Pagi yang cerah menyapa setiap orang untuk melakukan aktivitasnya. Di sebuah kamar mewah bergaya eropa seorang pria baru bangun dari tidur yang terganggu setelah semalaman bermimpi buruk. Mimpi yang selalu menghantuinya setiap malam dan mengganggu tidurnya. Nico melirik jam yang berada di nakas menunjukkan pukul 09.00 WIB. Ia segera bangun dan menuju ke kamar mandi membersihkan diri dengan berendam di bathup ditambah aroma terapi Lavender kesukaannya. Ia mulai berendam untuk menenangkan pikiranya dari mimpi buruk yang akhir-akhir ini selalu mengantuninya.
“Akhh… mimpi buruk lagi.” batin Nico
Mimpi yang selalu berulang setiap malam membuat Ia sulit untuk tidur nyenyak. Ia selalu bermimpi seseorang yang memegang senjata dan menembakkan peluru tepat di jantung ayah dan ibunya dan membuat kedua orang tuanya meninggal dengan tragis.
Nico memejamkan matanya mencoba mencerna arti mimpinya. Namun ia tidak memperoleh jawaban apapun.
Setelah 15 menit berendam pikiranya mulai tenang, ia memutuskan untuk sarapan sejak tadi ia memang sangat lapar. Keluar dari kamar mandi Nico memakai pakaian rapi bersiap untuk kekantor. Ia menuruni anak tangga dengan terburu-buru. Mengingat hari ini ada jadwal meeting dengan klien dari perusahaan Mars Compony.
“Pagi tuan.” sapa bi Rum.
Dengan tatapan dingin ia tidak menjawab sapaan dari para pelayan. Bi Rum sudah mengerti dengan sikap tuannya itu. Bi Rum memang sudah lama bekerja menjadi pelayan keluarga itu saat kedua orang tua Nico masih hidup. Bi Rum memahami penderitaan yang dirasakan oleh tuannya yang kehilangan orangtua saat masih anak-anak.
“Saya sudah selesai sarapan, saya akan berangkat ke kantor.” Nico menoleh kepada bi Rum.
“Baik tuan.”
Dengan mengendarai mobil Ferrary miliknya, Nico membela jalanan ibu kota menuju salah satu hotel terkenal di kotanya itu. Janji untuk bertemu dengan klien di salah satu restoran di hotel tersebut.
Setelah sampai Nico kemudian masuk ke ruangan VVIP di mana para klien menunggu. Para klien itu berdiri dan menundukkan kepala tanda hormat.
“Katakan apa kerja sama yang kalian tawarkan, aku tidak punya banyak waktu”. Dengan tatapan dingin Nico duduk dan mendengar penjelasan dari para kliennya.
Setelah selesai mendengarkan penjelasan dari para klien tersebut. Nico berpikir sejenak untuk menerima kerja sama yang ditawarkan oleh perusaaan Mars Company.
“Bagaimana tuan, apa tuan mau bekerja sama dengan perusahaan kami.” tanya asisten Rey perwakilan perusahaan Mars Company.
“Baiklah, saya akan bekerja sama dengan perusahaan kalian, tapi ingat jangan menghancurkan kepercayaanku.” Nico menatap tajam asisten Rey
“Terimah kasih tuan, untuk meranyakan kerjasama kedua perusahaan sebaiknya kita minum bersama, apa tuan bersedia?”
“Baiklah” jawab Nico
Para pelayan mulai menuangkan minuman ke dalam gelas menyodorkan gelas tersebut kepada setiap orang yang ada di dalam ruangan. Setelah selesai minum para klien dari perusahaan keluar untuk kembali kerumah masing-masing tinggalah Nico dengan asistenya Aldo.
“Awasi mereka.” perintah Nico.
“Baik tuan.”
