab 43 - Kemarahan Keluarga Bagaskara
45 Bab 44 - Nikah Kontrak!
46 Bab 45 - Berpisah
47 Bab 46 - Rasain!
48 Bab 47 - Sayang, Kangen
49 Bab 48 - Kawin Lari, Yuk!
50 Bab 49 - Ketahuan
51 Bab 50 - Suami Ana
52 Bab 51 - Jalan-jalan
53 Bab 52 - Sela Berulah
54 Bab 53 - Kejahatan Sela
55 Bab 54 - Keluarga Wijaya
56 Bab 55 - Penyesalan
57 Bab 56 - Kecelakaan
58 Bab 57 - Pemakaman dan Orang tua kandung
59 Bab 58 - Dean Sayang
60 Bab 59 - Sica Yang Manis
61 Bab 60 - Kehancuran Clara
62 Bab 61 - Pengen Anak
63 Bab 62 - Membuat Dean Junior
64 Bab 63 - Wanitanya Dean
65 Bab 64 - Satria Jatuh Cinta
66 Bab 65 - Kapan Hamil?
67 Bab 66 - Mangga Tetangga, Lebih Menggoda
68 Bab 67 - Hamil Beneran
69 Bab 68 - Sica Pacar Satria
70 Bab 69 - Duda Meresahkan
71 Bab 70 - Bumil Gak Boleh Kelelahan
72 Bab 71 - Yang Sabar Dean
73 Bab 72 - Keluarga Besar
74 Bab 73 - Suamiku Ganteng Deh
75 Bab 74 - Digoda Berondong
76 Bab 75 - Berondong semakin meresahkan
77 Bab 76 - Hamil Besar
78 Bab 77 - Persiapan Kelahiran
79 Bab 78 - Melahirkan
80 Bab 79 - Dayyan Putra Bagaskara
81 Bab 80 - Papa dan Mama
82 Bab 81 - Dayyan Menyebalkan
83 Bab 82 - Kantor Dean
84 Bab 83 - Jalan-jalan ke Pantai
85 Bab 84 - Digoda Berondong 2
86 Bab 85 - Dayyan merangkak
87 Bab 86 - Pesawat untuk Dayyan
88 Bab 87 - Dayyan Satu Tahun
89 Epilog
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1 - Kapan Kawin?
3
Bab 2 - Wanita Cantik!
4
Bab 3 - Langsung Kawin!
5
Bab 4 - Rahasia Dean
6
Bab 5 - Keluarga Ana
7
Bab 6 - Pesiapan Pernikahan
8
Bab 7 - Pernikahan Dean dan Ana
9
Bab 8 - Bulan Madu?
10
Bab 9 - Bulan Madu I
11
Bab 10 - Bulan Madu II
12
Bab 11 - Bulan Madu III
13
Bab 12 - Bulan Madu IV
14
Bab 13 - Sudah ada Cicit?
15
Bab 14 - Satu Kamar
16
Bab 15 - Malam Pertama? (18+)
17
Bab 16 - Keesokan Hari
18
Bab 17 - Rian Mahendra
19
Bab 18 - Mansion Deana
20
Bab 19 - Dean Selingkuh
21
Bab 20 - Istri Dean
22
Bab 21 - Dean sakit
23
Bab 22 - Ana Cantik
24
Bab 23 - Tuan Muda Wijaya
25
Bab 24 - Teman lama?
26
Bab 25 - Cerita Ana
27
Bab 26 - Kecelakaan
28
Bab 27 - Rumah Sakit
29
Bab 28 - Amarah Dean
30
Bab 29 - Merelakan
31
Bab 30 - Pesta Ulang Tahun Nenek
32
Bab 31 - Musuh Ana
33
Bab 32 - Dean Cuek
34
Bab 33 - Dean Nyebelin
35
Bab 34 - Senggol dikit, bacok!
36
Bab 35 - Pengen Rujak
37
Bab 36 - Satria Wijaya
38
Bab 37 - Tamu tak di undang
39
Bab 38 - Belanja
40
Bab 39 - Bocil Nyasar
41
Bab 40 - Dean Aneh
42
Bab 41 - Di Labrak Clara
43
Bab 42 - Putus?
44
Bab 43 - Kemarahan Keluarga Bagaskara
45
Bab 44 - Nikah Kontrak!
46
Bab 45 - Berpisah
47
Bab 46 - Rasain!
48
Bab 47 - Sayang, Kangen
49
Bab 48 - Kawin Lari, Yuk!
50
Bab 49 - Ketahuan
51
Bab 50 - Suami Ana
52
Bab 51 - Jalan-jalan
53
Bab 52 - Sela Berulah
54
Bab 53 - Kejahatan Sela
55
Bab 54 - Keluarga Wijaya
56
Bab 55 - Penyesalan
57
Bab 56 - Kecelakaan
58
Bab 57 - Pemakaman dan Orang tua kandung
59
Bab 58 - Dean Sayang
60
Bab 59 - Sica Yang Manis
61
Bab 60 - Kehancuran Clara
62
Bab 61 - Pengen Anak
63
Bab 62 - Membuat Dean Junior
64
Bab 63 - Wanitanya Dean
65
Bab 64 - Satria Jatuh Cinta
66
Bab 65 - Kapan Hamil?
67
Bab 66 - Mangga Tetangga, Lebih Menggoda
68
Bab 67 - Hamil Beneran
69
Bab 68 - Sica Pacar Satria
70
Bab 69 - Duda Meresahkan
71
Bab 70 - Bumil Gak Boleh Kelelahan
72
Bab 71 - Yang Sabar Dean
73
Bab 72 - Keluarga Besar
74
Bab 73 - Suamiku Ganteng Deh
75
Bab 74 - Digoda Berondong
76
Bab 75 - Berondong semakin meresahkan
77
Bab 76 - Hamil Besar
78
Bab 77 - Persiapan Kelahiran
79
Bab 78 - Melahirkan
80
Bab 79 - Dayyan Putra Bagaskara
81
Bab 80 - Papa dan Mama
82
Bab 81 - Dayyan Menyebalkan
83
Bab 82 - Kantor Dean
84
Bab 83 - Jalan-jalan ke Pantai
85
Bab 84 - Digoda Berondong 2
86
Bab 85 - Dayyan merangkak
87
Bab 86 - Pesawat untuk Dayyan
88
Bab 87 - Dayyan Satu Tahun
89
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!