Nico dan asistenya memutuskan untuk pulang setelah cukup minum. Karena lift khusus yang disiapkan untuk para petinggi dan orang-orang penting mengalami pervaikan. Akhirnya Nico dan Aldo memutusakn untuk naik ke lift umum yang ada di hotel tersebut. Ia berdiri di depan lift, setelah lift terbuka Nico bersama Aldo masuk ke dalam lift di susul dengan seorang pria paru bayah dan satu orang wanita.
Dengan perasaan takut gadis itu menoleh kekanan dan kiri memperhatikan setiap orang yang berada di dalam lift yang hanya terdapat laki-laki. Perasaannya mulai takut jika dilecehkan oleh para laki-laki yang berada di dalam lift. Dan benar saja beberapa menit kemudian tangan laki-laki meraba bagian tubuhnya dan melecehkannya. Gadis itu kaget dan berbalik ke belakang. Ia melihat laki-laki di belakangnya dengan reflex gadis itu melanyangkan tamparan di wajah laki-laki tersebut.
“Ark.. beraninya kau menamparku”. Nico menatap tajam gadis tersebut.
“Kau sudah melecehkanku dan berani menyentuhku, dasar laki-laki mesum, aku akan melaporkanmu kepada polisi karena berani melecehkanku” jawab gadis itu, dengan tatapan tajam dan jarinya yang menunjuk wajah Nico tersebut.
Hal itu membuat Nico sangat marah dan merasa kesal dengan gadis yang sudah berani kurang ajar dan menamparnya. Ini pertama kalinya Ia mendapat tamparan dari seorang gadis.
Beberapa menit kemudian lift terbuka, laki-laki paruh baya itu keluar dan berlari dengan cepat agar terhindar dari pertengkaran yang disebabkan olehnya. Gadis itu juga keluar dengan cepat dari lift menghindari laki-laki yang masih berada di dalam lift. Nico dan asistenya juga menyusul keluar dan menarik tangan gadis tersebut dengan kasar.
“Beraninya kau menamparku.” Nico begitu marah dan tak terima dengan perlakuan gadis tersebut.
Tangan Nico mengepal dan ingin menghajar gadis tersebut. Namun dicegah oleh Aldo asistennya. Hampir saja gadis itu mendapat tamparan jika saja tangan Nico tidak dicegah oleh asistenya. Orang-orang yang berada di hotel berkumpul menyaksikan pertengkaran yang terjadi. Tidak lupa para pengunjung itu mengambil video dan menyebarkan di sosial media. Peristiwa ini benar-benar memberikan efek buruk bagi Nico dan juga gadis itu. Kesalahpahaman yang akan membuatnya tidak bisa lepas dengan mudah dari laki-laki asing itu. Yah.. gadis itu adalah Ariana yang harus menghadapi peristiwa memalukan bersama laki-laki asing.
Ariana berlalu dan meninggalkan laki-laki itu begitu saja. Ariana merasa puas setelah menampar laki-laki mesum itu.
“Hufff… dasar laki-laki mesum, hari ini benar-benar hari yang menyebalkan.” batin Ariana.
Hari itu Ariana baru saja selesai mengikuti seminar kedokteran yang di adakan di hotel itu. Ia tidak menyangka hal buruk menimpanya. Seseorang melecehkannya dan ternyata Ia salah mengira bahwa Nico yang melecehkannya padahal laki-laki paruh baya yang berdiri di belakangnya lah yang melecehkannya dengan menyentuh bokongnya.
Sementara Nico masuk kedalam mobil bersama Aldo sang asisten. Nico terlihat begitu kesal dan menendang kursi Aldo yang membuatnya kaget dan melirik kaca dashboard mobil. Ia melihat tuanya yang nampak begitu kesal.
"Jangan biarkan gadis itu lepas dengan mudah setelah mempermalukan aku, Beraninya gadis itu menamparku." Perintah Nico dengan tangan mengepal kuat.
Setelah sampai di rumah utama, Nico turun dari mobil dengan wajah yang sangat kesal bersama dengan asistenya Aldo yang mengikutinya dari belakang.
“Cari wanita yang berani mempermalukan aku.” Perintah Nico.
“Baik tuan.”
Nico menelpon seseorang yang bekerja di hotel itu dan meminta rekaman CCTV hotel lantai 4 tempat peristiwa itu terjadi. Tidak beberapa lama Aldo mendapat pesan dari seseorang. Ia segera memeriksa pesan yang berisi rekaman CCTV.
“Akhirnya aku menemukan gadis itu, Aku akan mencari tahu identitas gadis itu.” Batin Aldo
Aldo bejalan masuk ke dalam mobil dan melaju dengan kecepatan sedang menuju ke suatu tempat. Setelah sampai di markas tempat Aldo melaksanakan aktifitas malamnya bersama Nico.
“Cari identitas wanita yang ada di rekaman cctv ini.” Aldo memberikan flashdisk kepada seorang laki-laki yang terkenal dengan kemampuanya di bidang komunikasi.
“Baik tuan” jawab Roy.
Beberapa menit kemudian Roy berhasil menemukan identitas gadis yang ada di rekaman CCTV. Kemudian ia memberikan beberapa lembar kertas yang berisi identitas gadis tersebut. Aldo melajukan mobilnya untuk kembali kerumah tuannya. Setelah beberapa menit akhirnya Aldo sampai di rumah Nico. Ia langsung menemui tuanya untuk melaporkan hasil pekerjaanya.
Tok.. tok… tok..
“Permisi… tuan.” Ucap Aldo
“Masuklah.”
Aldo kemudian membuka pintu dan masuk ka dalam ruang kerja Nico.
“Apa kau sudah mendapatkan apa yang aku inginkan” ucap Nico dengan tatapan tajam.
“Ini.. tuan, saya sudah mendapatkan data gadis itu”. jawab Aldo sambil meletakkan map di atas meja tuannya.
“Baiklah, kau boleh keluar sekarang.”
“Permisi tuan.” Menundukan kepala dan berjalan menuju pintu untuk keluar.
Azka mengambil map yang diberikan oleh Nico dan membuka map tersebut. Dengan alis yang mengeryit ia membaca data-data gadis tersebut.
Nama : Ariana Anastasya. Usia 23 tahun dan bekerja sebagai seorang dokter yang cukup terkenal di rumah sakit xxxx. Nama orang tua pak Baskara (ayah) dan bu Ella (ibu Ariani) Nama pacar : Aldwin Anggara.
Nico tersenyum dengan senyuman yang tidak dapat diartikan. Tersenyum dan menatap tajam foto gadis itu.
“Kau tidak akan lepas dariku.” batin Nico
Seseorang masih terlihat begitu sibuk keluar masuk ruang operasi. Hari ini Ariana terlihat begitu lelah setelah seharian melayani para pasien. Ingin rasanya berendam di bathup menikmati aroma terapi kesukaanya. Malam hari yang melelahkan setelah seharian berada di rumah sakit. Suara telepon Ariana berbunyi. Ariana segera mengangkat telepon dari ibunya. Ibu Ella adalah ibu Ariana wanita paruh baya yang selalu tersenyum dan sangat sabar.
“Assalamu Alaikum, ada apa mah.” Ucap Ariana
“Waalaikumusalam sayang, apa kamu bisa membeli obat asma untuk ayahmu.” Jawab suara diseberang sana.
“Baiklah mah.”
Tidak berselang lama Ariana menuju apotek dan membeli obat pesanan ibunya. Pak Baskara adalah ayah Ariana yang mempunyai penyakit asma. Ariana begitu menyanyangi ayahnya dan selalu memperhatikan kesehatannya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Nur Aini
Hallo semua.....
ijin promosi ya
mampir juga yuk ke karya pertamaku judulnya
IKATAN CINTA KITA
mohon dukungannya.....
terima kasih.
2022-08-09
0
Aris Pujiono
suka kak
2022-03-14
0
🌸Santi Suki🌸
bagus kak, ceritanya
2022-03-06
0